Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Metode Penetapan Fatwa Dalam Membangun Perdamaian Perspektif Imam Ali goma (Studi Analisis Fiqh Tashabbuh Dengan Non Muslim): Metode Fatwa; Perdamaian; Imam Ali gomaa; Tasyabbuh Nuruddien, Muhammad Nuruddien; Mahmoud Ismaeil Mohamed Mashal
Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Vol. 12 No. 2 (2023): HERITAGE OF NUSANTARA
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/hn.v12i2.719

Abstract

In Islam, the issuance of a fatwa is a significant task that not everyone is equipped to do so, as it requires deep understanding of Islamic sciences, jurisprudence, and principles thereof. This study discusses the process of formulating a fatwa, particularly from Imam Ali Gomaa's perspective, emphasizing the importance of methodical approaches in fatwa creation. The paper uses a normative research approach, examining classical and contemporary texts and rulings. The study outlines a four-step fatwa issuance process: defining the issue, exploring its details, elucidating the legal ruling, and making the final decision. It highlights the need for fatwa producers to understand societal realities and connect them with religious texts, while ensuring moderation and balance. The paper also discusses nuances in judgments on acts resembling non-Muslim practices, stating they can range from being forbidden to commendable, depending on specific circumstances. For example, celebrating the Gregorian New Year is permissible, barring any religiously prohibited behaviors. This is despite objections from some factions, like the Madura scholars alliance, who view it as inappropriate resemblance with non-Muslim practices
MENGUNGKAP RAHASIA AYAT-AYAT TASYBIH DALAM AL-QUR’AN JUZ 27 Rachim, Asfa Kurnia; Nuruddien, Muhammad
Al-Mustafid: Journal of Quran and Hadith Studies Vol 2 No 1 (2023): June
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/mustafid.v2i1.584

Abstract

Al-Qur’an mempunyai keterkaitan yang nyata dengan uslub balaghoh diantaranya tasybih (perumpamaan). Setiap ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat unsur tasybih memliki rahasia dan pesan khusus di dalamnya. Permasalahannya adalah di era modern ini, keberadaan ayat-ayat tasybih cenderung dianggap sebagai ayat biasa bahkan remeh oleh umat Islam. Sehingga interpretasi sebuah ayat kurang tercapai dan tercermin dalam kehidupan seorang muslim. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengungkap rahasia ayat-ayat tasybih secara mendalam yang terkandung dalam Al-Qur'an pada juz 27 dengan harapan menyingkap tirai kebenaran yang tersembunyi, meneguhkan hati bagi yang ragu, mengungkap rahasia di balik keindahan susunan kata, dan mengambil ibrah di dalamnya. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dan metode library research (kepustakaan) menujukkan rahasia yang terkandung di balik ayat-ayat tasybih pada juz 27. Pertama, berupa peringatan Allah kepada hamba-Nya bahwa siksa Allah itu benar adanya. yakni dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 41-42, Al-Hadiid ayat 20, Al-Qamar ayat 20 dan 31. Kedua, anugerah/nikmat yang Allah karuniakan kepada orang-orang yang bertakwa di surga kelak sebagai balasan atas amal baik yang dilakukannya. yakni Surah At-Thur ayat 24, Ar-Rahman ayat 58, dan Al-Waqiah ayat 22-23. Ketiga, bukti kekuasaan Allah SWT yang digambarkan oleh ciptaan-ciptaan Nya. Keempat, seputar hari kiamat seperti situasi ketika hari kiamat, dan kondisi orang-orang yang tidak mempercayai akhirat ketika dibangkitkan kelak yakni Al-Qamar ayat 7 dan Ar-Rahman ayat 37.
Metode dan Etika Mencari Ilmu dalam Perspektif Islam Nuruddien, Muhammad; Ahmad, Muhammad Ghazali; Rumaisya; Abbas, Ngatmin
Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 2 (2024): Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the methods and ethics of seeking knowledge in Islam based on the perspective of hadith. Seeking knowledge holds a crucial position in Islamic teachings, where the Prophet Muhammad emphasized the importance of knowledge and the manners associated with it. The hadiths related to seeking knowledge provide guidance on the proper way to acquire knowledge, including the ethics that must be observed by a student. This research employs a qualitative approach using literature review methods of hadiths related to the pursuit of knowledge. Primary data sources are derived from authentic hadith collections such as Sahih Bukhari and Sahih Muslim, as well as interpretations from scholars, then the data that has been collected is analyzed by thematic analysis method. The results show that the method of seeking knowledge in Islam should be based on sincere intentions, humility, and patience. Additionally, students must respect their teachers, maintain proper ethics during the learning process, and practice the knowledge they gain. This study also highlights that the ethics taught by Prophet Muhammad in seeking knowledge are relevant in the context of modern education. In conclusion, the hadiths provide comprehensive guidance for building character and manners in the pursuit of knowledge.
PERAN PENTING ILMU BAYAN DALAM MEMAHAMI KEINDAHAN AL-QUR’AN: ANALISIS MAJAZ DALAM QS. AR-RAHMAN Naja, Sun Dina Sabila; Nuruddien, Muhammad
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2025):  Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (JIQTA)
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v4i1.1078

Abstract

Untuk memahami keindahan Al-Qur’an dibutuhkan suatu alat bantu, salah satunya adalah ilmu bayan. Yakni ilmu yang mempelajari penyampaian satu makna kata dengan berbagai macam cara. Kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai macam-macam majaz yang terdapat dalam Surat Ar-Rahman dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan berbasis pada studi kepustakaan. Tujuan penggunaan majaz ialah memberikan kesan yang mendalam, serta memberi kemudahan pemahaman terhadap makna tersirat dalam Al-Qur’an. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis ayat per-ayat dalam Surat Ar-Rahman dari segi lafadz dan maknanya, kemudian mengelompokkannya ke dalam ayat yang mengandung majaz dan tidak. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa secara garis besar terdapat tiga macam majaz yang terkandung dalam Surat Ar-Rahman, yakni majaz ‘aqli, majaz mursal, serta majaz isti’arah. Dengan adanya penelitian mengenai macam-macam majaz yang ada dalam Surat Ar-Rahman, diharapkan memberikan manfaat berupa pendalaman pemahaman makna yang terkandung dalam ayat-ayat ini, bagi pembaca pada umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.
Autonomy and Islamic Criminal Law Enforcement in Creating Social Order in Aceh Region Anwar, Syahrul; Ramli, Mohd Anuar; Nuruddien, Muhammad
De Jure: Jurnal Hukum dan Syari'ah Vol 17, No 2 (2025): in Press
Publisher : Shariah Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/j-fsh.v17i2.32771

Abstract

This study departed from the special status of Aceh as the only province in Indonesia granted specific authority to implement Islamic law through Law No. 11 of 2006 concerning the Government of Aceh. One of the manifestations of this special status is the existence of the Sharia Court, which holds the authority to adjudicate jinayah (Islamic criminal) cases, such as khalwat (close proximity between unmarried individuals), maisir (gambling), and khamar (alcohol consumption). This research aims to analyse how the Sharia Court performs its judicial function in resolving jinayah cases, the challenges it faces in practice, and the effectiveness of jinayahenforcement in fostering justice and social order. The method used is an empirical juridical approach, with data collected through interviews, document analysis, and direct observation. The findings reveal that the Sharia Court plays a significant role in enforcing Islamic criminal law in Aceh. However, the implementation of the jinayahstill faces several obstacles, particularly regarding coordination among law enforcement agencies, limited human resources, and resistance from certain segments of society toward the jinayah law. These findings suggest that the success of jinayahenforcement is not solely dependent on regulations but also on the readiness of judicial institutions, community support, and synergy among legal enforcement bodies. This study is expected to make a significant contribution to the evaluation and reinforcement of the Sharia judicial system within the framework of Aceh’s special autonomy, while offering strategic recommendations to enhance the effectiveness of Islamic law enforcement that is just and sustainable.