Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA RUAS JALAN POROS KELURAHAN AMONGGEDO BARU KABUPATEN KONAWE DENGAN MENGGUNAKAN METODE PCA (PORTLAND CEMENT ASSOCIATION) Lian Arsita; Baso Mursidi; La Welendo; Sulha Sulha; Muh. Handy Dwi Adityawan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v7i4.29295

Abstract

Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah jenis perkerasan yang menggunakan lapisan baik menggunakan tulangan atau tanpa tulangan yang diletakkan di atas tanah dasar atau tanpa pondasi bawah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perkerasan kaku menggunakan metode PCA (Portland Cement Assosiation). Tujuan penelitian ini untuk merencanakan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode PCA (Portland Cement Assosiation) dan untuk membandingkan tebal perkerasan kaku eksisting dan hasil evaluasi tebal perkerasan kaku menggunakan metode PCA (Portland Cement Assosiation). Langkah-langkah perencanaannya adalah : analisis lalu lintas, lajur rencana dan koefisien distribusi, faktor pertumbuhan lalu lintas, perhitungan nilai jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN), perhitungan repetisi sumbu yang terjadi, faktor keamanan beban ( ), penentuan CBR tanah dasar efektif, perencanaan tebal pelat. Dari hasil perbandingan tebal perkerasan kaku kondisi eksisting sebesar 200 mm (20 cm), sedangkan pada perhitungan evaluasi tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode PCA (Portland Cement Association) diperoleh tebal perkerasan kaku 160 mm (16 cm).
Analisis Biaya dan Produktivitas Alat Berat Pada Kegiatan Peningkatan Jalan Sidamangura-Guali Kabupaten Muna Barat La Ode Abdul Razak; Nasrul Nasrul; Muammar Makmur; Fitriah Mas'ud; Try Sugiyarto Soeparyanto; Muh. Handy Dwi Adityawan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v7i4.28106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya dan produktivitas alat berat pada kegiatan Peningkatan Jalan Sidamangura-Guali Kabupaten Muna Barat pada  item  pekerjaan  lapis pondasi agregat kelas A dan lapis Permukaan CPHMA. Alat berat yang diteliti pada tugas akhir ini adalah Wheel loader, Dump truck, Motor grader, Vibrator roller dan Water tank truck, Dump Truck, Asphalt finisher, Tandem Roller P.tyre Roller. Perhitungan  Analisa  produktivitas  alat  berat  mengacu  pada  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun 2016 Bidang Binamarga. Hasil  penelitian  ini  menunjukan  bahwa  pada  pekerjaan  Lapis  pondasi agregat kelas A dan Lapis permukaan CPHMA, 1 unit wheel loader bekerja selama 44,31 jam dengan biaya alat berat sebesar Rp.35.766.989,8, 8 unit dump truck bekerja selama 170,96 jam dengan biaya alat berat sebesar Rp.878.023.595, 1 unit motor grader bekerja selama 15 jam dengan alat berat sebesar Rp.13.239.873, 1 unit vibrator roller bekerja selama 52,11 jam dengan biaya alat berat sebesar Rp.29.178.751,1, 1 unit water tank truck bekerja selama 26,6 jam dengan biaya alat berat sebesar Rp. 20.404.688, 1 unit asphalt finisher, bekerja selama 42,65 jam dengan biaya alat sebesar 32.602.845,8, 1 unit tandem roller, bekerja selama 14,21 jam dengan biaya alat sebesar 10.444.055,6, 1 unit peneumathic tire roller, bekerja selama 15,64 jam dengan biaya alat sebesar 13.973.569,6. 
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAPIS PONDASI ATAS (LPA) (Studi Kasus Jalan Poros Ruas Bungi-Sora Wolio Kota Bau-Bau) Muh. Handy Dwi Adityawan; Anafi Minmahddun; Layori Layori
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v8i1.39118

Abstract

Untuk memastikan progress pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan. Perlu dilakukan analisis produktivitas alat berat pada pekerjaan lapis pondasi atas (LPA) pada pekerjaan jalan. Paper ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas alat berat pada pekerjaan LPA jalan ruas Bungi-Sora Wolio Kota Baubau. Dari hasil analisis diperoleh produktivitas dump truck, motor grader, vibrator roller masing-masing  sebesar 40 m3/hari, 804.57 m3/hari dan  288 m3/hari. Produktivitas alat berat terbesar adalah motor grader, dengan durasi pekerjaan LPA dapat diselesaikan selama  tiga hari. Untuk memenuhi durasi pekerjaan tiga hari maka dibutuhkan 14 unit dump truck dan 2 unit vibrator roller. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi aktual di lapangan diketahui bahwa pekerjaan LPA diselesaikan selama 6 hari. Hal ini dikarenakan jumlah  alat berat di lapangan lebih sedikit dibandingkan jumlah kebutuhan alat berat berat hasil analisis.
Analisis Penyediaan Air Bersih (Studi kasus: Desa Poni-poniki, Kec. Tirawuta, Kab. Kolaka Timur) Ramjan Ramjan; Romi Talanipa; Rini Sriyani; Muh. Handy Dwi Adityawan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v8i2.28766

Abstract

AbstractAlong with the growth of the community, the water demand in Poni-Poniki Village is increasing, but it is not balanced with the development of existing clean water management facilities. The purpose of this study was to determine the availability of clean water in the village of poni-poniki, by measuring the discharge of the springs in the mountains of Poni-poniki. Then analyze the need for clean water based on survey data and the results of population projection analysis. Based on the real demand survey (RDS), the water needs of the people of Poni-poniki Village in 2019 = 0.840 liters/second, and in 2023 = 0.993 liters/second. Mountain spring discharge based on field measurements using the Volumetric method is 0.00347 m³/second or 3.467 liters/second. Thus, the availability of water until 2023 can still be met safely, but the water sources used will not meet the needs in the next few years.AbstrakSeiring dengan pertumbuhan masyarakat maka kebutuhan air di Desa Poni-Poniki semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan pengembangan sarana pengelolahan air bersih yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan air bersih desa poni-poniki, dengan melakukan pengukuran debit mata air pegunungan Poni-poniki. Kemudian menganalisis kebutuhan air bersih berdasarkan data hasil survey dan hasil analisis proyeksi penduduk. Berdasarkan real demand survey (RDS), kebutuhan air masyarakat Desa Poni-poniki pada tahun 2019 = 0,840 ltr/dtk, dan tahun 2023 = 0,993 ltr/detik. Debit Mata Air pegunungan berdasarkan pengukuran dilapangan menggunakan metode Volumetrik adalah 0.00347 m³/detik atau 3.467 liter/detik. Dengan demikian ketersediaan air sampai tahun 2023 masih dapat terpenuhi dengan aman, tetapi sumber air yang digunakan tidak memenuhi kebutuhan dalam beberapa tahun mendatang.
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR ANDOOLO UTAMA KEC. BUKE KAB. KONAWE SELATAN Uchi Musdalifah; Tryantini Sundi Putri; Rini Sriyani; Muh. Handy Dwi Adityawan
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jmk.v8i3.42946

Abstract

Abstract Project success is influenced by several factors, namely cost, quality, and time. Therefore, an integrated cost and schedule control system is needed so that the monitored parameters can show the exact condition of the project. Eraned Value Method is a method that compares the work that has been completed with the budget provided so that it is known if there is a deviation. This study aims to determine whether the implementation of the project deviates in terms of cost or time. This research uses the Eraned Value Method. The data obtained in this study are RAB, time schedule, and weekly progress reports. This control uses 3 indicators, namely BCWS, BCWP, and ACWP, then analyzes the variant assessment and performance index and estimates the final completion of the project on cost and time. The results of the Earned Value Method analysis obtained until the last week the value of BCWP < BCWS and ACWP = BCWP. For the last week's value CV= Rp.0 and CPI= 1,000 and SV= –Rp.602,802,280.76 and SPI= 0.933. The estimated cost for the remaining work (ETC) is Rp.0 and the estimated project completion time (EAS) is 29 weeks. This cost on the project is within the planned budget but has a deviation on the planned schedule which is for 1 week from the planned time of 28 weeks. Abstrak Keberhasilan proyek dipengaruhi beberapa faktor yakni biaya, mutu, dan waktu. Karena itu diperlukan sistem pengendalian biaya dan jadwal terpadu agar parameter yang dipantau dapat menunjukkan dengan tepat kondisi proyek. Eraned Value Method merupakan metode yang membandingkan pekerjaan yang telah diselesaikan dengan anggaran yang disediakan sehingga diketahui bila terjadi penyimpangan. Peneleitian ini bertujuan mengetahui apakah pelaksanaan proyek terjadi penyimpangan baik dari segi biaya atau waktu. Penelitian ini menggunakan Eraned Value Method. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini RAB, time schedule, dan laporan progress mingguan. Pengendalian ini menggunakan 3 indikator yakni BCWS, BCWP, dan ACWP kemudian dianalisis penilaian varian dan indeks kinerja serta perkiraan penyelesaian akhir proyek pada biaya dan waktu. Hasil analisis Earned Value Method diperoleh hingga minggu terakhir nilai BCWP < BCWS dan ACWP = BCWP. Untuk nilai minggu terakhir CV= Rp.0 serta CPI= 1,000 dan SV= –Rp.602.802.280,76 serta SPI= 0,933. Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) sebesar Rp.0 dan perkiraan waktu penyelesaian akhir proyek (EAS) adalah 29 minggu. Hal ini biaya pada proyek sesuai anggaran yang direncanakan namun mengalami penyimpangan pada jadwal yang direncanakan yakni selama 1 minggu dari waktu yang direncanakan 28 minggu.
Study of Utilizing Wawonii River Materials as an Alternative Aggregate for Road Subbase Anafi Minmahddun; Muh. Handy Dwi Adityawan
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v5i1.9198

Abstract

This paper presents the results of tests on the characteristics of the Bobolio River material which has the potential to be used as an alternative aggregate for road subbase. Characteristic tests carried out include sieve analysis, specific gravity and absorption testing of coarse and fine aggregate, abrasion testing and compaction testing and Laboratory CBR. The results of testing the specific gravity and absorption of coarse and fine aggregates showed that the specific gravity of the coarse aggregate was 2.65 grams/cm3 (2.4-2.8 grams/cm3) and the absorption was 3.31% (maximum 5%). The specific gravity of fine aggregate is 2.51 grams/cm3 (1.6-3.2 grams/cm3) and absorption is 0.42% (maximum 2%). Abrasion testing obtained a wear value of 23% (0-40%). CBR value at 95% maximum density value is 20.50% (min 50%). The characteristic test results show that all parameters meet the 2018 Bina Marga specifications except the CBR value. Even if the CBR value does not meet specifications, Bobolio River material with good wear value can be mixed with material from other sources to meet the required CBR value.
Analisis Stabilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Akibat Pengaruh Perubahan Sifat Mekanis Material Sampah Anafi Minmahddun; Muh. Handy Dwi Adityawan; Ainul Fatayaatis Salaamah
Sultra Civil Engineering Journal Vol 5 No 1 (2024): Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ)
Publisher : Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sciej.v5i1.591

Abstract

The stability of landfill is a crucial aspect of waste management. Numerous factors influence the stability of landfill, one of which is the alteration of the mechanical properties of the waste material. This research aims to analyze landfill stability by considering the effects of changes in the mechanical properties of waste material. A construction stage analysis was conducted to model the process of altering the mechanical properties of waste material. The analysis was divided into 13 stages corresponding to the number of landfill steps. The initial five stages were modeled as waste with an age of < 5 years, stages 6-10 were modeled as waste with an age of 5-10 years, and the last three stages were modeled as waste with an age of > 10 years. Stability analysis using the finite element method was conducted using the concept of shear strength reduction. The analysis results indicated changes in the landfill's safety factor throughout its operational period. Stages 1-5 experienced changes in the safety factor, although these changes were not significant. Stages 6-10 witnessed a considerable decrease in the safety factor before experiencing an increase in stage 11, followed by a continuous decline until the end of stage 13. Despite changes in the safety factor during the operational process, the overall safety factor values obtained still met the minimum safety factor criteria required.
Tinjauan Kinerja Struktur Dinding Bata Berdasarkan SNI 1726-2019 Untuk Bangunan Bertingkat Rendah Menggunakan Pendekatan Diagonal Tekan Ekuivalen La Rahman; Mardis Darwis; Anafi Minmahddun; Muh. Handy Dwi Adityawan; Ezra Pasereng Rambak; Raja Agung H.S.
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 3 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i3.62

Abstract

Dalam analisis struktur, pengaruh dinding bata dalam menentukan kinerja seismik struktur seringkali diabaikan. Namun, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa kinerja seismik struktur akan meningkat akibat adanya dinding bata, khususnya untuk dinding bata yang menggunakan tulangan. Berdasarkan SNI 1726-2019, dinding bata bertulang dapat digunakan sebagai sistem struktur alternatif untuk menggantikan struktur dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) yang memiliki pendetailan yang rumit, khususnya untuk bangunan bertingkat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja bangunan bertingkat rendah yang menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus dengan sistem struktur dengan dinding bata. Dinding bata dimodelkan dengan menggunakan pendekatan diagonal tekan ekuivalen dari FEMA 356 dan metode Holmes dengan sistem rangkanya mengacu pada aturan penulangan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM). Hasil analisis memperlihatkan bahwa meskipun menggunakan aturan penulangan SRPMM, sistem struktur dengan dinding bata memiliki kinerja seismik yang lebih baik dibandingkan dengan sistem struktur SRPMK. Sehingga, struktur bangunan bertingkat rendah yang berada pada lokasi seismik tinggi tidak mesti didesain menggunakan aturan SRPMK, tetapi dapat menggunakan aturan penulangan SRPMM dengan memasukkan pengaruh dinding bata pada proses analisis.
Studi Tingkat Kesadaran Keselamatan Berlayar Penumpang dari Perspektif Pemahaman Alat Keselamatan Jiwa dan Prosedur Evakuasi Riyan Abdillah Takdir; Muh. Handy Dwi Adityawan; Munansar
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 3 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i3.67

Abstract

Keselamatan berlayar merupakan aspek yang sangat penting dalam industri pelayaran karena melibatkan keselamatan nyawa manusia, perlindungan lingkungan, dan keamanan aset maritim. Dalam aspek perlindungan nyawa, peraturan terkait keselamatan berlayar telah sejak lama disusun dalam berbagai regulasi internasional maupun nasional diberbagai tingkat pemangku kebijakan. Berdasarakan data KNKT hingga tahun 2017 kapal penumpang merupakan salah satu kapal dengan tingkat kecelakaan kapal tertinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman penumpang terhadap instrumen mitigasi risiko pelayaran, khususnya alat keselamatan jiwa dan prosedur evakuasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang baik terhadap alat keselamatan jiwa yakni sebesar 38,77% responden, sementara 44,31% tidak memiliki pemahaman yang memadai, dan 16,92% lainnya merasa ragu-ragu. Untuk prosedur evakuasi, 39,33% responden memiliki pemahaman yang baik, hampir setara dengan 39,67% responden yang tidak memahami, sedangkan 21% menyatakan keraguan. Hal tersebut menunjukan perlunya upaya untuk meningkatkan pemahaman penumpang terhadap alat keselamatan jiwa dan prosedur evakuasi.