Menuran Village, Baki District, Sukoharjo is one of the partner villages in the implementation of community service because the village has undeveloped agricultural potential, one of which is telang flowers. The telang flower (Clitoria ternatea L.) produces chemical compounds, one of which is a secondary metabolite that serves to survive. Some of these secondary metabolite compounds have benefits in pharmacological effects, one of which is as an antioxidant. The purple color in telang flowers comes from anthocyanin compounds that function as antioxidants. External antioxidants necessary to improve immunity and health can be obtained from beverages or cosmetics. Community empowerment through the cultivation and processing of telang flowers aims to provide an explanation of the benefits of telang flowers and develop household businesses. Community service methods are carried out through explanations and workshops applying telang flower cultivation techniques and making beverages, and soap. The development of method in this community service is the provision of material, practice, and conducting pre and post-tests. The pre-test results showed that 24% stated that they already knew the benefits of telang flowers, 36% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 48% stated that they already knew how to process telang flowers into the beverage, and 4% stated that they already knew how to process telang flowers into soap. The results of the post-test showed that there was an increase in understanding and success indicators had been achieved, namely, 96% stating that they already knew the benefits of telang flowers, 92% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 92% knew about the processing of telang flowers into the beverage, 84% knew about the processing of telang flowers into soap, 96% stated that they planned to apply for cultivation and processing telang flowers, and 100% of participants stated that this activity was useful and interesting. --- Desa Menuran Kecamatan Baki, Sukoharjo merupakan salah satu desa mitra dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat karena desa tersebut memiliki potensi pertanian yang belum dikembangkan, salah satunya bunga telang. Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.) memproduksi senyawa kimia salah satunya metabolit sekunder yang berfungsi untuk bertahan hidup. Beberapa senyawa metabolit sekunder tersebut memiliki manfaat dalam efek farmakologis salah satunya sebagai antioksidan. Warna ungu pada bunga telang berasal dari senyawa antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan eksternal yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh yang dapat diperoleh dari minuman atau kosmetik. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya dan pengolahan bunga telang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang manfaat bunga telang dan mengembangkan usaha rumah tangga. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui penjelasan dan workshop mengaplikasikan teknik budidaya bunga telang, pembuatan minuman, dan sabun bunga telang. Metode yang dikembangkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyampaian materi, praktek, dan melakukan pre dan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebesar 24% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 36% menyatakan bahwa sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 48% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi minuman, dan 4% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi sabun. Hasil post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan indikator keberhasilan telah tercapai yaitu sebesar 96% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 92% menyatakan sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 92% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi minuman, 84% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi sabun, 96% menyatakan berencana mengaplikasikan untuk budidaya dan mengolah bunga telang, dan 100% peserta menyatakan kegiatan ini bermanfaat dan menarik.