Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada Ekstrak Dan Fraksi Daun Umbi Bit (Beta vulgaris L) Noor Anisa Mahanani; Nastiti Utami; Diah Pratimasari
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEFARMASIAN
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.151

Abstract

Daun umbi bit (Beta vulgaris L) dilaporkan memiliki banyak manfaat diantaranya memiliki aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kromatografi lapis tipis (KLT) senyawa flavonoid dalam ekstrak dan fraksi daun umbi bit. Metode esktraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 70% kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi bertingkat dengan pelarut n-heksan dan etil asetat. Ekstrak dan fraksi daun umbi bit dilakukan uji penampisan fitokimia dengan metode taubeck dan identifikasi dengan metode KLT. Uji penampisan fitokimia menunjukan bahwa ekstrak dan fraksi daun umbi bit mengandung senyawa flavonoid ditandai dengan adanya pandaran kuning intensif. Pada uji KLT ekstrak dan fraksi-fraksi daun umbi bit terdapat dua spot dengan nilai Rf 0,9375 dan Rf 0,8375 diduga adalah senyawa flavonoid golongan flavonol yang masih terikat pada glikosidanya. Hasil dari penelitian ini menunjukan dalam ekstrak dan fraksi-fraksi daun umbi bit mengandung senyawa flavonoid.Kata Kunci : Metode taubeck, maserasi, flavonol
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELADA MERAH DAN DAUN SELADA HIJAU (Lactuca sativa L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF RED LETTUCE LEAVES AND GREEN LETTUCE LEAVES ETHANOL EXTRACT (Lactuca sativa L.) AGAINST Staphylococcus aureus AND Escherichia coli Nastiti Utami; Prashinta Nita Damayanti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.465 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i2.335

Abstract

Salah satu pengembangan alternatif antibakteri yang baru adalah dengan pemanfaatan bahan alam seperti tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang diwarisi secara turun menurun. Obat-obatan dari bahan alam juga terus berkembang untuk perawatan kesehatan yang dekat dengan antarbudaya. Salah satu tanaman yang berpotensi memiliki potensi sebagai obat herbal adalah selada (Lactuca sativa L.). Tujuan   dari   penelitian   ini   adalah   untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun selada merah dan daun selada hijau pada konsentrasi   10%; 20%; 40%; 60%; 80%; dan 100% terhadap   bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi agar. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan  ekstrak etanol daun selada merah dan daun selada hijau mempunyai aktivitas antibakteri dengan kategori sedang terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 100% masing-masing sebesar 9,27 mm dan 9,30 mm dan Escherichia coli dengan diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 100% masing-masing sebesar 7,87 mm dan 7,67 mm.`
PENGOLAHAN JAHE MERAH UNTUK TINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI DESA JIMBUNG, KLATEN Nastiti Utami; Dian Puspitasari; Tarasia Gandes Belani; Hawa Surya Marita; Yolla Andriani; Irna Dessy
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1.1622

Abstract

The Covid-19 pandemic was still a major concern of the world, because there has not been a cure for this disease, but there was already given a vaccine to the community. Vaccines provided in Indonesia are still not enough to create immunity or herd immunity, so the community was supposed to maintain immune system by consuming nutritious food and consuming bioactive compounds that have antiviral and immunomodulatory/immune booster activities. Bioactive compounds such as gingerol, zingeron, shogaol, and gingerin found in red ginger (Zingiber officinale var rubrum) have great properties to increase immune system. The immune system not only prevents disease from being easily affected, but also accelerates healing and recovery from illness. In the activities of training and workshop on the red ginger processing, participants get the benefits directly to be able to process red ginger and consumed independently or can also be used to increase family income. The method used in this activity is training and workshop. The result of this activity is that the community enthusiastically participates in this activity and the community acquires new knowledge about red ginger. Pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian utama dunia, karena belum ditemukannya obat untuk menyembuhkan penyakit ini, namun sudah terdapat vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Vaksin yang diberikan di Indonesia masih belum cukup untuk menciptakan kekebalan masyarakat atau herd immunity, sehingga masyarakat diharapkan dapat menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antiviral dan imunomodulator/immune booster. Senyawa bioaktif seperti gingerol, zingeron, shogaol, dan gingerin yang terdapat pada jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) memiliki khasiat yang besar untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh tidak hanya mencegah agar tidak mudah terserang penyakit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan dari sakit. Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan jahe merah, peserta dapat merasakan manfaat secara langsung untuk bisa mengolah jahe merah dan dikonsumsi mandiri atau dapat juga digunakan untuk menambah penghasilan keluarga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini dan masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai jahe merah.
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Pembuatan Bio Spray Pengusir Nyamuk di Kelurahan Taman Sari, Ampenan, NTB Nastiti Utami; Ari Dwi Cahyani
Jurnal Surya Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.3.1.2020.55-61

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) in West Nusa Tenggara in 2017 has an incidence rate per 100,000 population of 26.86 above the national rate of 22.55% and a Case Fatality Rate of 0.15%. Prevention of mosquitoes with insecticides is the main choice for people to avoid mosquito bites. Insecticide products circulating in the community include combustion, electricity, spray, burn, and lotion. The chemicals contained in mosquito repellent insecticides include organochlorines, organophosphates, carbamates, pyrethroids, and DEET. The synthetic active ingredients pose a threat to human health. This underlies the implementation of Community Service Program from Undergraduate Programm in Pharmacy STIKES Nasional for the development of safer insecticide products use natural potentials such as lemongrass, cloves, and lime leaves. The method used is to provide education about dengue disease, the Aedes Aegypti mosquito, and a workshop by making bio spray. The results show that there is an increase in the knowledge of the people of Taman Sari, Ampenan, West Nusa Tenggara about the efforts to prevent DHF, as indicated by an increase in all correct post-test answers, In addition, the results of evaluations of overall community service satisfaction programs are very interesting.
Identification of Paracetamol in Jamu Pegel Linu Packaged and Jamu Gendong with TLC Standard Addition and Spectrophotometer UV-Vis Nastiti Utami -
Jurnal Farmasi Etam (JFE) Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jfe.v2i1.245

Abstract

Traditional medicines that are circulated in the territory of Indonesia must have a distribution permit granted by the Head of the BPOM. However, it is excluded (not required to have a distribution permit) one of which is herbal medicine. One of the traditional medicines that are prohibited from being circulated contains Medicinal Chemicals (BKO). The BKO contained in herbal medicine is caused by the lack of knowledge of producers about the dangers of consuming medicinal chemicals uncontrolled, both in dosage and how to use them or even solely to increase sales because consumers like traditional medicinal products that react quickly to the body, 3 samples of packaged herbal medicine with the efficacy of overcoming aches and pains in the Surakarta. The test was carried out by qualitative analysis using Thin Layer Chromatography (TLC) and quantitative analysis using a UV-Vis Spectrophotometer. The results of the qualitative and quantitative test of paracetamol BKO in the sample showed negative results.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) MENJADI BAHAN FUNGSIONAL DI DESA MENURAN, SUKOHARJO Nastiti Utami; Dian Puspitasari; Disa Andriani; Prashinta Nita Damayanti; Agastya Petra Budiyana; Albertha Christy Andreas; Cherly Putri Ardani; Eli Ernawati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.20463

Abstract

Menuran Village, Baki District, Sukoharjo is one of the partner villages in the implementation of community service because the village has undeveloped agricultural potential, one of which is telang flowers. The telang flower (Clitoria ternatea L.) produces chemical compounds, one of which is a secondary metabolite that serves to survive. Some of these secondary metabolite compounds have benefits in pharmacological effects, one of which is as an antioxidant. The purple color in telang flowers comes from anthocyanin compounds that function as antioxidants. External antioxidants necessary to improve immunity and health can be obtained from beverages or cosmetics. Community empowerment through the cultivation and processing of telang flowers aims to provide an explanation of the benefits of telang flowers and develop household businesses. Community service methods are carried out through explanations and workshops applying telang flower cultivation techniques and making beverages, and soap. The development of method in this community service is the provision of material, practice, and conducting pre and post-tests. The pre-test results showed that 24% stated that they already knew the benefits of telang flowers, 36% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 48% stated that they already knew how to process telang flowers into the beverage, and 4% stated that they already knew how to process telang flowers into soap. The results of the post-test showed that there was an increase in understanding and success indicators had been achieved, namely, 96% stating that they already knew the benefits of telang flowers, 92% stated that they already knew how to cultivate telang flowers, 92% knew about the processing of telang flowers into the beverage, 84% knew about the processing of telang flowers into soap, 96% stated that they planned to apply for cultivation and processing telang flowers, and 100% of participants stated that this activity was useful and interesting. --- Desa Menuran Kecamatan Baki, Sukoharjo merupakan salah satu desa mitra dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat karena desa tersebut memiliki potensi pertanian yang belum dikembangkan, salah satunya bunga telang. Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.) memproduksi senyawa kimia salah satunya metabolit sekunder yang berfungsi untuk bertahan hidup. Beberapa senyawa metabolit sekunder tersebut memiliki manfaat dalam efek farmakologis salah satunya sebagai antioksidan. Warna ungu pada bunga telang berasal dari senyawa antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan eksternal yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh yang dapat diperoleh dari minuman atau kosmetik. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya dan pengolahan bunga telang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang manfaat bunga telang dan mengembangkan usaha rumah tangga. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui penjelasan dan workshop mengaplikasikan teknik budidaya bunga telang, pembuatan minuman, dan sabun bunga telang. Metode yang dikembangkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyampaian materi, praktek, dan melakukan pre dan post test. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebesar 24% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 36% menyatakan bahwa sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 48% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi minuman, dan 4% menyatakan sudah mengetahui cara pengolahan bunga telang menjadi sabun. Hasil post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan indikator keberhasilan telah tercapai yaitu sebesar 96% menyatakan bahwa sudah mengetahui manfaat bunga telang, 92% menyatakan sudah mengetahui cara budidaya bunga telang, 92% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi minuman, 84% mengetahui tentang pengolahan bunga telang menjadi sabun, 96% menyatakan berencana mengaplikasikan untuk budidaya dan mengolah bunga telang, dan 100% peserta menyatakan kegiatan ini bermanfaat dan menarik.
KARAKTERISASI KITOSAN DAN PEMBUATAN NANOPARTIKEL KITOSAN DARI CANGKANG PUPA BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens): EXTRACTION CHITOSAN AND CHARACTERIZATION NANOPARTICLE CHITOSAN FROM PUPAE SHEELS OF BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) Sivia Nindi Pratiwi; Nastiti Utami; Prashinta Nita Damayanti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.516

Abstract

Larva Black Soldier Fly (BSF) termasuk dalam larva lalat pengurai yang bukan merupakan vector penyakit. Cangkang pupa merupakan hasil samping budidaya BSF yang belum banyak dimanfaatkan. Cangkang pupa mengandung kitin yang dapat diubah menjadi kitosan yang dapat dimanfaatkan sebagai media penghantaran obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi kitosan cangkang pupa BSF berdasarkan SNI No.7949-2013 dan aplikasinya dalam sediaan nanopartikel. Tahap isolasi kitosan meliputi: demineralisasi dengan HCl 3M, deproteinasi dengan NaOH 2M, depigmentasi dengan  2% dan asam oksalat 2%, serta deasetilasi dengan NaOH 50%. Kitosan hasil isolasi dikarakterisasi dan formulasi nanopartikel dengan metode gelasi ionik. Analisis nanopartikel kitosan dilakukan dengan PSA (Particle Size Analizer) dan FTIR (Fourier Transform Infra-red). Hasil penelitian yang didapat menunjukkan analisis spektra infra-red kitosan hasil isolasi menunjukkan gugus fungsi khas pada kitosan, rendemen kitosan 11,93%. Karakterisasi kitosan berupa serpihan serbuk, berwarna putih kecoklatan, tidak berbau, kadar air 6,683%, kadar abu 0,33%, kadar nitrogen 4,091%, derajat deasetilasi 94,41% sehingga memenuhi SNI No.7949-2013. Formulasi nanopartikel kitosan memberikan hasil ukuran partikel 495,7 nm, gugus OH hidroksil tumpang tindih NH dan C=O karbonil muncul pada spektra nanopartikel kitosan.
Karakterisasi dan Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L.) dengan Spektrofotometri UV-Vis Dilla Nur Pratiwi; Nastiti Utami; Diah Pratimasari
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol18.iss2.art20

Abstract

Background: The potential of pepaya jantan flowers (Carica papaya L.) as functional herbal ingredients, such as antioxidants, is influenced by the activity of secondary metabolites, one of which is flavonoids. Objective: This study aims to determine the total flavonoid content and characterization of flavonoids in the ethanol extract and flower fraction of papaya jantan (Carica papaya L.). Method: Pepaya jantan flower was extracted by maceration using ethanol 70% then fractionated using multilevel fractionation. The identification of flavonoids was tested using Taubeck, Wilstater, and TLC. Extract and fractions were determined of flavonoid content using the colorimetric method and identification of flavonoids based on the wavelength of cinnamoyl and benzoyl in the spectrum UV-Vis. Results: The results of the determination of flavonoid content showed that ethanol extract was the highest at 0.6805 ± 0.0045 %QE and n-hexane fractions were the lowest at 0.4178 ± 0.0058 %QE. Identification of flavonoids using the UV-Vis spectroscopy method showed the absorption of substituted 3-OH flavonol and free 3-OH flavonol.  Conclusion: The highest flavonoid content was found in the ethanol extract of papaya jantan flower. The types of flavonoids in the extract and fractions of male papaya flower indicated the type of flavonol based on the wavelength of cinnamoyl and benzoyl.
KAJIAN TINGKAT KEPATUHAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN MASKER BAGI PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT COVID-19 Muhammad Saiful Amin; Hartono; Nastiti Utami
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 11 No 1 (2022): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v11i1.2167

Abstract

The Covid-19 pandemic, according to PHEOC data from the Ministry of Health as of July 31, 2020, in Indonesia from 866,539 specimens examined, 108,376 confirmed cases, 5,131 cases (4.7%) died and 65,907 cases (60.8%) recovered and 37,316 cases in care. One of the government's programs to prevent the spread of Covid-19 is to use masks properly. The purpose of this study was to determine the level of compliance and accuracy of the use of masks for traders in traditional markets in Surakarta as an effort to prevent Covid-19 disease. This research was conducted using a descriptive survey of 5 markets in the city of Surakarta including the Gede market, Nusukan, Jongke, Kadiplo, and Sidodadi markets. The research sample was taken by random sampling as many as 200 traders in the traditional market of Surakarta. The results of this study indicate that the compliance of traders who interact and conduct transactions in traditional markets in Surakarta City is quite good, because 85% of traders obey using masks as a health protocol to prevent the transmission of the Covid-19 virus. However, the level of accuracy in using masks is still poor, because of the 200 respondents, only 25.24% traders use masks correctly. Suggestions, it is better for the Surakarta City Government, especially the Trade Office, to make regulations and increase socialization and supervision of traders and buyers who interact actively in traditional markets so that new clusters of Covid-19 spread in traditional markets are not formed.
Efek Konsumsi Boraks dan Formalin dalam Makanan bagi Tubuh Disa Andriani; Nastiti Utami
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 7 NOMOR 1 MARET 2023 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v7i1.9720

Abstract

Makanan memiliki peranan penting untuk tubuh tetapi jika mengandung bahan berbahaya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan formalin dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui cara membedakan makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya atau tidak. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang berbagai bahaya mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin serta ciri-ciri makanan yang mengandung bahan tersebut. Berdasarkan hasil studi lapangan di wilayah Desa Krasak 01/16 Planggu, Trucuk, Klaten, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di wilayah ini masih minim pengetahuannya mengenai bahaya boraks dan formalin. Rangkaian kegiatan meliputi pengisian pre-test, penyuluhan mengenai bahaya mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin serta ciri-ciri makanan yang mengandung bahan tersebut, serta pengisian post-test dan kuisioner. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya konsumsi boraks dan formalin berdasarkan hasil posttes yang mengalami peningkatan presentasi pemahaman dibandingkan saat mengerjakan pretest. Respon peserta mengenai kegiatan yaitu 60% peserta menyatakan acara menarik serta tidak ada satupun perserta yang menyatakan acara tidak menarik.