Rafael Paun, Rafael
Public Health Department, Post Graduated Programe, Universitas Nusa Cendana Kupang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing oleh Ibu Rumah Tangga Terinfeksi HIV/AIDS Tasa, Yeni; Ratu Ludji, Ina Debora; Paun, Rafael
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.3912

Abstract

Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS)  merupakan penyakit menular yang jumlah penderitanya terus bertambah. Ibu rumah tangga merupakan penderita HIV/AIDS terbanyak di Kabupaten Belu. Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang rendah oleh  orang dengan HIV/AIDS (odha) termasuk ibu rumah tangga terinfeksi HIV/AIDS menyebabkan  penyebaran HIV/AIDS sulit dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan umur, tingkat pendidikan, persepsi tentang penyakit, persepsi tentang pelayanan kesehatan, pekerjaan suami, pendapatan keluarga, keterjangkauan, persepsi keparahan penyakit dan persepsi stigma diri sendiri dengan pemanfaatan VCT oleh ibu rumah tangga terinfeksi HIV di Kabupaten Belu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 90 orang yang merupakan total populasi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Belu pada bulan Januari sampai Juli 2015. Analisa data secara deskriptif dan bivariat. Hasil analisis bivariat dengan uji chisquaremenunjukkan adanya hubungan pendidikan (p=0,040), persepsi tentang penyakit (p=0,0001), persepsi tentang pelayanan kesehatan (p=0,0001), pendapatan keluarga (p=0,016), pekerjaan suami (0,037), keterjangkauan (p=0,038), persepsi keparahan penyakit (p=0,0001) dan persepsi stigma diri sendiri (p=0,0001) dengan pemanfaatan VCT. Persepsi tentang penyakit dan pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan dengan memperluas penyebaran informasi tentang penyakit HIV/AIDS dan manfaat VCT.Kata kunci :  HIV/AIDS, ibu rumah tangga,  pemanfaatan VCT
Health Services, Maternal Intrinsic and Socio-Cultural Factors and Perinatal Mortality Diaz Viera, Andika Alexander; Pellokila, M R; Paun, Rafael
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017): Jurnal KEMAS Vol.12 No.2 : January 2017
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.5812

Abstract

This study question was how significant the determination of health services, maternal intrinsic risk factors and socio-cultural factors on perinatal mortality.  Its objective was to construct a model of perinatal mortality pattern by case-control design.  The case population was all mothers with perinatal mortality.  The sample-size was 35 by simple random sampling with case-control ratio of 1:1 (35:35).  The data analysis applied Bivariate using Chi Square Test and Multivariate using Logistic Regression Test.  The Bivariate Analysis Results found the risk-variables on Perinatal Mortality were Birth Attendant (OR=2.1; 1.63-2.7; 95%CI), Health Financing (OR=7.1; 1.82-27.8; 95% CI), Maternal Disease History (OR=8; 2.05-31.16; 95%CI), Perinatal History (OR=6.47; 2.26-18.55; 95%CI) and Custom (OR=2.17; 1.67-2.82; 95%CI).  Multivariat Analysis found three consistent risk variables on Perinatal Mortality i.e.: Health Financing (p=0.016; OR=6.8; 95% CI), Maternal Disease History (p=0.006; OR=8.41; 95%CI) and Perinatal History (p=0.021; OR=4.3; 95%CI). It concluded that the most significant determinant on Perinatal Mortality was Maternal Disease History.
Analysis of Factors Related to Patient Satisfaction in Radiology Unit of Prof Dr. W. Z. Johannes Hospital, Kupang Laitabun, Yoel Midel; Pellokila, Marthen; Paun, Rafael
Health Notions Vol 2 No 4 (2018): April 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.037 KB)

Abstract

Patient satisfaction depends on the quality of service. This study aimed to analyze the factors associated with patient satisfaction with service in radiology installations, using cross sectional design. Data were analyzed using Chi square test. The results showed p-value = 0.019, so it is concluded that there was a correlation between the level of patient satisfaction with waiting time in radiology installations. If the waiting time is long, then the patient will feel dissatisfied, on the contrary if the service time is done quickly hospital, then the patient will feel satisfied.
Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing oleh Ibu Rumah Tangga Terinfeksi HIV/AIDS Tasa, Yeni; Ratu Ludji, Ina Debora; Paun, Rafael
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.3912

Abstract

Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS)  merupakan penyakit menular yang jumlah penderitanya terus bertambah. Ibu rumah tangga merupakan penderita HIV/AIDS terbanyak di Kabupaten Belu. Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang rendah oleh  orang dengan HIV/AIDS (odha) termasuk ibu rumah tangga terinfeksi HIV/AIDS menyebabkan  penyebaran HIV/AIDS sulit dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan umur, tingkat pendidikan, persepsi tentang penyakit, persepsi tentang pelayanan kesehatan, pekerjaan suami, pendapatan keluarga, keterjangkauan, persepsi keparahan penyakit dan persepsi stigma diri sendiri dengan pemanfaatan VCT oleh ibu rumah tangga terinfeksi HIV di Kabupaten Belu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 90 orang yang merupakan total populasi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Belu pada bulan Januari sampai Juli 2015. Analisa data secara deskriptif dan bivariat. Hasil analisis bivariat dengan uji chisquaremenunjukkan adanya hubungan pendidikan (p=0,040), persepsi tentang penyakit (p=0,0001), persepsi tentang pelayanan kesehatan (p=0,0001), pendapatan keluarga (p=0,016), pekerjaan suami (0,037), keterjangkauan (p=0,038), persepsi keparahan penyakit (p=0,0001) dan persepsi stigma diri sendiri (p=0,0001) dengan pemanfaatan VCT. Persepsi tentang penyakit dan pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan dengan memperluas penyebaran informasi tentang penyakit HIV/AIDS dan manfaat VCT.Kata kunci :  HIV/AIDS, ibu rumah tangga,  pemanfaatan VCT
Health Services, Maternal Intrinsic and Socio-Cultural Factors and Perinatal Mortality Diaz Viera, Andika Alexander; Pellokila, M R; Paun, Rafael
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.5812

Abstract

This study question was how significant the determination of health services, maternal intrinsic risk factors and socio-cultural factors on perinatal mortality.  Its objective was to construct a model of perinatal mortality pattern by case-control design.  The case population was all mothers with perinatal mortality.  The sample-size was 35 by simple random sampling with case-control ratio of 1:1 (35:35).  The data analysis applied Bivariate using Chi Square Test and Multivariate using Logistic Regression Test.  The Bivariate Analysis Results found the risk-variables on Perinatal Mortality were Birth Attendant (OR=2.1; 1.63-2.7; 95%CI), Health Financing (OR=7.1; 1.82-27.8; 95% CI), Maternal Disease History (OR=8; 2.05-31.16; 95%CI), Perinatal History (OR=6.47; 2.26-18.55; 95%CI) and Custom (OR=2.17; 1.67-2.82; 95%CI).  Multivariat Analysis found three consistent risk variables on Perinatal Mortality i.e.: Health Financing (p=0.016; OR=6.8; 95% CI), Maternal Disease History (p=0.006; OR=8.41; 95%CI) and Perinatal History (p=0.021; OR=4.3; 95%CI). It concluded that the most significant determinant on Perinatal Mortality was Maternal Disease History.
Factors of Loss to Follow-up Antiretroviral Therapy in Islanded Area Boro, Thomas Laga; Paun, Rafael; Pellokila, Marthen R
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.606 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i2.20901

Abstract

ABSTRACT Loss to follow-up of antiretroviral therapy is when PLWHA (People Living with HIV/AIDS) do not come for antiretroviral therapy for more than 3 months. This study aimed to determine the factors of loss to follow-up antiretroviral therapy for PLWHA at Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Public Hospital where PLWHA with land, water and air transportation are served. This was a case control study with 66 samples of PLWHA. The samples underwent antiretroviral therapy in Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang Public Hospital from 2006 to 2016. Saturated sampling technique was done for cases group and simple random sampling was done for control group. Univariate and bivariate data analysis were done in this study. The result of bivariate analysis showed that there were association between intention (p = 0.004, OR = 4.667), self efficacy (p = 0.0001, OR = 7.875), action (p = 0.0001, OR = 45.000), transportation mode (p = 0.046, OR = 0.200), and transport costs (p = 0.0001, OR 19.333) and loss to follow-up antiretroviral therapy. It could be concluded that transportation and behavior were the major problems for the loss to follow up antiretroviral therapy in the islanded area.   Keywords: HIV/AIDS, antiretroviral therapy, loss to follow-up, islanded area   ABSTRAK Gagal follow-up antiretroviral therapy adalah  jika ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) tidak menjalani terapi antireroviral lebih dari 3 bulan  terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor gagal follow-up antiretroviral therapy pada ODHA di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang melayani para ODHA dengan moda transportasi darat, air, dan udara. Desain penelitian ini adalah case control. Sampel sebanyak 66 ODHA yang menjalani antiretroviral therapy di RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang sejak tahun 2006 sampai 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh untuk kelompok kasus dan simple random sampling untuk kelompok kontrol. Analisis data menggunakan prosentase untuk univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh niat (p = 0,004, OR = 4,667), self efficacy (p = 0,0001, OR = 7,875), tindakan (p = 0,0001, OR = 45,000), moda transportasi (p = 0,046, OR = 0,200), dan biaya transportasi (p = 0,0001, OR 19,333) terhadap gagal  follow up terapi antiretroviral. Dapat disimpulkan bahwa masalah utama gagal follow up terapi antiretroviral di wilayah berkepulauan ini adalah transportasi dan perilaku.   Kata Kunci: HIV/AIDS,  terapi antiretroviral, gagal follow up, wilayah berkepulauan.
Factors Related to Healing Process of Sectio Caesarea Surgical Wound Balla, Juldin D. E.; Paun, Rafael; Ludji, Ina Debora Ratu
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.975 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i2.21705

Abstract

ABSTRACT Sectio caesarea surgical wound is a disorder in the incontinence of cells due to surgery performed to remove the fetus and placenta by opening the abdominal wall for certain indications. The aim of the study was to analyze and make a modeling of the relationship of factors in healing the sectio caesarea surgical wounds. This research is an analytic observational study with cross-sectional design. The sample in this study were 42 mothers with post sectio caesarea surgery at Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang Public Hospital. Sampling was performed by simple random sampling. Data analysis was carried out in a bivariate and multivariate analysis. The results of the bivariate analysis found that the variables that give risk to wound healing were age (p = 0.041; RP = 3.4), discharge planning (p = 0.004; RP = 4.75), personal hygiene (p = 0.003; RP = 0.18), nutritional status (p = 0.013; RP = 0.15). Multivariate analysis found three variables that consistently provide risks to wound healing, namely discharge planning (p = -2.078; RP = 829 95% CI), personal hygiene (p = -1.852; RP = 1.039 95% CI), nutritional status (p = -2,374; RP = 1,023 95% CI). Probability model for healing the surgical wound at Prof. Dr. W.Z. Johannes, namely personal hygiene, nutritional status, discharge planning are factors related to wound healing. Keywords        :  sectio caesarea, wound, discharge planning, personal hygiene   ABSTRAK Luka operasi sectio caesarea adalah gangguan dalam inkontuinitas sel akibat dari pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin dan placenta dengan membuka dinding perut atas indikasi tertentu. Tujuan penelitian untuk menganalisis dan membuat pemodelan hubungan faktor pada penyembuhan luka operasi sectio caesarea. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 42 ibu post operasi sectio caesarea di RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Analisis data dilakukan secara bivariat dan multivariat. Hasil analisis bivariat menemukan variabel yang memberikan risiko terhadap penyembuhan luka adalah umur (p=0,041; RP=3,4), discharge planning (p=0,004; RP=4,75), personal hygiene (p=0,003; RP=0,18), status gizi (p=0,013; RP=0,15). Analisis multivariat menemukan tiga variabel yang konsisten memberikan risiko terhadap penyembuhan luka yaitu discharge planning (p= -2.078; RP=829 95% CI), personal hygiene (p= -1.852; RP= 1,039 95% CI), status gizi (p= -2.374; RP=1,023 95% CI). Model probabilitas penyembuhan luka operasi di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes yaitu personal hygiene, status gizi, discharge planning merupakan faktor yang berhubungan dengan  penyembuhan luka. Kata kunci       :  sectio caesarea,  luka, discharge planning, personal hygiene
Analisis faktor resiko kejadian tuberkulosis pada anak di wilayah kota Kupang Baun, Aminah Haslinda; Picauly, Ince; Paun, Rafael
Public Health Risk Assesment Journal Vol. 1 No. 1: July (2023)
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/phraj.v1i1.2023.66

Abstract

Di Indonesia menunjukkan proporsi kasus TB anak diantara semua kasus tuberkulosis Di Indonesia menunjukkan proporsi kasus TB anak diantara semua kasus tuberculosis pada tahun 2010 adalah 9,4 %, kemudian menjadi 8,5% pada tahun 2011 dan 8,2 % pada tahun 2012 (Kemenkes RI, 2014). Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur  kasus Tuberkulosis anak dari tahun 2012 sebanyak 441 kasus, tahun 2013 sebanyak 165 kasus, dan tahun 2014 sebanyak 161 kasus. Sedangkan kasus Tuberkulosis anak di Kota Kupang sejak tahun 2012 sebanyak 121 kass,  tahun 2013 sebanyak 122 kasus, tahun 2014 sebanyak 39 kasus dan hingga September tahun 2015 sebanyak 41 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor resiko,. kejadian tuberkulosis pada anak di wilayah Kota Kupang, menndeskripsikan karakteristik kejadian kasus tuberkulosis anak meliputi faktor imunisasi, kontak dengan penderita Tuberkulosis, status gizi dan paparan perokok pasif di di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan faktor imunisasi BCG pada anak dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan kontak dengan penderita tuberkulosis dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan status gizi anak dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan paparan perokok pasif dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang, menganalisis hubungan kelembaban dengan kejadian tuberkulosis anak di wilayah Kota Kupang dengan menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Hasil penelitian analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara riwayat kontak (p = 0,001 = OR = 157,566), dan status gizi (p = 0,047 = OR = 9,801) dengan kejadian tuberkulosis pada anak di wilayah Kota Kupang.