Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Unjuk Kerja Thermosyphon Dengan Variasi Fluida Kerja Fachrudin, Arif Rochman
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 18 No 2 (2018): Vol 18 No 2 (2018): Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 2, Nov 2018: 67-131
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermosyphon merupakan alat penukar panas yang berupa pipa yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu : evaporator (bagian bawah tabung), adiabatik dan kondensor (bagian atas tabung). Bagian evaporator merupakan bagian yang menerima panas dan menyerapnya untuk dibawa kebagian kondensor, yaitu bagian yang melepas panas ke lingkungan. Bagian adiabatik terletak diantara evaporator dan kondensor sebagai bagian yang memisahkan bagian evaporator dan kondensor yang terisolasi bagian luar sehingga tidak ada pertukaran temperatur dengan lingkungan. Fluida kerja diisikan kedalam thermoshypon yang berfungsi untuk membawa panas dari evaporator ke kondensor. Panas dari lingkungan diserap evaporator dan bergerak keatas tabung karena adanya perbedaan densitas antara uap dan liquid hingga kesisi kondensasi (kondensor) dan panas dilepaskan. Pada sisi kondensasi uap terkondensasi menjadi liquid dan bergerak kebawah kembali ke evaporator karena gaya gravitasi. Dalam penelitian ini, thermosyphon dibuat dari tembaga dengan diameter 9,52 mm dan panjang 400 mm dengan panjang kondensor 144 mm. Daerah evaporator sebagai sisi yang dikenai sumber panas, bagian adiabatik diisolasi sehingga tidak ada pertukaran panas dengan lingkungan dan daerah kondensor dipasang heat sink yang bertujuan untuk membuang panas dari thermosyphon ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasi fluida kerja, yaitu air, aseton, metanol dan ethanol. Data yang diperlukan adalah temperatur pada evaporator (Te), temperatur bagian kondensor (Tk1, Tk2,Tk3) dan temperatur udara (Tu). Thermosyphon diberi temperatur 40°C, 60 °C, 80°C, 100°C dan 120 °C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tahanan thermal paling kecil pada jenis fluida aseton untuk semua temperatur. Pada fluida aseton, semakin tinggi temperatur, maka semakin besar fluks kalor dan daya output. Proses pada eksperimen ini daya output terbesar dan kapasitas terbesar terjadi pada fluida Aseton temperatur 120° C yaitu 24,5 W. Fluks kalor juga tertinggi pada fluida aseton pada temperatur 120° C yaitu 22W/cm2
PENGARUH PANJANG KONDENSOR TERHADAP KINERJA TERMAL HEAT PIPE Fachrudin, Arif Rochman
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 20 No 01 (2020): Jurnal INTEKNA, Volume 20, No. 1, Mei 2020: 01-52
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/intekna.v20i01.815

Abstract

Heat pipe merupakan salah satu alat penukar kalor yang memungkinkan pemindahan sejumlah kalor melalui luas permukaan yang sangat kecil. Heat Pipe mempunyai peran penting dalam sistem pendinginan salah satunya dalam komponen elektronika. Dengan sistem pendinginan maka temperatur komponen akan terjaga sehingga terhindar dari kerusakan kerusakan yang diakibatkan dari panas yang berlebih (over heating). Heat pipe terdiri dari tiga bagian, yaitu evaporator, adiabatis dan kondensor. Kedalam pipa itu diberi fluida kerja yang berfungsi membawa panas dari evaporator dan melepaskannya di kondensor. Di bagian Evaporator, panas dari komponen yang didinginkan diserap dan dipindahkan ke ujung yang lain yaitu bagian Kondensor untuk dilepas panasnya dilingkungan. Heat pipe mempunyai prinsip yang hampir sama dengan thermosyphon, perbedaannya adalah di heat pipe menggunakan dinding wick. Kegiatan penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana kinerja termal dari heat pipe sebagai penukar kalor dengan variasi panjang kondensor. Heat Pipe didesain dengan variasi panjang kondensor sebesar 44 cm ,66 cm,88 cm,110 cm dan 132 cm.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tahanan thermal tertinggi pada panjang kondensor terpendek pada tempeatur 400C (14 C/W) dan terendah pada panjang kondensor terpanjang pada temperatur 1200 C(1 C/W). Pada semua temperatur, semua variasi panjang kondensor maka daya output dan fluks kalor akan semakin besar. Pada panjang kondensor ukuran yang sama dengan evaporator, semakin tinggi temperatur, maka semakin besar fluks kalor dan daya output. Proses pada eksperimen ini paling efektif pada panjang kondensor 1,25 kali (132 cm) dari panjang panjang evaporator, karena setelahnya nilai tahanan termal dan daya output akan mengalami kecernderungan tetap.
Analisis Performa Turbin Angin Darrieus-H Naca 3412 Dengan Variasi Kecepatan Angin Dan Panjang Chord Fachrudin, Arif Rochman; Astuti, Fina Andika Frida
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i2.1157

Abstract

Energi listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, namun kapasitas terpasangnya masih kecil karena belum tergarap dengan baik. Salah satu sumber energi terbarukan adalah energi angin yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin dan pembangkit listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh panjang chord dan kecepatan angin terhadap daya turbin yang dibangkitkan oleh turbin Angin Sumbu Vertikal Darrieus-H Naca 3412. Variasi kecepatan angin yang digunakan adalah 3.4 m / s; 3,6 m / dtk; 4,0 m / dtk; 4,4 m / s dan 4,6 m / s dan variasi panjang chord 100 mm, 130 mm, 150 mm, 170 mm dan 200 mm. Hasil dari penelitian ini adalah semakin panjang chord maka daya turbin semakin besar dan semakin besar kecepatan angin maka daya turbin yang dihasilkan akan semakin besar. Daya turbin terbesar terjadi pada panjang chord terbesar yaitu 200 mm dan pada kecepatan angin terbesar 4,5 m/s yaitu 37,559 Watt.
Pelatihan Pengecatan dan Pemberian Alat Spray Gun pada Pemuda Oro-Oro Ombo Kota Batu Astuti, Fina Andika Frida; Fachrudin, Arif Rochman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1171

Abstract

Kegiatan pelatihan pengecatan menggunakan metode spray gun sebagai upaya pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pengecatan. Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang teknik dasar pengecatan menggunakan alat spray gun serta mendorong penerapan praktik berkelanjutan dalam proses pengecatan. Metode pelatihan melibatkan serangkaian sesi teori, demonstrasi praktis, latihan langsung oleh peserta, serta diskusi interaktif. Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, termasuk masyarakat umum, pelaku usaha mikro, dan individu yang tertarik mempelajari teknik pengecatan yang lebih efisien dan hasil yang baik. Hasil pelatihan ini mencakup peningkatan pengetahuan peserta tentang prinsip dasar pengecatan, jenis cat dan alat yang digunakan, serta keterampilan praktis dalam mengoperasikan spray gun dengan benar. Peserta juga diberikan informasi tentang pentingnya ventilasi yang baik dan keselamatan dalam menggunakan alat ini. Pelatihan ini berhasil meningkatkan kemampuan peserta dalam menghasilkan lapisan pengecatan yang merata dan lebih halus dengan waktu yang lebih efisien. Dampak sosial dari kegiatan ini terlihat dalam peningkatan kepercayaan diri peserta dalam melaksanakan proyek pengecatan dan dalam memberikan kontribusi pada aktivitas peningkatan lingkungan.
Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Mesin Pemotong Rumput pada Remaja Jalan Cendana Srengat Blitar Fachrudin, Arif Rochman; Martawati, Mira Esculenta; Astuti, Fina Andika Frida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1183

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berupa pelatihan penggunaan dan perawatan mesin pemotong rumput telah menjadi bagian integral dalam upaya mendukung kemampuan dan efisiensi kerja di berbagai lingkungan. Mesin pemotong rumput adalah peralatan penting dalam perawatan taman, halaman, dan area hijau lainnya. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memberikan peserta pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan mesin pemotong rumput dengan aman, efisien, dan efektif. Metodologi pelatihan melibatkan pendekatan kombinasi teori dan praktik. Peserta diperkenalkan dengan komponen mesin, teknik pengoperasian, serta prosedur perawatan yang diperlukan untuk memastikan kinerja optimal. Hasil dari pelatihan ini adalah peningkatan pemahaman peserta tentang cara menggunakan mesin pemotong rumput dengan benar dan aman. Peserta juga memperoleh keterampilan praktis dalam merawat dan memelihara mesin, termasuk pembersihan, penggantian komponen yang aus, dan penyesuaian yang diperlukan.Dampak positif pelatihan ini terlihat pada peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam pemotongan rumput di berbagai lingkungan. Peserta dapat melakukan tugas-tugas perawatan taman dengan lebih efektif, menghasilkan area yang lebih rapi dan terawat. Selain itu, pelatihan ini juga membawa dampak positif terhadap lingkungan, dengan mesin yang dioperasikan dengan lebih efisien dan menghasilkan emisi yang lebih rendah.
PELATIHAN PENGGUNAAN DAN PERAWATAN GENSET PADA REMAJA MUSHOLA JALAN NGADISIMO KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN KOTA KOTA KEDIRI Fachrudin, Arif Rochman; Astuti, Fina Andika Frida; Martawati, Mira Esculenta
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 2 No. 06 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang pengoperasian dan pemeliharaan genset yang dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi tantangan pemeliharaan peralatan listrik di lingkungan sehari-hari. Pelatihan ini dilakukan dengan fokus pada genset sebagai sumber cadangan listrik yang penting dalam mengatasi pemadaman listrik yang tak terduga. Metode yang digunakan meliputi serangkaian sesi pelatihan, diskusi interaktif, demonstrasi praktis, dan penyediaan materi panduan. Partisipan pelatihan berasal dari para remaja musholla Jl. Ngadisimo kota Kediri yang tertarik untuk memahami pengoperasian dasar serta tindakan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga kinerja optimal genset. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta tentang prinsip dasar genset, langkah-langkah operasional yang benar, tanda-tanda awal kerusakan, dan tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko gangguan. Selain itu, partisipan juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya penggunaan bahan bakar yang tepat dan perawatan berkala untuk memperpanjang umur genset serta mengurangi dampak lingkungan. Pengabdian ini juga berhasil membangun hubungan positif antara penyelenggara pelatihan dan masyarakat setempat. Para peserta merasa lebih percaya diri dalam mengoperasikan dan merawat genset mereka sendiri, yang pada gilirannya berkontribusi pada kemandirian energi dan ketahanan dalam menghadapi situasi darurat.
Pengaruh Layer Height Dan Printing Speed Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Hasil Additive Manufacturing Fachrudin, Arif Rochman; Astuti, Fina Andika Frida
Majamecha Vol. 6 No. 1 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i1.2971

Abstract

Kekasaran permukaan merupakan salah satu aspek kritis dalam hasil produksi dari teknologi pencetakan 3D Printing. Teknologi ini telah menjadi pusat perhatian dalam berbagai sektor manufaktur karena kemampuannya dalam menciptakan objek tiga dimensi dengan cepat dan akurat. Namun, kekasaran permukaan yang muncul pada produk 3D Printing dapat memengaruhi kualitas, fungsionalitas, dan estetika produk. Penelitian ini dilakukan melalui metode eksperimental untuk menguji dan mengamati fenomena yang relevan dengan lebih mendalam dan terperinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekasaran permukaan hasil produk 3D Printing tipe FDM dengan bahan filamen PLA. Variasi yang digunakan adalah printing speed 50; 75 ; 100 mm/s dan layer height: 0,1 ; 0,15  dan 0,20 mm. Hasil penilitian ini adalah, semakin besar nilai printing speed pada semua layer height maka semakin besar nilai kekasaran permukaan dan semakin besar nilai layer heigh  pada semua printing speed maka semakin besar nilai kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan terkecil dengan nilai 8,364 ?m didapatkan pada printing speed dengan kecepatan 50 m/s dan pada layer height yang paling kecil yaitu 0,1 mm.
Pengaruh Temperatur Nozel Dan Arah Orientasi Posisi Obyek Hasil Additive Manufacturing Terhadap Kekuatan Impak Astuti, Fina Andika Frida; Fachrudin, Arif Rochman
Majamecha Vol. 6 No. 1 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i1.3189

Abstract

Teknologi 3D printing dikenal dengan sebutan additive layer manufacturing. Salah satu teknologi 3D printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM). Prinsip kerja FDM dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nosel yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Penelitian pengaruh parameter 3D printing  telah banyak dilakukan dengan menggunakan filamen PLA. Perkembangan filamen sangat pesat seiring dengan berkembangnya manufaktur 3D printing. Filamen PLA berkembang menjadi filamen PLA+. Filamen PLA+ memiliki tingkat ketahanan lebih baik dibandingkan PLA biasa. Penelitian pengaruh parameter 3D printing untuk filamen PLA+ perlu dikembangkan untuk mendapatkan parameter yang terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh temperatur nozle dan arah orientasi obyek terhadap kekuatan impak hasil additive manufacturing dengan menggunakan filamen PLA+. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara experimental. Variasi temperatur nozel yang digunakan adalah 195?C, 210?C, 215?C, dan 220?C. Orientasi obyek digunakan adalah vertikal dan horisontal. Hasil penelitian menunjukkan temperatur nozel dan orientasi posisi obyek mempengaruhi kekuatan impak material PLA+. Kekuatan impak terbesar pada arah orientasi horisontal pada temperatur nozel  220?C. Semakin meningkat temperatur nozel dalam proses 3D printing maka semakin meningkat kekuatan impak nya.
Pelatihan Event Management Lanjutan Untuk Menumbuhkan Kemampuan Event Organizer (EO) Penyelenggaraan Pagelaran Seni Suharto, Ririn Pratiwi; Zubaidi; Permanasari, Kartika Indah; Astuti, Fina Andika Frida; Fachrudin, Arif Rochman; Az Zuhri, Fahmi Muhammad
Khidmah Nusantara Vol. 2 No. 1 (2025): Agustus 2025
Publisher : CV.RIZANIA MEDIA PRATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69533/1ycwv844

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yaitu permasalahan kurangnya pengetahuan tentang manajemen event lanjutan untuk kegiatan penyelenggaraan pertunjukan seni dan budaya. Dengan demikian, mitra belum optimal dalam melaksanakan penyelenggaraan event seni budaya. Mitra masih membutuhkan bantuan dari pihak luar untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan kegiatan seni dan budaya. Solusi yang ditawarkan melalui kegiatan pengabdian ini yaitu Pelatihan Manajemen Event Lanjutan yang didalamnya terdapat praktik sederhana untuk menyelenggarakan Event Seni Budaya di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Pelatihan tersebut juga dibekali dengan kemampuan Event Organizer (EO) sehingga mitra disiapkan untuk mampu menyelenggarakn event seni dan budaya secara mandiri tanpa bantuan dari pihak luar. Dengan demikian, mitra tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang materi Pelatihan Manajemen Event, tetapi juga belajar mempraktikkan penyelenggaraan Event Seni Budaya yang diminati wisatawan. Manfaat yang diperoleh mitra dari kegiatan ini yaitu a) Menyiapkan mitra menjadi Event Organizer (EO) kegiatan Seni dan Budaya Di Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang; b) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra untuk melaksanakan penyelenggaraan Event Seni Budaya; dan c) Mempromosikan Desa Seni Budaya Tulusbesar dengan memanfaatkan kemajuan IPTEKS sehingga mitra mendapatkan pemasukkan dari wisatawan yang datang ke desa tersebut. Hasil kegiatan yang telah dicapai yaitu mitra sebagai peserta pelatihan juga dibekali pemanfaatan teknologi praktik menyelenggarakan event sederhana di Desa Tulusbesar.
Pelatihan Pengelasan SMAW Pada Para Pemuda Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu Kota Batu Martawati, Mira Esculenta; Fachrudin, Arif Rochman; Astuti, Fina Andika Frida
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v1i2.267

Abstract

Kegiatan pelatihan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan kegiatan yang secara langsung memberikan materi kepada peserta dengan harapan para peserta bisa mengerti, memahami dan bisa mengambil hikmah dari pelajaran yang diterima untuk bisa mengaktualisasikan untuk meningkatkan derajat kehidupannya. Di desa Oro-oro ombo, dari gambaran kehidupan yang ada, diperlukan pelatihan pelatihan tersebut. Desa Oro-oro Ombo adalah desa yang terletak di kecamatan Batu Kota Batu yang sebagian besar bermata pencaharian bercocok tanam dan berdagang. Saat ini banyak para pemuda yang membutuhkan lapangan pekerjaan dan ketrampilan untuk berwiraswasta. Inilah yang melatar belakangi dari kegiatan pengabdian ini , yaitu sangat terbatasnya lapangan pekerjaan dan minimnya ketrampilan dari para pemuda di desa Oro-oro Ombo kecamatan Batu kota Batu. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan keterampilan yang kedepan bisa digunakan untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan di masyarakat. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pemberian materi, tanya jawab dan praktik langsung pengelasan. Materi yang diberikan adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada proses pengelasan, prosedur pengoperasian mesin las SMAW, komponen komponen las SMAW dan macam-macam sambungan las besi hollow dan dilanjutkan pendampingan membuat kursi dari besi hollow. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah para warga mendapatkan wawasan tentang materi pengelasan dan masing masing peserta melakukan praktik pengelasan SMAW dengan menghasilkan kursi dari sambungan las besi hollow. Wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelasan dari peserta sebagai bekal untuk berwirawasta dan untuk mencari pekerjaan.