Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGAJARAN BAHASA ASING DAN USIA PEMBELAJAR Permatawati, Irma
Allemania Vol 1, No 1 (2011): Allemania - Juni 2011
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pengajaran bahasa, khusunya bahasa asing, seorang pengajar tidak hanya cukup berbekal pengetahuan bahasa yang baik saja, namun perlu juga memperhatikan karakteristik dari pembelajar bahasa. Anak-anak, remaja, dan dewasa merupakan kelompok pembelajar yang berbeda berdasarkan usia. Masing-masing kelompok usia memiliki keunggulan dan kelemahan dalam konteks pembelajaran bahasa. Hal ini penting untuk diketahui dan diperhatikan oleh seorang pengajar agar ia mampu memilih pendekatan mengajar serta bahan ajar yang tepat guna keberhasilan pengajaran
PENJELASAN ARTI KATA DALAM PENGAJARAN BAHASA ASING Irma Permatawati
Allemania Vol 2, No 2 (2013): Allemania - Januari 2013
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengajaran kosakata yang bermakna berperan dalam meningkatkan penguasaan bahasa asing seorang pembelajar. Salah satu bagian dari pengajaran kosakata adalah penjelasan arti kata. Terdapat beragam teknik yang dapat dipergunakan pengajar dalam menjelaskan arti kata, mulai dari pemberian terjemahan atau padanan kata, hingga pemanfaatan alat bantu nonverbal dan penggunaan bahasa asing sebagai alat dan juga konten pembelajaran. Dalam penggunaannya pengajar dapat mengkombinasikan beberapa teknik yang ada agar arti dari kata yang dibahas tersampaikan secara utuh. Akan tetapi, pemilihan teknik harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan materi dan yang terpenting dengan tingkat pemahaman pembelajar.
ANALYSE DER LANDESKUNDLICHEN ASPEKTE IM LEHRWERK NETZWERK B1 Gina Khoirunnisa; Irma Permatawati; Dani Hendra
Allemania Vol 11, No 2 (2021): Allemania - Desember 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Landeskunde). Materi Landeskunde dapat diperoleh pemelajar melalui buku ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) aspek-aspek Landeskunde yang terdapat dalam buku ajar, 2) tema Landeskunde, 3) penyajian aspek-aspek Landeskunde, dan 4) standar acuan materi Landeskunde yang terdapat dalam buku ajar Netzwerk B1 dengan prinsip DACH Landeskunde (Deutschland, Österreich und Confoederatio Helvetica/die Schweiz Landeskunde). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data yang diambil berupa dialog, teks, gambar dan transkrip audio pada Kursbuch dan Arbeitsbuch yang memuat informasi Landeskunde. Dari hasil analisis diketahui bahwa: 1) terdapat 157 aspek-aspek Landeskunde dalam Kursbuch dan Arbeitsbuch Netzwerk B1 yang terdiri atas Weltwissen sebanyak 19 aspek, Soziokulturelles Wissen sebanyak 127 aspek, dan Interkulturelles Bewusstsein sebanyak 11 aspek. Dari data yang diperoleh, aspek Landeskunde paling banyak dalam buku Netzwerk B1 membahas tentang Soziokulturelles Wissen dan aspek Landeskunde Weltwissen serta Interkulturelles Bewusstsein tidak terlalu banyak diulas. ; 2) aspek-aspek Landeskunde dalam buku Netzwerk B1 memuat 8 tema Landeskunde dan informasi Landeskunde yang paling banyak dibahas berkaitan dengan tema Alltag und gesellschaftliches Leben. Jumlah tema Landeskunde pada Netzwerk B1 di antaranya, yaitu Land und Leute (20), Alltag und gesellschaftliches Leben (106), Massenmedien und öffentlicher Meinung (7), Bildung und Wissenschaft (1), Wirtschaft und Technik (6), Staat und Politik (4), Geschichte (4) dan Kulturelles (10); 3) aspek-aspek Landeskunde tersebut disajikan dalam berbagai bentuk penyajian materi dan bentuk penyajian yang paling banyak ditemukan dalam buku ajar adalah bentuk Konzentrische Kreise dan Strukturelle Logik/hierarchisch. dan (4) aspek-aspek Landeskunde yang ditemukan dalam buku ajar Netzwerk B1 memuat berbagai informasi baik dari negara Jerman, negara-negara DACH maupun negara lainnya. Informasi Landeskunde yang hanya mengenai Deutschland (127), Österreich (4), die Schweiz (3), Liechtenstein (0), Deutschland und andere Länder (10), Deutschland und Österreich (2), Deutschland und die Schweiz (0), DACH Länder (5), DACHL Länder (2) und andere Länder (4) dan berdasarkan hasil analisis, muatan Landeskunde pada buku Netzwerk B1 mengacu pada prinsip DACH Landeskunde. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buku Netzwerk B1 mengandung materi Landeskunde yang beragam dan berfokus pada informasi mengenai negara-negara DACH.
(Book Report) Syntax der deutschen Gegenwartsprache Irma Permatawati
Allemania Vol 2, No 1 (2012): Allemania - Juni 2012
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Syntax der deutschen Gegenwartsprache merupakanbagian dari seri buku Grundlagen der Germanistik.Buku yang ditulis oleh Ulrich Engel ini terdiri atas309 halaman dan diterbitkan pada tahun 2009 olehErich Schmidt Verlag dengan menggunakan bahasaJerman sebagai bahasa pengantarnya.Pembahasan seputar sintaksis bahasa Jermandalam buku ini dibagai ke dalam enam bab yaitu (1)Was ist und wie betreibt man Syntax, (2) SyntaktischeElemente und Relationen, (3) Wortgruppen, (4)Der Satz, (5) Äußerungen, dan (6) SchichtneutraleProzesse. Pembahasan sintaksis bahasa Jerman dalambuku ini menggunakan konsep yang dikembangkanoleh Lucien Tesnière.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN Anisa Sumarni; Irma Permatawati; Pepen Permana
Allemania Vol 11, No 1 (2021): Allemania - Juni 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa Jerman. Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis terkait penguasaan kosakata, tata bahasa, Artikel, ejaan dan tanda baca, serta struktur kalimat. Hal ini dikarenakan terbatasnya wadah bagi siswa untuk berdiskusi dan mengemukakan ide, gagasan, serta pendapat dengan siswa lainnya dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman. Penerapan model pembelajaran Think Pair Share diasumsikan dapat mengatasi persoalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui: 1) keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran Think Pair Share; 2) keterampilan menulis bahasa Jerman siswa setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; 3) perbedaan antara keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; dan 4) efektivitas penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Pasundan 1 Bandung dengan sampel penelitian yaitu siswa kelas XII IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan XII IPS 5 sebagai kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini ialah tes tulis bahasa Jerman dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Keterampilan menulis siswa sebelum penerapan model pembelajaran Think Pair Share termasuk dalam kategori “kurang”; 2) Keterampilan menulis siswa setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share termasuk dalam kategori “baik sekali”; 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis bahasa Jerman siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Think Pair Share; dan 4) Penerapan model pembelajaran Think Pair Share efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Think Pair Share dapat menjadi model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman.
ANALISIS MUATAN LANDESKUNDE DALAM BUKU AJAR BAHASA JERMAN STUDIO D A1 Irma Permatawati
Allemania Vol 3, No 1 (2013): Allemania - Juni 2013
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu persoalan yang ditemukan dalam pembelajaran bahasa Jermanadalah rendahnya pengetahuan mahasiswa mengenai Landeskunde negaraJerman yang di antaranya meliputi pengetahuan tentang sejarah, politik,geografi dan kebudayaan. Kurangnya waktu yang tersedia untuk membahasLandeskunde di dalam perkuliahan dan luasnya cakupan Landeskundediduga dapat memengaruhi tingkat pengetahuan Landeskunde mahasiswa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berupa penelitiananalitis terhadap dokumen. Dokumen yang diteliti adalah buku ajar bahasaJerman Studio d A1 Kurs- und Übungsbuch.Tujuan dari penelitian iniadalah menganalisis muatan Landeskundedalam buku ajar dan menyusunbahan pengayaan Landeskunde berdasarkan hasil analisis.Dari hasil analisisditemukan sebanyak 44 judul bahasan yang bermuatan Landeskundeyang terbagi ke dalam tiga aspek, yaitu Weltwissen (13), soziokulturellesWissen (29) dan Interkulturelles Bewusstsein (2). Muatan Landeskundeini juga dikelompokkan berdasarkan aspek keterampilan berbahasa, yaituHörverstehen (6), mündlicher Ausdruck (3), Leseverstehen (31) danschriftlicher Ausdruck (4). Sebanyak 88 bahan pengayaan Landeskundeyang sesuai dengan hasil analisis ditemukan dari buku (14), kamus (20) daninternet (54). Berdasarkan penelitian disarankan agar dalam pengajarannyaLandeskunde diintegrasikan ke dalam pengajaran keterampilan berbahasa,salah satunya dengan memanfaatkan pembelajaran onlinedisertai pemilihanbahan yang disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa pembelajar.
PENERAPAN APLIKASI WORDWALL DALAM PEMBELAJARAN WECHSELPRÄPOSITION Nurul Iffah Agam Zuhdi; Pepen Permana; Irma Permatawati
Allemania Vol 11, No 2 (2021): Allemania - Desember 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan karakteristik tata bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jerman menjadi salah satu faktor penyebab siswa kesulitan mempelajari Grammatik. Salah satu contohnya adalah dalam penggunaan preposisi. Dalam bahasa Jerman preposisi diikuti oleh beberapa kasus, yaitu Präposition mit Akkusativ, Präposition mit Dativ, Präposition mit Genitiv dan Wechselpräposition, sedangkan dalam bahasa indonesia berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian mengenai penerapan aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräposition. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum penerapan aplikasi Wordwall; 2) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sesudah penerapan aplikasi Wordwall; 3) penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum dan sesudah penerapan aplikasi Wordwall; dan 4) efektivitas aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräpositionen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang termasuk ke dalam jenis eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 3 Palu yang mempelajari bahasa Jerman dan sampel dari penelitian ini adalah kelas XII IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPS 3 sebagai kelas kontrol. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes berupa soal isian dan kuesioner dalam bentuk skala likert. Tes dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu tes awal dan tes akhir dengan soal sebanyak 30 butir dan kuesioner dengan 15 pernyataan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa: 1) penguasaan Wechselpräposition siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan aplikasi Wordwall dapat dikategorikan “gagal”; 2) penguasaan Wechselpräpositionen siswa pada kelas eksperimen sesudah penerapan aplikasi Wordwall termasuk ke dalam kategori “baik”, sedangkan pada kelas kontrol termasuk pada kategori “cukup”; 3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam penguasaan Wechselpräpositionen siswa sebelum dan sesudah penerapan aplikasi Wordwall. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen sebesar 37,50 dan 68,34; dan 4) aplikasi Wordwall efektif diterapkan dalam pembelajaran Wechselpräposition. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji- t yang menunjukkan bahwa nilai Sig. = 0,002 0,05. Dengan kata lain, terdapat perbedaan penguasaan Wechselpräposition yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, hasil pengolahan data ini didukung dengan hasil kuesioner yang berisi tanggapan positif siswa terhadap penggunaan aplikasi Wordwall dalam pembelajaran Wechselpräposition. Maka dari itu, aplikasi Wordwall dapat digunakan sebagai media pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Wechselpräposition.
KEPRIBADIAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA ASING Irma Permatawati
Allemania Vol 1, No 2 (2012): Allemania - Januari 2012
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepribadian pembelajar merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkandalam pembelajaran bahasa asing yang dapat menunjang atau bahkanmenghambat keberhasilan pembelajaran. Pembelajar perlu mengenali pribadinyadengan lebih baik lagi agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinyasekait pembelajaran bahasa. Solusi untuk mengatasi kekurangan yang masihada adalah dengan mengenali dan menerapkan strategi-strategi pembelajaranbahasa yang tepat. Selain itu karakteristik dari pembelajar bahasa yang baikjuga perlu dikenali agar dapat diterapkan oleh pembelajar sehingga ia dapatmenjadi seorang pembelajar bahasa asing yang efektif.
ANALISIS PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN BERBASIS HYBRID LEARNING (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS X SMA ANGKASA HUSEIN SASTRANEGARA) Niken Khaerunnisa Salsabila; Irma Permatawati; Pepen Permana
Allemania Vol 13, No 1 (2023): ALLEMANIA - JUNI 2023
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

German hybrid learning model combines two learning methods that consist offline and online. On the other hand, there are still many aspects in this learning model that need further analysis, for instance student’s score acquisition during hybrid learning and student’s perception on German hybrid learning model as a result of empirical data which can be seen and valued. This research is conducted based on previous discussed aspects to identify: 1) 10th grade students learn result during the German hybrid learning at Angkasa Husein Sastranegara High School; 2) 10th grade student’s perception on German hybrid learning at Angkasa Husein Sastranegara High School. This research uses qualitative analysis with descriptive cases study. Result of this research’s analysis determined that 1) Student’s score acquisition during German hybrid learning has no significant difference in overall, rather there’s differences during the offline and online learning; 2) Student’s perception on German hybrid learning conclude that learning goes effectively and reveal another learn environment caused by offline and online learning furthermore hybrid learning model offers a student-focused learning method to help student to explore insight independently. Nonetheless students find F2F learning more effective for foreign language learning, notably German. Overcoming this requires the development of learning methods in hybrid learning.
Foreign Language Learning Gamification Using Quizizz: A Systematic Review Based on Students’ Perception Pepen Permana; Irma Permatawati; Ending Khoerudin
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol 7, No 2 (2023): ERALINGUA
Publisher : Makassar State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/eralingua.v7i2.23969

Abstract

Abstract. Gamification, or the use of game attributes outside of a game context to affect learning-related behaviors or attitudes, is seen as an innovative way to support the diverse needs of students with learning or behavioral challenges. One digital educational game that is gaining popularity is Quizizz, a game-based online test that enables entertaining multiplayer teaching activities and allows learners to practice with their devices. This study aimed to examine students' perceptions of the use of Quizizz as a formative test tool in German classrooms at Universitas Pendidikan Indonesia. The participants of this study were first-year students studying German who were given a formative test using Quizizz for one semester. A descriptive qualitative research design was used in this study, in which data were collected from questionnaires to gain insight into how Quizizz affected the aspects of enjoyment, motivation, engagement, and satisfaction. The results showed that all aspects asked in the questionnaire received a strong positive response, indicating that students have a very good perception of Quizizz in the classroom. The positive response to the use of Quizizz in German language learning suggests that it could be used more widely as a formative assessment tool in language learning. The findings suggest that gamification can be an effective way to engage students and motivate them to learn. As a result, educators may want to consider using other gamified tools and techniques in the classroom to create a more enjoyable and engaging learning experience.Keywords: Gamification, German Classroom, Quizizz, Students' Perception