Muarifuddin Muarifuddin, Muarifuddin
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Implementasi pembangunan Desa Wisata Batik Desa Babagan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Muarifuddin, Muarifuddin
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 4, No 1 (2017): March 2017
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.843 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v4i1.12713

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pembangunan desa wisata batik dengan fokus penelitian; proses pembangunan, wujud partisipasi, faktor pendukung dan penghambat, dan dampak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah pengrajin batik dan kepala desa, sebagai informan adalah pembatik, dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah proses pembangunan dari perencanaan telah adanya aktivitas membatik. Pelaksanaan terciptanya interaksi antara pengrajin dan pembatik yang terjalin hubungan patron-klien. Wujud partisipasi bersumber dari masyarakat lokal dan sistem sosial di luar masyarakat. Faktor pendukung berupa daya dukung fisik, sosial, budaya, dan ekonomi. Faktor penghambat berupa tidak semua warga setempat bisa membatik. Dampak secara fisik adanya peningkatan infrastruktur, dan dampak nonfisik terdapatnya peningkatan yang terdiri dari segi pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.Kata kunci: pembangunan masyarakat; desa wisata; budaya; batik The Implementation of the Development of Batik Tourism Village in Babagan Lasem Sub-District Rembang Regency AbstractThis research aims to describe the implementation of rural batik tourism development focusing on; process of development, their participation, the supporting factors and obstacles, and the impact. This is a descriptive qualitative approach research. The research subjects were batik craftsmen and the head of the village, the informants were batik makers, and community leaders. The data were collected through interviews, observation and documentation. The validation used triangulation techniques of sources, methods and theory. The data were analyzed through some stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results are the development process of batik village planning activities. Interaction between craftsmen and batik makers established patron-client relations. The participation of local communities is realized and social system outside the community. The support factors are in the form of physical capability, social, cultural, and economic capacity. The obstacles are not all the society members are batik makers. The physical impacts are the improvement of infrastructure buildings, and the non-physical impact can be seen from education, economic, social and cultural improvement.Keywords: community development; tourism village; culture; batik
Model Desain Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C di Satuan Pendidikan Nonformal Kota Semarang Muarifuddin, M.; Prasetyo, Ferry Wahyu; Sari, Nurul Puspita
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 2 No 2 (2018): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v2i2.26835

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan desain kompetensi hasil belajar, materi, metode, media, sumber belajar, analisis diagnosis kebutuhan belajar, dan menentukan model konseptual desain pembelajaran kejar paket C di satuan pendidikan nonformal Kota Semarang. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif diharapkan dapat menjawab tujuan dari penelitian. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tertutup sebagai perolehan data primer, dan teknik observasi serta dokumentasi sebagai data yang digunakan untuk triangulasi dalam keabsahan data. Analisis data menggunakan Model Interaktif sebagaimana Miles & Hubberman (1994) yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan.
Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dalam Menanggulangi Kemiskinan melalui Pendidikan Nonformal di Jawa Tengah Raharjo, Tri Joko; Suminar, Tri; Muarifuddin, Muarifuddin
Journal of Nonformal Education Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v2i1.5310

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis program yang dikembangkan PKBM di Jawa Tengah dalam menanggulangi kemiskinan melalui pendidikan nonformal, peran PKBM, hambatan dan dukungan bagi PKBM dalam menyelenggarakan programnya. Pendekatan penelitian menggunakan deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian menggunakan metode multiple stage random sampling. Sampel didapatkan 6 PKBM yang ada di Jawa Tengah. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan jenis program yang dikembangkan PKBM di Jawa Tengah dalam menanggulangi kemiskinan adalah program PAUD, Keaksaraan, Kesetaraan, Kursus dan Pelatihan, KBU, Magang dan program lain. Program Kesetaraan, Kursus dan Pelatihan, serta KBU memiliki posisi dominan. Jenis program paling banyak dikembangkan adalah program kursus dan pelatihan. Adapun peran PKBM yaitu sebagai pusat informasi, belajar masyarakat, pendidikan dan latihan keterampilan serta adanya kemandirian masyarakat yang terbentuk. Hambatan internal belum terpenuhinya penyelenggaraan full beasiswa bagi semua warga belajar dan sulit mencari tutor yang diidealkan. Hambatan eksternal minimnya akses sumber keuangan serta persaingan pemasaran produk. Dukungan internal berupa komitmen yang tinggi dari semua pengelola serta budaya kerja secara kekeluargaan. Dukungan eksternal berupa berbagai dukungan baik dari pihak pemerintah, swasta, berbagai mitra kerja serta media massa yang ikut serta dalam publikasi.
Analisis Implementasi 7 Pilar Konservasi Universitas Negeri Semarang di Fakultas Ilmu Pendidikan Kisworo, Bagus; Muarifuddin, Muarifuddin
Journal of Nonformal Education Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v1i1.3979

Abstract

Konservasi masih cenderung dimaknai oleh banyak warga Unnes dengan perwujudan kampus yang hijau cenderung bersifat absurd pada sistem yang dibangun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berusaha mendapatkan informasi selengkap mungkin implementasi 7 pilar konservasi UNNES di FIP. Subjek penelitian adalah civitas akademika di FIP. Teknik pengumpulan data memakai wawancara, dokumentasi dan observasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan pemahaman civitas akademika FIP terhadap wacara konservasi belum menujukkan sepenuhnya paham secara menyeluruh dari segi konteks makna koseervasi. Menunjukkan bahwa dari pejabat memiliki pemahaman lebih baik dibanding beberapa civitas akademika lain yang ada di FIP, baik itu mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan maupun tenaga teknis lainnya. Implementasi 7 pilar konservasi yang ada di lingkungan FIP masih menonjolkan beberapa pilar dominan saja yaitu arsitektur hijau dan transportasi internal. Pilar nirkertas; konservasi etika, seni dan budaya; kaderisasi konservasi; keanekaragaman hayati; pengelolaan limbah; dan energi bersih menjadi runtutan rensta sekaligus dimasukkan dalam perioritas yang membutuhkan pengembangan besar ke depan. Sedangkan pada faktor penghambat dan pendukung 7 pilar konservasi menempatkan psikologi mental perhatian utama. Komitmen dan partisipasi bersama menjadi tanggung jawab untuk mendukung, menjaga, memantau dan berkoordinasi dalam mewujudkan universitas konservasi yang unggul, sehat dan sejahtera.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Desa Wisata Batik Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Muarifuddin, Muarifuddin; Mulyono, Sungkowo Edy; Malik, Abdul
Journal of Nonformal Education Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v2i1.5313

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan internal (kelemahan) maupun eksternal (tantangan) pengembangkan desa wisata batik Desa Babagan, merumuskan strategi alternatif serta keberadaan showroom dalam merespon terbentuknya koperasi. Penelitian deskriptif kualitatif ini pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Subjek penelitian terdiri dari pengrajin batik, kepala desa dan tokoh masyarakat. Simpulan yang didapatkan masih banyaknya kelemahan Desa Babagan sebagai desa wisata batik karena memang baru tahun 2015 diresmikan. Tantangan terbesar terletak pada penekanan budaya batik lokal bagi masyarakat luas.  Adapun Strategi alternatifnya dengan mendorong masyarakat dan pemerintah menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya kegiatan wisata sekaligus masyarakat menjadi pelaku sektor kepariwisataan dan penguatan usaha, mengikutsertakan masyarakat berbagai kegiatan, pemerintah dilibatkan setidaknya sebagai donatur penyelenggara kegiatan, diadakannya pelatihan berbasis hardskill dan softskill serta pembinaan dan pendampingan dari dinas terkait, pelatihan mengenai strategi pengelolaan usaha serta pemasaran, menata kembali organisasi pengelola desa wisata batik, rekondisi pengelolaan showroom sekaligus sebagai koperasi. Begitu pula yang terjadi pada showroom dapat merespon terbentuknya koperasi, dikarenakan pengelolaan showroom tersebut telah terjadi kegiatan menuju terbentuknya pra koperasi. Namun, hal yang menjadi perhatian yaitu masih kurangnya pemahaman masyarakat adanya keberadaan koperasi berikut pula pemanfaatannya.
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN ANEKA MAKANAN BERBAHAN DASAR IKAN MENUJU RINTISAN KELOMPOK USAHA BAGI ISTRI NELAYAN DI KELURAHAN MANGUNHARJO KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG Rifai, Achmad; Desmawati, Liliek; Arbarini, Mintarsih; Muarifuddin, Muarifuddin
Jurnal Puruhita Vol 1 No 1 (2019): February 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v1i1.28620

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan di PKBM Tunas Bangsa Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Dilaksanakan dalam dua kegiatan, pelatihan pembuatan aneka makanan berbahan dasar ikan dan pembentukan rintisan kelompok usaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan pihak PKBM Tunas Bangsa. Pelatihan diselenggarakan dengan jumlah 15 peserta istri nelayan, yang dimentori oleh Kepala PKBM Tunas Bangsa. Pelatihan didahului adanya materi dan dilanjutkan praktik langsung. Dijumpai peserta pelatihan yang antusias dan memiliki minat untuk mengembangkannya dalam usaha. Didapatkan dua peserta yang telah mampu membuat usaha olahan makanan berbahan dasar ikan. Satu peserta memiliki usaha bakso ikan dan tahu bakso ikan, satu peserta lainnya memiliki usaha nugged ikan dan sosis ikan. Sedangkan peserta lainnya telah mampu membuat olahan makanan berbahan dasar ikan yaitu bakso ikan, tahu bakso ikan, dan nugged ikan sebagai menu makanan keluarga. Hasil kegiatan pengabdian ini juga memberikan dampak positif selain kepada peserta juga kepada pihak PKBM, yaitu adanya nota kerjasama antara PKBM Tunas Bangsa dengan Jurusan PLS FIP UNNES yang semoga pada tahun-tahun selanjutnya dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama dan juga memberikan ruang praktik bagi mahasiswa.
Ketahanan Keluarga sebagai Peningkatan Pemberdayaan Keluarga bagi Anggota PKK Muarifuddin, Muarifuddin; Rifai RC., Achmad; Sutarto, Joko; Raharjo, Tri Joko; Yusuf, Amin
Jurnal Bina Desa Vol 3, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat memiliki fungsi strategis dalam mengembangkan kualitas sumberdaya manusia. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan peranserta anggota PKK dalam meningkatkan pembangunan masyarakat melalui penyuluhan ketahanan keluarga di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang sebagai peningkatan pemberdayaan keluarga. Manfaat pengabdian ini adalah dimilikinya pemahaman dan peranserta anggota PKK dalam meningkatkan ketahanan keluarga yang dapat ditularkan kepada masyarakat sekitarnya sebagai bentuk turut serta dalam pembangunan bangsa. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan penyuluhan melalui penyampaian materi, diskusi dan curah pendapat. Selain itu, peserta diajak mengisi survei ketahanan keluarga. Hasil kegiatan pengabdian melalui penyuluhan ini bagi peserta yaitu anggota PKK dapat meningkatkan pemahaman ketahanan keluarga sebagai upaya peningkatan pembangunan masyarakat. Sehingga anggota PKK dapat berpartisipasi dengan mensosialisasikan dimensi, variabel, dan indikator dari ketahanan keluarga kepada warga masyarakat sekitarnya. Selain itu anggota PKK juga berupaya meningkatkan kriteria ketahanan keluarganya masing-masing.
Penggunaan Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana pada Masyarakat Pesisir di Desa Klidang Lor Kabupaten Batang Widyaningtyas Widyaningtyas; Utsman Utsman; Muarifuddin Muarifuddin
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.351 KB) | DOI: 10.180685/lej.v1i2.22

Abstract

Population growth in Indonesia is increasing. These conditions led the government to run efforts in the form of family planning programs to control the population. Specific data of KB village of Kidung Lor as research place is 86% female PUS become KB MOW acceptor. The formulation of problem in research include (1) How is the application of Contraception (Alkon) for coastal community in Klidang Lor Village of Batang Regency? (2) How are the factors that can encourage and impede the implementation of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village of Batang ?. This study aims to describe and analyze the application of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village of Batang Regency and factors that can encourage and hamper the application of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village, Batang regency. This research uses qualitative approach. Research location in Klidang Lor village, Batang district, and documentation. Research subjects 1 Chairman of PLKB, 1 Chairman of PPPKBD, and 3 couples of child-bearing age as informants. Data validity by using source and method triangulation. Data analysis techniques: data reduction, data display, and data verification. The results obtained in this study were: contraceptive delivery (Alkon) in the practice of family planning in Klidang Lor village, average acceptors of KB fertile couples using MOW. The supporting and inhibiting factors in this program are supported in terms of economic, health, family and good self-awareness. In addition, there are inhibiting factors consisting of EFA fear, anxiety, and lack of family planning facilities. The conclusion in this research is the application of contraception (Alkon) in the Implementation of family planning in coastal communities in Klidang Lor, Batang Regency has been running well with the success rate of KB as many as 58 people. The average age of EFAs who follow KB is 37.2 years. Similarly, in the achievement of new KB MOW participants there are 7 (86%) are MOW with independent costs. Suggestion Providing counseling or dissemination about family planning objectives is not only about regulating birth year but to decrease population growth rate to coastal communities in Klidang Lor village of Batang Regency.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS PENDAMPINGAN PADA USAHA BATIK KABUPATEN PATI Rhena Dwivita; Muarifuddin Muarifuddin
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM) Vol 10, No 1 (2023): JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (JPPM)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppm.v10i1.20801

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendampingan pengrajin batik dengan fokus penelitian; tahapan pendampingan, bentuk, strategi dan peran pendamping. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Responden penelitian adalah ketua wisata batik serta dinas koperasi dan UMKM, sebagai informan adalah pengrajin batik. pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan teori. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa pelaksanaan tahapan pendampingan meliputi peningkatan kesadaran, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi. Bentuk pendampingan yang dilaksanakan adalah konsultasi dan pembelajaran. Strategi pendampingan berupa pemberian motivasi dan peningkatan potensi, adapun peran pendamping yaitu terdiri dari peran fasilitasi, pembelajaran, dan penghubung kepihak luar. Kesimpulan penelitian yaitu Pelaksanaan pendampingan ini dapat membantu pengrajin batik dalam pengembangan usaha, potensi serta terbentuknya koperasi. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu pendamping harus memberikan pembelajaran yang variatif  serta pengrajin batik harus lebih fokus dan konsisten dalam mengikuti kegiatan pendampingan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana pada Masyarakat Pesisir di Desa Klidang Lor Kabupaten Batang Widyaningtyas Widyaningtyas; Utsman Utsman; Muarifuddin Muarifuddin
Lifelong Education Journal Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v1i2.22

Abstract

Population growth in Indonesia is increasing. These conditions led the government to run efforts in the form of family planning programs to control the population. Specific data of KB village of Kidung Lor as research place is 86% female PUS become KB MOW acceptor. The formulation of problem in research include (1) How is the application of Contraception (Alkon) for coastal community in Klidang Lor Village of Batang Regency? (2) How are the factors that can encourage and impede the implementation of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village of Batang ?. This study aims to describe and analyze the application of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village of Batang Regency and factors that can encourage and hamper the application of contraceptive tools (Alkon) for coastal communities in Klidang Lor village, Batang regency. This research uses qualitative approach. Research location in Klidang Lor village, Batang district, and documentation. Research subjects 1 Chairman of PLKB, 1 Chairman of PPPKBD, and 3 couples of child-bearing age as informants. Data validity by using source and method triangulation. Data analysis techniques: data reduction, data display, and data verification. The results obtained in this study were: contraceptive delivery (Alkon) in the practice of family planning in Klidang Lor village, average acceptors of KB fertile couples using MOW. The supporting and inhibiting factors in this program are supported in terms of economic, health, family and good self-awareness. In addition, there are inhibiting factors consisting of EFA fear, anxiety, and lack of family planning facilities. The conclusion in this research is the application of contraception (Alkon) in the Implementation of family planning in coastal communities in Klidang Lor, Batang Regency has been running well with the success rate of KB as many as 58 people. The average age of EFAs who follow KB is 37.2 years. Similarly, in the achievement of new KB MOW participants there are 7 (86%) are MOW with independent costs. Suggestion Providing counseling or dissemination about family planning objectives is not only about regulating birth year but to decrease population growth rate to coastal communities in Klidang Lor village of Batang Regency.