Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT SYAIKH NAWAWI DALAM KITAB UQÛD AL-LUJJAYN FÎ BAYÂNI HUQÛQ AL-ZAWJAIN Muqoffi Muqoffi; Masykurotus Syarifah
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/ju.v6i1.3703

Abstract

Nowadays the tempest of the household not only raises acute disharmony between husband and wife but also has fatal consequences for the moral decadence of children. Therefore, it is felt necessary to examine family education in the book of Uqûd al-Lujjayn by Shaykh Nawawi to transmit objective steps in maintaining the stability of Islamic households to the community. This research is a type of literature study using a qualitative approach. From the results of the study, it was found that the purpose of family education is to care for the family from Hellfire with the approach of the science of jurisprudence and morals. Educators are fathers and mothers, while students are wives and children through the methods of instruction and habituation, question and answer, punishment and exemplary. The internalization of Shaykh Nawawi's family education is very relevant in modern families as a preventive measure from the threat of materialistic life style threats. Among them, optimizing the husband in playing his role as an educator for children and wife towards the inculcation of sharia values ​​and character education, not just fulfilling birth obligations. Likewise a mother establishes herself as a domestic worker and child educator. An ideal formulation of family education in realizing the quality of faith and piety not the quantity of thrones and possessions. But the concept of Shaykh Nawawi in intimidating children in giving orders needs to be synergized with typical modern children. For children who are hard-hearted, arrogant and egocentric, this concept is considered not accurate, so the relevance is not right. Likewise, direct punishment to children and wives is considered less relevant. Imposing punishment must be carried out procedurally with the principle of proportional and conditional sourced from the principle of min al-akhaffi ilâ al-asyad: starting from the lightest to the heaviest.
REINFORCEMENT DESA MELALUI OPTIMALISASI PERAN PKK DI DESA AKKOR KECAMATAN PALENGAAN PAMEKASAN Masykurotus Syarifah; Rusdi Rusdi; Khoirun Nisak; Nurul Kamilia
Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): September
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.162 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara kolaboratif antara Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIMU) dan Institut Agama Islam (IAI) Nazhatut Thullab Sampang bersama mahasiswa STAIMU. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dalam berbagai hal, seperti kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, menumbuhkan rasa berpartisipasi, meningkatkan kemampuan untuk menganalisis kondisi sekitar, dan memberikan solusi dalam mengatasi masalah sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Tujuan PKM ini meliputi: 1) menjadikan civitas akademika mampu belajar bersama masyarakat dalam menemukan dan memecahkan masalah. 2) meningkatkan kesadaran civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat. 3) merealisasikan fungsi civitas akademika sebagai agent of change dan agent of social control. 4) memberikan alternatif solusi bagi masalah pembangunan di wilayah Desa Akkor Kec. Palengaan Kab. Pamekasn di masa sekarang dan masa mendatang. 5) memberikan pengalaman belajar kepada civitas untuk turut serta membantu pelaksanaan dan pemecahan masalah dalam pembangunan wilayah Desa Akkor Kec. Palengaan Kab. Pamekasan. 6) masyarakat mendapat cara baru yang dibutuhkan untuk merumuskan dan memecahkan masalah-masalah yang ada. 7) masyarakat menjadi lebih mandiri.
Pendampingan Hukum Mekanisme Penyelesaian Sengketa Waris di Desa Prajjan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Masykurotus Syarifah; Wildanul Khoir
Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): September
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.372 KB)

Abstract

Persoalan tentang waris akan selalu melekat dalam kehidupan manusia karena kematian adalah suatu keniscayaan yang pasti terjadi. Situasi dapat menjadi buruk apabila ada salah satu atau sebagian ahli waris yang merasa tidak adil dalam pembagian harta waris. Belum lagi jika ada yang merasa harta waris disembunyikan atau dikuasai oleh ahli waris lainnya. Jika sudah begini pembahasan waris identik dengan masalah yang berujung sengketa di pengadilan. Hal sensitif lainya dalam membahas waris adalah saat menentukan siapa yang berhak dan tidak berhak mendapat waris, serta jumlah bagian masing-masing ahli waris. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pemahaman tentang pembagian harta waris. Kegiatan yang dilakukan secara community relation melalui penyuluhan dan pedampingan sengketa waris. Hasil pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang pembagian harta waris.
Pemuda Taat Hukum (di Pondok Pesantren Tanwirul Islam Desa Tanggumong Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang) Masykurotus Syarifah; Mahrus Sahrul
Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren Tanwirul Islam adalah salah satu Pondok Pesantren yang berbasis modern di kabupaten sampang tahun berdirinya Pondok Pesantren ini pada tahun 1942 yang berlokasi di desa tanggumong Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Penulis menggunakan metode tematik, Metode tematik konstektual mengacu pada perencanaan dan penentuan kegiatan yang mengikut sertakan santri putra dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi bermanfaat dan berguna bagi santri. Hal ini agar program yang dilakukan oleh penulis dapat di implementasikan oleh santri. Dengan capaian ketaatan seorang pemuda terhadap hukum, tentang pernikahan dini dan pernikahn siri sehingga terbentuklah keluraga Sakinah.
Tobacco and Smoking Culture Perspektive Islamic Law Masykurotus Syarifah
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 1 No. 2 (2016): (Desember)
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.111 KB)

Abstract

Abstrak:Awal abad kesebelas, atau sekitar empat ratus tahun yang lalu, sejak saat itu sampai sekarang hukum non intensif dibahas oleh para ulama di berbagai negara. Perbedaan pendapat di antara mereka mengenai hukum rokok-pun tidak dapat dihindari, dengan demikian mengakhiri kontroversi. keragaman yang pendapat dalam bentuk fatwa dan selama ini memiliki banyak dimodifikasi. Beberapa dari mereka mengatakan diperbolehkan atau diizinkan, sebagian mengatakan makruh, sementara yang lain lebih cenderung mengatakan haram. Tidak sedikit di negeri ini, hukum berbicara rokok mencuat dan memanas lagi. Pendapat yang bermunculan selama ini tidak jauh berbeda dengan apa yang telah terjadi, yang masih menjadi kontroversi. Kata kunci: Tembakau, budaya, hukum Islam Abstract:As from the beginning of the eleventh century AH, or about four hundred years ago, since then until now the law of non intensively discussed by the scholars in the country various, both collectively and individually. Differences of opinion between them regarding cigarete law can not be avoided, thus ending the controversy. That diversity of opinions in the form of fatwas and during this time has a lot modified. Some of them say permissible/allowed, in part say makruh, while others are more likely to say unclean. Not least in this country, the law talks cigarettes sticking out and heated up again. Opinions are popping up as long as this is not much different to what had happened, that remains a matter of controversy. Keywords: Tobacco, culture, Islamic law
Problematika Pendidikan Islam; Antara Determinisme Historis dan Realisme Praktis Masykurotus Syarifah
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 2 No. 2 (2017): (Desember)
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.197 KB) | DOI: 10.35127/kbl.v2i2.3139

Abstract

Abstrak: Pendidikan Islam sampai sekarang dapat dikatakan masih berada dalam posisi problematik antara 'determinisme historis' dan 'realisme praktis'. Di satu sisi, pendidikan Islam belum sepenuhnya keluar dari cita-cita kemuliaan masa lalu hegemoni tentang pemikiran dan peradaban Islam; Sementara di sisi lain, juga 'dipaksa' menerima tuntutan masa kini, terutama yang datang dari Barat, dengan orientasi yang sangat praktis. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa basis yang digunakan adalah peradaban pembebasan pemberdayaan. Dasar dari reformasi ini adalah pendidikan dengan konsep keagamaan, demokrasi, toleransi, berbasis hukum, egaliter, menjunjung tinggi martabat manusia, berbasis budaya, berbasis global, anti kekerasan, dan berbasis antikorupsi. Sistem pendidikan Islam di masa kini dan masa yang akan datang perlu dipikirkan dan dibicarakan sebab-sebab permasalahannya, antara lain: Pertama, bahwa penyelenggaraan pendidikan Islam secara formal/ informal belum sesuai dengan pengertian pendidikan Islam itu sendiri; Kedua, bahwa sistem dan metode itu masih dalam lingkaran pendakalan (proses de islamisasi). Kata kunci: Pendidikan, Islam, historis, Realisme Praktis Abstract: Islamic education until now may be said to still be in a problematic position between 'historical determinism' and 'practical realism'. On the one hand Islamic education has not been entirely out of the ideals of the hegomonic past glories of Islamic thought and civilization; while on the other hand, it is also 'forced' to accept the demands of the present, especially those coming from the West, with a very practical orientation. 2) The renewal of Islamic education in Indonesia, it can be concluded that the basis used is empowerment-liberating civilization. The basis of this reform is education with religious foundations, democracy, tolerance building, law-based, egalitarian stance, uphold human dignity, cultural-based diversity, global-based, anti-violence, and anti-corruption-based. 3) Islamic education system in the present and the future should be considered and discussed the causes of the problem, among others: First, that the implementation of Islamic education in a formal / informal not in accordance with the understanding of Islamic education itself; Second, that the systems and methods are still in the circle of delinquency (de Islamization process). Keywords: Education, Islam, historical, realism Practical
Pengelolaan Administrasi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nur Jamal; Masykurotus Syarifah
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 3 No. 2 (2018): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.593 KB) | DOI: 10.35127/kbl.v3i2.3410

Abstract

Abstrak Seringkali pengelolaan administrasi pendidikan masih dikesampingkan dalam peningkatan mutu pendidikan. Masih banyaknya lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan terhadap pengelolaan administrasi. Hal ini menjadikan lembaga pendidikan kemudian seperti mobil yang dikendalikan tanpa adanya aturan dan tujuan yang pasti. Sudah seharusnya difahami bahwa salah satu aspek yang urgen untuk dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan adalah adanya pengelolaan administrasi yang bagus baik untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif dan efektif dalam peningkatan kualitas lembaga pendidikan. Pengelolaan administrasi yang baik merupakan salah satu rangkaian dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik maupun kependidikan yang dilaksanakan secara bermutu melalui peningkatan adminstrasi pendidikan yang baik akan dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan salah satunya sangatlah tergantung pada pengelolaan administrasi pendidikan. Kata Kunci: Pengelolaan Administrasi, Peningkatan mutu Pendidikan Abstract Often the management of education administration is still ruled out in improving the quality of education. There are still many educational institutions that pay less attention to administrative management. This makes later educational institutions like cars that are controlled without any definite rules and objectives. It should be understood that one of the urgent aspects to be carried out in order to improve the quality of education is good administrative management for both educators and education staff. This increase in capacity will have a positive and effective impact on improving the quality of educational institutions. Good administrative management is one of a series in efforts to improve the quality of education. The fostering and development of the professional abilities of educators and education staff carried out in a quality manner through improved education in good education will improve the quality of educational institutions. Therefore, improving the quality of education is very dependent on the management of educational administration. Keywords: Administrative Management, Educational Quality Improvement
Metode Waris Perspektif Muhammad Shahrur Serta Upaya Rekonsiliasi dengan ‘Urf Masykurotus Syarifah; Ach.Maulana Elbe; Rusdi Rusdi
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v6i1.4767

Abstract

Dalam hukum kewarisan ulama fiqh sudah menjelaskannya secara rinci dengan berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits lalu menetapkannya sebagai hukum absolut yang tidak bisa diotak-atik lagi. Sedangkan menurut Muhammad Syahrur hukum kewarisan Islam yang bersumber dari ayat-ayat al-Qur’an adalah ketetapan hudud (batasan-batasan) yang ditetapkan oleh Allah agar manusia bisa berijtihad sesuai keadaannya masing-masing dalam batasan-batasan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan normatif yaitu melakukan analisis-literatur terkait dengan objek penelitian dengan menekankan kepada kebenaran dan keadilan suatu argumentasi yang dijadikan landasan hukum. Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif-analitik, yaitu data-data yang ada disusun, digambarkan dan dijelaskan secara rinci lalu dianalisis. Metode analisis penelitian ini adalah Qualitative Content Analysis yang digunakan untuk menemukan dan menganalisis teks atau dokumen untuk memahami makna, signifikansi dan relevansi teks atau dokumen tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, prioritas utama dalam waris menurut Muhammad Syahrur adalah wasiat, baik itu kepada ahli waris atau bukan dan melebihi sepertiga atau tidak. Hukum waris menurut Syahrur dipakai hanya ketika ahli waris terdiri dari dua jenis (laki-laki dan perempuan), apabila hanya sejenis maka harta waris dibagi sama rata Kedua, dalam upaya rekonsiliasi waris Muhammad Syahrur dengan ‘urf maka harus menyakini bahwa waris Muhammad Syahrur hanya sekedar salah satu metode dalam pembagian waris, bukan hukum baru dalam kewarisan Islam. Lalu menerapkan syarat-syarat yang berlaku dalam waris ‘urfi seperti persetujuan ahli waris dalam wasiat.
PERSEPSI DAN RESPON PESANTREN TERHADAP KESADARAN HUKUM MASYARAKAT Masykurotus Syarifah; Rusdi Rusdi; Wildanul Khoir
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.763 KB) | DOI: 10.31102/ahsana..6.2.2020.11-20

Abstract

Tulisan ini bermaksud melihat sejauh mana persepsi dan respon pesantren terhadap kesadaran hukum masyarakat di PP. Nazhatut Tullab Desa Prajjan Kec. Camplong Kab. Sampang yang bersumber dari produk hukum nasional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk menggambarkan perilaku manusia, peristiwa dan tempat tertentu yang dikaji secara rinci dan mendalam. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari kajian menunjukkan dua hal pokok; pertama, Persepsi pesantren terhadap pemahaman hukum perdata Islam (penikahan dan kewarisan) masyarakat masih didominasi oleh sektor budaya, hegemoni dan pola hidup bermasyarakat. Kedua, Respon pesantren melalui pendekatan persuasif dalam bentuk pendekatan budaya lebih mudah diterima oleh warga masyarakat. Mereka merasa nyaman ketika diajak berdialog dan berdiskusi terkait hukum perdata Islam Indonesia, mendapatkan penyuluhan dan pendampingan hukum. Pada akhirnya, semoga dengan mencapai titik temu dan kebaikan yang mungkin akan didapat, hukum perdata Islam Indonesia bisa dipahami dan diterima dengan baik.
IMPLEMENTASI DA’WAH BI AL LISAN DAN DA’WAH BI AL HAL (Studi Pengembangan majelis ta’lim Asy Syarifah Desa Tambung Kec. Pademawu Kab. Pamekasan) Rusdi Rusdi; Masykurotus Syarifah
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/ju.v8i1.5874

Abstract

The essence of Islamic da'wah is an invitation or call in the way of Allah subhanahu wa ta'ala (SWT), for goodness and truth in accordance with the teachings of the Qur'an. This study aims to determine the implementation of da'wah bi al lisan and bi al hal in the Asy Syarifah ta'lim assembly in Tambung Village, Kec. pademawu. Benefits Theoretically is expected to be a benchmark for the development of science, especially in the field of Islamic religious broadcasting. In fact, it is hoped that the congregation will be able to apply all forms of practice both theoretically and practically in everyday life. The da'wah method is a method used by da'i to convey messages, information, knowledge to themselves and others. This means that the message of da'wah is conveyed and implemented in the real life of the congregation. This research uses a qualitative descriptive research type. The main data source for the management and members of the Asy Syarifah ta'lim assembly. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. This qualitative research uses inductive data analysis techniques, builds on certain facts, then analyzes and finally finds a general solution to the problem. After analyzing the data, it was found that the method used by the preacher was (manhaj) iqtibas, which is a process carried out to draw a conclusion (istidlal) to understand and interpret the true nature of da'wah. Da'wah/represents the essence of da'wah, True Islam, Experimental Islam, Historical Islam, or Islam that is lived by experience in society. In the implementation process, the da'wah method carried out by the da'i at the ta'lim assembly consists of three stages, namely: Ta'rif (transference), namely the da'wah stage which aims to bring knowledge and knowledge. change. Ignorance becomes an Islamic view, Takwin (coaching), which is the stage where a person begins to pay more attention to objects with the aim of conveying a state of mind (fikroh) that Islam is starting to give the subject of da'wah an opportunity to do charity and tanfidz (charity), namely steps that provide a point press on an outcome given by Allah SWT the reward for giving impetus to work and where the subject of da'wah was previously transformed into the subject of da'wah.