Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SOIL BIOENGINEERING SEBAGAI ALTERNATIF METODA STABILISASI LONGSORAN Agustina, Dian Hastari
JURNAL DIMENSI Vol 1, No 1 (2012): JURNAL DIMENSI (MARET 2012)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.643 KB) | DOI: 10.33373/dms.v1i1.151

Abstract

Longsoran merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng-lereng alami maupun buatan.  Kelongsoran lereng kebanyakan terjadi pada saat musim penghujan.  Soil bioengineering dapat menjadi alternatif metoda stabilisasi lereng yang cukup murah dan mudah dalam pelaksanaan di lapangan.Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai kuat geser tanah (kohesi dan sudut geser dalam tanah) dari hasil pengujian triaksial tanah tanpa dan dengan perkuatan tanaman akar wangi. Diharapkan kondisi peningkatan kestabilan lereng akibat adanya pengaruh akar wangi akan diketahui.Dari hasil pengujian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan geser tanah.  Penggunaan akar wangi sebagai metoda stabilisasi terbukti dapat meningkatkan kestabilan lereng.
PENGARUH KARAKTERISTIK CURAH HUJAN TERHADAP KESTABILAN LERENG Agustina, Dian Hastari
JURNAL DIMENSI Vol 2, No 3 (2013): JURNAL DIMENSI (NOVEMBER 2013)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.678 KB) | DOI: 10.33373/dms.v2i3.135

Abstract

Landslide is one of accident that often occur in natural or artificial slope.  Landslide often takes place on the rainy season.  Many landslides that occur on rainy season were caused by an increase in pore water pressure.  This, results in  decreasing the shear strenght then failures occur.  This research was done in Kalibawang irrigation channel in Kulon Progo, especially in km.7.8.            This research was done in two steps.  The first step was to analyse ground water slope behavior (hidrological condition) in respon to the rainfall infiltration by hidrology modelling, from initial condition without rain and then continuous with raining condition.  The rainfall intensities applied for modelling were intensity 60 mm/hour and 5 mm/hour respectively.  The next step was to identify influence of the rain models in slope condition that result in decrease slope stability.            This research result is the decrease of slope stability is influence by intensity and duration of the rain.  Rain infiltration  caused to the change of suction that also influenced to the slope stability.  From the analyses all of the rainfall was potential to decrease matrix suction and slope stability, but the most decrease of slope stability was caused of rainfall with intensity 5mm/hour for 12 hours than rainfall with intensity 60mm/hour for an hour.
PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH LEMPUNG Agustina, Dian Hastari; Elfrida, Mrs.
SIGMA TEKNIKA Vol 2, No 1 (2019): Sigma Teknika Vol.2 No.1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.793 KB) | DOI: 10.33373/sigma.v2i1.1935

Abstract

Tanah merupakan salah satu material penting untuk konstruksi bangunan yaitu sebagai pendukung beban di atasnya sehingga membutuhkan daya dukung tanah yang tinggi. Daya dukung tanah didapat dari adanya kuat geser tanah yang mampu melawan tegangan geser saat tanah terbebani.  Kadar air sangat berpengaruh terhadap kekuatan tana, khususnya pada tanah lempung. Tanah lempung merupakan tanah yang sangat sensitive terhadap adanya perubahan kadar air. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kadar air terhadap tanah lempung, maka dilakukan pengujian kuat geser dengan variasi kadar air yang berbeda. Tanah yang dicampur dengan lima variasi kadar air OMC-20%OMC, OMC-10%OMC, OMC, OMC+10%OMC dan, OMC+20%OMC, selanjutnya tanah dipadatkan dengan standar proctor test, hasil pemadatan kemudian diuji menggunakan uji geser langsung (Direct Shear Test). Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai sudut geser (φ) dan kohesi tanah (c)meningkat seiring dengan penambahan kadar air, kemudian turun setelah mencapai kadar air optimumnya. Diperoleh nilai sudut geser (φ) dan kohesi tanah (c) tertinggi sebesar 43,35° dan 0.944 kg/cm2.  Tanah merupakan salah satu material penting untuk konstruksi bangunan yaitu sebagai pendukung beban di atasnya sehingga membutuhkan daya dukung tanah yang tinggi. Daya dukung tanah didapat dari adanya kuat geser tanah yang mampu melawan tegangan geser saat tanah terbebani.  Kadar air sangat berpengaruh terhadap kekuatan tana, khususnya pada tanah lempung. Tanah lempung merupakan tanah yang sangat sensitive terhadap adanya perubahan kadar air. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kadar air terhadap tanah lempung, maka dilakukan pengujian kuat geser dengan variasi kadar air yang berbeda. Tanah yang dicampur dengan lima variasi kadar air OMC-20%OMC, OMC-10%OMC, OMC, OMC+10%OMC dan, OMC+20%OMC, selanjutnya tanah dipadatkan dengan standar proctor test, hasil pemadatan kemudian diuji menggunakan uji geser langsung (Direct Shear Test). Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai sudut geser (φ) dan kohesi tanah (c)meningkat seiring dengan penambahan kadar air, kemudian turun setelah mencapai kadar air optimumnya. Diperoleh nilai sudut geser (φ) dan kohesi tanah (c) tertinggi sebesar 43,35° dan 0.944 kg/cm2. 
STABILISASI TANAH LATERIT DENGAN PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH Santuri, Fajar Surya; Agustina, Dian Hastari
SIGMA TEKNIKA Vol 3, No 1 (2020): SIGMA TEKNIKA, VOL 3 NO.1, JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigma.v3i1.2469

Abstract

Dalam perkembangan konstruksi bangunan, kondisi Tanah merupakan awal dari perencanaan pembangunan suatu pekerjaan dalam Teknik Sipil. Dengan ditemukannya kendala-kendala dilapangan, sering dijumpai jenis tanah yang memiliki sifat kembang susut tidak seragam begitu juga nilai kohesi dan kuat tanah yang tidak baik, mengakibatkan tidak stabilnya tanah sehingga sangat mempengaruhi daya dukung tanah serta dan kemampuan kekuatan melawan gaya geser. Dalam hal ini maka harus dilakukan perbaikan dan perkuatannya. Salah satu metode perbaikan tanah adalah dengan cara stabilisasi tanah .Sampel penelitian ini diambil diambil dari Kecamatan Tanjungpinang Timur Kelurahan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang tepatnya di pada daerah Kampung Lembah Rantau Km.9, Kampung Lembah Rantau, digali kedalaman kurang lebih 1,5 meter dari permukaaan. Tanah ini yang tergolong sebagai tanah laterit. Tanah laterit ini distabilisasi dengan kapur tohor sebesar 4%, 8% dan 12% dengan waktu pemeraman selama 0 hari, 3 hari dan 7 hari. Dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kapur tohor terhadap nilai kohesi dan kuat geser terhadap tanah asli.Dari hasil pengujian, sampel tanah yang telah distabilisasi memiliki pengaruh yang cukup baik dari segi nilai kohesi dan kuat geser tanahnya. Nilai kohesi naik dari  0,473 kg/cm2 ke 1,38 kg/cm2 pada saat dicampur kapur tohor sebesar 6% dengan usia pemeraman 7 hari dan kuat geser meningkat dari 37,85° ke 67,12° pada saat dicampur kapur tohor sebesar 8% dengan usia pemeraman 3 hari.   
Analisis Stabilitas Lereng dan Alternatif Perkuatan Soil Nailing pada Ruas Jalan Lingkar Serasan Kabupaten Natuna Maulana, Robby; Agustina, Dian Hastari
SIGMA TEKNIKA VOL 7, NO 1 (2024): SIGMATEKNIKA, VOL. 7, N0. 1, JUNI 2024
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v7i1.6204

Abstract

Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada tanggal 06 maret 2023 telah mengakibatkan adanya korban jiwa hingga kerusakan pada bangunan rumah serta sarana dan prasarana transportasi. Dengan kejadian longsor tersebut, penting untuk melakukan perkuatan lereng sebagai upaya mengatasi lereng yang rawan longsor. Pada penelitian ini, pada pemodelan lereng dilakukan analisis lereng tanpa perkuatan dan pemodelan menggunakan perkuatan soil nailing dengan sudut kemiringan lereng (α) sebesar 41,63˚. Analisis lereng menggunakan program Geo5, dimana didalam program tersebut akan dilakukan analisis lereng yaitu lereng tanpa perkuatan dan dengan perkuatan soil nailing. Analisis dilakukan untuk mencari posisi bidang gelincir dan angka keamanaan lereng. Hasil analisis menunjukkan dengan metode Bishop dan Fellenius lereng tanpa perkuatan diperoleh angka keamanan sebesar 1,15 dan 1,04 dimana lereng dinyatakan tidak aman karena lebih kecil dari 1,25. Pada alternatif penanganan yang dilakukan dengan memberikan perkuatan soil nailing dimana angka dengan sudut pemasangan 10° dengan metode Bishop dan Fellenius diperoleh nilai angka keamanan sebesar menjadi 1,55 dan 1,35. Sementara untuk sudut 20° nilai angka keamanan meningkat menjadi 1,78 dan 1,55. Hal ini menunjukkan bahwa lereng aman dengan diberikan perkuatan soil nailing.
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Dinding Penahan Tanah Menggunakan Program Plaxis (Studi Kasus : Ruas Jalan Gesek-Simpang Busung. Kabupaten Bintan) Isdianto, Isdianto; Agustina, Dian Hastari
SIGMA TEKNIKA Vol 6, No 2 (2023): SIGMATEKNIKA, VOL. 6, N0. 2, November 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v6i2.5665

Abstract

Kondisi pada saat ini STA 7+200, merupakan bukit yang di buka untuk membuat jalan, sehingga terdapat lereng yang rawan longsor. Kejadian longsor bulan Februari tahun 2021 di lokasi tersebut yang merusak sisi badan jalan sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan yang melewatinya. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Nomor 8460 tahun 2017 faktor keamanan yang dibutuhkan untuk stabilitas lereng adalah harus di atas 1,5 yang dapat dikatan bahwa lereng tersebut adalah stabil. Nilai Safety Factor pada kondisi awal hasil analisis terlihat bahwa belum terjadi longsor namun dalam kondisi kritis dengan faktor keamanan tercapai 1,066. Maka kondisi kemantapan lereng tidak aman atau lereng tidak stabil. Penanganan dinding penahan tanah dipilih karena keterbatasan area kerja dilapangan di area perkebunan penduduk sekitar. Setelah dilakukan perkuatan dinding penahan tanah (DPT) tercapai nilai faktor keamanan sebesar 2,213, sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi lereng tersebut aman dan stabil. Dari hasil diatas melalui program Plaxis, dapat disimpulkan bahwa lereng berada dalam kondisi stabil jika diberi perkuatan dinding penahan tanah serta perlunya penanganan mengontrol erosi dan muka air tanah yang menghindari lereng dalam kondisi jenuh.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL BERDASARKAN MKJI 1997 (Studi Kasus Ruas Jalan Tengku Sulung dan Jalan Raja M. Saleh) Bangun, Meva; Agustina, Dian Hastari; Kusmawan, Edi
SIGMA TEKNIKA Vol 7, No 2 (2024): SIGMATEKNIKA, VOL. 7, N0. 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v7i2.6939

Abstract

Kota Batam adalah kota industri di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai 1.230.097 jiwa. Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula mobilisasi masyarakat dalam berkendara sehingga sering terjadi kemacetan di simpang tidak bersinyal jalan Tengku sulung dan jalan Raja M. Saleh yang disebabkan jumlah kendaraan yang meningkat pada saat jam puncak, berkurangnya lebar efektif dari ruas jalan, serta beberapa permasalahan yang terjadi di persimpangan. Dalam mencari solusi terkait permasalahan tersebut perlu dilakukan analisis kinerja simpang tidak bersinyal berdasarkan MKJI 1997 pada ruas jalan tersebut. Dimana perlu menghitung jumlah volume lalu lintas selama tujuh hari, untuk mengetahui derajat kejenuhannya. Hasil penelitian menunjukkan jam puncak terjadi pada hari sabtu pada pukul 16.00 s.d 18.00 WIB dengan volume kendaraan 3008,1 smp/jam dengan nilai derajat kejenuhan 1,294. Berdasarkan nilai derajat kejenuhan tersebut tingkat pelayanan simpang tersebut masuk ke dalam katagori F dengan kondisi arus lalu lintas terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, sering terjadi kemacetan pada waktu yang cukup lama sehingga perlu dilakukan pelebaran jalan dan pengalihan arus lalu lintas.
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN LAUT UNTUK MENGHUBUNGKAN PULAU-PULAU DI KECAMATAN BELAKANG PADANG, KOTA BATAM Parhan, Nabil; Agustina, Dian Hastari; Gustiabani, Zures
SIGMA TEKNIKA Vol 8, No 1 (2025): SIGMATEKNIKA, VOL. 8, N0. 1, JUNI 2025
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v8i1.7667

Abstract

Penelitain ini bertujuan untuk menganalisis keperluan pengangkutan laut dalam meningkatkan keterhubungan antara pulau di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Metode kajian yang diterapkan ialah analisis kuantitatif dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menilai kriteria utama dalam pembangunan sistem pengangkutan laut, termasuk jadwal, kapasitas, dan infrastruktur. Data diperoleh daripada 422 responden dan dikategorikan mengikut tujuan perjalanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biaya dan keselamatan merupakan aspek yang paling berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi laut. Berdasarkan hasil analisis, disarankan untuk meningkatkan aspek keselamatan sebagai prioritas utama, diikuti dengan optimasi biaya, penyesuaian jadwal, peningkatan kapasitas armada, serta perbaikan infrastruktur guna memperkuat keterhubungan antar pulau