Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA MAHASISWI ASRAMA STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG Nurjanah, Ida; Yuniza, Yuniza; Iswari, Miranti Florencia
Syifa'Medika Vol 10, No 1 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v10i1.1749

Abstract

Dismenore adalah rasa sakit pada bagian bawah perut ketika mengalami siklus menstruasi. Nyeri biasanya berlangsung sebelum, selama, bahkan hingga berakhirnya siklus menstruasi. Dismenore sering kali disertai dengan gejala mual, muntah, diare, migren, dan pusing. Salah satu akibat dismenore adalah bisa membuat daya ingat menjadi menurun, penurunan motivasi kuliah, tidak mampu mempresentasikan mata kuliah dengan maksimal, terkadang ada juga yang terpaksa meninggalkan perkuliahan karena sudah tidak tahan lagi dengan nyeri menstruasi yang dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan nyeri menstruasi pada mahasiswi Asrama STIKes Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experiment menggunakan rancangan one group pretest-posttest dengan pendekatan kuantitatif. Responden diminta melakukan senam dismenore. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Numeric Rating Scale (NRS). Teknik sampling adalah purposive sampling pada mahasiswi Asrama STIKes Muhammadiyah Palembang yang berjumlah 34 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa median skala nyeri menstruasi sebelum senam 5,00 dan setelah senam 0,00 dengan nilai p-value = 0,00. Hal ini menunjukkan ada penurunan skala nyeri menstruasi antara sebelum dan sesudah dilakukan senam dismenore. Senam dismenore mempunyai pengaruh terhadap penurunan nyeri menstruasi pada mahasisiwi asrama STIKes Muhammadiyah Palembang.
GAMBARAN TINGKAT NYERI DAN KECEMASAN PASIEN POST OPERASI ORTHOPEDI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Iswari, Miranti Florencia
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri dialami oleh pasien post operasi orthopedi. Hal ini dapat menyebabkan waktu pemulihan yang memanjang, terhambatnya ambulasi dini dan discharge planning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi orthopedi. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post operasi orthopedi di ruang bedah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel berjumlah 30 responden ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Metode yang digunakan yaitu deskriptif untuk menggambarkan tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien post operasi orthopedi di ruang bedah RS Muhammadiyah Palembang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner data demografi, skala pengukuran intensitas nyeri dan tingkat kecemasan. Analisa data dimulai dengan mengumpulkan data, membagikan kuesioner, mengelompokkan data kemudian melakukan pengolahan data. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri berat (56,7%) dan cemas berat (66,7%). Diharapkan kepada perawat pelaksana di Rumah Sakit dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif pada pasien post operasi orthopedi dalam mengurangi nyeri dan kecemasan, salah satunya seperti menerapkan terapi-terapi mind-body spirit yang terbukti aman dan mudah diterapkan pada pasien-pasien post operasi.
PENGARUH HEALTH COACHING DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Florencia Iswari, Miranti Florencia
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita hipertensi mempunyai sikap yang buruk dalam menjalani diet hipertensi. Penderita hipertensi tidak mematuhi diit hipertensi yaitu sebanyak 8,62 % karena pasien tidak menghabiskan obat yang dianjurkan dokter, 3,44 % pasien masih merokok, 6,89% pasien tidak pernah berolahraga, dan sebanyak 15,51 % pasien belum ada yang datang kembali untuk kontrol atau rutin check up ke rumah sakit untuk konseling gizi. Health coaching dengan pendekatan health belief model menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat diberikan pada penderita hipertensi untuk dapat mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian health coaching dengan pendekatan health belief model terhadap kestabilan tekanan darah penderita hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi derajat I tanpa faktor resiko yang melakukan kontrol di Poliklinik RS Muhammadiyah Palembang. Sampel berjumlah 16 responden ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan quasy eksperimen one group pre-post test. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar identifikasi keyakinan pasien terhadap penyakitnya berdasarkan health belief model dan tabel observasi tekanan darah. Analisa data menggunakan Uji Sign Rank Test Wilcoxon dengan α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada beda tekanan darah sistole (p value = 0.001) dan diastole (p value = 0.003) sebelum dan sesudah diberikan intervensi health coaching dengan pendekatan health belief model (HBM). Diharapkan kepada Rumah Sakit dapat mensurvei adanya peningkatan derajat hipertensi pada pasien hipertensi derajat I, sehingga dapat mengetahui prevalensi hipertensi yang mengarah pada komplikasi. Hypertension patients have bad attitude in undergo a diet of hypertension. Hypertension patients fail to comply with the diit hypertension many as 8,62% because the patients notspent a drug that advisable by doctor, 3.44% of patients still smoking, 6,89% of patients not do sports at all, and as many as 15,51% of patients there has been not go back to the controlor routine check up to the hospital for nutrition counseling. Health coaching is supposed to do with the approach health model becomes one of the choices of interventions that can be given in people with hypertension to control their blood pressure. This research aims to known the influence of the provision of health coaching is supposed to do with the approach health belief model against the stability of blood pressure patients with hypertension. Population in this research is a patient hypertension degrees I without risk factors that check up at the polyclinic hospital muhammadiyah palembang. Sample 16 respondents were determined using consecutive sampling technique. Methods used quantitative quasy one group pre-post test experiment. The data collection was done using sheets of identification patients belifeness about the disease based on health belief model and observation blood pressure table. Research results obtained that there is influence blood pressure before and after health coaching intervension with approach health belief model (HBM) p value systole (0.001) and diastole (0.003). Expected to the hospital can be surveys of an increase in their hypertension in patients hypertension degrees I , and would be prevalence of hypertension that leads to a complication.
KEGAWATDARURATAN PSIKOLOGIS BERUPA TINGKAT STRES, KECEMASAN DAN DEPRESI KORBAN GEMPA, TSUNAMI DAN LIKUIFAKSI DI WILAYAH PANTOLOAN KABUPATEN DONGGALA PALU SULAWESI TENGAH Iswari, Miranti Florencia
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.377

Abstract

Pendahuluan: Korban bencana tidak hanya mengalami masalah darurat seperti pembangunan, makanan, kondisi fisik akibat gempa namun juga masalah kesehatan mental. Setelah peristiwa bencana, sebagian besar populasi korban bencana tetap memiliki reaksi psikologis yang normal, akan tetapi 15-20% akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan tentang kegawatdaruratan psikologis berupatingkat stress, kecemasan dan depresi yang terjadi pada korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi wilayah pantoloan Kabupaten Donggala Palu Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengungsi di tenda-tenda pengungsian di wilayah Pantoloan Kabupaten Donggala dan sampel berjumlah 33 responden ditentukan dengan teknik total sampling. Metode: yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan Instrumen penelitian questioner DASS 42 dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian: didapatkan tingkat stress terbanyak pada kategori berat yaitu 17 orang (51.5%), tingkat kecemasan terbanyak kategori berat yaitu 30 orang (90.9%), dan tingkat depresi terbanyak kategori ringan yaitu 22orang 66.7%). Introduction: Disaster victims not only experience emergency problems such as construction, food, physical condition due to the earthquake but also mental health problems. After a catastrophic event, the majority of the disaster victims population still has a normal psychological reaction, but 15-20% will experience mild or moderate mental disorders that refer to the condition of PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), while 3-4% will experience severe disorders like psychosis, major depression and high anxiety. The purpose of the study: to explain the psychological emergencies in the form of stress, anxiety and depression that occur in victims of the earthquake, tsunami and liquefaction of the Pantoloan area, Donggala Palu, Central Sulawesi. The population in this study wererefugees in refugee tents in the Pantoloan area of Donggala Regency and a sample of 33 respondents was determined by total sampling technique. Method: used is quantitative with descriptive research design. Data collection using the DASS 42 questioner research instrument with interview and observation techniques. Results: the highest levels of stress were found in the severe category of 17 people (51.5%), the most severe level of anxiety was 30 people (90.9%), and the mildest level of depression was 22 people 66.7%).
PENGARUH BIBLIOTERAPI TERHADAP KECEMASAN HOSPITALISASI ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Ginanjar, Marwan Riki; Iswari, Miranti Florencia; Noftalina, Noftalina
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.386

Abstract

Latar belakang: Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak prasekolah. Kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi dapat diminimalisirdengan bermain, salah satunya menggunakan buku cerita. Pemanfaat buku sebagai media terapi disebut juga dengan Biblioterapi. Tujuan:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode:Penelitian menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan One Group Pretest-postest. Kecemasan diukur dengan kuisioner kecemasan. Sampel penelitian ini adalah sebagian anak yang mengalami hospitalisasi di RS Muhammadiyah Palembang sebanyak 25 anak. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April – Mei 2019.. Uji Statistik dengan mengunakan statistik parametrik uji T-test dependent.Hasil:Rata-rata nilai kecemasan siswa sebelum dan setelah dilakukan intervensibiblioterapi adalah 56,84 dan 3,35 dengan nilai p value<0,001 yang artinya ada pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak prasekolah. Background: Hospitalization can cause anxiety in children. When children experience anxiety at the hospital, children will usually play using books. Use of books as a therapeutic medium is also called Bibliotherapy. Purpose: of this study was to determine the effect of Bibliotherapy on the anxiety of hospitalization in preschool children at the Muhammadiyah hospital in Palembang.Methode: This research method uses preexperimental research methods with one group pre-post test design with 25 responden. Data collected at April – May 2019. T Test dependent used to analysis the result.Results:The Mean of Anxiety before and after intervention is 56,84 dan 3,35p value<0.001, which means that there is a significant relationship between bibliotherapy to the hospitalization anxiety in preschool children at the Muhammadiyah Hospital Palembang.
PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN CHOOKING PADA TOODLER TERHADAP PENGETAHUAN IBU Miranti Florencia Iswari
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 02 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i2.331

Abstract

Latar Belakang : Kondisi kegawatdaruratan pernapasan akibat tersedak dapat dicegah apabila orang yang berada di sekitar anak tersebut mampu melakukan penanganan yang benar. Pendidikan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam menangani anak saat tersedak yaitu dengan melakukan pertolongan pertama, salah satunya dengan media booklet. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian booklet penanganan kegawatdaruratan pada toodler terhadap pengetahuan ibu. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimen yang menggunakan rancangan two group pre and post test design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian booklet penanganan kegawatdaruratan chooking pada toodler dan variabel dependen adalah pengetahuan ibu. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak toodler berjumlah 30 orang. Hasil : menunjukkan bahwa adanya perbedaan nilai sebelum dan sesudah intervensi melalui uji wilcoxon diperoleh p value = 0.000, karena nilai p < 0,05, maka secara statistik dapat dikatakan ada pengaruh pemberian booklet penanganan kegawatdaruratan chooking pada toodler terhadap pengetahuan ibu. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rencana intervensi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
PENGARUH SPIRITUAL THERAPY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN, STRES DAN DEPRESI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT Miranti Florencia Iswari
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.148 KB)

Abstract

Memiliki anggota keluarga yang dirawat di ruang perawatan intensif merupakan situasi yang dapat memicu ansietas dan disorganisasi perasaan berupa stres dan depresi yang tinggi pada keluarga. Faktor yang dapat memicu hal tersebut pada keluarga meliputi perubahan lingkungan, aturan ruangan perawatan dan perubahan status emosi keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh terapi spiritual terhadap tingkat kecemasan, stres dan depresi keluarga psien yang dirawat di ruang ICU. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pre-post test. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RS Muhammadiyah Palembang dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah terapi spiritual terhadap kecemasan, stres dan depresi. Instrumen yang dipergunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kombinasi terapi spiritual terhadap tingkat kecemasan, stres dan depresi keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSMP. Terapi spiritual dapat direkomendasikan sebagai salah satu pilihan terapi komplementer dalam manajemen cemas, stress dan depresi yang murah, mudah dan aman. Rekomendasi: 1) Rumah sakit dapat memfasilitasi setiap ruangan tunggu ICU dengan audio untuk memperdengarkan Murrotal QS Ar-Rahman, 2) Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah responden yang lebih banyak dan waktu penelitian serta frekuensi intervensi yang lebih lama.
GAMBARAN TINGKAT NYERI DAN KECEMASAN PASIEN POST OPERASI ORTHOPEDI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri dialami oleh pasien post operasi orthopedi. Hal ini dapat menyebabkan waktu pemulihan yang memanjang, terhambatnya ambulasi dini dan discharge planning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi orthopedi. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post operasi orthopedi di ruang bedah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel berjumlah 30 responden ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Metode yang digunakan yaitu deskriptif untuk menggambarkan tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien post operasi orthopedi di ruang bedah RS Muhammadiyah Palembang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner data demografi, skala pengukuran intensitas nyeri dan tingkat kecemasan. Analisa data dimulai dengan mengumpulkan data, membagikan kuesioner, mengelompokkan data kemudian melakukan pengolahan data. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri berat (56,7%) dan cemas berat (66,7%). Diharapkan kepada perawat pelaksana di Rumah Sakit dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif pada pasien post operasi orthopedi dalam mengurangi nyeri dan kecemasan, salah satunya seperti menerapkan terapi-terapi mind-body spirit yang terbukti aman dan mudah diterapkan pada pasien-pasien post operasi.
PENGARUH HEALTH COACHING DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Miranti Florencia Florencia Iswari
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita hipertensi mempunyai sikap yang buruk dalam menjalani diet hipertensi. Penderita hipertensi tidak mematuhi diit hipertensi yaitu sebanyak 8,62 % karena pasien tidak menghabiskan obat yang dianjurkan dokter, 3,44 % pasien masih merokok, 6,89% pasien tidak pernah berolahraga, dan sebanyak 15,51 % pasien belum ada yang datang kembali untuk kontrol atau rutin check up ke rumah sakit untuk konseling gizi. Health coaching dengan pendekatan health belief model menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat diberikan pada penderita hipertensi untuk dapat mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian health coaching dengan pendekatan health belief model terhadap kestabilan tekanan darah penderita hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi derajat I tanpa faktor resiko yang melakukan kontrol di Poliklinik RS Muhammadiyah Palembang. Sampel berjumlah 16 responden ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan quasy eksperimen one group pre-post test. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar identifikasi keyakinan pasien terhadap penyakitnya berdasarkan health belief model dan tabel observasi tekanan darah. Analisa data menggunakan Uji Sign Rank Test Wilcoxon dengan α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada beda tekanan darah sistole (p value = 0.001) dan diastole (p value = 0.003) sebelum dan sesudah diberikan intervensi health coaching dengan pendekatan health belief model (HBM). Diharapkan kepada Rumah Sakit dapat mensurvei adanya peningkatan derajat hipertensi pada pasien hipertensi derajat I, sehingga dapat mengetahui prevalensi hipertensi yang mengarah pada komplikasi. Hypertension patients have bad attitude in undergo a diet of hypertension. Hypertension patients fail to comply with the diit hypertension many as 8,62% because the patients notspent a drug that advisable by doctor, 3.44% of patients still smoking, 6,89% of patients not do sports at all, and as many as 15,51% of patients there has been not go back to the controlor routine check up to the hospital for nutrition counseling. Health coaching is supposed to do with the approach health model becomes one of the choices of interventions that can be given in people with hypertension to control their blood pressure. This research aims to known the influence of the provision of health coaching is supposed to do with the approach health belief model against the stability of blood pressure patients with hypertension. Population in this research is a patient hypertension degrees I without risk factors that check up at the polyclinic hospital muhammadiyah palembang. Sample 16 respondents were determined using consecutive sampling technique. Methods used quantitative quasy one group pre-post test experiment. The data collection was done using sheets of identification patients belifeness about the disease based on health belief model and observation blood pressure table. Research results obtained that there is influence blood pressure before and after health coaching intervension with approach health belief model (HBM) p value systole (0.001) and diastole (0.003). Expected to the hospital can be surveys of an increase in their hypertension in patients hypertension degrees I , and would be prevalence of hypertension that leads to a complication.
KEGAWATDARURATAN PSIKOLOGIS BERUPA TINGKAT STRES, KECEMASAN DAN DEPRESI KORBAN GEMPA, TSUNAMI DAN LIKUIFAKSI DI WILAYAH PANTOLOAN KABUPATEN DONGGALA PALU SULAWESI TENGAH Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.377

Abstract

Pendahuluan: Korban bencana tidak hanya mengalami masalah darurat seperti pembangunan, makanan, kondisi fisik akibat gempa namun juga masalah kesehatan mental. Setelah peristiwa bencana, sebagian besar populasi korban bencana tetap memiliki reaksi psikologis yang normal, akan tetapi 15-20% akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan tentang kegawatdaruratan psikologis berupatingkat stress, kecemasan dan depresi yang terjadi pada korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi wilayah pantoloan Kabupaten Donggala Palu Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengungsi di tenda-tenda pengungsian di wilayah Pantoloan Kabupaten Donggala dan sampel berjumlah 33 responden ditentukan dengan teknik total sampling. Metode: yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan Instrumen penelitian questioner DASS 42 dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian: didapatkan tingkat stress terbanyak pada kategori berat yaitu 17 orang (51.5%), tingkat kecemasan terbanyak kategori berat yaitu 30 orang (90.9%), dan tingkat depresi terbanyak kategori ringan yaitu 22orang 66.7%). Introduction: Disaster victims not only experience emergency problems such as construction, food, physical condition due to the earthquake but also mental health problems. After a catastrophic event, the majority of the disaster victims population still has a normal psychological reaction, but 15-20% will experience mild or moderate mental disorders that refer to the condition of PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), while 3-4% will experience severe disorders like psychosis, major depression and high anxiety. The purpose of the study: to explain the psychological emergencies in the form of stress, anxiety and depression that occur in victims of the earthquake, tsunami and liquefaction of the Pantoloan area, Donggala Palu, Central Sulawesi. The population in this study wererefugees in refugee tents in the Pantoloan area of Donggala Regency and a sample of 33 respondents was determined by total sampling technique. Method: used is quantitative with descriptive research design. Data collection using the DASS 42 questioner research instrument with interview and observation techniques. Results: the highest levels of stress were found in the severe category of 17 people (51.5%), the most severe level of anxiety was 30 people (90.9%), and the mildest level of depression was 22 people 66.7%).