Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Mengatasi Cemaran Getah Kuning pada Buah Manggis (Garcinia mangostana) dengan Aplikasi Kalsium dan Teknologi Lubang Resapan Biopori Kurniadinata, Odit Ferry; Poerwanto, Roedhy; Efendi, Darda; Wachjar, Ade
Jurnal Hortikultura Vol 26, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v26n1.2016.p59-66

Abstract

[The Effect of Calcium and Bio-Pores Absorption Holes Technology to Reduce Yellow Sap Contamination in Mangosteen (Garcinia mangostana)]Cemaran getah kuning pada buah manggis akan menurunkan kualitas buah. Cemaran getah kuning terjadi pada saat getah mencemari permukaan kulit buah atau aril akibat pecahnya saluran getah kuning. Pecahnya saluran getah kuning berkaitan dengan keberadaan kalsium dalam pericarp buah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan dosis dan sumber kalsium terbaik dan efisien dalam menurunkan cemaran getah kuning pada buah manggis, (2) mengetahui pengaruh lubang resapan biopori di dalam usaha mengatasi cemaran getah kuning pada buah manggis, dan (3) mengetahui kombinasi terbaik dari aplikasi kalsium dan lubang resapan biopori untuk meningkatkan serapan dan translokasi kalsium ke buah dan dapat menanggulangi cemaran getah kuning pada buah manggis. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) pemberian kalsium, baik bersumber dari dolomit maupun kalsit, mampu menurunkan cemaran getah kuning pada aril maupun kulit buah manggis, (2) berdasarkan efisiensi dan efektifitas maka dosis pupuk kalsium sebesar 1,6 kg kalsium kalsit/pohon/tahun menjadi dosis terbaik dalam mengatasi cemaran getah kuning, (3) teknologi lubang resapan biopori dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan akar muda yang selanjutnya dapat meningkatkan serapan kalsium dan menurunkan cemaran getah kuning setelah 2 tahun aplikasi, (4) kombinasi 1,6 kg kalsium kalsit/pohon/tahun dengan teknologi lubang resapan biopori (LRB) merupakan teknik yang efektif dan mampu meningkatkan persentase produksi buah manggis berkualitas bebas cemaran getah kuning.KeywordsGetah kuning; Manggis; Kalsium; Xylem; Pita kaspari; Biopori; AkarAbstractThe yellow sap contamination caused poor quality of mangosteen fruit. Yellow sap will be an issue when the sap is contaminating the surface of the fruit or aryl caused by the break of yellow sap channels. The break of yellow sap channel is associated with the low concentration of calcium in the fruit pericarp. The study was aimed to: (1) obtain the optimum dose and source of calcium, (2) determine the effect of biopore on efforts to increase the abundance of calcium uptake and translocation to the optimization of calcium in the mangosteen fruit, and (3) determine the best combination of application calcium and biopore to increase the uptake and translocation of calcium to fruit and can cope with yellow sap contamination in the mangosteen fruit. The results show that calcium sources, both of dolomite and calcite, are able to reduce contamination of yellow sap on aryl or mangosteen rind. Based on efficiency and effectiveness, 1.6 kg calcium calcite/tree/year is the best dose to reduce yellow sap contamination. Biopore affects the increase in calcium uptake into fruit pericarp tissues indirectly. The application of 1.6 kg calcium calcite/tree/year and biopore is an effective and easy to apply and is able to increase the percentage of the mangosteen fruit with yellow sap contaminant free.
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Terhadap Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) Taufan P Daru; Odit F Kurniadinata; Yabel Noberto Patandean
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 1 Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v7i1.181

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan jarak tanam yang berbeda terhadap komponen produksi rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott). Percobaan dilaksanakan di desa Makroman, kecamatan Sambutan, kota Samarinda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, dimana perlakuan dosis pupuk kandang ayam terdiri atas 4 perlakuan, yaitu 0 ton ha-1 (p0), 5 ton ha-1 (p1), 10 ton ha-1 (p2) dan 15 ton ha-1 (p3), sedangkan perlakuan jarak tanam terdiri atas 3 perlakuan, yaitu 50 x 100 cm (k1), 75 x 100 cm (k2), dan 100 x 100 cm (k3). Seluruh perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf 5%. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar, berat kering, dan imbangan daun/batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar dan berat kering, sedangkan perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, panjang daun, berat kering, dan imbangan daun/batang. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap seluruh komponen produksi rumput gajah mini yang diukur.
Studi Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Lada (Piper nigrumL.) pada Kombinasi Media Tanam dan Jumlah Ruas yang Berbeda Wahyudi Wahyudi; Penny Pujowati; Odit Ferry Kurniadinata
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 3, No 2 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 3 Nomor 2 Februari 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.3.2.2021.4849.92-96

Abstract

Studi Pertumbuhan Akar dan Tunas Stek Tanaman Lada (Piper nigrum L.) pada Kombinasi Media Tanam dan Jumlah Ruas yang Berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik antara jenis media tanam dengan jumlah ruas terhadap pertumbuhan akar dan tunas pada tanaman lada dan pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan akar dan tunas tanaman lada dengan jumlah ruas yang berbeda. Percobaan dilaksanakan Desember 2018 sampai dengan April 2019 di Perumahan Sempaja Lestari Indah, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan ulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas 12 kombinasi perlakuan, yaitu tanah dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + pupuk kandang dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + sekam dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas; tanah + pupuk kandang + sekam dengan stek pendek satu ruas, dua ruas dan tiga ruas. Data yang dianalisis dengan sidik ragam adalah data dari 10 perlakuan, sedangkan data dari 2 perlakuan, yaitu tanah dengan stek pendek satu ruas dan tanah + pupuk kandang dengan stek pendek satu ruas mengalami data hilang. Selanjutnya hasil dari sidik ragam dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf 5%. Kombinasi perlakuan media tanam tanah + pupuk kandang + sekam dengan stek pendek tiga ruas memberikan pertumbuhan terbaik pada akar dan tunas stek pendek tanaman lada. Media tanam memberikan pengaruh signifikan pada pertumbuhan akar dan tunas stek pendek tanaman lada dengan jumlah ruas yang berbeda. Media tanam tanah + pupuk kandang + sekam merupakan media dengan pengaruh terbaik dalam pertumbuhan akar dan tunas stek pendek untuk semua jumlah ruas. Media tanam tanah yang ditambahkan sekam dan pupuk kandang menghasilkan kombinasi media tanam dengan kondisi yang subur, gembur, aerasidan porositas yang baik serta memiliki ketersediaan unsur hara yang cukup untuk dimanfaatkan oleh tanaman.
STUDI RESPON TANAMAN MANGGIS TERHADAP PEMUPUKAN KALIUM (K) PADA HASIL RELATIF BUAH MANGGIS BERDASARKAN STATUS KALIUM DALAM JARINGAN DAUN TERMINAL Odit Ferry Kurniadinata; Roedhy Poerwanto; Anas D Susila
Hexagro Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v2i2.131

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana L.) dikenal sebagai ratu buah (Queen of fruits) karena kelezatanya.Namun terdapat masalah dalam budidaya tanaman manggis yaitu rendahnya produktivitas dankualitas buah. Hal ini karena teknologi budaya yang kurang berkembang, khususnya mengenaipupuk. Sedikit informasi yang tersedia tentang standar rekomendasi pupuk manggis berdasarkanpercobaan ilmiah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pupuk kalium dapat meningkatkanpertumbuhan manggis, baik pada tahap vegetatif maupun generatif. Kalium meningkatkanpersentase jumlah bunga dan fruit-set, namun juga meningkatkan jumlah persentase bunga danbuah rontok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kalium mampumeningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas buah. Inimenunjukkan tanaman manggis akan terus menyerap kalium untuk meningkatkan pertumbuhanvegetatif dan mendukung produksi. Aplikasi pupuk kalium akan meningkatkan konsentrasi kaliumdalam jaringan daun. Analisis jaringan daun menunjukkan status kalium pada status rendah dansedang. Status ini memiliki korelasi dengan hasil. Semakin tinggi konsentrasi nutrisi dalam jaringandaun, semakin tinggi hasil manggis pada panen berikutnya.Keywords: Pupuk, Bunga, Buah, Daun, Analisis Jaringan
Development of Tomato (Lycopersicum esculentum Mill.) Roots in Every Growth Stage In Flooding Conditions Rabiatul Jannah; Julianthy Diana Natalia; Odit Ferry Kurniadinata
Journal of Tropical Horticulture Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Indonesian Society for Horticulture (Perhimpunan Hortikultura Indonesia Komisariat Aceh)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.349 KB) | DOI: 10.33089/jthort.v2i1.14

Abstract

Flooding is a natural phenomenon that often occurs in the rainy season arrives with high rainfall. This phenomenon give an effect to plant growth if it occurs in agricultural areas. This research was carried out at Samarinda, Indonesia. This study uses a completely randomized design non factorial, consists of 4 lavels ie; 4 hours height level 50% flooding (J1), 8 hours height level 50% flooding (J2), 4 hours height level 100% flooding (J3), 8 hours height level 100% flooding (J4), carried out with 4 repetitions. Flooding simulation is carried out 5 times in each growth phases of tomato plants. The data analysis used Anova. If the variance is significantly different, then followed by the LSD (Least Significance Different) at 5%. The results showed that simulation of flooding with times 8 hours height level 50% flooding had a morederate negative effect on tomato plants. The flooding simulation with times 8 hours height level 100% flooding gives the highest negative effect on tomato plants and the root, due to excess water requirements so that plants cannot meet needs of the plants.
EKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI PURUN DANAU (Lepironia articulata) LOKAL SEBAGAI ADSORBEN ALAMI PADA IKLIM TROPIKA LEMBAB DI KALIMANTAN TIMUR Donny Dhonanto; Penny Pujowati; Agung Enggal Nugroho; Apdila Safitri; Khoiru Indana; Odit Ferry Kurniadinata
Jurnal Agroteknologi Vol 13, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v13i1.18836

Abstract

Purun is one of the endemic plants that naturally grows wild in peat and swamp areas. Purun is commonly found in peat and swamp areas in Indonesia, including in East Kalimantan, especially in Kabupaten Kutai Kertanegara. Purun belongs to the Cyperaceae family. This plant is a typical plant in swamp land. Swamp land is land for a long time during the year is always saturated with water or inundated. Purun is a plant that lives in the wild naturally in areas of peat swamp, tidal swamp and river areas that are acidic sulphate.There are three types of purun known in Kalimantan, namely purun danau, purun tikus and purun bajang. The purun danau (Lepironia articulata Retz. Domin.) has a fundamental difference when compared to the purun tikus and the purun bajang, which is much larger in size than the purun tikus and the purun bajang and has leaves that are tougher like woody and more clearly lined than other. Purun danau also has a cavity that is similar to a bamboo stick. The objectives of the study were to 1. determine the character of purun danau plants in the natural humid tropics habitat; and 2. Knowing the characteristics of purun danau plant habitat. The research design used in this research is descriptive or descriptive research. The results showed that: 1. the morphological character of the purun danau was in the form of a cylindrical stem like a pipe that grew elongated with a tapered tip, had thin partitions that filled the inside, the bulkhead was solid at the base and the stem was shiny green. The outer part of the base is white and covered with leaves shaped like a reddish brown sheath. The tapered end of the stem then grows into a compound flower which will contain many seeds in the generative phase. Purun danau flowers are compound flowers and are located at the end of the stem. The roots of purun danau are fibrous and grow with the stolons. 2. The purun danau habitat is characterized by the presence of water, either always stagnant or flowing water with varying heights (between 100 cm to 300 cm). In addition to the presence of water, purun habitat is also characterized by acidic soil pH conditions (4.10-5.20) and open land without shade. In addition to adapting well in acid sulphate soils, purun danau are also able to absorb heavy metal elements such as Pb, Cd and Zn.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dan Tepung Cangkang Telur Ayam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) Saminuddin, Saminuddin; Suwarno, Suwarno; Kurniadinata, Odit Ferry
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 5, No 2 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 5 Nomor 2 Februari 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.5.2.2023.9969.117-127

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi POC dan dosis cangkang telur ayam yang optimumserta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium cepa L.). Penelitian dilaksanakan di Jalan Raden Ayoeb Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau. Penelitian merupakan percobaan faktorial disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama adalah pemberian POC, yaitu tanpa POC; 10; 20; dan 30 mL L -1 air, faktor kedua adalah pemberian tepung cangang telur ayam, yaitu tanpa tepung cangkang telur ayam, 100; 200; dan 300 g per polybag. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perlakuan pemberian POC berbeda sangat nyata terhadap jumlah daun umur 28, 35, dan 49 HST, jumlah umbi per rumpun, berat umbi basah per rumpun, berat umbi kering per rumpun, dan produksi bawang merah, tetapi berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman. (2) Perlakuan pemberian tepung cangkang telur ayam menunjukkan berbeda sangat nyata pada jumlah daun pada umur 28, 35, 42 dan 49 HST, jumlah umbi per rumpun, berat umbi basah per rumpun, berat umbi kering per rumpun, dan produksi bawang merah, tetapi berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman. (3) Interaksi antara POC dan tepung cangkang telur ayam berbeda sangat nyata pada jumlah daun umur 28, 42, dan 49 HST, berat umbi basah per rumpun, tetapi berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman jumlah umbi per rumpun, berat umbi kering per rumpun, dan produksi bawang merah.
Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Campuran Trichoderma sp., Limbah Media Tanam Jamur, dan Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Nazari, Alvera Prihatini Dewi; Kurniadinata, Odit Ferry; Nuraliah, Nuraliah
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 1 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 1 Agustus 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.6.1.2023.11680.7-14

Abstract

v>Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman cabai keriting adalah dengan pemberian kompos.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta dosis pupuk kompos campuran Trichoderma sp., limbah media tanam jamur, dankotoran sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting. Percobaan telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2021 sampaidengan April 2022 di Kabupaten Penajam Paser Utara. Percobaan faktor tunggal, dosis pupuk kompos, disusun dalam Rancangan AcakKelompok, terdiri atas lima perlakuan, yaitu 0, 125, 250, 375, 500 g per tanaman, masing-masing dilakukan 10 ulangan. Data dianalisisdengan sidik ragam, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk membandingkan antara dua rata-rata perlakuan. Hubunganantara bobot buah segar dan bobot buah kering terhadap dosis kompos ditentukan dengan sidik regresi ortogonal polinomial dan korelasi.Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh dosis pupuk kompos campuran Trichoderma sp., limbah media tanam jamur, dan kotoransapi berbeda nyata terhadap semua variabel yang diamati. Dosis 500 g kompos per tanaman menunjukkan pengaruh lebih baik terhadapjumlah cabang primer, jumlah buah, bobot buah segar, dan bobot buah kering. Hasil sidik regresi ortogonal polinomial dan korelasidiperoleh hubungan linear dan positif dengan persamaan regresi ŷ = 0,9200 + 0,0471x; koefisien korelasi (r) 0,9738; dan koefisiendeterminasi (R2 ) 94,82% untuk bobot buah segar, dan persamaan regresi ŷ = 0,1160 + 0,0069x; r 0,9764; dan R2 95,33% untuk bobotbuah kering.
Morphological Characteristics of Batuah Red-Fleshed Durian (Durio graveolens), an Endemic Exotic Plant from East Kalimantan, Indonesia Kurniadinata, Odit Ferry; Wenpei, Song; Rusdiansyah, Rusdiansyah
Journal of Tropical Horticulture Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Yayasan Pertanian Tropika Indonesia (YPTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.889 KB) | DOI: 10.33089/jthort.v3i1.39

Abstract

Kalimantan Island is rich in genetic resources and species diversity of Durio spp. plant. The large number of Durio species that grow in Kalimantan illustrates that this area is the most important distribution center for durian relatives. The best-known edible durians are Durian (Durio zibethinus). However, Kalimantan also has various types of Durian that are not yet widely known and have superior potential. One of the unique and exotic plants is the red flesh Durian in East Kalimantan, Indonesia. The fruit of this plant is unique because it has red flesh. At present, there is no morphological identification of this East Kalimantan Durio graveolens plant. The study aimed to identify the morphological character of Batuah D. graveolens from East Kalimantan, Indonesia. This research was carried out by collecting data and information about the morphological characteristics of the plant and fruits. The results of the study successfully identified Batuah D. graveolens from East Kalimantan as a plant diverts from another Durio spp. plant known like D. zibethinus and D. kutejensis especially for red flesh character.
The Determination of Phosphor Status in Leaf Tissues to Make a Fertilizer Recommendation and Predict Mangosteen Yield Kurniadinata, Odit F.; Poerwanto, Roedhy; Susila, Anas D.
Journal of Tropical Horticulture Vol 1, No 1 (2018): October 2018
Publisher : Yayasan Pertanian Tropika Indonesia (YPTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1435.41 KB) | DOI: 10.33089/jthort.v1i1.5

Abstract

Mangosteen (GarciniamangostanaL.) knows as one of the most delicious fruit in the word, it’s call as “Queen of fruits”. The problems in mangosteen culture are low productivity and low fruit quality due to less developed technical culture, especially on fertilizer. There is a little information available on mangosteen fertilizer recommendation standards based on scientific experiment.Phosphor fertilizer increased growth especially in the generative stage of mangosteen. Phosphor increases the number of flowers and fruits set. It also decreases the number of flowers and fruits drop, with a linear response. It indicates mangosteen trees absorb phosphor to increase the vegetative growth and support production. Fertilizers increase phosphor concentrations in leaf tissues. Leaf tissues analyses showed the status of phosphor status, This status has a correlation to the yield. The higher the nutrients concentration in the leaf tissues, the higher the mangosteens yield in the next harvest