Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

JENIS HIJAUAN PAKAN YANG DIKONSUMSI OLEH KAMBING PERANAKAN ETAWA DI DESA LOK BAHU SAMARINDA Simanjuntak, Servis; Masruri, Ghufron; Daru, Taufan Purwokusumaning; Safitri, Apdila; Anindyasari, Dinar
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.18977

Abstract

Kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Faktor penentu keberhasilan usaha ternak kambing adalah pakan. Sekitar 60-70% dari total biaya produksi ternak adalah pakan. Memberi pakan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan status fisiologis ternak akan berdampak positif terhadap produktivitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang jenis hijauan pakan yang dikonsumsi oleh kambing peranakan etawa (PE) serta hubungannya terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBH) di peternakan rakyat Lok Bahu, Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskripsi kualitatif. Sebanyak 6 ekor kambing PE digunakan dalam penelitian ini dengan jenis kelamin jantan dan umur yang berbeda. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dokumentasi.Kesimpulan penelitian ini adalahhijauan pakan ternak yang dikonsumsi oleh kambing PE di Kota Samarinda dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: Rumput-rumputan (graminae), kacangkacangan (leguminosa) dan daun-daunan. Hijauan yang paling dominan dikonsumsi kambing PE adalah rayutan (Mikania micranta). Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) kambing PE dalam penelitian ini berkisar antara 143 g/hr hingga 571g/hr
Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Berdasarkan Ketersediaan Hijauan Pakan di Kabupaten Berau Nurhidayati, Nurhidayati; Daru, Taufan Purwokusumaning; Ibrahim, Ibrahim; Safitri, Apdila
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.10013

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi pengembangan sapi potong, berdasarkan sumber hijauan pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian, lahan tanaman pangan, dan perkebunan di Kabupaten Berau. Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau tahun 2021. Analisis daya dukung hijauan makan ternak dengan menggunakan metode kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) dan analisis Locotion Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijauan pakan ternak yang bersumber dari limbah hasil pertanian berasal dari galengan sawah, galengan ladang, sawah bera, ladang bera, jerami jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao berdasarkan bahan keringnya adalah 298.075,45 Mg BK ha¯¹th¯¹. Kabupaten Berau berpotensi untuk meningkatkan kapasitas tampungnya sebanyak 113.593,30 ST. Berdasarkan hasil perhitungan KPPTR memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu sapi potong. Prioritas pengembangan diutamakan di Kecamatan Talisayan, Segah, Biatan, Sambaliung, Batu Putih, dan Tabalar. Analisis LQ menunjukkan bahwa wilayah yang menjadi basis dalam pengembangan sapi potong adalah Kecamatan Talisayan, Biatan, Batu Putih, Tabalar, Segah, dan Sambaliung.
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Penajam Paser Utara Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Daru, Taufan Purwokusumaning; Mayulu, Hamdi; Suhardi, Suhardi; Safitri, Apdila; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15045

Abstract

Sebagian wilayah Kabupaten PPU telah ditetapkan menjadi ibukota Republik Indonesia yang baru. Konsekuensi dari terbentuknya ibukota ini akan mengalami peningkatan penduduk yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pangan di wilayah ini menjadi prioritas, termasuk bahan pangan asal ternak. Bahan pangan asal ternak yang kritis ketersediaannya di wilayah ini adalah yang berasal dari ternak ruminansia, oleh sebab itu perencanaan pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU menjadi penting. Untuk menentukan wilayah pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU perlu ditinjau keberadaan hijauan pakan di masing-masing kecamatan, diantaranya adalah sumber hijauan pakan beserta produksinya, kapasitas tampung hijauan pakan di setiap kecamatan, KPPTR, IDD hijauan pakan, IKT, dan LQ jenis ternak ruminansia yang dapat dikembangkan di amsing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten PPU memiliki potensi untuk mengembangkan ternak ruminansia. Hal ini ditinjau dari kapasitas tampung hijauan pakan, IDD hijauan pakan, dan KPPTR. Namun demikian, wilayah yang menjadi prioritas pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU adalah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, karena IKT kedua kecamatan ini > 1. 
Pertumbuhan Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Numbu, BMR Galur G5 dan G8 pada Dosis Pupuk Kandang yang Berbeda di Tanah Podsolik Kalimantan Timur: Growth of Sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Numbu, BMR Varieties G5 and G8 at different Doses of Manure in Podzolic soil East Kalimantan Safitri, Apdila; Daru, Taufan Purwokusumaning; Anjani, Fandini Meilia; Ardiansyah; Huko, Fortunatus Amandus Puji
Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Vol. 22 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Publisher : Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jintp.22.2.110-115

Abstract

This study aims to determine the growth of several sorghum varieties at different doses of manure in podzolic soil of East Kalimantan. This study used a two-factor experimental design made in a Completely Randomized Design (CRD) with a 3 x 3 factorial pattern using three sorghum varieties (G1: Numbu, G2: BMR G5 line and G3: BMR G8 line), three treatments of manure doses (P0: without manure, P1: 10 tons ha-1, and P2: 20 tons ha-1) with three replications. The variable tested included plant height, stem diameter, leaf length, leaf width and number of leaves. There was an interaction between the use of 10 tons ha-1 manure on the Numbu sorghum variety which had a better effect on sorghum growth including plant height, stem diameter, leaf length and width (p<0.05). There were different results in the number of leaves, the BMR G5 variety without manure was higher than other combinations (p<0.05). The conclusion of this study indicates that fertilizer with a dose of 10 tons ha-1 on sorghum variety Numbu has better growth properties. Key words: fertilization, growth, manure, sorghum varieties
Identifikasi Bahan Pakan Lokal sebagai Pakan Konsentrat Ternak Kerbau di Pulau Lanting Safitri, Apdila; Choirunisa, Tiara; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i2.18584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan nilai nutrisi bahan pakan lokal yang terdapat di Pulau Lanting sebagai pakan konsentrat ternak kerbau. Penelitian dilakukan di desa Pulau Lanting dan Laboratorium Nutrisi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman pada bulan Februari hingga Maret 2023. Metode yang digunakan adalah observasi dan analisis proksimat kemudian dijabarkan secara deskriptif. Parameter penelitian diantaranya kadar air, bahan kering, kadar abu, kandungan lemak kasar, protein kasar, dan serat kasar. Hasil pengamatan diperoleh tiga bahan pakan lokal potensial yaitu rumput kumpai, tepung ikan kendia dan ampas kelapa. Ketiga bahan pakan tersebut memiliki kandungan (PK) rumput kumpai 5.86%; tepung ikan kendia 50.29%; dan ampas kelapa 5,13%. Hasil pengujian analisis menunjukan bahwa sampel yang diambil saat musim penghujan memiliki kandungan nutrisi yang dapat dikategorikan dalam pakan sumber energi dan sumber protein. Dengan potensi yang ada maka bahan pakan lokal di Pulau Lanting dapat dijadikan pakan alternatif bagi ternak kerbau.
Pengaruh Penambahan Tepung Sorgum (Sorgum bicolor L. Moench) sebagai Substitusi Tepung Terigu terhadap Sifat Fisikokimia Naget Ayam Kasanah, Devi Kholifah; Wibowo, Ari; Haris, Muh. Ichsan; Safitri, Apdila
Jurnal Sains Peternakan Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Sains Peternakan Vol. 12 No. 2
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v12i2.10508

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung sorgum (Sorgum bicolor L. Moench) sebagai substitusi tepung terigu terhadap sifat fisikokimia naget ayam. Adapun parameter yang diuji meliputi nilai pH, daya ikat air, susut masak, tekstur, warna dan kadar protein. Penelitian dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2024 di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan P0 (100% tepung terigu), P1 (75% tepung sorgum + 25% tepung terigu), P2 (50% tepung sorgum + 50% tepung terigu), P3 (25% tepung sorgum + 75% tepung terigu), P4 (100% tepung sorgum). Data yang telah diperoleh dianalisis secara statistic menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila ditemukan perbedaan yang nyata maka akan dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan.(Tingkat kepercayaan 5%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung sorgum ( Sorgum bicolor L. Moench) sebagai substitusi tepung terigu terhadap sifat fisikokimia menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, daya ikat air, susut masak, tekstur, warna dan kadar protein.
Developing Nature and Culture-Based Tourism in Kedung Murung Village: Community Empowerment Approaches Anindyasari, Dinar; Indana, Khoiru; Safitri, Apdila; Najih, Riyan Riyadlun; Aprylasari, Dede
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.695

Abstract

Kedang Murung Village has strategic potential to develop nature and culture-based tourism, with Tanjung Sarai Lake as the main attraction. The uniqueness of nature, local wisdom, and rich traditions are essential to forming an authentic tourist destination identity. Active community involvement supported by high social solidarity shows the community's readiness to support sustainable tourism initiatives. As a result, there is a real contribution to increasing community income and local economic growth. However, tourism development faces several obstacles, such as limited supporting infrastructure, minimal budget, and low managerial capacity of the community in managing tourism businesses. This study recommends strengthening synergy between the village government, the private sector, and local communities through a collaborative approach to planning and implementing tourism programs. Information technology, especially digital media, is essential to increase promotion effectiveness and market reach. In addition, training and mentoring for the community in managing small and medium enterprises (MSMEs) need to be intensified to increase entrepreneurial capacity and strengthen the competitiveness of the village as a tourist destination. These efforts are expected to enhance the local economy and support environmental conservation and sustainable cultural preservation.
Kelayakan Usaha Ternak Kambing Berbasis Finansial: Kajian di Kota Bontang Anindyasari, Dinar; Rusdiansyah, Rusdiansyah; Mayulu, Hamdi; Aprylasari, Dede; Indana, Khoiru; Safitri, Apdila
KINERJA Vol 22 No 2 (2025): Mei
Publisher : FEB Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkin.v22i2.15439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha ternak kambing di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Usaha peternakan kambing memainkan peran penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat serta menyediakan sumber protein hewani. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, pendapatan bersih, serta indikator finansial seperti Revenue Cost Ratio (R/C), Payback Period (PP), dan Return on Investment (ROI). Hasil analisis menunjukkan total biaya produksi sebesar Rp1.058.374.000 dan total penerimaan sebesar Rp1.434.424.000 per tahun, menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp376.050.000. Nilai R/C sebesar 1,36 menunjukkan usaha ini layak secara finansial, dengan Payback Period selama 1,04 tahun dan ROI sebesar 0,97%. Temuan ini menunjukkan bahwa usaha peternakan kambing di Kota Bontang cukup menguntungkan dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan manajemen biaya yang efisien dan strategi diversifikasi produk
Capacity Enhancement and Agribusiness Development: A Case Study of Rubber and Palm Oil Farmers in Kelian Village Toyibulah, Yoga; Nugroho, Agung Enggal; Indana, Khoiru; Safitri, Apdila; Aprylasari, Dede
Jurnal Pengabdian West Science Vol 4 No 07 (2025): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v4i07.2465

Abstract

Abstract: This community service activity was carried out in Kelian Village, an area with significant potential in the agricultural and smallholder plantation sectors but facing various structural challenges such as limited infrastructure, market access, and farmer institutional capacity. This activity aimed to increase community capacity through a participatory approach that included identifying local potential, training in cultivating superior commodities (rubber and smallholder oil palm), strengthening farmer group institutions, and developing community action plans. The methods used included direct observation, focus group discussions, participatory mapping, and technical and institutional training. The activity results showed an increase in community understanding of sustainable cultivation practices, the formation of new farmer groups, and a growing collective awareness to transform towards a more independent and competitive agricultural system. Further mentoring, locally based training, and multi-stakeholder collaboration are recommended to support the sustainability of the initiatives that have been initiated. This experience demonstrates that a participatory approach effectively builds social capital and strengthens the foundations of inclusive and sustainable village development.