Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Rancang Bangun Prototipe Modul Komunikasi LoRa tipe E32 Pada Sensor Tinggi Genangan Air Lahan Sawah Rahmat H. Anasiru; Arief Wicaksono; Andy Saryoko; Adi Prayoga
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.08

Abstract

Efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman padi merupakan hal yang sangat penting ditengah semakin tingginya persaingan pemanfaatan sumberdaya air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk  meningkatkan efisiensi tersebut adalah dengan cara pemantauan ketinggian air di petakan lahan sawah, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk pemberian air irigasi apabila diperlukan. Hal ini dikenal dengan pengairan basah kering AWD (alternate wetting and drying). Untuk luasan penanaman yang besar dibutuhkan suatu metode pengumpulan dan penyajian data ketinggian air dari tiap petak sawah yang efektif, hal ini sangat sulit untuk dilakukan dengan cara konvensional. Pada penelitian ini, pembuatan prototipe alat multisensor pengukuran ketinggian air di lahan sawah secara elektronik dilakukan dengan menggunakan sensor jarak. Rangkaian sensor ini memiliki sumberdaya baterai Li-ion dan terhubung dengan sel surya, data dari tiap sensor selanjutnya akan dikirim ke rangkaian master dengan komunikasi melalui modul Lora dan akan diupload ke platform IoT Ubidots dengan menggunakan modem. Sistem penghematan daya dilakukan dengan cara mengkondisikan mikrokontroller, sensor dan Lora ke mode hemat daya sehingga rangkaian sensor dapat bertahan tanpa sumberdaya matahari selama 4.13 hari. Selain itu pula, sistem mampu mengukur jarak ketingian air dari sensor yang berada pada rentang 53-60 cm. Tegangan baterai tepada alat ini berada pada nilai tertinggi 3.78V dan terendah 3.65V.
Rancang Bangun Multi Sensor Pengukur Tinggi Muka Air Untuk Lahan Sawah Rahmat Hanif Anasiru; Arief Wicaksono; Andy Saryoko; Adi Prayoga
Rona Teknik Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Volume 14, No.2, Oktober 2021
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v14i2.22836

Abstract

Abstrak. Penghematan air untuk irigasi permukaan adalah salah satu cara mengurangi efek lingkungan dari budidaya tanaman padi. Dalam sistem AWD(Alternate Wetting Drying) lahan sawah digenangi secara berselang, ketinggian air dari permukaan tanah dimonitor sesuai dengan rekomendasi AWD. Metode ini terbukti dapat mengurangi penggunaan air tanpa mengurangi hasil panen. Perkembangan saat ini pada platform cloud IOT sensor-sensor dapat berhubungan langsung dengan sistem yang menyimpan data dalam kapasitas yang besar, data ini selanjutnya dapat didownload dan diproses. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem multi sensor alat pengukur ketinggian permukaan air  yang memiliki catu daya yang bersumber pada energi matahari dan dilegkapi dengan baterai Li-Ion dan berbentuk ringkas. Komunikasi dari masing masing sensor ke rangkaian master dilakukan melalui komunikasi radio. Mode hemat daya yang menonaktifkan sensor dan modul radio pada kondisi stanby dapat menghemat pemakaian baterai, tanpa penyinaran matahari baterai dapat bertahan 11,6 hari dibadingkan dengan 3,2 hari pada mode non hemat daya.Tegangan baterai dan pembacaan ketinggian permukaan air diupload ke ThinkSpeak IoT cloud oleh rangkaian master, untuk dianalisa lebih lanjut. Design of Paddy Field Water Level Multi Censor Abstract. Water conservation for field irrigation is an important key to reducing environmental effects from paddy cultivation. In the AWD (Alternate Wet Drying) method, the rice field is alternately flooded and non-flooded, water height is always measured to adjust with AWD recommendation. This method proved for reducing water usage without decreasing yield. With recent development from IoT Cloud platform, sensors can interface directly to cloud systems and store much data so it can be downloaded and processed later. In this study, electronic water height multiple sensors based on infrared technology is equipped with solar panel and Li-Ion battery storage designed with a compact form. Communication from sensors to master done by radio wave. Power saving method which turnoff sensors and radio power in the standby condition can conserve battery to stand the power without sunlight 11.6 days compared to 3.2 days in non-power-saving design. Battery voltage and water level reading from each sensor is uploaded to Think Speaks cloud IoT dashboard, this data can be analyzed later for other purposes.
Rancang Bangun Prototipe Modul Komunikasi LoRa tipe E32 Pada Sensor Tinggi Genangan Air Lahan Sawah Anasiru, Rahmat H.; Wicaksono, Arief; Saryoko, Andy; Prayoga, Adi
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 11 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.08

Abstract

Efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman padi merupakan hal yang sangat penting ditengah semakin tingginya persaingan pemanfaatan sumberdaya air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk  meningkatkan efisiensi tersebut adalah dengan cara pemantauan ketinggian air di petakan lahan sawah, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk pemberian air irigasi apabila diperlukan. Hal ini dikenal dengan pengairan basah kering AWD (alternate wetting and drying). Untuk luasan penanaman yang besar dibutuhkan suatu metode pengumpulan dan penyajian data ketinggian air dari tiap petak sawah yang efektif, hal ini sangat sulit untuk dilakukan dengan cara konvensional. Pada penelitian ini, pembuatan prototipe alat multisensor pengukuran ketinggian air di lahan sawah secara elektronik dilakukan dengan menggunakan sensor jarak. Rangkaian sensor ini memiliki sumberdaya baterai Li-ion dan terhubung dengan sel surya, data dari tiap sensor selanjutnya akan dikirim ke rangkaian master dengan komunikasi melalui modul Lora dan akan diupload ke platform IoT Ubidots dengan menggunakan modem. Sistem penghematan daya dilakukan dengan cara mengkondisikan mikrokontroller, sensor dan Lora ke mode hemat daya sehingga rangkaian sensor dapat bertahan tanpa sumberdaya matahari selama 4.13 hari. Selain itu pula, sistem mampu mengukur jarak ketingian air dari sensor yang berada pada rentang 53-60 cm. Tegangan baterai tepada alat ini berada pada nilai tertinggi 3.78V dan terendah 3.65V.