Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PESANTREN UNTUK PENANGGULANGAN ABRASI DI PANTAI DEMAK DAN JEPARA Choliq, Abdul; Pimay, Awaludin; Anas, Ahmad
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 15 No. 2 Tahun 2015
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.024 KB) | DOI: 10.21580/dms.2015.152.746

Abstract

karya pengabdian ini difokuskan untuk menanggulangi bencana abrasi pantai melalui pemberdayaan pesantren. Pelibatan komunitas pesantren dalam pengelolaan pesisir akan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian pesisir melalui pendekatan keagamaan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai fungsi ganda, sebagai lembaga pendilikan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan penalaran, keterampilan dan kepribadian kelompok usia muda dan merupakan sumber referensi tata-nilai Islami bagi masyarakat sekitar, sekaligus sebagai lembaga sosial di pedesaan yang memiliki peran sosial dan mampu menggerakkan swadaya dan swakarsa masyarakat, mampu melakukan perbaikan lingkungan hidup dari segi rohaniah mau pun jasmaniah.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dosen ini, ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan yaitu: pertama, bencana abrasi yang terjadi di pantai Jepara dan Demak sudah masuk dalam tahap yang memprihatinkan; kedua, Penanganan bencana abrasi memerlukan kerjasama dari semua elemen masyarakat, baik pemerintah, pihak swasta, dan warga masyarakat; ketiga, warga masyarakat yang tinggal di sekitar pantai yang terkena abrasi perlu dibekali dengan tata cara penangan bencana; keempat, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam penanggulangan bencana. Sistem pembelajaran yang integral dan holistic menjadi dasar pesantren untuk melestarikan lingkungan.
Dinamika dakwah Islam di era modern Pimay, Awaludin; Savitri, Fania Mutiara
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 41, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v41.1.7847

Abstract

The development of science and technology has had an impact on the ethical joints of Muslims in this modern era. To anticipate the complexities of modern society, the da'i must prepare da'wah strategies and materials that are more directed at anticipating the tendency of society. Modernization in the midst of onslaught and globalization that takes place very quickly and it is difficult to predict the direction of the da'i must be carried out continuously effectively. This study aims to review effective da'wah strategies in the midst of changing da'wah dynamics. The research method used is descriptive qualitative research with the data collection technique is literature study. The literature study method is an activity related to the method of collecting library data, reading and taking notes and managing research materials. The results of the study indicate that da'wah can play an active role in the modern era if the da'i as a preacher is can participate development of the times so that da'wah as an illuminator is able to give a role to a society that deifies science and technology. In addition, da'i in modern life, da'wah must be directed to mad'u with the "bil wisdom wal mauizah hasanah" approach and with the use of media (bi al-tadwin). This step is also balanced with the da'i -both individuals and groups who qualified, have broad knowledge and insight, master da'wah materials, methods, and media that are appropriate and relevant to the conditions and progress of modern society they face.***Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak berarti pada sendi-sendi etika umat Islam di zaman modern ini. Untuk mengantisipasi kompleksitas masyarakat modern da’i harus mempersiapkan strategi dan materi dakwah yang lebih mengarah pada antisipasi sebagai kecenderungan masyarakat.  Di tengah terpaan modernisasi dan globalisasi yang berkembang sangat cepat dan sulit untuk di tebak arahnya da’i harus dilakukan secara terus menerus secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau strategi dakwah yang efektik ditengah-tengah dinamika dakwah yang terus berubah. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi literature. Metode studi literature adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah dapat berperan aktif di era modern jika da’I sebagai pendakwah mampu ikut serta dalam perkembangan zaman sehingga dakwah sebagai penerang mampu memberi peran pada masyarakat yang mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu da’I dalam kehidupan modern, dakwah harus berorientasi kepada mad'u dengan pendekatan "bil hikmah wal mauizah hasanah dan dengan pemanfaatan media (bi al-tadwin). Langkah tersebut juga dimbangi dengan para da'I baik individu maupun kelompok yang berkualitas, mempunyai pengetahuan serta wawasan yang luas, menguasai materi atau pesan dakwah, metode, dan media yang tepat dan relevan dengan kondisi dan kemajuan masyarakat modern yang dihadapinya.
Pencegahan Culture Shock Jamaah Haji Tahun 2023 oleh Kementerian Agama Kabupaten Demak Islamiyah, Fitriyatul; Pimay, Awaludin; Rozaq, Abdul
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3923

Abstract

Culture shock mengacu pada dampak psikologis yang dirasakan individu ketika bertemu dengan budaya baru dan asing. Fenomena ini dapat terjadi pada jamaah haji pada saat menjalankan ibadah haji, sehingga berpotensi mengganggu kekhusyukan ibadah haji. Untuk mengurangi masalah ini, pembimbing haji memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk mencegah Culture shock di kalangan jamaah. Di Kabupaten Demak, pembimbing haji dari Kementerian Agama menggunakan berbagai metode untuk memastikan jemaah cukup siap dalam menghadapi perbedaan budaya tanpa merasa khawatir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Culture shock yang dialami jemaah haji tahun 2023 selama berada di tanah suci dan untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Agama di Kabupaten Demak dalam pencegahan Culture shock tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada jemaah haji 2023 asal Kabupaten Demak. Metode analisis yang diterapkan adalah model interaktif Milles dan Huberman, yang melibatkan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi, digunakan untuk analisis. Temuan menunjukkan bahwa masih banyak jemaah haji yang mengalami Culture Shock selama perjalanan mereka di tanah suci. Adapun Pencegahan yang diberikan oleh pembimbing haji sebelum pelaksanaan ibadah haji dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis macam pencegahan yaitu dengan Pemberian Motivasi, Pengenalan Budaya Arab, Pengenalan Tempat Tinggal, Pelatihan Bahasa, Pembekalan Informasi Kesehatan, Penggunaan Teknologi Untuk Informasi dan Komunikasi.
Building Awareness about Multicultural Society through Da’wa bi al-Hikmah Pimay, Awaludin
Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi VOL 6, No 02 (2022): LENTERA
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/lentera.v0i0.5822

Abstract

Indonesian society exhibits a high level of complexity in terms of diversity, comprising numerous islands with diverse cultures, races, regional languages, ethnic groups, religions, and beliefs. This characteristic has earned Indonesia the distinction of being recognized as one of the world's largest multicultural countries. Given this context, it is unsurprising that conflicts between races, ethnicities, and religions frequently arise. Consequently, as Indonesian residents, it becomes imperative for Muslims to contemplate potential solutions. This study endeavors to address two primary research questions: 1) What is the depiction of a multicultural society as fostered by Prophet Muhammad? 2) What are the manifestations of da'wah bi al-ḥikmah (wisdom-driven propagation of Islam) undertaken by Prophet Muhammad? The research employs a qualitative approach, specifically relying on library research methods. The findings of this study reveal that 1) Prophet Muhammad laid the foundation for a society characterized by multicultural awareness, exemplified through the cultivation of religious tolerance, mutual respect for diversity, including ethnic disparities and social statuses, and the promotion of unity and brotherhood among individuals. 2) The forms of da'wah bi al-ḥikmah employed by Prophet Muhammad in nurturing multicultural awareness within society were rational-psychological in nature. The Prophet skillfully engaged in dialogical and interactive communication with his companions (ummah), imparting understanding, awareness, setting good examples (uswatun hasanah), and even extending forgiveness to those who sought his pardon or absolution.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Tanah Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kelurahan Mijen Kecamatan Mijen Kota Semarang Kasmuri, Kasmuri; Pimay, Awaludin; Riyadi, Agus; Karim, Abdul
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.17873

Abstract

Background: Tanah pekarangan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber penghasilan dan ketahanan pangan bagi keluarga. Metode: Metode yang dilakukkan dalam kegiatan melalui beberapa tahapan strategis, meliputi: (1) Pelatihan Manajemen Kelompok, yang mencakup pembangunan suasana (atmosphere building) dan dinamika kelompok untuk memperkuat sinergi dan solidaritas antarwarga; (2) Program Pengembangan Keterampilan Hidup dan Bimbingan Teknis, yang berfokus pada pengelolaan pekarangan dengan metode budidaya tanaman hortikultura, pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk, dan pengelolaan hasil panen; serta (3) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), di mana masyarakat secara langsung menerapkan keterampilan yang telah diperoleh. Hasil: Kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi masyarakat dalam memanfaatkan tanah pekarangan secara produktif. Selain itu, terjadi penguatan kapasitas kelompok warga dalam mengelola program secara berkelanjutan, yang mendukung tercapainya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan komunitas. Program ini juga membuka peluang untuk mendukung ekonomi lokal melalui pemasaran hasil pekarangan. Kesimpulan: Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan tanah pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.