Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aspek Moral Novel Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu Karya Boy Candra: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra Abdul Kadir; Khazwar Pratama; Ayu Mutmainna; Aziz Thaba
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): VOLUME 6 NUMBER 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v6i2.2333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan aspek moral individu dalam novel Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu Karya Boy Candra, Mendeskripsikan aspek moral sosial dalam novel Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu Karya Boy Candra, Mendeskripsikan aspek moral religi dalam novel Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu Karya Boy Candra. Jenis penelitian ini adalah deksriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang berusaha menggambarkan realitas atau fenomena secara apa adanya (objektif) berdasarkan data temuan yang dimiliki. Berdasarkan penjelasan tersebut, deskripsi novel “Sepasang Kekasih yang Belum Bertemua” karya Boy Candra dalam penelitian ini diekplorasi dengan sistematis untuk menemukan data atau fakta terkait aspek moral yang ada di dalamnya dengan menggunakan pisau bedah sosiologi sastra. Hasil dari Penelitian ini adalah tentang kutipan dalam Novel Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu karya Boy Candra dengan pembahasan aspek moral individu, moral sosial, dan moral religi. Moral individu dalam penelitian ini diartikan sebagai persepsi diri seorang pribadi dalam menginterpretasi moral dalam diri dan perilakunnya. Sedangkan moral sosial mengajarkan tentang relasi sosial yang berlandaskan pada moral. dan moral religi meletakkan dasar pemikiran dan perilakunya di atas kaidah atau aturan agama. Untuk itu, konsep ketuhanan, ajaran kebaikan, serta larangan tentang keburukan mejadi dasar aspek moral religi yang terdapat dalam novel “Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu” karya Boy Candra. Temuan tiga ragam moral tersebut diperoleh dengan menggunakan pendekatan kajian sosiologi sastra.
Application Of The Field Trip Method To Improve The Ability To Write Descriptions Of Students At SMA Negeri 3 Kab. Wajo Nur Rahmi; Arisa; Abdul Kadir; Andi Halmina; Putri Wulandari
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2334

Abstract

This study aims to improve the students writing description skills of class XI through the application of the field trip method located at Senior High School 3 Wajo. This research is Classroom Action Research (CAR), which is aimed to improve the quality of learning practices in the classroom. The collected data were analysed critically by comparing the results of the actions in each cycle. The results obtained from this study include: (1) the application of the field trip method can improve writing learning. This is indicated by the increased activeness, attention, concentration, interest, and motivation of students in learning to write descriptions. (2) the application of the field trip method can improve students' ability to write descriptions. This is indicated by the increasing value of the students' writing. In cycle I the lowest score of students was 59 and the highest score of students was 82, while in cycle II the lowest score of students was 64 and the highest score of students was 95, (3) the completeness of student learning outcomes increased. In the first cycle the completeness of the learning outcomes was only 48% or 12 students and in the second cycle it was 96% or 24 students. The conclusion of this study is that the application of the field trip method can improve students' ability to write descriptions.
Penyimpangan Morfologi dalam Bentuk Pelesapan Konfiks dalam Teks Sastra (Puisi) Indramini Indramini; Rukayah Rukayah; Aziz Thaba; Abdul Kadir; Asriani Abbas
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.668 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.7884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyimpangan morfologi berupa pelesapan konfiks dalam teks sastra berupa puisi yang dikarang oleh Sutardji Calzoum Bachri. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku kumpulan puisi Sutardji Calzoum Bachri, O, Amuk, Kapak yang berisi 69 puisi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif interaktif yang meliputi empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ditemukan tiga bentuk konfiks yang mengalami pola pelesapan (penyimpangan morfologis) yaitu konfiks me- kan, me- i, dan pe- an. Sutardji sengaja menghilangkan salah satu unsur konfiks untuk mendapatkan efek estetik, sehingga pembaca dapat memaknai secara luas dan mengetahui kesan estetiknya.
Efektivitas Menulis Cerpen dengan Menggunakan Video Rekaman Anak Jalanan Siswa Kelas X SMA Negeri Bosso Kec. Walenrang Utara Kab. Luwu Abdul Kadir; Indramini Indramini; Aziz Thaba; Rukayah Rukayah; Abdul Karim
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.355 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.8021

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengukur keefektifan kegaiatn menulis cerpen dengan menggunakan media video rekaman anak jalanan. Desain yang digunakan adalah control group pretest postest design yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol adalah sama. Kedua kelas menunjukkan hasil yang berimbang dimana jumlah siswa yang tuntas dikelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing tiga. Setelah dilakukan perlakuan (treatment), diketahui bahwa kemampuan dari kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan video rekaman anak jalanan lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa dimana kelas eksperimen meningkat sebesar 18 persen sedangkan kelas kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar lima persen. Hasil analsis uji t membuktikan bahwa hasil t hitung sebesar 0,011. Jika diintegrasikan kedalam tabel uji t maka t tabelnya adalah 1, 684 atau dengan kata lain t hitung lebih kecil daripada t tabel (thitung 0,011 < ttabel 1,684). Dengan demikian Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya, video rekaman anak jalanan tidak efektif digunakan untuk menulis cerpen bagi siswa kelas X SMA Negeri Bosso.
Perbandingan Afek Positif Pemakaian Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing Ditinjau dari Aspek Dukungan Sosial Rukayah Rukayah; Aziz Thaba; Asriani Abbas; Indramini Indramini; Abdul Kadir
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.116 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.8036

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan afeksi positif pemakaian bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa asing (Inggris, Jerman, dan Arab) pada penutur asli bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Data dikumpulkan dengan teknik angket dan wawancara, kemudian dianalisis dengan concurrent embedded strategy. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) dukungan sosial terhadap penutur asli bahasa Indonesia dalam menggunakan bahasa Indonesia rendah (hanya 50,95%) sehingga afek positif penutur asli bahasa Indonesia terhadap pemakaian bahasa Indonesia pun rendah (hanya 49,95%); (2) dukungan sosial terhadap penutur asli bahasa Indonesia dalam menggunakan bahasa asing tinggi (70,93%) sehingga afek positif penutur asli bahasa Indonesia terhadap pemakaian bahasa asing pun tinggi (77,96%);. Dan (3) Tingginya afeksi positif terhadap pemakaian bahasa asing pada penutur asli bahasa Indonesia disebabkan adanya perolehan kepercayaan diri yang tinggi, prestise, dan jaminan sosial di masa depan.
Optimalisasi Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa di SMA 9 Wajo: Analisis Kesalahan Berbahasa Nurcaya Nurcaya; Jumadi Jumadi; Ahmad Ghazali Samad; Muhlis Muhlis; Abdul Kadir; Abdul Wahid
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.2808

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mendiskripsikan dan menjelaskan: (1) kesalahan berbahasa Indonesia pada aspek morfologi, (2) kesalahan berbahasa Indonesia pada aspek sintaksis, (3) kesalahan berbahasa Indonesia pada aspek ejaan, (4) kesalahan berbahasa Indonesia pada aspek semantis, (5) faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) bentuk kesalahan dalam bidang morfologi terdiri atas lima jenis, yaitu afiks, sufiks, pemenggalan kata, kata ulang, dan kata bentukan, (2) bentuk kesalahan dalam bidang sintaksis terdiri atas tiga jenis yaitu preposisi, kata penghubung, dan kalimat tidak efektif, (3) bentuk kesalahan dalam bidang ejaan terdiri atas dua jenis yaitu tanda baca dan huruf kapital, (4) bentuk kesalahan dalam bidang semantis terdiri atas dua jenis yakni diksi dan kalimat tidak baku, dan (5) faktor penyebab kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas XI SMAN 9 Wajo disebabkan oleh kurangnya pemahaman tata bahasa, ketidaktahuan kosakata, kurangnya latihan menulis, kurangnya revisi dan penyuntingan, dan pengaruh bahasa ibu.
Pengenalan Literasi pada Anak Usia Dini Melalui Pelatihan Mendongeng untuk Ibu Muda di Kelurahan Pajalesang Herniyastuti Herniyastuti; Abdul Kadir; A. Yusdarwati Yusuf; Nur Sulis Ramadani
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengenalan literasi sejak dini sangat penting untuk membina perkembangan kemampuan berbahasa anak. Salah satu cara dalam melakukan pengenalan literasi dapat dilakukan dengan mendongeng. Oleh karena itu, penulis melakukan pelatihan mendongeng kepada para ibu muda sebagai bentuk pengenalan literasi pada anak usia dini. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk intervensi kepada orang tua terkhusus para ibu agar lebih memperhatikan perkembangan anak. Pelatihan keterampilan mendongeng dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Oktober 2023 di Gedung pertemuan Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Lilirilau. Kabupaten Soppeng. Pelatihan diikuti oleh 20 ibu muda yang berdomisili di Kelurahan Pajalesang. Pelatihan terdiri atas dua rangkaian pokok yaitu pemberian materi mengenai pengenalan bahasa untuk anak usia dini dan kiat mendongeng, serta praktik mendongeng. Melalui pelatihan ini menunjukkan bahwa kegiatan telah berhasil menyadarkan peserta akan urgensi dan manfaat kegiatan mendongeng.
Optimalisasi Pelatihan Mandiri Terbimbing untuk Meningkatkan Penilaian Awal Literasi Membaca Guru Kelas di SDN 276 Latappere Herniyastuti Herniyastuti; A. Yusdarwati; Abdul Kadir
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i1.1280

Abstract

Di SDN 276 Latappere, kondisi serupa dapat ditemukan. Observasi awal menunjukkan bahwa banyak guru belum sepenuhnya memahami metode yang efektif dalam penilaian awal literasi membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan mandiri terbimbing dalam meningkatkan penilaian awal literasi membaca bagi guru kelas di SDN 276 Latappere. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi menunjukkan hasil yang signifikan dalam beberapa aspek penting. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengeksplorasi dan menganalisis optimalisasi pelatihan mandiri terbimbing dalam meningkatkan penilaian awal literasi membaca bagi guru kelas di SDN 276 Latappere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan mandiri terbimbing dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penilaian awal literasi membaca. Namun, untuk mencapai hasil yang lebih luas dan generalisasi, disarankan agar penelitian ini dilakukan pada skala yang lebih besar di berbagai sekolah dasar.