Articles
SELF ESTEEM PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR UNTUK PENCEGAHAN KASUS BULLYING
Aini, Dian Fitri Nur
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (135.992 KB)
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v6i1.5901
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal untuk memasuki dunia pendidikan formal. Pada fase usia tersebut anak mengalami transformasi dari mengenal beberapa individu dan lingkungan menuju lingkungan yang memiliki anggota yang lebih kompleks yaitu lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah memiliki beberapa permasalahan yang umumnya terjadi. Bullying adalah salah satu permasalahan yang terjadi pada anak di lingkungan sekolah. Dampak yang ditimbulkan dari bullying dapat mempengaruhi seluruh aspek dalam diri anak baik fisik maupun psikologis. Kasus bullying dapat ditangani dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan konten permasalahannya. Optimalisasi self esteem merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mencegah kasus bullying pada anak usia sekolah dasar. Self esteem needs merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan anak. Kebutuhan penghargaan diri yang baik terhadap diri anak dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Dukungan dan keterlibatan lingkungan keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan untuk mencapai kebutuhan self esteem. Koordinasi yang baik dari lingkungan keluarga dan sekolah untuk mendukung peningkatan self esteem dapat menciptakan anak dengan konsep diri yang baik sehingga dapat mengatasi berbagai masalah bullying yang berasal dari lingkungannya
Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita
Restian, Arina;
Aini, Dian Fitri Nur
JURNAL SATWIKA Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.671 KB)
|
DOI: 10.22219/js.v3i1.8678
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memilikikemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengananak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahitadapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.
SELF ESTEEM PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR UNTUK PENCEGAHAN KASUS BULLYING
Dian Fitri Nur Aini
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 6 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v6i1.5901
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal untuk memasuki dunia pendidikan formal. Pada fase usia tersebut anak mengalami transformasi dari mengenal beberapa individu dan lingkungan menuju lingkungan yang memiliki anggota yang lebih kompleks yaitu lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah memiliki beberapa permasalahan yang umumnya terjadi. Bullying adalah salah satu permasalahan yang terjadi pada anak di lingkungan sekolah. Dampak yang ditimbulkan dari bullying dapat mempengaruhi seluruh aspek dalam diri anak baik fisik maupun psikologis. Kasus bullying dapat ditangani dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan konten permasalahannya. Optimalisasi self esteem merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mencegah kasus bullying pada anak usia sekolah dasar. Self esteem needs merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan anak. Kebutuhan penghargaan diri yang baik terhadap diri anak dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Dukungan dan keterlibatan lingkungan keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan untuk mencapai kebutuhan self esteem. Koordinasi yang baik dari lingkungan keluarga dan sekolah untuk mendukung peningkatan self esteem dapat menciptakan anak dengan konsep diri yang baik sehingga dapat mengatasi berbagai masalah bullying yang berasal dari lingkungannya
Guru Profesional: Pola Transformasi Implementasi Pembelajaran Online di Sekolah Dasar
Kuncahyono;
Dian Fitri Nur Aini
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 9 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v9i1.18386
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan temuan-temuan pola strategi dalam implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online menggunakan Microsoft form. Subjek penelitian terdiri atas 36 guru sekolah dasar yang tersebar di lima Kecamatan Kota Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan survei online. Hasil penelitian menujukkan bahwa guru-guru melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi covid-19 secara variatif meliputi transformasi strategi, model, dan variasi platform aplikasi baik ketika pembelajaran berlangsung maupun proses evaluasi. Transformasi strategi dan model yang digunakan sebanyak 88% menggunakan model berbasis synchronous dan 10 % menggunakan asynchronous dengan memanfaatkan ragam platform. Adapun ragam transformasi platform synchronous yang digunakan meliputi google meet 80%, zoom meeting 15%, dan Microsoft team sebanyak 5%. Selanjutnya ragam platform asynchronous yang digunakan yaitu 88% menggunakan WhatsApps, 11 % menggunakan google classroom, dan 1 % menggunakan platform LMS (learning management system). Temuan lain dalam proses evaluasi menunjukkan bahwa 72% guru menggunakan google form, 21% menggunakan kahoot, 5 % menggunakan platform live worksheet, dan 2 % melalui proses konvensional.
SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA IMIGRAN DI SEKOLAH INDONESIA BANGKOK
Dian Fitri Nur Aini
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Trilogi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31326/jipgsd.v3i1.288
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self regulated learning siswa imigran di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB). Berdasarkan observasi yang dilakukan di SIB menemukan bahwa terdapat perbedaan antara sikap serta tingkah laku siswa Indonesia yang bersekolah di Indonesia dan siswa siswa Indonesia yang bersekolah di luar negeri. Perbedaan lingkungan tentunya juga berdampak pada perbedaan sistem pendidikannya. Sistem Pendidikan yang diterapkan secara tidak langsung akan berdampak pada sikap serta kebiasaan siswa. Sikap serta kebiasaan belajar cenderung berkaitan dengan self regulated learning. Self regulated learning merupakan kemampuan mengatur sikap dan tingkah laku yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pada dirinya sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa SRL siswa imigran di SIB cenderung baik dan hal tersebut dipengaruhi oleh metakognisi, motivasi dan perilaku.Kata Kunci : Self regulated learning, siswa imigran, sekolah dasar
DIGITAL LITERACY: THE URGENCY OF DIGITAL SKILL IMPROVEMENT THROUGH E-MODULES
Kuncahyono Kuncahyono;
Dian Fitri Nur Aini
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (517.802 KB)
|
DOI: 10.33578/jpfkip.v10i1.8098
The purpose of this study is to describe the implementation of digital literacy using e-modules and to increase understanding of PGSD students. The type of research used is Classroom Action Research (PTK). The subjects in this study were all PGSD students of Muhammadiyah Malang University, totaling 50 students. Implementation of digital literacy skills using the e-module uses 3 learning stages, namely: (a) software engineering; (b) instructional design; and (c) the level of visual communication. The results of the study show that students' understanding of digital literacy skills includes: 1) The use of SAL-based e-module guidelines can improve student skills in compiling digital teaching materials. 2) The improvement of students' skills in compiling digital teaching materials after using SAL-based e-module guidelines was marked by the increase in student skills in compiling digital teaching materials from 56.8% to 82.5%
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN E-QUIZ (ELECTRONIC QUIZ) MATEMATIKA BERBASIS HOTS (HIGHER OF ORDER THINKING SKILLS) UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR
Dian Fitri Nur Aini;
Nawang Sulistyani
Widyagogik Vol 7, No 2 (2020): Widyagogik
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (377.101 KB)
|
DOI: 10.21107/widyagogik.v7i2.5980
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan instrumen penilaian e-quiz matematika berbasis HOTS (high order thinking skills) untuk kelas V SD, (2) mendeskripsikan kelayakan instrumen penilaian e-quiz matematika berbasis HOTS (high order thinking skills) untuk kelas V SD. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan model Lee and Owens yang terdiri dari lima tahapan, yaitu; (1) Assesment/ Analysis yang terdiri dari dua bagian utama yaitu Analisis Kebutuhan dan Analisis Front-end; (2) Desain (Design); (3) Pengembangan (Development); (4) Penerapan (Implementation); dan (5) Evaluasi (Evaluation). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hasil pengembangan memenuhi aspek kevalidan dengan nilai koefisien validasi sebesar 86,5 persen. Hasil uji coba lapangan memeroleh persentase kepraktisan produk sebesar 90 persen. Instrumen penilaian e-quiz berbasis HOTS (high order thinking skills) yang dikembangkan pada penelitian ini telah layak digunakan dalam penilaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika karena telah memenuhi kriteria kevalidan dan kepraktisan.
Pengembangan Pedoman E-Modul Berorientasi Student Active Learning Sebagai Pendukung Pembelajaran di Sekolah Dasar
Kuncahyono;
Dian Fitri Nur Aini
JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29407/jpdn.v5i2.13999
This study aims to (1) produce a valid e-module guidelines for active student learning in elementary schools that are valid; (2) produce eligibility guidelines for student active learning oriented e-modules in Elementary Schools, and (3) produce practical student learning oriented e-module guidelines. This research uses ADDIE model development research design which consists of 5 levels, namely analysis, design, development, application, and evaluation. The results showed that the results of the validation trial of teaching materials experts and material experts, the average score obtained was 83.95 with valid criteria. The results of user trials (teachers and students) then the average score obtained is 3.5 very well / very practical
Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita
Arina Restian;
Dian Fitri Nur Aini
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/satwika.v3i1.8678
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memilikikemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengananak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahitadapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.
Learning Progression Guru Sekolah Dasar dalam Pengembangan Konten Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Tyas Deviana;
Dian Fitri Nur Aini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.2095
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam tentang learning progression guru Sekolah Dasar dalam menyusun soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), learning progression (kemajuan pembelajaran) berkaitan dengan proses kesinambungan antara jenjang dan kemampuan berpikir. Kesinambungan pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dapat dilihat dari aspek konten teks, level kognitif yang diukur, dan indikator yang temuat dalam soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian adalah guru SD, Kepala Sekolah dan siswa SD pada Gugus V Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses learning progression soal yang dikembangkan dibuat sesuai dengan cakupan serta keluasan pada masing-masing level. Cakupan permasalahan pada level 1 mencakup permasalahan di rumah dan di sekolah, kemudian pada level 2 cakupan lebih luas lagi yaitu pada cakupan lingkungan sekitar dan kearifan lokal daerah, dan pada level 3 cakupan teks yang dikembangkan lebih luas lagi meliputi nasional dan permasalahan-permasalahan global.