Articles
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Guru SD Muhammadiyah 4 Batu Dalam Mengelola Pembelajaran ABK melalui Lesson Study
Poerwanti, Endang;
Soenaryo, Siti Fatimah;
Restian, Arina
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 1, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (52.724 KB)
|
DOI: 10.22219/jinop.v1i1.2444
Anak-anak dengan kebutuhan khusus (ABK) yang dikenal sebagai anak-anak cacat, atau anak-anak yang luar biasa, anak-anak yaitu yang menyimpang secara signifikan dari kriteria normal, baik dari aspek fisik, psikologis, emosional dan sosial. Mulai tahun 2001, pemerintah mulai program pendidikan inklusif, pendidikan inklusif adalah untuk memasukkan anak-anak dengan kebutuhan khusus belajar bersama dengan anak normal di kelas dan sekolah reguler. Masalahnya, guru di sekolah reguler tidak berpendidikan dan dipersiapkan khusus untuk mengelola proses belajar mengajar untuk ABK. Masalah juga dialami oleh SD Muhammadiyah 4 Batu, untuk membantu memecahkan masalah tim FKIP menerapkan aktivitas Lesson Study untuk meningkatkan pengetahuan guru dan keterampilan dalam mengelola ABK pembelajaran individual Lesson study yang dilakukan dalam tiga siklus yang dikemas dalam tiga model pembelajaran; ABK belajar sendiri di kelas khusus, pengajaran dan pembelajaran di kelas reguler dan pengajaran dan pembelajaran ABK di kelas reguler dengan bantuan GPK. Setiap siklus terdiri dari beberapa kegiatan. Studi pelajaran terdiri dari empat kegiatan yang disingkat PDCA; P (rencana) atau perencanaan, D (lakukan) adalah pelaksanaan pembelajaran oleh seorang guru sebagai model dan diamati oleh guru lainnya, C (cek) merupakan cerminan dari perbaikan lebih lanjut proses pembelajaran, dan A (tindak) adalah tindak lanjut. Dari tiga tahapan pelaksanaan proses belajar mengajar ABK dapat memberikan manfaat bagi para guru untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan untuk mengelola pembelajaran untuk ABK. Melalui Lesson Study diharapkan ABK mendapatkan layanan yang tepat dan belajar yang optimal. Beberapa temuan dampak pada perilaku siswa di kelas adalah bahwa siswa dapat menerima keberadaan ABK di. Meskipun keterbatasan kelas fasilitas guru mendapatkan pengalaman berharga yang terkait dengan pengembangan pembelajaran melalui forum ABK Lesson Study. Jadi kebutuhan untuk pelaksanaan tindak lanjut di kelas lain. Bimbingan dan bantuan dari Universitas Muhammadiyah untuk pergi ke SD Muhammadiyah Batu untuk menjadi sekolah mandiri.
DESAIN PEMBELAJARAN TARI DENGAN PENDEKATAN PAIKEM GEMBROT DALAM THEORY OF ART DI SEKOLAH DASAR
Restian, Arina
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 1, No 3 (2014): APRIL 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (180.26 KB)
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v1i3.2722
Abstract: Dance teacher have a very important role in improving the learning outcomes of students in schools in learning the art of dance with management in the classroom. The field of dance lessons more emphasis on aspects of psychomotor, and this is what distinguishes the field of dance lesson with other lessons. So the solution was also different. One form solution is to select or determine the learning approaches that enable learners to participate actively in the learning and learning goals can be achieved. One approach appropriate learning is active learning, creative, effective, and fun (PAKEM) which requires the activity of teachers and students in the learning process. PAKEM make students can be more creative and learning process can take place in an effective and enjoyable. This study aims to determine learning the art of dance at the junior high schools in Malang by using. Dance lesson with an art management approaches. The scope of the study include: (1) Dance Lessons Planning, (2) Implementation of learning the art of dance (3) The role of teachers and students in learning the art of dance, (4) The results of student learning. The results showed that the dance teacher has made the completeness or learning devices, one of which is learning implementation plan (RPP). When viewed from the implementation of the lesson plan in mind that the learning is in conformity with the characteristics of PAKEM namely making students active and creative in finding new ideas. In addition teachers are also active in managing the classroom so as to create effective learning in a pleasant atmosphere. Additionally supporting infrastructure PAKEM learning approach is sufficient in the implementation of learning the art of dance, especially in the optimal use of instructional media so as to support the teaching and learning process (PBM). The results of the second study found that learning the art of dance in Junior High School in Malang in addition to using PAKEM approach also uses the approach to CTL (Contexstual Teaching and Learning) in with the intent to be able to achieve the learning objectives and lesson plans that have been made previously. So as to create a more conducive learning environment in achieving optimal learning outcomes. Abstrak: Guru seni tari memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah dalam pembelajaran seni tari dengan menajemen di kelas. Pelajaran bidang seni tari lebih banyak menekankan pada aspek psikomotorik dan hal ini yang membedakan pelajaran bidang seni tari dengan pelajaran lainya. Sehingga penanganannya pun juga berbeda. Salah satu bentuk penanganannya adalah dengan cara memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. Salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat adalah pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) yang menuntut keaktifan guru beserta siswa dalam proses pembelajaran. Dengan PAKEM siswa bisa lebih kreatif dan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran seni tari pada SD di Malang dengan menggunakan pembelajaran seni tari dengan pendekatan menajemen seni. Ruang lingkup penelitian ini meliputi: (1) Perencanaan Pembelajaran Seni Tari, (2) Pelaksanaan pembelajaran seni tari (3) Peran serta guru siswa dalam pembelajaran seni tari, (4) Hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru seni tari telah membuat kelengkapan atau perangkat pembelajaran, salah satunya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Bila dilihat dari rencana pelaksanaan pembelajaran diketahui bahwa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan karakteristik PAKEM yaitu membuat siswa aktif dan kreatif dalam menemukan ide baru. Selain itu guru juga aktif dalam mengelola kelas sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu sarana prasarana pendukung pembelajaran dengan pendekatan PAKEM sudah cukup dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang optimal sehingga mampu mendukung proses belajar mengajar (PBM). Hasil penelitian kedua ditemukan bahwa pembelajaran seni tari pada di SD Negeri Malang selain menggunakan pendekatan PAKEM juga menggunakan pendekatan CTL (Contexstual Teaching and Learning) secara beriringan dengan maksud agar mampu mencapai tujuan pembelajaran serta rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih kondusif dalam pencapaian hasil belajar secara optimal. Kata Kunci: Desain pembelajaran PAIKEM GEMBROT, seni tari
Tari Glipang sebagai Sarana Peningkatan Konsentrasi Kinestetik Tunagrahita
Restian, Arina;
Aini, Dian Fitri Nur
JURNAL SATWIKA Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.671 KB)
|
DOI: 10.22219/js.v3i1.8678
Usia sekolah dasar merupakan fase perkembangan awal pada anak untukmengembangkan kemampuan atau kecerdasannya. Peserta didik memilikikemampuan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kecerdasan pada manusia khususnya anak usia sekolah dasar meliputi 9 jenis kecerdasan salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada usia sekolah dasar secara umum berkembang lebih cepat dibandingkan kecerdasan yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik anak usia sekolah dasar cenderung lebih menyukai kegiatan yang bergerak misalnya berlari dan menari. Namun pada anak tunagrahita, kemampuan motoriknya cenderung berkembang lebih lambat dibandingkan dengananak regular. Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam memfokuskan diri pada sesuatu tidak lebih dari setengah jam sehingga mereka sulit berkonsentrasi. Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik yang dialami oleh tunagrahita juga berpengaruh terhadap konsentrasi kinestetiknya. Anak cenderung sulit menghafal gerakan-gerakan yang terdapat pada pembelajaran yang mengharuskan mereka bergerak secara bersamaan dengan siswa lain misalnya pada kegiatan senam dan tari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatih konsentrasi kinestetik pada anak tunagrahita adalah melalui kegiatan menari. Tari memiliki tujuan untuk mengembangkan pribadi peserta didik. Salah satu jenis tarian yang dapat digunakan sebagai sarana terapi tunagrahita adalah Tari Glipang. Tari Glipang merupakan tarian yang berasal dari Probolinggo. Tari Glipang memiliki 13 tahapan yang diterapkan dalam pembelajaran seni yang dapat digunakan sebagai terapi untuk anak tunagrahita. Penerapan gerakan Tari Glipang pada anak grahitadapat membantu mereka meredakan emosi dan berpengaruh pada konsentrasinya. Selain itu, Tari Glipang juga cenderung memiliki gerakan yang fokus ke pengaturan pernapasan. Pengaturan pernapasan yang baik akan melancarkan peredaran darah yang secara langsung berpengaruh pada meningkatnya konsentrasi anak.
PENDIDIKAN KARAKTER DI AUCKLAND UNIVERSITY TECHNOLOGY FACULTY EDUCATION
Restian, Arina
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 7, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.403 KB)
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v7i2.10074
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pendidikan karakter di Aucland University Of Technologi Faculty education, kemampuan mahasiswa di bidang akademik dan non akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian mahasiswa di Auckland University Of teknologi, Faculty Education. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa penerapannya Pendidikan Karakter sangat efektif, terlihat sekali bahwa Negara New Zealand merupakan sistem pendidikan terbaik didunia dengan kualitas yang di akui secara international. Adapun penerapan 18 karakter dalam proses pembelajaran dikelas, didalam keluarga maupun dimasyarakat. Penerapan Pendidikan Karakter, dalam pembelajarannya seperti di panggung pertunjukan sehingga karakter mahasiswa terpegang secara individu, proses pembelajarannya semuanya menggunakan digital, dilakukan dengan mengikuti sintak atau tahapan sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi langsung oleh pimpinan fakultas yang berbasis karakter. Tahap perencanaan dilakukan dengan membuat SOP di awal perkuliahan, tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam kelompok, dan evaluasi dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab sebagai bentuk refleksi selanjutnya
Kartu Ragam Gerak Tari Pendet Berbasis 3 Bahasa sebagai Stimulasi Kinestetik Anak Tuna Grahita
Restian, Arina;
Alifatussa'dah, Alifatussa'dah
JURNAL SATWIKA Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (322.482 KB)
|
DOI: 10.22219/SATWIKA.Vol3.No2.98-102
Penelitian ini bertujuan untuk melatih kecerdasan kinestetik siswa tuna grahita di SDN Pandanwangi 3 Malang. Hal ini dilakukan dengan memberikan stimulasi kinestetik berupa gerakan-gerakan dasar tari pendet yang dijelaskan melalui media kartu ragam gerak tari pendet. Dalam media ini digunakan 3 bahasa sebagai bahasa pengantarnya, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Thailand. Penelitian menggunakan model ADDIE. Sumber data penelitian adalah siswa tuna grahita di SDN Pandawangi 3 Malang, GPK, validator ahli materi dan media. Penelitian dilakukan 2 kali pada semester genap 2018/2019. Penelitian dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan (1) telah dilakukan implementasi pengembangan kartu ragam gerak tari pendet berbasis 3 bahasa dengan cara melakukan proses belajar mengajar dan penerapan 10 gerakan dasar tari pendet yang terdapat di dalam kartu ragam gerak tari pendet, (2) keefektifan pengembangan kartu ragam gerak tari pendet berbasis 3 bahasa sebagai stimulasi kinestetik pada anak tuna grahita di SDN Pandanwangi 3 Malang harus diterapkan. Hal ini ditunjukan dengan uji keefektifan hasil belajar dengan presentase 65% dan uji keefektifan observasi aktivitas belajar dengan presentase 81,25%. Serta adanya uji kelayakan dari validator ahli media dan validator ahli materi. Hasil ini menunjukkan bahwa media pembelajarna yang dikembangkan efektif untuk digunakan dalam menstimulasi siswa tuna di SDN Pandanwangi 3 Malang
MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK MELALUI PERMAINAN TRUTH OR DARE PADA TARI BUNGONG JEUMPA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Restian, Arina;
Muzakki, Abdurrohman;
Purnamasari, Wahyu Intan
JURNAL SATWIKA Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (734.798 KB)
|
DOI: 10.22219/SATWIKA.Vol4.No1.1-9
Kurangnya kesadaran pentingnya penggunaan permainan dalam pembelajaran menyebabkan siswa cenderung sibuk sendiri dan proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Hal inilah yang terjadi pada guru di SDN 2 Saptorenggo. Model pembelajaran yang sering digunakan yaitu model pembelajaran yang umum, seperti secara individu atau kelompok. Akibatnya, siswa kurang memiliki motivasi belajar dan kurang memahami materi yang disampaikan guru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengembangan model pembelajaran Talking Stick materi tari bungong jeumpa melalui permainan truth or dare terhadap siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model ADDIE, yaitu Analyze (analisis) digunakan untuk menganalisis kebutuhan, Design (perencanaan) menentukan kompetensi khusus berupa produk model Talking Stick melalui permainan truth or dare, development (pengembangan) membuat pengembangan yang telah direncanakan, implementation (penerapan) melakukan penerapan terhadap pengembangan yang telah dibuat, dan evaluation (evaluasi) melakukan evaluasi terhadap pengembangan model Talking Stick melalui permainan truth or dare. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil validasi lembar angket model, materi, dan media layak untuk digunakan. Begitupun lembar angket respon siswa dan guru memperlihatkan hasil yang sama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran Talking Stick materi tari bungong jeumpa melalui permainan truth or dare dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran siswa kelas IV Sekolah Dasar Saptorenggo 02 Pakis.
Kesadaran Nilai Pendidikan di Sekolah Dasar Ho Chi Minh Vietnam
Restian, Arina;
Ekowati, Dyah Worowirastri;
Yayuk, Erna
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (529.057 KB)
|
DOI: 10.22219/jp2sd.v8i1.12370
Vietnam, sebagai salah negara yang ada di Asia Tenggara dan termasuk anggota ASEAN (Association of South East Asia Nation). Negara ini mengalami banyak perkembangan di dunia pendidikan dan memberikan peningkatan nilai kehidupan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Artikel ini menjelaskan “Kesadaran Nilai Pendidikan di SD Ho Chi Minh Vietnamâ€. Oleh karenanya, untuk memenuhi data penelitian di atas, dilakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya deskripstif. Data dan sumber data yaitu Guru, Pengamat Pendidikan, Kepala Konjen RI dan beberapa staf konjen RI di Ho Chi Minh, Vietnam. Analisa data melalui proses triangulasi diperoleh hasil penelitian mengenai “Kesadaran Nilai Pendidikan di SD Ho Chi Minh Vietnamâ€. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi diketahui bahwa nilai pendidikan yang meliputi penghargaan, kedamaian, toleransi, kasih sayang, kejujuran, kerendahan hati, kebahagiaan, kesederhanaan, kerjasama, kebebasan, tanggung jawab, persatuan tampak pada aspek kebijakan pendidikan maupun proses pendidikan yang ada di Ho Chi Minh Vietnam
Pendampingan Gerakan Literasi Sains (GLS) Di SDN Girimoyo 2 Malang
Yayuk, Erna;
Kuncahyono, Kuncahyono;
Restian, Arina
Publikasi Pendidikan Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26858/publikan.v8i3.6001
Literacy of science is the knowledge and scientific ability to identify questions, acquire new knowledge, explain scientific phenomena, and take conclusions based on facts, understand the characteristics of science, awareness of how science and technology shapes the natural, intellectual and cultural environment, and the willingness to engage and care issues related to science. The National Research Council (2012) states that a series of required scientific competencies in science literacy reflects the view that science is an ensemble of common social and epistemic practice in all science, framing all competencies as action. The purpose of this assistance is to equip teachers in the implementation of the school literacy movement, especially the movement of science litersi. The activity method is divided into three stages including GLS workshop, GLS implementation, and Reflection Evaluation. Based results include mentoring the preparation of Science literacy programs by schools, Manual GLS implementation programs and examples of GLS class setting settings, and the establishment of classroom settings with a reading angle design in each class as a supporting element of science literacy.
Analisis Pembelajaran Tari Tradisional Dalam Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar
Al Fadhil Ramdani;
Arina Restian
Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Volume 29 Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/um009v29i22020p119
This study aims to describe the form of dance learning activities for elementary school students at the Pelangi Pujon Dance Studio, classify the character forms of elementary school students at the Pelangi Pujon Dance Studio, and describe the impact of dance learning on student characteristics. This research uses qualitative research with descriptive methods. The results showed that the activities of elementary school students at the Pelangi Pujon Dance Studio were not only focused on dancing practice but interspersed with the cultivation of character education during learning. The forms of character that are implanted include cooperation, empathy, independence, courtesy, and help. The impact of learning this dance is the student's habit of applying positive characters in everyday life.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk kegiatan pembelajaran tari bagi siswa sekolah dasar di Sanggar Tari Pelangi Pujon, mengklasifikasikan bentuk karakter siswa sekolah dasar di Sanggar Tari Pelangi Pujon, dan mendeskripsikan dampak pembelajaran tari terhadap karakteristik siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan siswa sekolah dasar di Sanggar Tari Pelangi Pujon tidak hanya terfokus latihan menari, tetapi diselingi penanaman pendidikan karakter selama pembelajaran. Bentuk-bentuk karakter yang ditanamkan antara lain kerjasama, empati, kemandirian, sopan santun dan tolong menolong. Dampak dari pembelajaran tari ini adalah kebiasaan siswa dalam menerapkan karakter positif dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis Keterampilan Siswa Melalui Model Demonstrasi pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Siti Fatimah Soenaryo;
Kuncahyono Kuncahyono;
Erna Yayuk;
Arina Restian;
Bustanol Arifin
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 7, No 1 (2020): January 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.567 KB)
|
DOI: 10.30734/jpe.v7i1.362
Abstract: The purpose of this research was to describe the student's skills through demonstration models in thematic learning and to find out the constraints of applying demonstration models in thematic learning in elementary schools. This research used a qualitative approach with research subjects of fourth-grade students at SDN Tlogomas 2 Malang City. The results of the research showed that the application of the demonstration model involved students in various learning situations. The theme of the learning material in this case, is the theme 1: The Beautiful Diversity: be grateful for diversity. The demonstration model is carried out by following the syntax or stages as follows: planning, implementation, and evaluation. The planning stage is done by making lesson plans and learning media, the implementation phase is done by integrating into groups, and evaluation is carried out by conducting question and answer as a form of further reflection. The obstacles faced by teachers are the lack of facilities and infrastructure to support learning such as media reality. Keywords: Skills, demonstration model, thematic learning Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan siswa melalui model demonstrasi dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kendala penerapan model demonstrasi dalam pembelaajran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Tlogomas 2 Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model demonstrasi melibatkan siswa dalam berbagai situasi pembelajaran. Adapun tema materi pembelajaran dalam hal ini yaitu tema 1 Indahnya Keberagaman: Bersyukur atas keberagaman. Model demonstrasi dilakukan dengan mengikuti sintak atau tahapan sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan membuat RPP dan media pembelajaran, tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam kelompok, dan evaluasi dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab sebagai bentuk refleksi selanjutnya. Kendala yang dihadapi guru yaitu kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti media realita. Kata Kunci : Keterampilan, model demonstrasi, pembelajaran tematik