Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemahaman Peneliti Psikologi mengenai Besaran Sampel: Data dan Simulasi Wiradhany, Wisnu; Adiasto, Krisna; Yulianto, Jony Eko; Kiling, Indra Yohanes
Jurnal Psikologi Vol 46, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.403 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.24260

Abstract

The lack of knowledge on how to determine sample sizes in experiments is arguably one of the main reasons underlying the replication crisis in psychological science. A survey distributed among Indonesian students and researchers concerning 1) familiarity and understanding of statistical concepts related to sampling size determination, 2) current sample size determination practices in experiments, and 3) ideal sample sizes for experiments. Subsequently, we simulated expected statistical power given the sample sizes reported in the survey. Results demonstrated that 1) while a majority of participants were somewhat familiar with statistical concepts related to sampling size determination, they did not always endorse the correct and/or complete definition of each concept. Furthermore, 2) participants relied on practical considerations in determining sample sizes. Consequently, 3) the reported sample sizes did not have sufficient power to detect small to medium effect sizes, which are commonly present in psychological science.
DINAMIKA KEPERCAYAAN RELASIONAL PADA KONSUMEN BISNIS E-COMMERCE DI INDONESIA Yulianto, Jony Eko; Renanita, Theda
Jurnal Psikologi Vol 18, No 2 (2019): October 2019
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.606 KB) | DOI: 10.14710/jp.18.2.264-280

Abstract

Despite the growing number of research on the topic of trust in e-commerce business in the field of psychology, most of these works are overly studied under the approach of personal trust that emphasizes individual-based intrapersonal psychological processes. This kind of approach offers useful insights yet remain to be an open discussion, particularly on its ability to explain social relations-based behaviors among Asian societies. The present study aimed to propose the relational trust approach that is arguably more relevant ontologically to Asian people. By involving nine participants in a Focus Group Discussion and eight participants in a series of semi-structured interview and performing thematic analysis to the empirical materials generated, the results revealed that psychological dynamics of relational trust is consisted of two main thematic clusters. Firstly, relational-trust forming phase, which is consisted of reference-based favorability, relational risk mitigation, and relational exclusivity; and relational-trust establishment phase, which is consisted relational confirmation of satisfactory and negligible mistakes. Theoretical implication and recommendations are discussed.
STUDI KOMPARATIF IDENTITAS NASIONAL PADA REMAJA GENERASI Z DITINJAU DARI INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET Johny Eko Yulianto
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 13, No 2: Vol. 13 No. 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.865 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v13i2.6070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan identitas nasional di kalangan remaja Generasi Z ditinjau dari intensitas penggunaan internet. Penelitian ini melibatkan 155 siswa dari sebuah SMA Swasta di Tulungagung. Alat ukur untuk penelitian ini menggunakan Skala Identitas Nasional yang dikembangkan oleh Lili dan Diehl (1999) dan Skala Adiksi Internet yang dikembangkan oleh Young (2009). Hasil uji ANOVA satu jalur menunjukkan bahwa terdapat nilai yang signifikan pada kedua variabel (P < 0.05; F = 181.09). Hasil perbandingan rerata antar-kelompok juga menunjukkan bahwa kelompok yang tidak mengalami adiksi internet cenderung memiliki identitas nasional yang lebih kuat. Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi praktis, diantaranya tentang urgensi memonitor jenis konten yang diakses oleh remaja. Selain itu, peneliti juga memberikan beberapa rekomendasi untuk menerapkan pola asuh dan strategi pembelajaran yang terintegrasi dengan internet untuk memperkuat identitas nasional pada remaja.
Studi Fenomenologis Interaksi Kuasa pada Relasi Perkawinan Wirausahawan Perempuan di Indonesia Jony Eko Yulianto; Abraham Rehuel Kosasih; Putu Anggi Aruna Larasati; Mayya Kholishatus Sariroh; Rizkyah Rachmawati; M.Y. Setyo Ruci Dewaningrum
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 2 (2016): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.37 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V1I22016.97-111

Abstract

Prevalensi wirausahawan perempuan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perempuan memiliki peranan yang semakin nyata dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi dalam skala global. Meskipun kajian profesionalisme dan performa wirausahawan perempuan dalam pengeloaan usaha telah banyak dikaji, namun kajian mengenai inter-relasi antara kehidupan kerja dan relasi perkawinan wirausahawan perempuan belum mendapatkan porsi yang cukup ekstensif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan fenomenologi pada enam wirausahawan perempuan di Jawa dan Bali untuk memahami pola interaksi kuasa dalam relasi perkawinan pada wirausahawan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk interaksi kuasa yang terepresentasi pada relasi perkawinan wirausahawan perempuan, yakni dominan, egalitarian, dan subordinat. Temuan ini menunjukkan adanya interaksi antara gaya kepemimpinan yang ditunjukkan dalam mengelola bisnis terhadap pola relasi yang dibentuk terhadap pasangan. Temuan ini juga menunjukkan relativitas peranan sosio-ekonomi dalam memprediksi interaksi kuasa yang dimanifestasikan dalam relasi perkawinan. Implikasi dari temuan ini bermanfaat bagi program revitalitasi kesehatan mental keluarga dengan konstelasi pasangan yang sama-sama berkarir.
Pengaruh Agama Sebagai Identitas Sosial Terhadap Rejection Sensitivity Pada Mahasiswa Beragama Minoritas Betari Aisyah; Jony Eko Yulianto
Psychopreneur Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.659 KB) | DOI: 10.37715/psy.v2i1.864

Abstract

Rejection Sensitivity memiliki sejarah panjang sebagai pencetus berbagai fenomena konflik antarkelompok sosial di kancah global maupun nasional. Rejection Sensitivity merupakan reaksi antisipatif yang bersifat defensif bahkan agresif ketika individu merasa identitas sosialnya ditolak oleh lingkungan. Di antara berbagai jenis identitas sosial, agama merupakan identitas sosial primer yang memiliki kekuatan sebagai identitas sekaligus sistem kepercayaan yang tidak terfalsifikasi menurut masing-masing penganutnya, sehingga sangat rentan mengalami dampak Rejection Sensitivity. Anggota identitas sosial minoritas merupakan pihak yang ditemukan lebih rentan mengalami rejection sensitivity dibandingkan mayoritas dalam konteks kontak antarkelompok. Penelitian ini melibatkan 195 mahasiswa beragama minoritas di salah satu universitas swasta di Surabaya sebagai representasi penganut Islam, Hindu, dan Buddha, serta satu universitas negeri di Malang sebagai representasi penganut Kristen dan Katolik. Berdasarkan analisis multiple hierarchichal regression, identitas sosial agama bukanlah prediktor rejection sensitivity yang signifikan. Namun, jika diinteraksikan sebagai prediktor bersama-sama dengan Kategori Bidang Studi, model regresi menjadi signifikan memprediksi Rejection Sensitivity.
Hubungan Efikasi Diri Akademik dengan Kesiapan Kerja Mahasiswa Tingkat Akhir pada Universitas X Surabaya Mayya Kholishotus Sariroh; Jony Eko Yulianto
Psychopreneur Journal Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.786 KB) | DOI: 10.37715/psy.v2i1.866

Abstract

Senior students in University currently writing their thesis are facing with dilemmas, one of which is whether to find a career in a company. To find a job for senior students in university is not a piece of cake; the preparation is needed, both internally and externally. The preparation coming from within plays a significant role in terms of finding a job. Such preparation in terms of work readiness can be done through academic self efficacy. Students with high level of academic self efficacy also have high level in terms of work readiness. This study aims at carrying out the relation between academic self efficacy and work readiness of senior students in university. This study is a quantitative one using the design of correlational. The data were collected using the scale of academic self efficacy by Rachmawati (2015) and the work readiness scale by Caballero, Walker, & Fuller Tyszkiewicz (2011). The number of the respondents within the study is 194 students consisting of 88 male students and 104 female students in their senior year in their universities. Rank Spearman is employed in order to analyze the data. The result taken from the correlation test shows that the value of r = 0.747 and p = 0.000. It shows that the relation between academic self efficacy and the work readiness exists and is considered significant as the value of p < 0.05 and r > 0.3.
The Impact of Interethnic Marital Relation on the Dynamics of Interdependence: A Phenomenological Finding from Javanese and Chinese Couples in Indonesia Yulianto, Jony Eko; Faturochman, Faturochman
Makara Human Behavior Studies in Asia Vol. 20, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Javanese and Chinese Indonesians (Tionghoa) ethnicity both emphasize the importance of social harmony in their relations. Does it exist in intermarriage of these two ethnics? The present study describes the existence of interdependence and its dynamics in the marital relation between Chinese Indonesian women and Javanese men by applying qualitative method with phenomenology approach on 24 married couples in Solo and Yogyakarta. The result shows that interdependence manifestation in interethnic marriage includes identity establishment, the use of power, and the utilization of resources. Identity establishment consists of fused identity, layered identity, attributed identity, and value-focused identity. The use of power exists in variations of hierarchy, domination, and versatile. The utilization of resource shows the variations of communal-sharing, transaction, and domination. Interdependence dynamics between husband and wife manifest in interpersonal level which emphasizes the role of trust and distrust, intrapersonal level which is expressed in affection toward spouse, transcendetal level which is voiced in the role of trust toward transcendental agents, and intergroup level which is pointed to role of meta-relational model of extended family.
Pemahaman Peneliti Psikologi mengenai Besaran Sampel: Data dan Simulasi Wisnu Wiradhany; Krisna Adiasto; Jony Eko Yulianto; Indra Yohanes Kiling
Jurnal Psikologi Vol 46, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.403 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.24260

Abstract

The lack of knowledge on how to determine sample sizes in experiments is arguably one of the main reasons underlying the replication crisis in psychological science. A survey distributed among Indonesian students and researchers concerning 1) familiarity and understanding of statistical concepts related to sampling size determination, 2) current sample size determination practices in experiments, and 3) ideal sample sizes for experiments. Subsequently, we simulated expected statistical power given the sample sizes reported in the survey. Results demonstrated that 1) while a majority of participants were somewhat familiar with statistical concepts related to sampling size determination, they did not always endorse the correct and/or complete definition of each concept. Furthermore, 2) participants relied on practical considerations in determining sample sizes. Consequently, 3) the reported sample sizes did not have sufficient power to detect small to medium effect sizes, which are commonly present in psychological science.
Hubungan antara Regulasi Diri dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Perantau di Universitas X Surabaya Lis Sugiarta Purba; Jony Eko Yulianto
Psychopreneur Journal Vol. 3 No. 1 (2019): Psychopreneur Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.476 KB) | DOI: 10.37715/psy.v3i1.904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara regulasi diri dan prestasi belajar pada mahasiswa perantau di Universitas X Surabaya. Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-smirnov dengan syarat p > 0,05 (Riduwan, 2012). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa perantau dari luar pulau Jawa. Teknik pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan teknik Snowball Sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 140 orang. Subjek dalam penelitian ini berusia antara 17-25 tahun. Proses pengumpulan data dengan cara membagikan skala SRQ (Self-Regulation Questionaire), yang diadaptasi dari Miller dan Brown (1991). Sedangkan skala prestasi belajar diperoleh dari indeks prestasi mahasiswa selama proses belajar. Untuk validitas dan reliabilitas skala regulasi diri dalam penelitian ini adalah 0.911 dengan rentang koefisien validitas 0.247-0.56. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara regulasi diri dengan prestasi belajar pada mahasiswa perantau di Universitas X Surabaya (r=0.260;p=0.001). Hal ini berarti semakin tinggi regulasi diri yang diperoleh individu, maka semakin tinggi prestasi belajar yang dimilikinya dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap perkembangan ilmu psikologi terutama ilmu psikologi pendidikan untuk mencegah terjadinya penurunan prestasi belajar pada mahasiswa khususunya mahasiswa perantau.
Ethics in Psychological Research and Publication: The Mocked Essentials: [Etika dalam Penelitian dan Publikasi Psikologi: Esensi yang Diremehkan] Jony Eko Yulianto; Juneman Abraham; Ide Bagus Siaputra
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 39 No. 1 (2024): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 39, No. 1, 2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v39i1.6323

Abstract

In the realm of psychological research, ethics is paramount for upholding human dignity, adhering to the guiding principle of “do good and do no harm”. Researchers bear the responsibility of ensuring that participants are well-informed about the research process, their rights to withdraw, and the protection of their identity and data confidentiality. In the era of generative artificial intelligence (AI), it becomes increasingly crucial for researchers to recognize and avoid potential ethical deviations such as fabrication, falsification, conflicts of interest, and plagiarism. Regrettably, in Indonesia, formal ethical training often receives inadequate attention or is even perceived as a hindrance to research. Ethics should serve to maintain public trust in the value and validity of research. This editorial aims to provide practical principles, rather than stringent rules, to guide researchers. Special emphasis is placed on the importance of ethics beyond informed consent, including handling high-risk topics, utilizing confidential datasets, and engaging with vulnerable communities. The editorial elucidates the process of ethical clearance, outlines four major stages in research ethics, and offers seven recommendations pertaining to ethical fitness. This is to ensure theoretical contributions and adherence to high ethical standards in various research contexts. Etika dalam penelitian psikologi adalah kunci untuk melindungi martabat manusia, mengikuti prinsip “berbuat baik dan tidak menyakiti”. Peneliti bertanggung jawab memastikan peserta paham tentang proses penelitian, hak penarikan diri, serta kerahasiaan identitas dan data. Lebih lanjut, di era artificial intelligence (AI) generatif, makin penting bagi peneliti untuk mengenali dan menghindari potensi penyimpangan seperti fabrikasi, falsifikasi, konflik kepentingan, dan plagiarisme. Sayangnya, di Indonesia, pelatihan etika secara formal kurang diperhatikan atau bahkan sering dianggap menghambat penelitian. Etika seharusnya mempertahankan kepercayaan publik terhadap nilai dan validitas penelitian. Editorial ini bertujuan menyediakan prinsip praktis, bukan hanya aturan ketat, untuk membimbing peneliti. Ada penekanan khusus terkait pentingnya etika selain persetujuan partisipasi, termasuk dalam topik berisiko tinggi, penggunaan dataset rahasia, dan bekerja dengan komunitas rentan. Editorial juga menjelaskan proses klirens etik, menguraikan empat tahapan utama dalam etika penelitian, dan menyediakan tujuh rekomendasi terkait kelaikan etik. Hal ini untuk memastikan sumbangan teoretis dan kepatuhan terhadap standar etika tinggi dalam berbagai konteks penelitian.