Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penanggulangan Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Soesanta, Prabawa Eka
Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance Vol 5 No 2 (2013): Juni
Publisher : Research and Development Agency Ministry of Home Affairs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21787/jbp.05.2013.73-78

Abstract

AbstrakTulisan ini bertujuan untuk memahami konsep dan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam penanggulangan kemiskinan sebagai model pembangunan di Indonesia. Kondisi ini memerlukan solusi yang terintegrasi terkait pola adhoc yang ada di PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga berbicara sustainabilitas aakan menjadi sulit jika tidak disusun formula yang tepat. Tulisan ini juga mengkaji beberapa hal yang terjadi mulai dari sejarah program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, sampai munculnya prioritas program nasional dibawah PNPM Mandiri (Perdesaan dan Perkotaan). Hal lain yang dikaji dalam tulisan ini adalah capaian yang selama ini diperoleh dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Akan tetapi keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, agar dapat dilanjutkan maka perlu diperbaiki baik dari kelembagaan/struktur masyarakat; prosedur yang ada, maupun budaya yang ada di PNPM Mandiri Perdesaan. Perbaikan itu merupakan upaya untuk menyempurnakan program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan partisipatif. AbstractThis paper aims to understand the concept and implementation of PNPM Rural poverty reduction as a model of development in Indonesia. This condition requires a solution that integrates existing adhoc related patterns in PNPM Rural, so that sustainability will be difficult if not prepared right formula. This paper also examines some of the things that occurred starting from the history of poverty alleviation programs in Indonesia, until the emergence of a national program priorities under the PNPM Mandiri (Rural and Urban). Another thing that is studied in this paper is the achievements that have been obtained in the implementation of PNPM Rural. However, the successful implementation of PNPM Rural, in order to continue it needs to be improved both from the institutional /community structures existing procedures, and culture in PNPM. Improvements was an attempt to enhance community development program with a participatory approach. 
Penanggulangan Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Prabawa Eka Soesanta
Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : Research and Development Agency Ministry of Home Affairs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21787/jbp.05.2013.73-78

Abstract

AbstrakTulisan ini bertujuan untuk memahami konsep dan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam penanggulangan kemiskinan sebagai model pembangunan di Indonesia. Kondisi ini memerlukan solusi yang terintegrasi terkait pola adhoc yang ada di PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga berbicara sustainabilitas aakan menjadi sulit jika tidak disusun formula yang tepat. Tulisan ini juga mengkaji beberapa hal yang terjadi mulai dari sejarah program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, sampai munculnya prioritas program nasional dibawah PNPM Mandiri (Perdesaan dan Perkotaan). Hal lain yang dikaji dalam tulisan ini adalah capaian yang selama ini diperoleh dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Akan tetapi keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, agar dapat dilanjutkan maka perlu diperbaiki baik dari kelembagaan/struktur masyarakat; prosedur yang ada, maupun budaya yang ada di PNPM Mandiri Perdesaan. Perbaikan itu merupakan upaya untuk menyempurnakan program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan partisipatif. AbstractThis paper aims to understand the concept and implementation of PNPM Rural poverty reduction as a model of development in Indonesia. This condition requires a solution that integrates existing adhoc related patterns in PNPM Rural, so that sustainability will be difficult if not prepared right formula. This paper also examines some of the things that occurred starting from the history of poverty alleviation programs in Indonesia, until the emergence of a national program priorities under the PNPM Mandiri (Rural and Urban). Another thing that is studied in this paper is the achievements that have been obtained in the implementation of PNPM Rural. However, the successful implementation of PNPM Rural, in order to continue it needs to be improved both from the institutional /community structures existing procedures, and culture in PNPM. Improvements was an attempt to enhance community development program with a participatory approach. 
TRAINING FOR FISH BASED FOOD PROCESSING IN CREATING ECONOMIC OPPORTUNITIES FOR RESIDENTS IN TARUNA JAYA DISTRICT Nurhasanah Nurhasanah; A. Hadian Pratama Hamzah; Prabawa Eka Soesanta; Suratni Suratni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15077

Abstract

Segara Jaya Village, Taruma Jaya District, Bekasi Regency has a mangrove ecotourism location which is now starting to be visited by tourists. The location is more specifically used as the Bekasi Regency Mangrove Restoration and Learning Center by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. Even though many tourists have visited there, the life of the people is still not up to standard. Based on preliminary observations, it is known that people's income is between Rp. 800,000 to Rp. 900,000. This amount is far from enough to meet their daily needs. The people in Segara Jaya Village generally rely on their livelihood as fishermen. The life of fishermen in this village is still very simple. In order to help meet the needs of the family, the fishermen's wives in Segara Jaya Village joined the Joint Business Group (KUB) which is engaged in the business of processing catches whose results are sold to tourists who visit the mangrove ecotourism there. In community service activities the approach taken is training and mentoring methods in marketing. As for the results of this community service activity, the results were obtained, the participants were able to practice it with good results, how to process tuna into processed food in the form of dumplings and tekwan. The drawback in this activity is that the processed products have a fishy taste that is very thin so that they tend to be unusual, further training is expected for new findings related to processing methods by suppressing the thick smell of fish and seasoning according to certain doses in the process of making this type of food.
TRAINING FOR FISH BASED FOOD PROCESSING IN CREATING ECONOMIC OPPORTUNITIES FOR RESIDENTS IN TARUNA JAYA DISTRICT Nurhasanah Nurhasanah; A. Hadian Pratama Hamzah; Prabawa Eka Soesanta; Suratni Suratni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.15177

Abstract

Kelurahan Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi memiliki lokasi ekowisata mangrove yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan. Lokasi tersebut lebih khusus dijadikan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove Kabupaten Bekasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Meskipun wisatawan sudah banyak berkunjung kesana namun kehidupan masyarakatnya masih saja belum memenuhi standar. Berdasarkan observasi awal diketahui pendapatan masyarakat antara Rp.800.000 sampai Rp.900.000 Jumlah tersebut jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat di Desa Segara Jaya ini umumnya mengandalkan pada mata pencaharian sebagai nelayan. Kehidupan nelayan di desa ini masih sangat sederhana. Guna membantu memenuhi kebutuhan keluarga, para isteri nelayan yang ada di Desa Segara Jaya ikut tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan hasil tangkapan yang hasilnya dijual kepada wisatawan yang mengunjungi ekowisata mangrove yang ada disana. Dalam kegiatan abdimas pendekatan yang dilakukan adalah dengan metode pelatihan dan pendampingan dalam pemasaran. Adapun dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh hasil, peserta dapat mempraktekannya dengan hasil baik cara mengolah ikan tongkol menjadi makanan olahan berupa mpek-mpek dan tekwan. Kekurangan dalam kegiatan ini adalah hasil olahan memiliki rasa ikan yang sangat pekan sehingga cendrung tidak biasa, pelatihan selanjutnya diharapkan adanya temuan baru terkait metode pengolahan dengan menekan bau pekat dari ikan dan racikan bumbu sesuai takaran tertentu dalam proses pembuatan jenis makan ini.
Analysis of Factors Leveraging Sustainability of Community-Based Drinking Water Supply (Case Study of Drinking Water Supply for The Pamsimas Program, Kapongan Sub-District, Situbondo Regency) Nur Andriyanto; Asep Suheri; Prabawa Eka Soesanta
Journal of Development Research Vol. 7 No. 2 (2023): Volume 7, Number 2, November 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jdr.v7i2.340

Abstract

This research aims to identify the sustainability driving factors of drinking water provision in the PAMSIMAS program in Kapongan Sub-District, Situbondo Regency, focusing on community participation based on environmental, social, economic, technological, and institutional dimensions. This study utilizes a quantitative approach with the Rap-SPAM analysis method, a modification of Rapfish. The data used consist of both primary and secondary sources. Primary data are obtained through surveys, observations, and interviews with respondents, utilizing questionnaires. Secondary data is gathered through relevant literature reviews and various related institutions. The results of the Rap-SPAM simulation on 5 dimensions of sustainability, obtained 18 sensitive attributes or main leveraging factors. The main leverage attributes in the environmental dimension are the surrounding land condition, pollution potential, rainfall & rainy days, and quantity of raw water. In the social dimension, the main leverage attributes are community meetings, practices of using the water supply system, and community trust. In the economic dimension, the main leverage attributes are existence of fees for the development of the water supply system network, availability of funds for the development of the water supply system, existence of user fees, and affordability of user fees. In the technological dimension, the main leverage attributes are water efficiency of water use, ease of technology application, network leakages, and quality of received water. In the institutional dimension, the main leverage attributes are clear organizational structure, performance and financial reporting by the management to the users of the water supply system, and regulations for water supply management.
Pengelolaan Permukiman Pesisir dan di Atas Air Berkelanjutan di Desa Teluk Sunting, Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau Harmini, Harmini; Wihadanto, Ake; Soesanta, Prabawa Eka
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.78549

Abstract

Coastal settlements are highly vulnerable because they are greatly affected by global climate change. Population growth will further increase the use of unorganized built space in the coastal area of Teluk Sunting Village which in the future could lead to conflict as a result of regulations and policies regarding coastal areas. This research was conducted in the coastal residential area of Teluk Sunting Village, Central Siantan District, Anambas Islands Regency. The research method consists of data collection techniques, sampling techniques, data requirements, data presentation, analysis methods and data analysis techniques. The results obtained are that the administrative area of Teluk Sunting Village contains cultivation and protected areas according to the RTRW Spatial Pattern Plan. The area is 5.29 Ha of mangrove ecosystem area and 34.83 Ha of protected forest area. Area of 19.22 Ha cultivation area. The environmental quality results obtained in RT 1 settlements are low quality settlements, RT 3 is medium quality settlements and RT 2 and RT 4 settlements are high quality settlements. The conclusions obtained from the four approaches taken to identify land use patterns, namely land use patterns, land use and use with land tenure, conformity with the RTRW and conformity with the zoning of Aquatic Tourism Parks, are in accordance with the designation. The involvement of stakeholders in the management of coastal and water areas in Teluk Sunting Village is very appropriate to support and ensure the sustainability of the area in the future.
Population Growth and Environmental Damage Issues (A Review of Environmental Damage on Land Conversion Perspective in North Jakarta) Hamzah, A Hadian Pratama; Nurhasanah, Nurhasanah; Soesanta, Prabawa Eka
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Vol. 8 No. 2 (2023): JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Publisher : Graduate Program Magister Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmksp.v8i2.11281

Abstract

Population and environmental issues are two things that are not being separated from one another. Humans along with other living creatures are a component of life that always interact with the environment. The ecosystem itself is the order of the ecological elements. This study will describe how the impact of population density on social, economic and ecological aspects of changes in an area undergoing conversion in Jakarta Bay. Literature and comparative studies of results from various sources in journal articles are primary data used as main data in the analysis of population and environmental damage studies. The results of this study describe how the total area of ​​mangrove forest and changes in coastline experienced by shifting caused by the increase in residential areas due to population density in the Jakarta Bay North Jakarta. The study related to changes in the area of ​​mangrove forests and coastlines, especially connected due to residential development from land consumption due to population density in Jakarta Bay.
Penyuluhan Pentingnya Sanitasi Lingkungan pada Masyarakat Kunjung Mae Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar Hasrianti Hasrianti; Nurhasanah Nurhasanah; Edi Rusdiyanto Rusdiyanto; Prabawa Eka Soesanta
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas ekonomi masyarakat Lingkungan Kunjung Mae sangat bergantung pada wilayah pesisir dengan sumber mata pencaharian utama sebagai nelayan. Selain aktivitas ekonomi, aktivitas pemukiman di wilayah pesisir akan memberikan dampak signifikan terhadap perubahan kondisi fisik lingkungan pesisir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk perbaikan sanitasi keluarga dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah pencemaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode interaktif yakni ceramah menggunakan media power point dan diskusi langsung dengan memberikan pemaparan terkait pemahaman dan pentingnya sanitasi lingkungan, jenis sampah dan cara pengelolaannya. Hasil pre-test menunjukkan bahwa sebanyak 67% (20 orang) peserta belum tahu tentang sanitasi dan pengolahan sampah. Untuk pengolahan sampah, selama ini masyarakat Lingkungan Kunjungmae hanya mengumpulkan sampah pada lahan kosong kemudian dibakar. Hasil post-test menunjukkan bahwa setelah penyampaian materi dan diskusi sudah ada peningkatan pemahaman yakni 50% peserta sudah tahu dan 50% cukup tahu. Hal ini berarti bahwa tidak ada lagi peserta yang belum tahu tentang pentingnya sanitasi dan pengolahan sampah yang baik dan benar.
Model Komunikasi Strategis Peningkatan Partisipasi Generasi Z Kabupaten Mempawah dalam Perlindungan Ekosistem Mangrove Reza, Mohammad; Sodikin, Sodikin; Soesanta, Prabawa Eka
EL-JUGHRAFIYAH Vol 5, No 1 (2025): El-Jughrafiyah : February, 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v5i1.35445

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model komunikasi strategis untuk meningkatkan partisipasi Generasi Z Kabupaten Mempawah dalam perlindungan ekosistem mangrove. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengumpulan data melalui kuesioner kepada delapan (8) orang pakar yang berasal dari berbagai latar belakang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa arah strategi komunikasi yang berorientasi pada dampak memiliki bobot prioritas tertinggi. Pada tingkat subkriteria, tiga elemen dengan bobot prioritas tertinggi adalah aksi konkret, akses ke platform media sosial, dan biaya langsung. Alternatif strategi terpilih adalah kegiatan aksi langsung. Dengan demikian, model komunikasi yang direkomendasikan untuk meningkatkan partisipasi Generasi Z Kabupaten Mempawah adalah berorientasi pada dampak dengan fokus terhadap kagiatan aksi langsung, optimalisasi penggunaan media sosial, dan pemanfaatan biaya langsung. 
Analisis Keberlanjutan Operasi Tambang PT Anugrah Harisma Barakah dengan Multidimensional Scaling (MDS) Widiawan, Andhika Prasetya; Soesanta, Prabawa Eka; Hasrianti, Hasrianti
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2025.012.01.4

Abstract

ABSTRAK PT Anugrah Harisma Barakah (PT AHB) selama masa operasi tambangnya belum mencapai tingkat yang berkelanjutan berdasarkan peringkat PROPER merah yang didapatkan pada periode tahun 2021-2023. Tujuan penelitian adalah menentukan tingkat keberlanjutan operasi pertambangan nikel PT AHB berdasarkan dimensi ekologi, sosial-budaya, ekonomi, infrastruktur & teknologi, dan kelembagaan & hukum. Penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi pertambangan dan sekitarnya, peninjauan pustaka, dan wawancara dengan stakeholders. Indikator-indikator berdasarkan 5 dimensi keberlanjutan dianalisis menggunakan metode multidimensional scaling (MDS). Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberlanjutan operasi pertambangan nikel PT AHB berada pada tingkat cukup berkelanjutan (>50-≥75) dengan skor 58.46. Dimensi yang memiliki tingkat keberlanjutan terendah adalah dimensi lingkungan dengan nilai 52.77 dan dimensi dengan tingkat keberlanjutan tertinggi adalah dimensi sosial-budaya dengan nilai 69.07. Indikator-indikator yang memiliki tingkat pengungkit (leverage) yang tinggi pada masing-masing dimensi adalah indikator tingkat kesehatan masyarakat, kontribusi terhadap PDRB, tingkat erosi dan banjir, ketersediaan SDM pengawas, dan ketersediaan aturan dan barang K3L. PT AHB dapat meningkatkan keberlanjutannya dengan lebih berkomitmen pada reklamasi yang sudah dilakukan, menambahkan IPAL, dan implementasi sistem pengelolaan limbah B3 yang lebih baik. Kata kunci: keberlanjutan, Multidimensional Scaling, pertambangan ABSTRACT PT Anugrah Harisma Barakah (PT AHB) mining operation has not yet reached a sustainable level based on the red PROPER rating the company obtained in the 2021-2023 period. This research is conducted through direct observation of the mining operation permit area and its surroundings, literature review, and interviews with stakeholders. The goal is to determine the sustainability level of PT AHB’s mining operation based on environmental, socio-cultural, economic, infrastructure and technology, and institutional and legal dimensions. The indicators on each 5 dimensions are then analyzed using multidimensional scaling (MDS). The result shows that the sustainability level of PT AHB’s mining operation is at a sufficient level (>50-≥75) with 58.46 score. The dimension that have the lowest score is the environmental dimension with 52.77 and the highest score is the socio-cultural dimension with 69.07. The indicators that have a highest level of leverage from each dimensions are public health level, GDRP contribution, erosion and flood frequencies, availability of mining supervision staffs, and availability of rules and goods for Occupational Health & Environmental Safety (OHES). PT AHB sustainability can be improved by putting more commitment into their restoration program, installing wastewater treatment plant, and better implementation of hazardous and toxic waste management. Keywords:  mining, Multidimensional Scaling, sustainability