Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Uji Sifat Fisik dan Kimia Pulp dari Pelepah dan Tandan Kosong Kelapa sawit Razita Hariani; Hanifah Khairiah
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 5 No. 1 (2022): Juli : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.037 KB) | DOI: 10.59061/jsit.v5i1.57

Abstract

— Pelepah dan tandan kosong keapa sawit merupakan limbah organik utama yang banyak dihasilkan dari aktifitas pruning di perkebunan sawit. Kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin pada pelepah kelapa sawit yang tertsedia memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan produk yang bernilah tambah. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pengganti kayu untuk membuat pulp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan kimia pulp yang terbuat dari pelepah dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Variabel pada penelitian ini yaitu perbandingan pelepah dan TKKS yaitu 20:40 ; 30:30 dan 40:20. Penelitian ini dilakukan dengan mendelignifikasi pelepah dan TKKS dengan NaOH 9%, serta proses bleaching dengan CaClO2 0,005 M. Dilakukan uji kualitas pulp dengan menggunakan uji rendemen pulp, kadar lignin, kadar air, kadar abu dan bilangan Kappa. Hasil penelitian menunjukkan rasio optimum 40 : 20 dimana rendemen pulp sebesar 45,88%, kadar lignin 2,38%, bilangan Kappa 0,31%, kadar air 10,18% dan kadar abu 3,39%. Nilai diatas menunjukkan bahwa pelepah dan TKKS berpotensi sebagai bahan baku pembuatan pulp.
Analisis Ekonomi Unit Produksi Minyak Goreng Miniplant Politeknik Kampar Anna Dhora; Nina Veronika; Hanifah Khairiah
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 2 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.345 KB) | DOI: 10.59061/jsit.v2i2.127

Abstract

Riau at this time has become one of the provinces with the largest oil palm plantations in Indonesia. This vast oil palm plantation is also offset by the rapid growth of palm oil mills (PKS) in Riau province itself. thus the availability of CPO as a source of raw material for cooking oil in general can be said to be sufficient. Kampar Polytechnic is one of the educational institutions in Riau, precisely in Kampar Regency. Since its inception, this Polytechnic has had a specific goal as an institution capable of producing graduates who have extensive knowledge in the palm oil industry, both upstream and downstream industries. This is what underlies the construction of miniplants or mini factories as part of the Kampar Polytechnic. This miniplant was built with the main objective of being a learning tool for Kampar Polytechnic students to be able to experience the industrial environment on a small scale, especially industries related to the chemical processing of CPO.
Pengaruh Adsorben Karbon Aktif Dan Bleaching Earth (Be) Terhadap Kemurnian Stearin Miniplant Politeknik Kampar Hanifah Khairiah; Antonius Sihotang
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 2 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.653 KB) | DOI: 10.59061/jsit.v2i2.129

Abstract

The use of chemical fertilizers that are not equalized with organic fertilizers can damage the soil fertility and it is not environmentally friendly, because the microorganisms which have a role in decompose process will not develop. On the other hand, the high prices of organic fertilizers make farmers reluctant to use organic fertilizers. To solve this problem, farmers could be used microorganism with culturing process. The purpose of this research is to determine the comparison of EM4 with culturing process and EM4 in commercial liquid organic fertilizer that applied in mustard plants. This study used a completely randomized design with three treatments, where the treatment was explained as P0 (control), P1 (EM4 commercial), P2( EM4 by culturing process ). The data were taken in the form of plant height, leaf width, and number of leaves of mustard plants. The conclusion of this study was the application of EM4 with culturing process can accelerate the growth of new leaves, the length and width compared with commercial EM4 and control plants.
Counseling on the handling of tofu and tempe industrial waste in Bangkinang Kota District, Kampar Regency Fatmayati Fatmayati; Sri Wahyuni; Hanifah Khairiah; Nur Asma Deli; Razita Hariani
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 2, No 1 (2023): Available Online in April 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v2i1.19402

Abstract

The development of the tofu and tempe industrial business in Bangkinang Kota District, Kampar Regency, is mainly carried out on a small and medium scale business, so in production and management, it experiences several limitations such as limited production equipment, production processes carried out traditionally, and limited knowledge in terms of management and treatment of waste. This community service activity aims to carry out activities to assist soybean grinding machine equipment and diesel motors in the Tofu-Tempe Industry Mrs. Helma and Mr. Ayusman to assist partners in the production process so that production activities can be carried out more effectively and economically with maximum results. In addition, this activity aims to provide information and training to the two partners on the handling and processing the resulting waste, which can be processed into organic liquid fertilizer. The results of this dedication show that the two tofu-tempe industry partners feel very useful with the activities that have been carried out because of the assistance of production equipment in the form of soybean milling machines and diesel motors as well as training on handling and processing the resulting waste into organic liquid fertilizer. It is hoped that this activity will create a positive synergy between tofu and tempe businesses and agricultural businesses around the tofu and tempe industry. Perkembangan usaha industri tahu dan tempe di Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar banyak dilakukan dalam skala usaha kecil dan menengah sehingga dalam produksi dan pengelolaannya mengalami beberapa keterbatasan seperti keterbatasan peralatan produksi, proses produksi dikerjakan secara tradisional, serta keterbatasan pengetahuan dalam hal pengelolaan dan pengolahan terhadap limbah yang dihasilkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk melakukan kegiatan bantuan peralatan mesin giling kedelai dan motor diesel di Industri Tahu-Tempe Bu Helma dan Pak Ayusman untuk membantu mitra dalam proses produksi sehingga kegiatan produksi bisa dilaksanakan lebih efektif dan ekonomis dengan hasil yang maksimal. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada kedua mitra tentang penanganan dan pengolahan limbah yang dihasilkan yang dapat diproses menjadi pupuk cair organik.  Hasil pengabdian ini menunjukkan kedua mitra industri tahu-tempe merasa sangat bermanfaat dengan kegiatan yang telah dilaksanakan karena adanya bantuan peralatan produksi berupa mesin giling kedelai dan motor diesel serta adanya pelatihan tentang penanganan dan pengolahan limbah yang dihasilkan  menjadi pupuk cair organik. Kegiatan ini diharapkan munculnya suatu sinergi positif antara usaha tahu-tempe dengan usaha pertanian di sekitar industri tahu dan tempe.
Penyuluhan penanganan batang sawit pada Kelompok Tani Sawit Maju Bersama di Kabupaten Kampar Fatmayati Fatmayati; Nina Veronika; Hanifah Khairiah
Journal of Community Service in Science and Engineering (JoCSE) Vol 1, No 1 (2022): Available Online in October 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jocse.v1i1.16823

Abstract

Perkembangan industri sawit di Indonesia cukup pesat yang bisa dilihat dari peningkatan luas perkebunan sawit baik milik masyarakat maupun milik perusahaan perkebunan. Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang di Kabupaten Kampar memiliki perkebunan sawit yang pada tahun 2021 baru saja melakukan proses peremajaan tanaman sawitnya karena tanaman sawit sudah melewati masa produktifnya. Kelompok Tani Sawit Maju Bersama memiliki luas perkebunan sawit sekitar 51,8 ha yang berlokasi di Daerah Sei Jernih, Kelurahan Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) telah melakukan survey dan wawancara dengan kelompok tani sawit tersebut untuk mengetahui keadaan perkebunan sawit secara langsung pasca peremajaan tanaman sawit. Pada kegiatan tersebut telah dilakukan kegiatan transfer ilmu tentang potensi dari limbah batang sawit peremajaan tanaman sawit sebagai bahan baku pupuk kompos untuk membantu mitra dalam memanfaatkan limbah batang sawit yang akan terjadi setelah mitra nantinya melaksanakan proses peremajaan tanaman sawit di kebunnya. Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan dan diskusi kepada mitra dan masyarakat umum sekitar mitra tentang persiapan lahan kebun sawit dan pemilihan bibit sawit yang tepat agar produktivitas tanaman sawit mencapai jumlah maksimal. The development of the palm oil industry in Indonesia is relatively rapid, which can be seen from the increase in the area of oil palm plantations, both owned by the community and owned by plantation companies. Pasir Sialang Village, Bangkinang Subdistrict in Kampar Regency, has an oil palm plantation which 2021 has just carried out the process of rejuvenating its oil palm plantations because the oil palm plant has passed its productive period. The Maju Bersama Sawit Farmers Group has an area of 51.8 ha of oil palm plantations in the Sei Jernih area, Pasir Sialang Village, Bangkinang District, Kampar Regency. The community service team (PKM) has conducted surveys and interviews with the oil palm farmer groups to determine the state of oil palm plantations directly after oil palm rejuvenation. In this activity, knowledge transfer activities have been carried out on the potential of palm oil stem rejuvenation waste as raw material for compost fertilizer to assist partners in utilizing palm oil stem waste which will occur after partners carry out the process of rejuvenating oil palm plants in their gardens. In addition, PKM activities were also carried out in the form of counseling and discussions with partners and the general public regarding the preparation of oil palm plantations and selecting the right oil palm seeds so that the productivity of oil palm plants reaches the maximum amount.
Pembuatan Bioetanol Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Ubi Kayu Nur Asma Deli; Hanifah Khairiah
JINGLER : Jurnal Teknik Pengolahan Pertanian Vol. 2 No. 1 (2024): Juni: JINGLER : Jurnal Teknik Pengolahan Pertanian
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jingler.v2i1.747

Abstract

Renewable energy is energy that comes from renewable sources including geothermal, wind, bioenergy, sunlight, water flow and waterfalls as well as the movement and temperature differences of the ocean layers. One of the renewable energies that must continue to be developed is biomass energy derived from organic materials. The results of biomass conversion can be in the form of biogas, bioethanol, biodiesel, charcoal and so on. One of the alternative energies that can replace fossil energy sources is bioethanol. Raw materials that can be used as bioethanol are empty oil palm bunches and cassava. This study aims to determine whether the production of bioethanol from empty oil palm bunches and cassava produced is in accordance with Bioethanol Quality (SNI 7390-2012). This study consists of 5 processes, namely: preparation of raw materials, pretreatment of empty oil palm bunches, hydrolysis, fermentation, distillation. The final analysis results of bioethanol production with a density of 0.8896-0.911 gr/ml, brix content of 3-4%, pH level of 3-4, bioethanol yield of 15% - 30%. The optimum bioethanol yield is at 100% cassava variable with density data of 0.8896 gr/ml, brix content of 4%, pH level of 4, and yield of 30%. The results of the bioethanol quality test are not in accordance with the SNI 7390-2012 Standard.
PENGEMBANGAN PROSES PEMBUATAN BIOETANOL GENERASI II DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Khairiah, Hanifah; Ridwan, Muhammad
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 9 No. 4: October 2021
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2021.009.04.5

Abstract

      Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan sumber gula mengandung selulosa yang tinggi (75-80%), sehingga memiliki potensi besar untuk dijadikan bioetanol. Tujuan penelitian adalah menggunakan kembali tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan utama dalam pembuatan bioetanol generasi II dengan melakukan pengembangan proses. Proses pertama yaitu pretreatment dengan menambahkan NaOH dan H2SO4 2%, dilanjutkan proses fermentasi menggunakan perbandingan Saccharomyces cerevisiae and Aspergillus oryzae dengan perbandingan 5,10,15 dan 20% selama 7 hari. Terakhir adalah proses destilasi pada suhu 79 oC. Berdasarkan hasil penelitian, larutan NaOH lebih banyak menurunkan kadar lignin dan hemiselulosa sebesar 12.22% dan 45.17%, sedangkan selulosa mengalami kenaikan sebesar 71.34%. pada proses fermentasi, maka didapatkan variasi  konsentrasi dan waktu optimum proses fermentasi pada penelitian ini adalah penambahan konsentrasi Saccharomyces cerevisiae  5%, dengan volume bioetanol yang dihasilkan sebesar 14.4 ml,  densitas 0.8757 g/ml dan kadar glukosa yang tertinggal sebanyak 8.48%.
Proses Bioremediasi Ex-Situ Pada Pengolahan Limbah Cair Crude Palm Oil (CPO) Khairiah, Hanifah; Linggom, Umar
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jsit.v6i1.139

Abstract

Pengolahan limbah cair pabrik CPO di Indonesia selama ini dilakukan dengan sistem kolam. Pengolahan dengan cara tersebut belum mampu menekan dampak lingkungan, maka diperlukan teknologi baru yang ramah lingkungan, aman, dan murah untuk mengatasi persoalan lingkungan tercemar akibat limbah yang dihasilkan oleh industri, khususnya industri CPO. Dalam pengembangan proses bioremediasi contoh limbah CPO akan dilakukan percobaan dalam skala Laboratorium dengan menggunakan air limbah yang di ambil dari kolam limbah sekitar areal industri CPO di daerah Kampar Riau sebagai bahan dasar media. Mikroba yang digunakan pada penelitian ini adalah Microbe-Lift yang dapat mengurai kandungan pencemar dan menghilangkan bau. Untuk menunjang tingkat pertumbuhan mikroba, ke dalam air limbah ditambahkan nutrisi dengan komposisi urea 2 g/L, KH2PO4 1 g/L, K2HPO4 1,5 g/L, glukosa 5 g/L dan pH media dikondisikan 7,41.
Pembuatan Glukosa Dari Fibercake Kelapa Sawit Dengan Proses Hidrolisis Khairiah, Hanifah; Fatmayati, Fatmayati
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jsit.v6i1.142

Abstract

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan penyebaran hampir di seluruh pulau di Indonesia, termasuk Sumatra. Menurut laporan Kementerian Pertanian (2021), luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 15,08 juta hektare (ha) pada 2021. Riau tercatat sebagai provinsi yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, yakni mencapai 2,89 juta ha. Dalam pengolahan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menghasilkan limbah fiber cake. Hal ini mendorong manusia mengubah limbah fiber cake menjadi glukosa yang nantinya akan lebih berguna sebagai bahan baku suatu produk. Penelitian ini terdiri dari 3 proses, yaitu: persiapan bahan baku, delignifikasi, dan hidrolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sulfat terbaik dengan kandungan glukosa tertinggi, dengan variasi konsentrasi asam sulfat 1%, 2%, 3%, dan 4%. Adapun pengujian yang dilakukan yaitu pengujian selulosa, hemiselulosa, lignin, dan glukosa. Kadar glukosa yang diperoleh dari variasi asam sulfat 1%, 2%, 3%, dan 4% berturut – turut adalah 0,31%, 0,44%, 0,83%, 1,33%. Hasil terbaik didapat pada konsentrasi asam sulfat 4% dengan perolehan kadar glukosa tertinggi, yaitu 1,33%.
Pengaruh Variasi Suhu Deodorisasi terhadap Mutu Minyak Makan Merah (Red Palm Oil) Hanifah Khairiah; Antonius Jumadi Sihotang
Jurnal Sains dan Ilmu Terapan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Sains dan Ilmu Terapan
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/jsit.v7i2.881

Abstract

Red cooking oil is one of the oleofood products derived from CPO whose carotene content is maintained. Carotene is an important compound for the body because it can act as provitamin A. In addition, carotene is also a natural antioxidant for the body. The process of making RPO goes through several stages, one of which is the deodorization process. The deodorization process in making palm cooking oil is different from the deodorization in making RPO. Deodorization in making RPO is no longer intended to reduce ALB but only to improve the aroma of the oil. While deodorization at high temperatures can actually reduce the carotene content in RPO. This study was conducted by varying the deodorization temperature so that the optimal temperature was obtained to eliminate the odor in the oil but still had high carotene and the aroma was still preferred. This study was conducted in the Palm Oil Processing Engineering Laboratory by varying the deodorization temperature, namely 900C, 1200C, and 1500C with a pressure of 36 mmHg.