Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PUSAT INDUSTRI PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI KABUPATEN PASAMAN Firdaus Husein Situmorang; Dwi Yuzaria; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.850

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang berpeluang sebagai pusat-pusat pertumbuhan di Kabupaten Pasaman dan mengidentifikasi komoditi unggulan yang perlu dikembangkan dan menjadi pendorong perekonomian daerah dibidang peternakan. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis skalogram dan indeks sentralitas untuk mengetahui pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan ketersediaan fasilitas peternakan, sarana produksi dan ekonomi, kemudian analisis location quotient (LQ) untuk mengetahui komoditi unggulan yang dapat dikembangkan di setiap Kecamatan Kabupaten Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pusat pertumbuhan di Kabupaten Pasaman adalah Kecamatan Lubuk Sikaping dengan nilai indeks sentralitas sebesar 190,35, dengan komoditi unggulan pada prioritas pertama adalah sapi, kerbau, kambing dan itik. Kata kunci: Komoditi Unggulan, Pusat Pertumbuhan, Peternakan
ANALISIS FINANSIAL PENGEMBANGAN USAHA PUPUK ORGANIK ASAL LIMBAH FESES SAPI DI DESA SUMBER MULYA KABUPATEN LAMANDAU Firdaus Husein
STOCK Peternakan Vol 5, No 1 (2023): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v5i1.1010

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial pengolahan pupuk organik berbasis limbah feses sapi di desa Sumber Mulya Kabupaten Lamandau. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan juni 2023. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case study) yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat langsung kelapangan. Data diperoleh dari wawancara mendalam dan angket. Untuk mengetahui layak tidaknya usaha pupuk organik digunakan analisis R/C ratio. Hasil penelitian diketahui bahwa total biaya produksi yang dikeluarkan pada pengolahan pupuk organik di Desa Sumber Mulya yakni sebesar Rp. 40.369.948. Sementara penerimaan (revenue) sebesar Rp. 295.000.000 dan pendapatan (benefit) sebesar Rp. 253.630.052. Berdasarkan hasil perhitungan R/C Ratio diperoleh nilai sebesar 7,13. Dengan demikian usaha pupuk organik tersebut dinyatakan layak untuk diusahakan (R/C ratio 1).
PENGOLAHAN LIMBAH FESES SAPI DAN KELAPA SAWIT SEBAGAI PUPUK ORGANIK Firdaus Husein; Dyah Triasih; Muhammad Rido; Nurliani Erni; Florida Florida
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1853-1858

Abstract

Usaha pertanian yang dijalani kadang mengalami kendala karena pupuk yang digunakan terbilang langka dan mahal di Desa Sumber Mulya sehingga perlu penyuluhan dan pelatihan tentang pemanfaatan limbah ternak sapi terutama feses sapi untuk dijadikan pupuk organik padat yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman perkebunan para petani di Desa Sumber Mulya. Kegiatan ini diawali dengan proses identifikasi area sasaran yakni Desa Sumber Mulya kemudian dilanjutkan dengan observasi dan wawancara langsung dengan warga. Hasil kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan di Desa Sumber Mulya didasarkan pada respons peserta sebagai pelaku pertanian sangat tertarik terhadap materi pelatihan sesuai dengan sasaran dan metode pelatihan. Keberadaan kelompok tani yang menggunakan pupuk organik yang mampu memberikan stimulus kepada masyakat setempat untuk melakukan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak. Adanya kelompok tersebut menambah tingkat pendapatan masyarakat meskipun bukan menjadi pekerjaan tetap melainkan pekerjaan sampingan tetapi memiliki asas manfaat yang sangat besar yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat yang ada di Desa Sumber Mulya Kecamatan Bulik. Program pengabdian kepada masyarakat dimulai dari survei lokasi, penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan dasar feses sapi. Peserta pelatihan juga memiliki antusiasme yang tinggi untuk memperoleh pengetahuan tentang teknologi pengolahan feses sapi menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan.
INOVASI TELUR ITIK ASIN: STUDI KOMBINASI JERUK PURUT (Citrus hystrix) DAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK Riskayanti Riskayanti; Firdaus Husein; Lailatun Nisfimawardah; Monasdir Monasdir
Jurnal Agriovet Vol. 7 No. 2 (2025): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/r1vw6p93

Abstract

This study aims to evaluate the organoleptic quality of salted duck eggs treated with a combination of lime leaves (Citrus hystrix) and cayenne pepper (Capsicum frutescens), and to determine the best formulation that produces optimal organoleptic quality. The study was conducted using the completely randomized design (CRD) method, consisting of 4 treatments and 6 replicates, each of which included 3 duck eggs, with treatment P0: without lime (Citrus hystrix) with cayenne pepper (Capsicum frutescens), P1: 20% lime (Citrus hystrix) + 80% cayenne pepper (Capsicum frutescens), P2: 50% lime (Citrus hystrix) + 50% cayenne pepper (Capsicum frutescens), P3: 80 kaffir lime (Citrus hystrix) + 20% cayenne pepper (Capsicum frutescens). The results of the Analysis of Variance (ANOVA) showed a significant effect (P<0.05) on aroma and taste, but color, texture, and preference level did not show a significant effect (P<0.05). Consumers most preferred salted duck eggs combined with a mixture of 20% kaffir lime (Citrus hystrix) and 80% cayenne pepper (Capsicum futescens) extract (P1), while the least preferred salted duck eggs were those containing 80% kaffir lime (Citrus hystrix) and 20% cayenne pepper (Capsicum futescens) extract (P3).
POTENSI LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN BULIK KABUPATEN LAMANDAU Firdaus Husein Situmorang; Dwi Yuzaria; Muhammad Amran; Monasdir Monasdir; Riskayanti Riskayanti; Lailatun Nisfimawardah
Jurnal Agriovet Vol. 7 No. 2 (2025): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/krkz4g08

Abstract

This study aims to identify the potential of palm oil waste as ruminant livestock feed in Bulik District, Lamandau Regency. The research method used is a survey method using a questionnaire. The sample used was 60 farmers determined using the Slovin formula. The variables observed were the potential of palm oil waste as livestock feed consisting of fronds and leaves and technical aspects of livestock maintenance. Data analysis was descriptively based on the Technical Factor Identification Score of Livestock Standard Guidelines from the Directorate General of Livestock (1990). The results showed that the potential for palm oil fronds and leaves waste for feed was: 87.657.600 kg for each year and could feed 6,419,65 AU. The technical aspects of beef cattle farming in Bulik District were: 53.41% with categories: 51.04% livestock; 46.90% feed, 62% maintenance, 81.11% housing and 40.88% healthy technical aspects.
PUSAT INDUSTRI PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI KABUPATEN PASAMAN Firdaus Husein Situmorang; Dwi Yuzaria; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.850

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang berpeluang sebagai pusat-pusat pertumbuhan di Kabupaten Pasaman dan mengidentifikasi komoditi unggulan yang perlu dikembangkan dan menjadi pendorong perekonomian daerah dibidang peternakan. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis skalogram dan indeks sentralitas untuk mengetahui pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan ketersediaan fasilitas peternakan, sarana produksi dan ekonomi, kemudian analisis location quotient (LQ) untuk mengetahui komoditi unggulan yang dapat dikembangkan di setiap Kecamatan Kabupaten Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pusat pertumbuhan di Kabupaten Pasaman adalah Kecamatan Lubuk Sikaping dengan nilai indeks sentralitas sebesar 190,35, dengan komoditi unggulan pada prioritas pertama adalah sapi, kerbau, kambing dan itik. Kata kunci: Komoditi Unggulan, Pusat Pertumbuhan, Peternakan
Pengaruh Penambahan Minyak Ikan Lemuru Pada Media Tumbuh Larva BSF (Black soldier fly) Berbasis Fermentasi Ampas Tahu Terhadap Produksi Maggot BSF, Kandungan Protein dan Lemak Tepung Maggot BSF Muhammad Rido; Nurliani Erni; Dyah Triasih; Firdaus Husein
Jurnal Agriovet Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v5i2.865

Abstract

Tujuan dari penelitan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh minyak ikan lemuru yang ditambahkan pada media tumbuh larva BSF berbasis ampas tahu terhadap produksi dan kandungan protein kasar serta lemak kasar maggot BSF. Penelitian ini menggunakan telur maggot BSF, ampas tahu, probio FM dan minyak ikan lemuru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah level minyak ikan lemuru pada media tumbuh berbasis ampas tahu fermentasi. Perlakuan tersebut yaitu tanpa diberikan minyak ikan lemuru (0%), kemudian diberikan 3%, 6% dan 9%. Parameter yang diukur adalah produksi maggot BSF, kandungan protein dan lemak tepung maggot BSF. Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa perlakuan dalam media tumbuh larva BSF ampas tahu fermentasi berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap produksi maggot BSF, berpengaruh sangat nyata (P<0.05) terhadap kandungan protein kasar (PK) dan lemak kasar (LK) tepung maggot BSF. Pemberian perlakuan berupa minyak dari ikan lemuru pada level 3% menghasilkan produksi maggot BSF sebesar 370,75-gram, protein kasar 32,03% dan lemak kasar 28,37.