Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERAN INDUSTRI KECIL DALAM LANDASAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL Ni`am, Hamzah Miftahun; Rahman, Herwin Afrizal; Duwy, Menur Putria; Aprianto, Naerul Edwin Kiky
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 11 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v11i5.8079

Abstract

Perekonomian negara Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan meningkat. Hal demikian dapat diketahui dari adanya Industri Kecil Menengah yang berperan penting didalamnya, sehingga dapat meningkatkan pembangunan industri nasional dan bisa mendorong ekonomi suatu negara serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satunya mengembangkan berbagai bisnis seperti konveksi dan kerajinan tangan. Pada Umumnya, barang-barang yang diproduksi merupakan jenis barang yang digunakan kebutuhan sehari-hari. Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau industri kecil. Kebijakan bagi usaha kecil yaitu melalui pemberian bantuan dan pelatihan kepada usaha perorangan untuk meningkatkan usahanya. Apabila seorang pengusaha kekurangan modal maka pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit dan subsidi kepada pengusaha di daerah.
IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI STRATEGI UMKM DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Mumtaz, Putri Aruf; Qothrunnada, Sadzadia; Wergiri, Siti Nurhayati; Aprianto, Naerul Edwin Kiky
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 11 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v11i5.8083

Abstract

Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar dalam pola ekonomi global, mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi digital guna mempertahankan daya saing. Salah satu pendekatan strategis yang potensial adalah implementasi e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat, tantangan, dan strategi implementasi e-commerce sebagai alat transformasi digital UMKM, melihat revolusi industri 4.0 studi ini meneliti data sekunder dari berbagai sumber terpercaya dengan menggunakan metodologi deskriptif berdasarkan tinjauan pustaka. Temuan studi menunjukkan bahwa e-commerce dapat meningkatkan daya saing UMKM, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional. Meski demikian, terdapat tantangan signifikan, seperti keterbatasan literasi digital, infrastruktur yang belum merata, serta hambatan dalam membangun kepercayaan konsumen. Studi ini menyimpulkan bahwa implementasi e-commerce dapat menjadi solusi strategis untuk mengoptimalkan potensi UMKM, asalkan didukung oleh kebijakan pemerintah yang inklusif dan infrastruktur digital yang memadai.
PELUANG DAN TANTANGAN USAHA-USAHA PENJUALAN PRODUK PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI INDONESIA Zakiah, Risma Afni; Elviana, Yuyun Eva; Aprianto, Naerul Edwin Kiky
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 11 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v11i5.8084

Abstract

UMKM memegang peranan penting di dalam perekonomian yang berkontribusi pada lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. Peluang yang ada, seperti pemanfaatan platform digital, peningkatan permintaan produk lokal, dan dukungan pembiayaan dari pemerintah, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berkembang. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan modal, persaingan dengan produk impor, rendahnya kualitas produk, serta kendala dalam akses teknologi. Selain itu, faktor manajerial yang terbatas, kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan usaha, dan kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung turut menjadi hambatan bagi pengembangan UMKM. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan yang dijumpai oleh UMKM dalam penjualan produk mereka, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan UMKM di Indonesia. Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu kualitatif-deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan tahap pendekatan literatur riview atau studi pustaka dan mengkaji serta menganalisis secara komprehensif dari berbagai sumber penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun UMKM memiliki potensi besar untuk berkembang, mereka membutuhkan dukungan dalam hal teknologi, manajemen usaha, dan kebijakan pemerintah yang lebih berpihak. Oleh karena itu, disarankan adanya peningkatan pelatihan manajerial, akses terhadap teknologi, serta kebijakan yang lebih mendukung pemberdayaan UMKM.
Evaluation of the Bangga Mbangun Desa Policy in Improving Regional Development in Cilacap Regency, Central Java Aprianto, Naerul Edwin Kiky; Meliana, Rini
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 19 No 2 (2024): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN VOL.19 NO.2 DESEMBER 2024
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v19i2.382

Abstract

The gap between regions is the main issue that underlies the current national regional development, especially between urban and rural areas. To minimize this problem, policies that focus on accelerating development evenly are needed. In this case, the local government of Cilacap Regency is guided by the Bangga Mbangun Desa policy as an effort to accelerate the development of the Cilacap area, especially in rural areas by using a descriptive-qualitative research method sourced from the performance report of Cilacap Regency government agencies and public policy evaluation theory, this study aims to analyze Bangga Mbangun Desa as a policy in improving regional development. The results of this study show that in order to improve the development of the Cilacap Regency region, the Bangga Mbangun Desa policy, which is regulated in Regent Regulation No. 76/2011. Bangga Mbangun Desa focuses on four pillars, namely education, health, economy, and socio-cultural environment. Seeing regional development through Proud to Build Villages, this policy emphasizes the process of structured agrarian development (agriculture), especially in rural areas. Local governments give authority to village governments to manage and regulate their respective villages. This is manifested in innovative programs such as poverty alleviation through integrated data-based development planning; Barriers to response time; farmer stalls; Simbaja; Then Eat TB RO; Cerdas Kir Bang Bade; and a breakthrough tourism health center with child- and disability-friendly services.
Political Economy of the Agricultural Sector in a Review of Development Studies in Indonesia Naerul Edwin Kiky Aprianto; Amanah Aida Qur'an
Optimum: Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 11 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/optimum.v11i2.3627

Abstract

During the New Order period, government policy focused on the politics of development in the agricultural sector. The actual result was that the community could directly fulfill food needs independently (self-sufficiency) in the mid-1980s. However, this conducive condition had to end tragically when in the late 1980s and early 1990s, the agricultural economy suffered due to massive protection in the industrial sector and took place through a conglomerate process that laid the foundations of the economy. The history of the agricultural sector during the New Order period can be a precious lesson in building the Indonesian economy. This agricultural sector has been recognized as having an essential role in the national economy, which can be seen from its ability to contribute to the gross domestic product, employment absorption, job creation opportunities, increasing people’s income, and foreign exchange sources. This research uses a descriptive-qualitative approach with a library review design. In this research, it can be concluded that agricultural development in this era seeks to develop sustainable agricultural systems that must improve farmers’ resources and standard of living to be more prosperous. Therefore, the government must formulate a platform or grand strategy of agricultural development policy so that Indonesian farmers do not get caught up in poverty and unemployment
Regional Economic Development: The Industrial Agglomeration Area Development in Improving Economic Growth in Cilacap Regency Aprianto, Naerul Edwin Kiky; Fauziah, Syarifa Nada; Oktaviani, Tia
Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 5 No. 2 (2025): CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53866/jimi.v5i2.724

Abstract

The inequality of economic development in the Cilacap Regency is an important issue that requires serious attention. Uneven economic growth, income disparity, and dependence on certain sectors are some of the main problems that need to be addressed. As the southern industrial region of Central Java, Cilacap Regency has great potential to become a centre of economic growth through the development of industrial agglomeration areas. Industrial agglomeration refers to the concentration of companies in a particular location, so as to increase economic growth and employment in the region. This research uses a qualitative-descriptive method with data analysis techniques using the Miles and Huberman model which includes data reduction, data presentation, and data verification/conclusion drawing. This research concludes that the Cilacap Industrial Estate, the Central Java Provincial Industrial Allotment Area, and the industrial allotment area consisting of the Bunton, Karangkandri, Warungbatok, and Tinggarjaya Industrial Allotment Areas are currently the concentration of industrial areas that are used as industrial agglomeration development areas in supporting economic development in Cilacap Regency. In its development, the government will also build Cilacap Industrial Park to support the KPI of Central Java Province located in Mertasinga Village (North Cilacap District) and Menganti Village (Kesugihan District). In addition, industrial agglomeration has a positive impact on economic growth in Cilacap Regency, especially through increased industrial efficiency and productivity.
The Development of Halal Value Chain Based on a City in Indonesia Sochimin; Wildan, Muhammad; Dahlan, Ahmad; Aprianto, Naerul Edwin Kiky; Hamdan, Muhammad Sirajuddin Qahtan
IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam Vol. 14 No. 1 (2025): April
Publisher : LPPM, Universitas Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/iqtishoduna.v14i1.3205

Abstract

This paper aims to answer the halal value chain phenomenon that is developing in several cities in Indonesia. However, the study focuses only on Purwokerto City, where the city center in Banyumas Raya has succeeded in developing various fields, including economics, education, and industry. One of the exciting things about this development is the potential of the halal value chain, especially in three main aspects: the halal food sector, halal fashion, and Islamic financial institutions. This article uses field research and qualitative descriptive analysis; the research data shows that this development has yet to become a force supported by policy, public understanding, and business actors regarding halal aspects. With a qualitative descriptive nature supported by SWOT analysis, this article provides an overview that, conceptually, Purwokerto City has tremendous and promising potential in developing the halal value chain. However, this potential is still sporadic and has not received attention from policymakers to develop Purwokerto City as a "Halal City Area" in Banyumas Raya, Indonesia.
Membangun Ekonomi Hijau Berbasis Ecoprint: Studi Pemberdayaan Masyarakat di Desa Carul, Bumijawa, Tegal Irfan Prasetyo, Muhammad; Romdhoni, Ahmad; Permatasari, Anggun; Aisyah, Siti; Nurrohmah, Icha; Aisyah, Meidina Nur; Cahaya, Devra Dwi; Aprianto, Naerul Edwin Kiky
Solidaritas: Jurnal Pengabdian Vol. 5 No. 1 (2025): Solidaritas: Jurnal Pengabdian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Carul memiliki potensi lokal yang besar berupa tanaman lokal seperti daun jati, daun pepaya, dan daun singkong, namun potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian lokal. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan tanaman tersebut menjadi faktor penghambat utama dalam menciptakan produk bernilai ekonomis tinggi. Sebagai solusi terhadap permasalahan ini, dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ecoprint dengan dua teknik utama, yaitu teknik pounding pada media kain totebag dan teknik kukus pada media gelas mug. Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), yang meliputi tahapan discovery, dream, design, define, dan destiny, serta didukung metode demonstrasi, diskusi interaktif, dan praktik langsung. Sebanyak 32 peserta dari kalangan PKK dan Karang Taruna Desa Carul terlibat aktif dalam pelatihan ini. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan pembuatan ecoprint, khususnya dalam menguasai teknik pounding dan kukus. Sebelumnya peserta belum mengenal konsep ecoprint, namun pasca-pelatihan, mereka mampu menghasilkan produk ecoprint yang kreatif, estetis, dan bernilai ekonomi. Faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini adalah ketersediaan bahan baku alami yang melimpah dan antusiasme tinggi peserta pelatihan. Adapun faktor penghambat utamanya adalah kondisi musim kemarau yang menyebabkan sulitnya memperoleh bahan baku dedaunan muda. Oleh karena itu, disarankan agar pelatihan lanjutan dan pendampingan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan pemanfaatan optimal sumber daya lokal dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis ecoprint.