Elizabeth, Beatrix
Universitas Medika Suherman, Jl. Raya Industri Pasir Gombong Jababeka Cikarang Utara, Bekasi Jawa Barat 17530, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

LITERATURE REVIEW: KUALITAS TIDUR DAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH Beatrix Elizabeth; Dessie Wanda
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 1: Februari 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i1.316

Abstract

Latar belakang: Kejadian obesitas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kualitas tidur salah satu penyebab kejadian obesitas. Waktu tidur anak-anak di Indonesia saat ini rata-rata 6-7 jam dari kebutuhan jam tidurnya. Tujuan: penelitian melihat apakah kualitas tidur mempengaruhi obesitas anak. Metode: studi literature tahun 2015 sampai 2019 dan berbahasa inggris. Data didapat dari database meliputi ScienceDirect, ProQuest dan Wiley Online dengan kata kunci obesity, overweight, fat, child, child school, sleep, sleep quality. Hasil: Studi literatur ini didapatkan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Dari tinjauan artikel di ketahui ada karakteristik anak obesitas, penyebab obesitas, pola tidur dan hubungan tidur dengan obesitas. Kesimpulan: Aspek tidur yang mempengaruhi kejadian obesitas adalah durasi tidur anak, waktu tidur anak, kualitas tidur serta gangguan tidur saat tidur. Kata kunci : Kualitas Tidur, Obesitas, Anak Usia Sekolah
RESIKO JATUH PADA LANSIA DI RUMAH SOSIAL LANJUT USIA TELUK JAMBE KARAWANG Sartika, Aprilina; Elizabeth, Beatrix; Armi, Armi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.519

Abstract

ABSTRACTFalls and unstable balance in the elderly are serious problems. Nearly 30% of the elderly population experience falls every year. Based on the results of a preliminary study at the Social Home for the Elderly (RSLU) Karawang with observation and secondary data from the clinic at the RSLU, it was found that there were about 57% of the population. Therefore, researchers are interested in researching the analysis of factors associated with the risk of falling in the elderly. This type of research uses quantitative analysis with a cross sectional design. Collecting data in this study using a questionnaire. From the research, it is known that from 60 elderly, there are 12 (20.0%) high risk of falling and 48 (80.0%) low risk of falling. Assessed between the risk of falling and the intrinsic factor known from the Chi-Square test between the risk of falling and movement disorders obtained P value = 0.019 then H0 is rejected which means there is a relationship between movement disorders and high risk of falling, with OR = 10.120 95% CI [1.210- 84,649] which means the elderly who have movement disorders are 10.1 times more likely to fall than the elderly who do not have movement disorders.ABSTRAKJatuh dan tidak stabilnya keseimbangan pada lansia adalah masalah yang serius. Hampir 30% populasi lansia mengalami insiden jatuh setiap tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sosial Lanjut Usia (RSLU) Karawang dengan Observasi  dan data sekunder dari klnik di RSLU didapatkan data kasus cidera jatuh   ada sekitar 57  % dari jumlah populasi. Oleh karna itu peneliti tertarik ingin meneliti tentang analisis faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dari penelitian diketahui bahwa dari 60 lansia, terdapat 12(20,0%) Resiko jatuh tinggi dan 48(80,0%) Resiko Jatuh rendah. Dinilai antara resiko jatuh dan faktor intrinsic diketahu dari uji Chi-Square antara resiko jatuh dengan gangguan gerak diperoleh P value = 0,019 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara gangguan gerak dengan resiko jatuh tinggi, dengan nilai OR= 10,120 95% CI [ 1,210- 84,649] yang berate lansia yang memiliki gangguan gerak berpeluang 10,1 kali lebih besar mengali jatuh dibandingakan lansia yang tidak memiliki gangguan gerak.Berdasarakan penelitian ini diketahui ada beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi lansia jatuh. 
PELATIHAN PERSONAL HYGIENE UNTUK PRAMU WERDHA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA (PRSLU) KARAWANG Sartika, Aprilina; Elizabeth, Beatrix; Wahyuni, Aria
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.4771

Abstract

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Personal hygiene perlu di lakukan semua orang khususnya pada lansia untuk mencegah adanya infeksi. Panti Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PRSLU) di karawang memiliki pramu werdha yang memiliki fungsi membantu para lansia yang ada di PRSLU. Observasi yang dilakukan di PRSLU tersebut ditemukan masih banyaknya lansia yang personal hygiene masih kurang. Fenomena tersebut diselesaikan dengan cara melakukan pengabdian seperti pelatihan pada pramu werdha. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dan cara melakukan perawatan personal hygiene. Metode pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Pramu werdha yang mengikuti pengabdian ini berjumlah tujuh orang. Evaluasi kegiatan ini mengunakan kuesioner pengetahuan dan chek list pengetahuan pre-posttest. Hasil pelatihan diperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan perawatan personal hygiene dengan peningkatan skor pengetahuan antara sebelum dan setelah pelatihan sebesar 1,88. Setelah pengabdian ini dilakukan diharapkan pramu werdha ini memperhatikan dan melakukan personal hygiene yang rutin kepada lansia. Kata Kunci: Personal Hygiene, Pramu Werdha, Panti Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia 
PENERAPAN SPIRITUAL CARE GUNA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Giyaningtyas, Ika Juita; Elizabeth, Beatrix
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.4890

Abstract

Pasien dengan penyakit kronik diantaranya Diabetes Melitus selain mengalami gangguan fisik dan psikis, juga dapat mengalami masalah spiritual diantaranya spiritual distress. Spiritual distress ini bisa terjadi terhadap pasien yang tidak mampu memahami arti hidup, nilai hidup serta tujuan dari hidupnya ketika pasien menderita gangguan fisik dan masalah fisiologis akibat dari penyakit yang dirasakan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan spiritual distress adalah dengan cara pemenuhan kebutuhan spiritual atau spiritual care. Ketika terpenuhi kebutuhan spiritualnya, penderita diabetes secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidupnya, karena kesejahteraan spiritual berbanding lurus dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Kualitas hidup yang rendah menyulitkan pasien diabetes mellitus untuk beradaptasi, melakukan aktivitas, mengelola penyakit, dan memiliki strategi koping yang salah mengakibatkan kesehatannya menurun. Sejauh ini belum ada upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Tambun. Berdasarkan hal tersebut, pelaksana pengabdian menawarkan solusi dengan pemberian spiritual care. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini menunjukkan adanya pengaruh penerapan spiritual care terhadap nilai kualitas hidup pasien diabetes mellitus di wilayah Puskesmas Tambun. Disarankan agar para profesional kesehatan mengintegrasikan spiritual care dengan perawatan biasa dalam manajemen diabetes mellitus. Kata kunci: Kesejahteraan spiritual, penyakit kronis, Kesehatan mental, kualitas hidup
AYO MENYUSUN MENU MAKANAN SEIMBANG BAGI PERTUMBUHAN REMAJA YANG OPTIMAL Elizabeth, Beatrix; Nurpratiwi, Yulidian; Giyaningtyas, Ika Juita
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.4891

Abstract

Pubertas adalah masa perubahan antara masa anak-anak dengan remaja, ditandai dengan perubahan jasmani yang dinamis sehingga menyebabkan perubahan fisik,psikologis dan perilaku. Pubertas dini lebih mudah terlihat pada anak perempuan.Pubertas dini pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi sebelum waktunya. Menarche dini meningkatkan risiko kanker seperti kanker payudara, kanker ovarium, obesitas, serta dapat menyebabkan penurunan fungsi kerja paru-paru dan nyeri selama menstruasi karena sistem reproduksi mereka belum berfungsi dengan benar Negara Indonesia menempati urutan ke 15 dari 67 Negara dengan penurunan usia menarche atau terjadinya menarche dini pada anak remaja perempuan. Asupan makanan mempengaruhi terjadinya usia terjadinya menarche pada anak remaja putri Melihat hal ini Tim Pengabdian merasa pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat khusunya ibu yang biasanya mengatur makanan dikonsumsi oleh anak remaja. Tim memilih SDN Cikarang Kota 1 sebagai mitra pengabdian Mayarakat. Tim pengabdian mengunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik penyuluhan atau edukasi kesehatan kepada orang tua khusunya ibu,tanya jawab dan demonstrasi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Para ibu agar bisa menyiapkan dan Menyusun menu yang seimbang untuk mencegah terjadinya pubertas dini pada remaja. Hasil evaluasi para Ibu yang sudah mengikuti PkM ada peningkatan pengetahuan dalam membuat menu makanan. Hasil pre test pengetahuan ibu tentang gizi seimbang yang kurang sebanyak 9 atau 45%, pengetahuan ibu tentang gizi seimbang yang cukup sebanyak 6 atau 30%  dan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang yang baik sebanyak 5 atau 25% sedangkan total skor jawaban post test dengan kategori kurang sebanyak 2 atau 10%, cukup sebanyak 5 atau 25% dan baik sebanyak  13 atau 65%.
Analysis of Spiritual Well Being on the Quality of Life of Patients with Diabetes Mellitus in Tambun Health Center Area Giyaningtyas, Ika Juita; Elizabeth, Beatrix
PROMOTOR Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i1.525

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disease that cannot be completely cured which affects Diabetes Quality of Life (DQoL). Spirituality is an element that can affect quality of life, especially in patients with diabetes mellitus. This study aims to analyze spiritual well being on the quality of life of patients with diabetes mellitus. This research is correlational with a cross sectional approach. Respondents in this study amounted to 38 respondents who were taken by accidental sampling technique. The research instruments used were the Spiritual Well Being (SWB) and DQoL questionnaires. The results of this study indicate that there is a relationship between spiritual well being and the quality of life of patients with diabetes mellitus in the Tambun Health Center area. Thus, the higher the spiritual well being value of diabetes mellitus patients, the better the patient's quality of life.
Relationship Between Physical Activity and Junk Food Consumption on the Incidence of Early Menarche Elizabeth, Beatrix; Giyaningtyas, Ika Juita; Sartika, Aprilina
PROMOTOR Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i1.528

Abstract

Puberty is a period of change between childhood and adolescence towards adulthood. Early puberty or also called precocious puberty is when girls have signs of puberty before the age of 11 years. The incidence of early menarche in adolescents is increasing in Indonesia. Early menarche increases the risk of cancer such as breast cancer, abdominal obesity, fat accumulation in adipose tissue, cardovascular disease, hypertension and premarital pregnancy. In adolescence, lifestyles and habits change, and one of them is trying new foods. This study identifies whether there is an association between fast food factors and adolescent activity with the occurrence of early menarche. The results of the study on 40 elementary school students in Cikarang female students who did not have early menarche were 20 (50.0%) and female students who had early menarche were 20 (50.0%). In an unhealthy lifestyle and early menarche as many as 14 or 70.0% of students. As for the physical activity of sports schoolgirls with the category of light exercise and early menarche as many as 7 or 35.0%. in students often consume Fast Food and early menarche as many as 15 or 75.0%.
Edukasi Kesehatan Reproduksi Dengan Menggunakan Media EMIVO Putri Al Zahra; Muhammad Imadudin Akbar; Beatrix Elizabeth
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 8 No. 2 (2025): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v8i2.473

Abstract

Adolescents today often make mistakes that can lead to deviant sexual behavior due to lack of knowledge about reproductive health. This study aims to determine the effect of reproductive health education with EMIVO (Video Media Education) on the level of reproductive health knowledge of adolescents aged 10-12 years at SDN Karang Sentosa 02. This study used quantitative methods with a Pre-Experimental Pretest-Post Test Only One Group Design research design using purposive sampling technique, with a population of 158 students and a sample of 61 students. Based on the results of the data obtained by researchers, it shows that of the 61 respondents, the most 26 people (42.6%), aged 12 years with female gender as many as 35 people (57.4%), a total of 61 respondents, 41 people (67.2%) of students at SDN Karang Sentosa 02 had good knowledge before being given reproductive health education through EMIVO (Education Media Video) and, as many as 61 people (100%) had good knowledge after being given reproductive health education through EMIVO (Education Media Video). The results showed that reproductive health education with video has a positive effect on adolescent reproductive health knowledge at SDN Karang Sentosa 02. With a 95% confidence level p value of 0.014 <0.05.
Hubungan Kebiasaan Makan Dan Status Gizi Pada Remaja Indri Halimatu Sadiah; Rusnaedi, Pedro; Elizabeth, Beatrix; Rahayu, Previarsi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v8i1.255

Abstract

Masa remaja adalah komponen penting dari siklus perkembangan seseorang.Remaja yang sedang mencari jati dirinya mulai menyadari adanya kekhawatiran yang besar terhadap gaya penampilan, karena remaja merasa tidak puas dengan penampilannya. Saat ini banyak remaja yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat yang akan berdampak terhadap status gizi seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dan status gizi pada remaja di SMPN 1 Sukatani. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik observasional, desain penelitian menggunakan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampel random sampling. Populasi dalam penelitian remaja berusia 12-15 tahun berjumlah 756 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 262 siswa. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat berupa Chi-Square dengan nilai signifikan α < 0,05. Hasil : menunjukkan remaja dengan usia 13 tahun 140 orang (53,4%), berjenis kelamin perempuan 154 orang (58,8%), mempunyai kebiasaan makan yang kurang sehat 132 orang (50,4%), dan mempunyai status gizi (IMT/U) buruk 17 orang (12,9%). Kesimpulan dari penelitian ini  terdapat hubungan kebiasaan makan dan status gizi pada remaja di SMPN 1 Sukatani. Diharapkan dengan ini, remaja yang memiliki kebiasaan makan yang kurang baik beralih untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi nutrisi.
Pemberdayaan Skill Pramuwerdha Melalui Pelatihan Terapi Kognitif untuk Optimalisasi Fungsi Kognitif Lansia di SPGL Karawang Rahayu, Previarsi; Kadang, Yulta; Sartika, Aprilina; Elizabeth, Beatrix; Sartika, Mila
Connection : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Juli - Desember
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/connection.v5i2.12667

Abstract

Praktik pendampingan lansia di Satuan Pelayanan Griya Lansia (SPGL) Karawang sehari harinya dilakukan oleh tenaga pendamping atau caregiver yang secara langsung bertugas membantu pemenuhan kebutuhan dasar, emosional, dan sosial lansia dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan Pramuwerdha. Peran pramuwerdha menjadi penting dalam mendukung pelaksanaan intervensi terapi kognitif. Namun dengan keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pramuwerdha dalam memberikan terapi kognitif, seringkali menjadi kendala dalam penerapan kegiatan stimulatif bagi lansia. Berdasarkan kondisi yang ada di SPGL Karawang, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan kegiatan ini dapar meningkatkan keterampilan pramuwerdha dalam memberikan terapi kognitif melalui senam otak dan memosy training bagi lansia di SPGL Karawang. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pihak layanan, validasi pemahaman pramuwerdha mengenai tata laksana, Pemberian materi, pelatihan keterampilan, monitoring dan evaluasi program. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil tes awal dan tes akhir peserta dengan Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan pramuwerdha dalam memberikan intervensi, serta meningkatkan rasa percaya diri dan sikap terampil dalam mendampingi lansia. Pelatihan pelaksanaan terapi kognitif ini memberikan dampak positif bagi Pramuwerdha sebagai tenaga pendamping yang menjadi garda terdepan dan berikutnya juga akan dirasakan oleh lansia. Ke depannya, diharapkan Satuan Pelayanan Griya Lansia dapat terus mengembangkan kegiatan serupa sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia melalui intervensi terapi kognitif yang sistematis dan terukur.