Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Marine Plastic Pollution Handling Based on International and Indonesian Law to Support Sustainable Development Goals Aryuni Yuliantiningsih; Ade Maman Suherman; Baginda Khalid Hidayat Jati
UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/unifikasi.v10i1.7498

Abstract

Due to the increasing level of marine plastic pollution, the handling to preserve and protect the sea is urgently needed. Accordingly, this study discusses about the handling of marine plastic pollution based on international and Indonesian law. The normative juridical research method with a statute and analytical approach was used to analyze the secondary data descriptively. Based on the analysis, it was known that the prevention and handling of marine plastic pollution have not been specifically regulated in international law, both in hard law and soft law. Yet, there was a UNEA Resolution 4/15 of 2022 promoting the formation of international agreements to handle plastic pollution. Meanwhile, in Indonesian law, the handling of marine plastic pollution is generally regulated in the Law of the Sea. Specifically, it was regulated in Presidential Regulation No. 2018 on Marine Debris Management which is complemented by a National Plan of Action from 2018-2025 to reduce up to 70% of plastic debris in the sea. Efforts to prevent and handle marine plastic pollution at international and national levels are in line with the 14th SDGs target to protect the sea from pollution.
PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT IZIN LINGKUNGAN MELALUI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA : STUDI KOMPARATIF DI INDONESIA DAN MALAYSIA Lintang Ario Pambudi; Baginda Khalid Hidayat Jati
Soedirman Law Review Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.slr.2022.4.4.220

Abstract

Meningkatnya eksploitasi lingkungan hidup dikawasan asia tenggara tidak terlepas dari izin lingkungan yang diberikan oleh pejabat tata usaha negara guna kepentingan investasi dan ekonomi. Sengketa lingkungan hidup yang disebabkan oleh izin lingkungan berdampak negatif kepada masyarakat. Menarik untuk diteliti mengenai penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Indonesia dan Malaysia berkaitan dengan Keputusan Tata Usaha Negara beraspek lingkungan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan perbandingan. Hasil dari penelitian ini, khusus untuk sengketa lingkungan hidup mengenai keputusan, kebijakan, dan tindakan pejabat tata usaha negara dapat diselesaikan melalui PTUN, termasuk Izin lingkungan yang dirubah menjadi persetujuan lingkungan yang diatur dalam Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Sedangkan penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Malaysia tidak ada lembaga tersendiri yang menyelesaikan sengketa lingkungan hidup. Penyelesaian sengketa administratif terkait perizinan lingkungan hidup dapat diselesaikan melalui Mahkamah Tinggi Malaya maupun Mahkamah Tinggi Sabah dan Serawak.Kata Kunci: Izin Lingkungan, Pengadilan Tata Usaha Negara, Sengketa Lingkungan.
Peran WHO dalam Memberikan Panduan terhadap Peraturan di Indonesia terkait Penanganan Penyebaran Penyakit dari Limbah Medis Covid-19 Baginda Khalid; Lintang Ario Pambudi
Soedirman Law Review Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.slr.2023.5.1.6741

Abstract

Masalah pengolahan limbah medis menjadi salah satu perhatian utama banyak negara di dunia. Limbah medis berkontribusi dalam mempercepat penyebaran banyak penyakit menular, dan penting untuk melakukan studi tentang pengelolaan limbah ini, termasuk pengolahan limbah medis. Sebagai anggota WHO, Indonesia juga perlu menangani masalah ini. Fokus utama dari tulisan ini adalah implementasi peran WHO dalam mengatasi masalah tersebut, khususnya dalam menetapkan peraturan pengolahan sampah di negara-negara anggota WHO, khususnya Indonesia. Tulisan ini akan difokuskan untuk menganalisis penerapan berbagai undang-undang pengelolaan sampah di tingkat internasional dan nasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan pendekatan sosio-legal dengan kajian melalui ilmu sosiologi, lingkungan, dan kesehatan serta pendekatan hukum normatif. Hasilnya menunjukkan berbagai regulasi di tingkat internasional dan nasional, seiring dengan peran penting WHO dalam penanganan limbah medis di era Covid-19. Kerjasama internasional ke nasional sangat diperlukan, terutama antara berbagai elemen masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran akan dampak buruk limbah medis.Kata kunci: Regulasi Limbah Medis, WHO, Covid-19, Pencegahan Penyakit
Questioning Indonesia's Role in Addressing Rohingya Refugees: A Legal, Humanitarian, and State Responsibility Perspective Sudrajat, Tedi; Hidayat Jati, Baginda Khalid; Gupta, Chander Mohan
Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi Vol. 7 Issue 1 (2024) Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi
Publisher : Faculty of Sharia, Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/volksgeist.v7i1.10506

Abstract

This article discusses Indonesia’s involvement in addressing the plight of the Rohingya refugees, who have been deprived of citizenship, leading to the erosion of their basic human rights. This deprivation has resulted in widespread social exclusion and displacement, forcing many to seek asylum in countries like Indonesia. Therefore, this study aims to: firstly, analyze the legal framework within which international law enables the Indonesian government to responsibly manage refugee situation; and secondly, evaluate the collective efforts of the Indonesian government and the global community in seeking a comprehensive resolution to this crisis. The paper focuses on the legal dimensions of the Rohingya refugee situation in Indonesia, employing a normative approach. It offers a descriptive analysis from the perspective of governance and international law. The findings emphasize the need for the Indonesian government to adopt a proactive stance. Key measures include advocating for the Rohingya's right to citizenship, urging the Myanmar government to halt its violence, and calling for active intervention from the United Nations (UN) and the international community. Furthermore, it is recommended that Indonesia continues to offer temporary refuge on humanitarian grounds, ensuring the provision of aid and adhering to the principle of non-refoulement. Effective coordination among local and central governments, as well as international partners, is essential for the strategic management of refugee issues.
Community-Based Collaborative Management: Impacts and Challenges of Sea Turtle Conservation on the South Coast of Central Java, Indonesia Kartowijono, Kartono; Yuliantiningsih, Aryuni; Sudrajat, Tedi; Jati, Baginda Khalid Hidayat
Jurnal Hukum Vol 40, No 1 (2024): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jh.40.1.223-243

Abstract

The use of community-based collaborative management has shown promising results in addressing the complex issues surrounding sea turtle conservation. However, the legal implications and barriers associated with this method have not been thoroughly investigated. This study seeks to examine legal policies governing conservation institutions that influence community-based turtle protection along the southern coast of Central Java, Indonesia. The focus of this study is on two specific case studies: a conservation group at Pantai Sodong and another at Pantai Kembar. Employing a qualitative research design, this study incorporated semi-structured interviews with conservation group administrators, government officials, and other relevant stakeholders. Apart from that, this research also involves analysis of legal and regulatory documents and policies which is complemented by field observations. These findings indicate that community-based conservation policies significantly increase legal behavior that is in line with conservation law provisions. However, this report also underscores the legal and institutional challenges faced by local community-based conservation groups. These challenges include the necessity of legal collaboration between community groups and the government, the availability of healthcare facilities such as quarantine centers and clinics, and the need for a permanent workforce with appropriate skills. This study emphasizes the need for more flexible standards regarding conservation institutional requirements and government support to encourage the fulfillment of the validity and legal certainty of conservation institutions. This study adds to the growing body of literature on legal approaches to community-based collaborative management, and offers important insights for policymakers and legal practitioners who wish to increase support for community-based conservation programs in Indonesia and other countries.
The Role of Blockchain in Addressing Unlicensed Mining: Opportunities and Challenges for Law Enforcement Baginda Khalid Hidayat Jati; Esmi Warassih Pujirahayu; Tedi Asmara
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 4 No. 6 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities (September-October 2024)
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v4i6.757

Abstract

Digital transformation through blockchain technology offers new potential for combating illegal mining in Indonesia, but it also presents challenges for the legal profession. According to 2023 data from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), there are 2,741 unauthorized mining (PETI) locations, with 1,215 designated as People's Mining Areas (WPR). This study aims to explore how blockchain can be integrated into the legal system to enhance surveillance and law enforcement against illegal mining. Utilizing a qualitative-normative approach and content analysis, the research investigates blockchain's role in recording transactions and verifying the legality of mining activities. The findings reveal that blockchain improves transparency in mining oversight but requires regulatory adjustments and enhancements in law enforcement's technical capabilities. The study concludes that cross-sector collaboration among government, private industry, and academia is crucial to developing a legal framework that supports blockchain implementation, while providing targeted guidance to communities involved in illicit mining.
Repositioning Legal Protection For Victims of Domestic Neglect In Indonesia: Between Legal Breakthroughs and Reality? Rani Hendriana; Agus Raharjo; Baginda Khalid Hidayat Jati; Jaco Barkhuizen; Bhanu Prakash Nunna; Lintang Ario Pambudi
Kosmik Hukum Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/kosmikhukum.v24i1.21420

Abstract

Domestic neglect is frequently occurring yet often overlooked and considered less significant compared to physical and sexual violence. This research employs normative juridical research methods and is analyzed qualitatively through a comparative legal study approach in Indonesia, India, and South Africa. The findings reveal that there have been legal breakthroughs in terms of criminalizing domestic neglect; however, the actual legal protection for the victims does not correspond proportionately. Certain limitations within domestic neglect result in the lack of assured legal protection. Even though it is considered an ordinary offense, its effectiveness is hindered due to minimal reporting, and the provision of rights does not align with the victims' needs. This situation exists in all three countries compared in the legal comparative process, although there are aspects that can be referred to in India's regulations. Addressing this issue involves repositioning the victims by reformulating the addition of victim rights according to their needs, including negligence as an element of neglect, reformulating restitution, and transferring assets to victims as a form of criminal sanction for perpetrators, incorporating domestic neglect in law enforcement agencies' case disclosure targets and annual programs in government agencies, and reinforcing legal-cultural awareness among the community to halt the domino effect of victims suffering from domestic neglect.
PRINSIP KEADILAN BERLANDASKAN PANCASILA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTAMBANGAN DI LUAR PERSIDANGAN Jati, Baginda Khalid Hidayat
Jurnal Hukum Progresif Vol 12, No 2 (2024): Volume: 12/Nomor2/Oktober/2024
Publisher : Doctoral of Law Program, Faculty of Law, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jhp.12.2.152-165

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan sumber daya mineral yang melimpah, tentu memiliki berbagai kawasan potensial sebagai lahan industri pertambangan. Proses pertambangan sering kali menimbulkan konflik terkait sengketa pertambangan di berbagai wilayah di Indonesia. Urgensi dari penulisan artikel ini ditulis untuk mengeksplorasi terkait sejauh mana penerapan akan prinsip keadilan yang berlandaskan Pancasila dapat dilaksanakan dalam penyelesaian berbagai sengketa pertambangan. Penulisan artikel ini akan menggunakan metode konseptual doktrinal dengan menggunakan corak pendekatan hukum progresif, guna mengetahui asas-asas keadilan. Diketahui bahwa dalam proses penyelesaian sengketa pertambangan di luar persidangan, merupakan bentuk upaya mediasi para pihak yang bersengketa dan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan mengikutsertakan prinsip keadilan yang terdapat dalam Pancasila sebagai bentuk pelaksanaan terhadap nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
Aplikasi Ekonomi Hijau Melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Alternatif (Poc) Pupuk Organik Cair Di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas Nijma Ilma, Ajeng Faizah; Hidayat Jati, Baginda Khalid; Wulandari, Maria Mu’ti; Rachmah, Malinda Aptika
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4427

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada kondisi timbulan sampah lingkungan di sekitar Kabupaten Banyumas. Sampah yang ada mulai dari sampah organik dan anorganik. Penelitian ini fokus kepada sampah atau limbah organik rumah tangga yaitu sisa sayuran, sisa buah dan daun. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pupuk cair organik dan kompos dari limbah organik di lingkungan rumah tangga yang dapat digunakan oleh setiap masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Proses pembuatan sampah organik cair dan kompos ini menggunakan sistem fermentasi anaerobik dengan bantuan bioaktivator bakteri EM4 yang diberikan nutrisi gula atau molase. Hasil pada penelitian ini adalah didapatkannya pupuk organik cair dari sampah organik yang digunakan, serta mendapatkan residu berupa kompos. Dengan prototype yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan masyarakat dapat membantu mengurangi penumpukan sampah dan membuat sendiri pupuk cair organik dan kompos untuk kebutuhan berkebun di lingkungan rumah tangga. Melalui inisiatif ini, pengetahuan dan keterampilan warga Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dalam mengelola sampah dapur menjadi lebih baik, sehingga dapat mengurangi pencemaran udara akibat sampah rumah tangga. Dalam jangka panjang, diharapkan masyarakat akan terbiasa menggunakan pupuk organik, sejalan dengan prinsip ekonomi hijau, dan secara bersamaan mengurangi residu pupuk kimia di lingkungan. Penelitian ini mendukung langkah nyata menuju ekonomi hijau, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah, dan mempromosikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.