Meningkatkan literasi sastra anak-anak merupakan langkah penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nilai-nilai kehidupan. Media audio-visual telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan minat dan pengetahuan anak-anak terhadap karya sastra, khususnya cerita-cerita Islami. Subjek penelitian adalah anak TQA Al-Amanah Gunung Sindur yang berusia 7–12 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media audio-visual dalam meningkatkan literasi sastra anak dengan menceritakan kisah turunnya wahyu pertama, khususnya Q.S Al-Alaq ayat 1-5, pada anak TQA Al-Amanah Gunung Sindur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Materi audio visual yang digunakan meliputi animasi, narasi, dan grafik untuk membantu anak-anak memahami pesan cerita dan moral dari wahyu pertama. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa media audio-visual dapat meningkatkan ketertarikan anak terhadap konten yang disajikan, meningkatkan pemahaman mereka terhadap pesan moral dalam cerita, dan mendorong mereka untuk lebih terlibat dalam kegiatan literasi dan studi Islam. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa memasukkan teknologi ke dalam pembelajaran sastra Islam dapat meningkatkan keterlibatan anak, baik secara kognitif maupun afektif. Dengan demikian, menggunakan media audio-visual untuk mengajarkan literasi sastra Islam dapat menjadi teknik yang sangat baik untuk membentuk kepribadian anak-anak sejak usia dini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa metode berbasis teknologi interaktif sangat efektif dalam meningkatkan minat baca, kemampuan analisis, dan pemahaman anak terhadap konsep-konsep yang terkandung dalam cerita Islami. Improving children's literary literacy is an important step towards developing critical thinking skills and life values. Audio-visual media has proven to be an effective way to increase children's interest and knowledge of literary works, especially Islamic stories. The research subjects were TQA Al-Amanah Gunung Sindur students aged 7-12 years old. The purpose of this study is to determine the effectiveness of using audio-visual media in improving children's literary literacy by telling the story of the first revelation, especially Q.S Al-Alaq verses 1-5, to TQA Al-Amanah Gunung Sindur students. The research method used was qualitative, with data collected through observation and interviews. The audio visual materials used include animation, narration, and graphics to help children understand the story and moral message of the first revelation. The findings of this study revealed that audio-visual media can increase students' interest in the content presented, improve their understanding of the moral messages in the story, and encourage them to be more involved in literacy activities and Islamic studies. In addition, the study found that incorporating technology into Islamic literature learning can increase student engagement, both cognitively and affectively. Thus, using audio-visual media to teach Islamic literacy can be an excellent technique to shape children's personalities from an early age. The findings of this study indicate that interactive technology-based methods are highly effective in increasing students' reading interest, analytical skills and understanding of the concepts contained in Islamic stories.