Claim Missing Document
Check
Articles

Simulasi Dan Analisis Algoritma Pengalokasian Resource Block Berbasis Qos Guaranteed Pada Sistem Long Term Evolution Suci Monica Sari; Arfianto Fahmi; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan pada sistem Long Term Evolution (LTE) adalah masalah pengalokasian Physical Resource Block (PRB). Algoritma pengalokasian PRB yang biasa digunakan memiliki performansi yang kurang memuaskan dalam menjamin Quality of Service (QOS) user. Pada penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan suatu algoritma optimasi untuk mengalokasikan PRB kepada user. Langkah pertama dalam proses pengalokasian PRB pada algoritma ini yaitu mengestimasi jumlah PRB yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan perbandingan antara laju data minimum user dengan kondisi kanal rata-rata. Selanjutnya dilakukan pengalokasian PRB sampai laju data minimum user tercapai. Hasil dari simulasi dengan menggunakan algoritma ini dengan jumlah user 20 yaitu tercapainya nilai spectral efficiency lebih tinggi hingga 3.5714 bps/Hz dari spectral efficiency algoritma Greedy dan lebih tinggi hingga 2.2537 bps/Hz dari spectral efficiency algoritma Round Robin. Untuk throughput, hasil dari simulasi algoritma QoS Guaranteed yaitu lebih tinggi hingga 697.12 Kbps dari throughput algoritma Greedy dan lebih tinggi hingga 405.66 Kbps dari algoritma Round Robin. Dan untuk index of fairness, algoritma QoS Guaranteed memiliki index of fairness paling tinggi yaitu 0.928658. Kata kunci : Long Term Evolution, Physical Resource Block, Throughput, fairness
Desain Dan Implementasi Turbo Encoder Menggunakan Field Programmable Gate Array (fpga) Untuk Aplikasi Satelit Nano Laila Prakasita; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada tugas akhir ini telah dibandingkan performansi tanpa channel coding, dengan turbo coding (rate 1/3 dan ½ ), dan dengan convolutional coding (rate ½) untuk pengiriman gambar melalui satelit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Turbo code rate 1/3 memiliki performansi yang baik dibandingkan dengan turbo code rate ½, convolutional code rate 1/2 dan tanpa pengkodean kanal. EbNo terhadap BER 10-6 hasil simulasi sebesar 5.55 dB untuk turbo code rate 1/3, 9.67 dB turbo code rate ½, 9.45 dB untuk convolutional code rate 1/2 , dan 16.6458 dB untuk sistem tanpa pengkodean kanal. Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan perancangan prototype rangkaian encoder turbo code rate 1/3 yang digunakan untuk aplikasi satelit nano menggunakan Field Programmable Gate Array (FPGA) ATLYS Spartan-6 XC6SLX45 CSG324C yang akan digunakan sebagai salah satu pusat pemrosesan data pada space segment nano satelit. Hasil sintesis sistem yang dirancang memiliki periode minimum 5.913 ns dan frekuensi clock maksimal FPGA yaitu 169.122 MHz. Resources FPGA yang terpakai untuk sistem turbo encoder 0.0044% Number of Slice Registers, 3% Number of Slice LUTs, 25% Number of fully used LUT- FF, 1% Number of bounded IOBs, dan 12% Number of BUFG/ BUFGCTRL/ BUFHCEs. Dari hasil sintesis sistem ditunjukkan bahwa perancangan prototype Turbo encoder dapat diimplementasikan pada board ATLYS Spartan- 6 XC6SLX45 CSG324C. Kata Kunci : satelit nano, turbo code, convolutional code, FPGA
Perancangan Dan Realisasi Dual Band Wilkinson Power Divider Pada Frekuensi 1,27 Ghz Dan 2,3 Ghz Fithqoti Afiroh Zuqri; Bambang Setia Nugroho; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SAR (Synthetic Aperture Radar) merupakan teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengambil data dan termasuk salah satu dari remote sensing. Pada SAR memanfaatkan banyak antena yang disusun dalam bentuk antena susun. Untuk pencatuan daya diperlukan power divider yang bekerja sebagai pembagi daya. Dimana power divider ini dapat melewatkan dua frekuensi sekaligus. Pada perancangan power divider ini menggunakan metode konvensional dimana bekerja pada frekuensi 1,27 GHz dan 2,3 GHz. Bahan yang digunakan dalam Wilkinson power divider ini adalah menggunakan FR4_epoxy dengan konstanta dielektrik nya 4,4. Hasil pengukuran dari power divider pada frekuensi 1,27 GHz, memiliki return loss -14,642 dB, insertion loss output 1 -3,596 dB dan untuk output 2 sebesar -3,917 dB, dan nilai port isolation -8,867 dB. Sementara pada frekuensi 2,3 GHz, return loss -21,366 dB, insertion loss output 1 -4,585 dB dan untuk output 2 sebesar -3,904 dB, dan nilai port isolation -15,005 dB. Kata kunci : dual band , power divider, mikrostrip, Wilkinson power divider, FR4_epoxy
Radio Resource Scheduling Pada Sistem Lte-advanced Arah Downlink Dengan Algoritma Berbasis Proportional Fair Muhamad Fithryan; Arfianto Fahmi; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Skema resource scheduling menjadi sebuah hal yang penting karena digunakan untuk memillih pada time domain maupun frequency domain yang tepat. Selain itu seiring perkembangannya, terdapat dua tipe user yang harus dialokasikan, LTE user dan LTE-A user. Pada tugas akhir ini telah dilakukan proses alokasi PRB menggunakan algoritma yang berbasis proportional fair. Dan terdapat tiga skema yang disimulasikan, yaitu skema INS, INS WF, dan INS termodifikasi. Dari hasil simulasi yang dilakukan, ternyata terjadi peningkatan dan penurunan serta terjadi trade-off antara user throughput dan fairness. Kata Kunci: Resource Scheduling, Proportional Fair, LTE, LTE-Advanced, INS
Analisis Perancangan Broadband Access Gpon Dan Ng-pon2 (studi Kasus : Apartemen Cinere Terrace Suite) Fransisca Elisa Rahardjo; Ratna Mayasari; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi telekomunikasi saat ini dan kedepan, sudah menggunakan teknologi broadband access atau pita lebar yang berbasis teknologi IP (Internet Protocol), untuk mendukung teknologi ini maka diperlukan jaringan akses ke pelanggan full fiber optic, dimana teknologinya menggunakan arsitektur FTTH (Fiber To The Home). Oleh karena itu, penulis akan meneliti mengenai perancangan broadband access dengan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) dan NG-PON 2 (Next Generation Passive Optical Network Stage 2). Dalam penelitian ini, penulis bekerja sama dengan PT. Telkom Akses. dimana lokasi yang akan diteliti di apartemen cinere terrace suites. Dalam teknologi GPON saat ini untuk sisi penerima dan sisi pengirim (bitrate 2.5 Gbps arah downstream dan 1.25 Gbps arah upstream) masih menggunakan dua core optic yang berbeda, sedangan dengan teknologi NG-PON2 untuk sisi penerima dan sisi pengirim menggunakan satu core optic (bitrate diberikan sebesar 40 Gbps arah downstream dan 10 Gbps arah upstream). Diharapkan dalam penelitian ini penulis mendapatkan perbedaan tentang kecepatan membawa data antara tenologi GPON dan NG-PON2 dan efisiensi menggunakan core optik dan penggunaan perangkat aktif maupun pasif yang diletakan di pelanggan dan menjadi rekomendasi untuk pihak PT.Telkom Akses. Kata kunci : FTTH, Broadband Access, GPON, NG-PON2,TriplelPlay Abstract Current and future technologies, already using broadband or broadband access technology based on IP technology (Internet Protocol), to support this technology is required network access to full fiber-optic customers, where the technology uses the FTTH (Fiber To The Home) architecture. Therefore, the author will discuss broadband access with GPON technology (Gigabit Passive Optical Network) and NG-PON 2 (Next Generation Passive Optical Network Stage 2). In this research, writer cooperate with PT. Telkom Access. Where the location to be researched in the apartment cinere terrace suites. In the current GPON technology for receiver side and delivery side (bitrate 2.5 Gbps downstream direction and 1.25 Gbps upstream direction) still use two different optical cores, in contrast with NG-PON2 technology for receiver side and side of road using single core optical (bitrate is given 40 Gbps downstream direction and 10 Gbps upstream direction). It is expected in this research that is making data about speed carrying data between GPON and NG-PON2 tenology and using core and device used also that can be used for customer and PT. Telkom. Access. keywords: FTTH, Broadband Access, GPON, NG-PON2, TriplelPlay
Analisis Interferensi Radio Penyiaran Fm Di Sekitar Bandar Udara Husein Sastranegara Terhadap Frekuensi Penerbangan Agie Vadhillah Putri; Heroe Wijanto; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara,pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Komunikasi penerbangan antar Bandar udara berfungsi untuk memberikan pelayanan berupa informasi penerbangan dari satu Bandar udara ke Bandar lainnya. Selain itu, juga ada komunikasi penerbangan antar petugas ATC (Air Traffic Control) dan pesawat. Sistem komunikasi penerbangan antar petugas Air Traffic Control dan pesawat disebut sistem komunikasi penerbangan bergerak. Di Indonesia sistem komunikasi penerbangan bergerak ini sering mengalami gangguan karena adanya interferensi dari frekuensi lain yang berpropagasi di sekitar pesawat maupun ATC. Gangguan ini dapat menyebabkan bahaya yang besar untuk keselamatan penerbangan tersebut.Pada tugas akhir ini, dilakukan analisis terhadap sistem komunikasi radio penerbangan bergerak dengan radio penyiaran FM disekitar Bandar Udara Husein Sastranegara. Dari hasil perhitungan daya yang diterima oleh pesawat dari pemancar ADC dan APP di bandar udara Husein Sastranegara adalah –54.264 dBm dan -61.414 dBm. Nilai ini sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ICAO dengan minimal penerimaan di pesawat adalah –85 dBm.Kata kunci : interferensi, sistem komunikasi penerbangan, radio penyiaran fm
Antena Vivaldi Ultra Wide Band Untuk Mobile Cognitive Radio Base Station Pada Jaringan Wireless Pasca Bencana Dammar Adi Sujiansyah; Budi Syihabuddin; Khoirul Anwar
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu teknologi untuk penanganan pasca bencana adalah teknologi Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS). Tugas Akhir ini merancang antena untuk MCRBS dengan kelas Cavity yaitu antena Vivaldi. Antena ini dipilih karena dapat menghasilkan Gain tinggi, Bandwidth yang lebar sehingga dapat menerima sinyal dari sistem telekomunikasi generasi 2G sampai 5G dan dapat dicatu dengan daya yang besar. Tugas Akhir ini merancang antena dengan frekuensi kerja pada rentang 700 MHz sampai 6 GHz. Bahan yang digunakan untuk realisasi antena ini adalah aluminium dengan panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tebal 0.5 cm. Selain itu, antenna ini menggunakan konektor jenis N Female. Hasil realisasi dan pengukuran menunjukkan bahwa antena ini memiliki beberapa karakteristik seperti Return Loss ≤ -10 dB, Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) ≤ 2, Polaradisi Unidirectional, Polarisasi elips dan Gain lebih dari 8 dB. Antena berhasil didesain dengan nilai Bandwidth yang sangat lebar sampai dengan 5.3 GHz dengan karakteristik yang baik., hasil perancangan antena ini bisa diterapkan pada MCRBS untuk jaringan kebencanaan masa depan yang dapat mencakup sistem telekomunikasi generasi 2G, 3G, 4G dan 5G. Kata kunci : MCRBS, Antena Vivaldi Ultra Wide Band, Bandwidth. Abstract One of technology for post disaster management is Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS). this final project designed Vivaldi antenna which classified in Cavity class antenna for MCRBS. Vivaldi antenna has been chosen because this antenna has high Gain, wideband that could receive signal from 2G up to 5G, and also supplied with high power. in this final project designed antenna with frequency operation from 700 MHz up to 6 GHz. Aluminium is chosen for material to build this antenna, with 100 cm length, 50 cm width, and 0.5 cm for its thickness. Furthermore this antenna is using N Female for its connector type. From realization and measurement shows that this antenna have several result of characteristic as well as Return Loss value is RL ≤ -10 dB, VSWR value is VSWR ≤ 2, radiation pattern is unidirectional, elips as its polarization, and also gain is G > 8 dB. With these good results and wide bandwidth, this antenna can be implemented for MCRBS for future disaster network which can cover all generations of telecommunication from 2G, 3G, 4G, and 5G. Keyword: MCRBS, Ultra Wide Band Vivaldi Antenna, Bandwidth.
Pendeteksian Perangkat Menggunakan Uav Dengan Komunikasi Device-to-device Evander Christy; Rina Pudji Astuti; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada area terdampak bencana, konsumsi energi dari masing-masing perangkat dan jaringan menjadi isu yang sangat krusial. Maka dari itu, terdapat kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi nirkabel yang hemat energi di daerah bencana yang luas secara cepat pada saat terjadi kerusakan infrastruktur jaringan komunikasi. Pada tugas akhir ini, diusulkan penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) sebagai Flying Mobile-Base Tower Station (FM-BTS) untuk mendeteksi perangkatperangkat yang berpotensi untuk membentuk komunikasi Device-to-Device (D2D) di area bencana. Komunikasi D2D yang akan digunakan dapat mengurangi konsumsi energi antar perangkat. Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya tidak memperhitungkan konsumsi energi dari UAV serta tidak memberikan saran penggunaan pola pada suatu keaadaan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dll. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memberikan pola terbang UAV yang dapat beradaptasi sesuai kondisi bencana dan tetap memperhatikan faktor konsumsi energi dari UAV. Beberapa pengembangan dari empat skema untuk pola terbang UAV, yaitu: O-Path, Rectangular-Path, ZigZag-Path, dan S-Path telah dilakukan. Peningkatan ini dapat mengurangi gap area pada pola terbang UAV sehingga terjadi peningkatan coverage untuk area tersebut. Untuk memperoleh pola terbang UAV yang terbaik untuk beberapa kasus bencana alam, beberapa simulasi telah dilakukan dan dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa pada kondisi bencana dengan pola kerusakan yang merata, pola terbang UAV yang optimal adalah S-Path dikarenakan coverage yang luas (mencakup sekitar 80 persen dari total perangkat di ketinggian terbang UAV 100 m). Sebaliknya, untuk kondisi bencana dengan pola kerusakan yang memusat,pola terbang UAV yang terbaik adalah O-path, diikuti dengan Rectangular-path dan ZigZag-path dikarenakan durasi terbang yang singkat dan konsumsi energi yang kecil (delapan kali lebih kecil dibanding S-path pada ketinggian terbang UAV 100 m). Kata Kunci : Device-to-Device, UAV, Device Discovery, 5G, Emergency
Perancangan Dan Realisasi Antena Mimo 8x8 Array Rectangular Patch Dengan U-slot Pada Frekuensi 15 Ghz Austin Bengeth I. Tambunan; Levy Olivia Nur; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Frekuensi 15 GHz digunakan dalam eksperimen jaringan teknologi 5G, yang di mana frekuensinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi radio yang dipakai seluler pada saat ini. Namun, karena beroperasi pada frekuensi yang sangat tinggi, sinyal atau gelombang rentan terhadap obstacles dan scattering. Untuk itulah jaringan teknologi 5G menggunakan teknologi antena dengan sistem massive MIMO yang di terapkan pada teknologi small cells. Digunakannya massive MIMO ditujukan untuk single array atau beamforming pada small cell. Tujuan tugas akhir ini adalah merancang sebuah antena MIMO rectangular patch pada frekuensi 15 GHz yang akan digunakan pada teknologi massive MIMO. Perancangan antena MIMO menggunakan 8 elemen. Bahan substrat antena mikrostrip menggunakan jenis Duroid 5880. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang di mana penelitian sebelumnya menggunakan antena MIMO dengan 4 elemen. Pada tugas akhir ini teralisasi antena MIMO 8×8 patch rektangular pada frekuensi 15 GHz dengan Return Loss terbaik sebesar -23.62 dB dan pada simulasi didapat -16.67 dB. Nilai gain yang di dapat sebesar 9.37 dB, pola radiasi unidirectional dan polarisasi eliptic.Keywords: antenna, MIMO, microstrip, rectangular patch
Analisis Koeksistensi Jaringan Lte Unlicensed Dan Wi-fi Pada Frekuensi 5ghz Arum Rachmapramita; Nachwan Mufti; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya permintaan pengguna layanan akses internet menyebabkan terjadinya peningkatan trafik. Dengan alasan tersebut peningkatan kapasitas harus dilakukan untuk memenuhi permintaan pengguna layanan dan memenuhi peningkatan trafik yang terjadi. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas adalah penggunaan spektrum frekuensi secara maksimal, disisi lain spektrum frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas. Dengan alasan kebutuhan permintaan kapasitas dan terbatasnya spektrum frekuensi yang tersedia, maka sebuah teknologi tidak hanya menggunakan spektrum frekuensi lisensi tetapi juga spektrum frekuensi non-lisensi. Penggunaan spektrum frekuensi non lisensi menyebabkan sebuah teknologi baru harus dapat beradaptasi dan berkoeksistensi dengan teknologi yang sudah ada sebelumnya. Pada penelitian ini, dibahas koeksistensi antara teknologi LTE-Unlicensed dan Wi-Fi yang menggunakan spektrum frekuensi non-lisensi 5GHz. LTE-U dan Wi-Fi dapat berkoeksistensi satu sama lain pada area geografis yang sama atau LTE-U eNodeB dapat ditempatkan berdampingan dengan Wi-Fi AP. Koeksistensi antara kedua teknologi ditinjau dari interferensi adjacent channel (ACIR) antara LTE-U eNodeB dan Wi-Fi Access Point. Skenario yang digunakan pada tugas akhir ini adalah LTE-U eNode B sebagai penginterferensi dan Wi-Fi AP sebatai terinterferensi dan sebaliknya pada indoor dan outdoor deployment dengan kondisi LOS dan NLOS. Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi sistem koeksitensi antara LTE-U eNodeB dan Wi-Fi Access Point didapatkan jarak minimal antara agar tidak terjadi interferensi adjacent channel adalah 24m-76m dengan deploymet indoor dan kondisi LOS, sedangkan dengan deployment outdoor 78m-194m kondisi LOS dengan Interference threshold 18dB dan 20,3dB. Dengan jarak 78m disimulasikan dengan software Atoll rata-rata nilai CINR adalah 15dB. Untuk simulasi dengan software RPS, dengan jarak 24m didapatkan nilai SIR rata-rata adalah 0,62dB.Kata Kunci: Spektrum Frekuensi Non-Lisensi, Koeksistensi, LTE-U, Wi-Fi, ACIR
Co-Authors A., Nachwan Mufti A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agie Vadhillah Putri Agung Nugroho Jati Agus D Prasetyo Agus Dwi Prasetyo Alif Randhy Pratama Alvian Raharjo Aji Amir Syarifudin Amiruddin, Rifki Anjang Purnomo ARDIANTO, FAJAR WAHYU Arfianto Fahmi Arum Rachmapramita Arum Rachmapramita Arum Rachmapramita, Arum Austin Bengeth I. Tambunan Bambang Setia Bambang Setia Nugroho Bhaskara Narottama Christian Mahardika Dammar Adi Sujiansyah Desti Madya Saputri Destia Rahmawati DWI ANDI NURMANTRIS Dwi Banyu Prawito Edwar Ernaldo Lumbantobing Erza Yoga Pamungkas Evander Christy Evi Nur Cahyanti FAJAR WAHYU ARDIANTO Fasny F. A Rafsanzani Fasny F. A Rafsanzani, Fasny F. A Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri, Fithqoti Afiroh Fransisca Elisa Rahardjo Gilang Dewangga Hanimaulia Hanimaulia Heroe Wijanto Heroe Wijayanto Husnul Khatim Intan Nuraeni Agfah Iswahyudi Hidayat Jones A.S., Kevin Kevin Jones A.S. Kevin Jones Sinaga Khoirul Anwar Kirbi Timur Nomas Laila Prakasita Levy Olivia N. Levy Olivia Nur Muhamad Fithryan Muhammad Agy Ramdhan Muhammad Arsyad Muhammad Irfan Riswandi Muhammad Purwa Manggala Nachwan Mufti Nachwan Mufti A. Nachwan Mufti Adriansyah Nadia Fitriana Latifah Nahla Dewi Sartika Nuriadnyana, Rana Obed Rhesa Ludwiniananda Patricius Evander Christy Raihan Anshari Ramaska Prima Agusta Rana Nuriadnyana Rana Nuriadnyana Rasheed Abdurrahman Mulyadi Rasheed Abdurrahman Mulyadi Ratna Mayasari Rifki Amiruddin Riga Marga Limba Rina Pudji Astuti Suci Monica Sari Uke Kurniawan Usman Ulfah Sulistiyani Widi Anggun Fitriana Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu