Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja dan pemerataan kesejahteraan. Namun, banyak pelaku UMKM yang menghadapi kendala dalam pengelolaan keuangan, pemasaran, dan akses terhadap teknologi digital yang memadai. Artikel ini mengangkat pemberdayaan UMKM melalui pelatihan digitalisasi pemasaran, penyusunan proposal bisnis, serta pengelolaan keuangan berbasis aplikasi untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan usaha. Program pengabdian ini dilaksanakan pada KUB Wanita Tama di Desa Bojong, Kabupaten Cilacap, yang sebelumnya bergantung pada metode pemasaran tradisional dan pencatatan keuangan manual. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mengadopsi pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD), yang melibatkan mitra dalam setiap tahap program, mulai dari persiapan, pelatihan, hingga evaluasi. Luaran yang dihasilkan dari program ini meliputi pemberian mesin Continuous Band Sealer DBF-1000 G, aplikasi Excel untuk pembukuan keuangan, dan peningkatan keterampilan dalam pemasaran digital melalui platform media sosial seperti Shopee, TikTok, Facebook, dan Instagram. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan produktivitas usaha sebesar 10% berkat penggunaan mesin sealer yang mempercepat proses pengemasan. Selain itu, penggunaan aplikasi Excel untuk laporan keuangan dari bulan Agustus hingga September 2025 telah memberikan keteraturan dan efisiensi dalam pencatatan keuangan. Aspek pemasaran digital pun mengalami peningkatan yang signifikan, dengan keterlibatan media sosial yang meningkat sebesar 20%, yang berdampak pada peningkatan jangkauan pasar dan pengenalan produk. Program ini telah berhasil meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnis KUB Wanita Tama, memberikan dampak positif terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik, serta memperluas jangkauan pasar secara digital.