Minuman tradisional jamu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal di Indonesia yang perlu dilestarikan agar tidak kalah dengan minuman kemasan kekinian yang praktis dan menarik. Kondisi perekonomian yang menurun akibat pandemik COVID 19 membuat ibu rumah tangga terpaksa berjualan demi membantu keuangan keluarga dengan berjualan minuman jamu. Tujuan kegiatan PKM ini adalah agar usaha ekonomi produktif ibu rumah tangga Kampung KB melalui inovasi yogjakara memiliki kualitas dan kuantitas produk sehingga meningkatkan nilai tambah. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan PKM adalah melalui pendampingan yang dilakukan tentang pentingnya memproduksi olahan jamu menggunakan alat teknologi agar efisien dan higienis serta pengelolaan sistem manajemen yang tepat mulai dari pemilihan atau persediaan, penyimpanan bahan baku sampai pengolahan produk berjalan dengan efektif dan efisien serta mengajarkan cara menjaga kehigienisan peralatan yang digunakan karena mitra menggunakan botol plastik atau bekas sirup sebagai wadah jamu. Selain itu pendekatan penyuluhan tentang khasiat minuman herbal terutama jahe dan yoghurt bagi kesehatan. Selanjutnya pendampingan pengetahuan manajemen dasar terutama tentang pelaporan keuangan, menentuan harga jual, dan pembuatan label untuk produk. Luaran dari kegiatan PKM ini didapatkan rerata skor tinggi untuk pengetahuan dan sikap peserta terkait obat herbal, peningkatan kualitas dan kuantitas produk, sistem produksi yang lebih efisien, memahami pentingnya sterilisasi peralatan serta dapat mengatur harga penjualan produknya dan memasarkan produknya dengan menggunakan label sendiri. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa melalui pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat lewat inovasi produk dapat meningkatkan perekonomian keluarga.