Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan

Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Membentuk Toleransi Antar Umat Beragama Berbasis Islam Wasathiyah di SMP Pancasila Krian Sidoarjo: Penelitian Qurrota A’yunin; Muhammad Farih
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis Islam Wasathiyah dalam membentuk sikap toleransi antar umat beragama di SMP Pancasila Krian Sidoarjo. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Partisipan meliputi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru PAI, dan siswa kelas VIII. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan validasi triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Pancasila menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw yang berpusat pada siswa (student-centered), mengintegrasikan nilai-nilai Islam Wasathiyah seperti moderasi, kerja sama, dan penghargaan terhadap keragaman. Model ini diimplementasikan melalui tiga pendekatan: (1)intrakurikuler (diskusi kelompok dan proyek "Buku Saku Toleransi"), (2) kokurikuler(kunjungan ke rumah ibadah dan refleksi spiritual), dan (3) ekstrakurikuler (kegiatan Pramuka dan OSIS lintas agama). Dampak positif terlihat pada empat aspek: spiritual (peningkatan ketakwaan inklusif), intelektual(pola pikir kritis), moral (empati dan keadilan), serta sosial (lingkungan sekolah harmonis). Teori Vygotsky (sociocultural theory), Banks (pendidikan multikultural), dan Dewey (contextual learning) menjadi landasan teoretis yang memperkuat efektivitas model ini. Kesimpulan penelitian mengungkap bahwa model PAI berbasis Islam Wasathiyah efektif membentuk toleransi melalui pendekatan holistik. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengeksplorasi dampak jangka panjang model ini di masyarakat serta integrasi teknologi digital. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia.
Peran Guru dalam Memasyarakatkan Pendidikan Islam Moderat: Penelitian Alifatud Dzakiyah; Muhammad Farih
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3378

Abstract

This article aims to analyze the important role of teachers in popularizing moderate Islamic education through learning approaches in formal schools and religious values-based habits in Islamic boarding schools (pesantren). Teachers not only function as instructors, but also as spiritual guides who shape an inclusive and tolerant understanding of Islamic values. This study highlights the strategies and challenges faced by teachers in carrying out their roles, and emphasizes the urgency of their contribution in shaping a just and compassionate society through moderate Islamic education. This study uses a qualitative analytical approach with literature review and document analysis as the main data sources. Data were analyzed using data reduction, data presentation, and conclusion drawing techniques. The results of the study indicate that teachers play a strategic role in strengthening religious moderation through role models, inclusive learning designs, and strengthening a humanistic educational culture. Formal schools have opportunities in strengthening the curriculum and social interactions across diversity, while Islamic boarding schools contribute through the role models of kiai and the Aswaja tradition that has internalized the values ​​of tawassuth, tasamuh, and tawazun. Emerging challenges include the penetration of digital extremist narratives and the uneven distribution of teacher competencies related to religious moderation pedagogy. Government support for the Religious Moderation policy provides a significant opportunity to strengthen the role of teachers in developing a generation with moderate morals and maintaining national harmony and social cohesion.
Strategi Pembelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran PAI Dalam Menanamkan Nilai Toleransi di SMP Negeri 2 Lamongan : Penelitian Eka Ila Sa’adah; Muhammad Farih
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 2 Lamongan. Strategi CTL dianggap relevan dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual, aktif, dan bermakna, khususnya dalam lingkungan sekolah yang multikultural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, dengan subjek penelitian terdiri dari guru PAI dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi CTL telah diimplementasikan dengan mengintegrasikan tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian autentik. Melalui strategi ini, siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, berdiskusi, bertanya, serta mengaitkan materi dengan pengalaman nyata mereka. Hal ini berdampak positif terhadap penguatan sikap toleran antarsiswa, seperti menghargai perbedaan, menerima pandangan orang lain, dan membangun interaksi sosial yang harmonis. Dengan demikian, pendekatan CTL dalam pembelajaran PAI terbukti efektif dalam membentuk karakter toleransi siswa di lingkungan pendidikan yang heterogen.