Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan

KOMPOSISI TARI DI BAWAH 35°C KLASIFIKASI GEJALA HIPOTERMIA DALAM PENGGARAPAN TARI TUNGGAL KONTEMPORER Dini Indah Putri; Riswani Riswani; Syahril Syahril
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 8, No 2 (2022): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v8i2.3108

Abstract

Karya tari ini berjudul Di Bawah 35°C terinspirasi dari sebuah fenomena yang dialami oleh penanjak gunung yaitu hipotermia. Hipotermia adalah keadaan suhu tubuh yang turun di bawah 35°C yang menyebabkan fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya mengalami gangguan. Gejala yang terjadi pada penderita hipotermia yang menjadi ketertarikan dan fokus pada karya ini. Untuk menggarap konsep menjadi sebuah karya tari maka pengkarya meggunakan salah satu metode untuk penggarapan karya yaitu pengumpulan data atau observasi, pengolahan data, studi pustaka, eksplorasi, penataan gerak, improvisasi, pembentukan dan evaluasi melalui konsep pendekatan inovasi dan interpretasi. Karya Di Bawah 35°C terdapat tiga bagian. yaitu bagian pertama hipotermia dengan klasifikasi ringan dengan gerak bergetar dengan postur mengecil atau menringkuk menggunakan musik iringan suara angin dan piano, bagian dua hipotermia dengan klasifikasi sedang, tubuh kaku, postur tubuh tegang dengan tenaga yang kuat menggunakan musik pengiring suara hujan, petir dan cello, pada bagian tiga yaitu hipotermia dengan klasifikasi berat, kesulitan bernafas, menggunakan gerak-gerak kontrek menggunakan musik iringan suara elektrocardiogram, alunan suara wanita, dan suara angin. Karya ini di pertunjukkan di pentas arena gedung Boestanul Arifin Adam dan menggunakan rias cantik panggung melalui rias korektif dengan kostum jaket bulu berwarna ungu, baju kaos turtleneck berwarna ungu, celana cargo panjang berwarna hitam, sarung tangan berwarna hitam, kaos kaki berwarna hitam mengkilap dan ungu. Kata kunci : Gejala, hipotermia, klasifikasi.
Interpretasi Ritual Kabaji Dalam Penciptaan Karya Tari Babaleh Tikam Rahmah Nadiati Nami; Wardi Metro; Riswani Riswani
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 9, No 1 (2023): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v9i1.1086

Abstract

 Karya yang berjudul “Babaleh Tikam” ini terinspirasi dari salah satu praktek gaib dan ilmu hitam yang ada di daerah MinangKabau khususnya di Kabupaten Pasaman Barat. Kabaji adalah guna-guna untuk membuat hubungan suami istri, usaha, atau persahabatan hancur dan rusak sehingga saling membenci, biasanya dengan menggunakan ramuan dan mantra. Biasanya  faktor penyebab kabaji adalah dendam, iri, dengki. Ramuan yang biasa digunakan seperti kain putih (kafan), benang tiga warna (merah, kuning,hitam), tanah orang mati kecelakaan, air mayat, jarum, rambut mayat. Dalam kehidupan ini ada hukum yang berlaku seperti pribahasa “apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai” yang artinya apa yang kita perbuat itu yang akan kita dapatkan. Jika kita ­berbuat baik, maka akan mendapatkan kebaikan, begitu juga sebaliknya,  jika kita  berbuat jahat maka akan mendapatkan kejahatan pula, secara umum yang kita kenal sebagai Karma. Pengkarya tertarik dari pengertian kabaji yang diinterpretasikan kepada pelaku atau pengirim yang mendapatkan balasan atas apa yang telah di perbuat (karma). Pada karya ini menggunakan tema non literer dan tipe abstrak. Metode yang digunakan pada karya ini adalah observasi, ekplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Karya ini terdiri tiga bagian, bagian pertama menggambarkan pelaku yang mulai  menunjukan sikap iri, dengki, dan dendam dan memilih praktek ilmu hitam sebagai tindakannya, bagian dua menggambarkan bagaimana orang yang dikendalikan oleh kabaji, bagian tiga menggambarkan bagaimana perbuatan yang telah dilakukan akan berbalik kepada dirinya sendiri.Kata Kunci: Kabaji; Babaleh Tikam; Ritual; Karya Tari