Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peran Musik Tradisi Kelintang Tungkal Sebagai Prosesi Malam Beinai Masyarakat Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Gunawan, Indra; Bahar, Mahdi; Aulia, Defni
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 3, No 3 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) April
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v3i3.412

Abstract

This study aims to know the role of the Kelintang Tungkal music tradition as a musical tradition that lives and develops in the Kampung Nelayan Sub-District as a form of social integration and a developing musical structure. The structure is seen from the perspective of anthropologogical music, that Kelintang Tungkal was originally used by the community as accompaniment music in medical ceremonies but at this time the ceremony was no longer played because the myth of the local community that rolled the Kelintang Tungkal community had a strong magical element, so that these types of blows may not be made or played anywhere. Then the local community changed the function of the Kelintang Tungkal as an entertainment activity for the local community at wedding parties, welcoming traditional guests and as dance accompaniment music. Most of the data collected in this study were obtained from research on places and performances, interviews, and references related to writing about tungkal latitude, and were analyzed with qualitative approach. This study concludes that there has been a change in the Kelintang Tungkal performance that was originally used for medical ceremonies, because the functional factor of the Kelintang Tungkal performance turned into entertainment.
Transformation of Krinok to Bungo Krinok Music: The Innovation Certainty and Digital-Virtual Contribution for Cultural Advancement Mahdi Bahar; Johannes Johannes; Uswan Hasan; Indra Gunawan; Zulkarnain Zulkarnain; Hartati M; Fatonah Fatonah
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v16i1.3529

Abstract

Innovation is a certainty for the development of folk music. The use of digital technology is part of the creation of folk music in the sense of evolution itself. Krinok music is one of Jambi’s traditional music themes. This music genre is a cultural wealth that has great potential for artistic development and advancement. Musical systems, melodic contours, musical grammar, and interval patterns make up the distinctive character of krinok music. The normative freedom of the singing text’s spontaneous expression in presenting this musical entity and its changes is the entity that colors this uniqueness. The contribution of digital technology in processing krinok music has the potential for reproduction and publication as an integral part of the creative process itself. The placement of krinok music as cultural property is an effort to process it creatively. The result was the birth of new music as a transformation of Jambi folk music called “bungo krinok” music. This creative activity is an effort to progress the Indonesian nation’s culture.
TRADISI GANDAI: DARI PERMAINAN ANAK SAMPAI MODAL KULTURAL MASYARAKAT KOTA JAMBI Defni Aulia; Mahdi Bahar; Indra Gunawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.01 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.5801

Abstract

Begandai adalah tradisi musikal yang tumbuh di dalam masyarakat Dusun Jambu Kecamatan Lahan Panjang Kabupaten Tebo Ulu Provinsi Jambi. Kesenian tersebut merupakan aktifitas tradisi yang biasa dilakukan oleh anak-anak, dan secara satu kesatuan dapat digolongkan kedalam jenis musik perkusi. Akibat faktor fungsional akan kebutuhan masyarakat yang beragam, menyebabkan kesenian tersebut tidak dapat bertahan atau punah di dalam lingkungan masyarakat Dusun Jambu, namun, atas dasar kepedulian para kreator seni di Taman Budaya Jambi tentang perspektif kesenian sebagai kebutuhan dalam menjaga integrasi sosial masyarakat, membawa tradisi musikal Begandai yang punah di Dusun Jambu dapat tumbuh kembali dalam tempat dan wilayah baru, yaitu di Taman Budaya Jambi, Kota Jambi. Berdasarkan fenomena tersebut, dilakukan suatu pengamatan, wawancara, dan pengumpulan data secara intensif untuk mengetahui konkrisitas perubahan tradisi Begandai setelah direkreasikan oleh seniman di Taman Budaya Jambi, dan kemudian disusun dalam laporan penelitian kualitatif berbentuk skripsi. Hasil verifikasi dan analisa data secara signifikan, tradisi musikal tersebut mengalami perubahan inovatif pada struktur tekstual dan kontekstual, bahwa tradisi Begandai setelah diadaptasi mengalami pergantian nama menjadi Begandai Batok, dengan sistem penggarapan komposisi musik lebih variatif dari bentuk aslinya, juga lebih banyak menggunakan instrument musik perkusi klasifikasi idiophone dan membranophone, serta difungsikan sebagai sarana hiburan yang ditampilkan dan dipertontonkan dalam seni pertunjukan formal. Selain itu, kepunahan tradisi musikal dalam lingkungan masyarakat Dusun Jambu, kemudian diaktualisasikan ke dalam nuansa baru oleh kelompok masyarakat Kota Jambi, bukan hanya menjaga nilai luhur suatu identitas tradisi yang lahir dalam masyarakat saja, tetapi juga menjaga eksistensi kelompok masyarakat Kota Jambi dalam pluralitas pergaulan multi etnis.
TARI SKIN SEBAGAI IDENTITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT KABUPATEN MERANGIN Pamela Mikaresti Ramlan; Mahdi Bahar; Indra Gunawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.91 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.6094

Abstract

Tari skin merupakan tarian rakyat Merangin yang merefleksikan kebudayaan dan keseharian masyarakat Kabupaten Merangin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan identitas budaya masyarakat Kabupaten Merangin melalui latar belakang penciptaan tari skin. Metode penelitian ini menggunakan penelitian etnografi-kualitatif dalam pendekatan fenomenologi di mana data diperoleh melalui pengamatan langsung dengan cara observasi, wawancara, perekaman, pemotretan dan menyususn laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari skin menggambarkan identitas budaya masyarakat Kabupaten Merangin khususnya melalui latar belakang penciptaan tari skin. Di setiap gerak pada tari skin menunjukkan gambaran identitas kehidupan perempuan Kabupaten Merangin. Hal ini dapat dilihat melalui karakteristik gerak tari skin yang menggambarkan perempuan-perempuan yang tangguh, kuat, dan mandiri.
LEGITIMASI SENIMAN DAN KARYA SENI DI TAMAN BUDAYA JAMBI (TINJAUAN SOSIOLOGI SENI) Defni Aulia; Mahdi Bahar; M Ardhi Gunawan; Indra Gunawan; Wahyu Pratomo; Muhammad Alfath
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 3 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.393 KB) | DOI: 10.22437/titian.v3i1.7029

Abstract

Seniman dan karya seni bernuansa tradisional yang berada pada tatanan kode kultural masyarakat Jambi, adalah akumulasi modal kultural yang dilegitimasi pemerintah Provinsi Jambi untuk membentuk identifikasi distingtif sebagai citra kultural di luar batas teritorial Provinsi Jambi. Suatu mekanisme tindakan deviasi diferensial yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjalankan otoritas otonom atau desentralisasi politik lokal, yang merupakan upaya untuk membedakan diri dari lajur Kebudayaan Minangkabau dan Melayu Islami yang selama ini sudah menyatu dan mendominasi dalam struktur sosial masyarakat Jambi.
Estetika Pertunjukan Kesenian Krinok di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Indra Gunawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.841 KB) | DOI: 10.22437/titian.v4i2.11338

Abstract

Kesenian krinok merupakan seni pertunjukan tradisional pada masyarak melayu jambi, tepatnya berkembang di Kabuptaen Bungo Provinsi Jambi. Kesenian tradisi ini terlahir dari kebiasan-kebiasan masyarakat ketika perhelatan muda-mudi dan sebagai pelepas lelah bekerja di ladang (kebun) hingga akhirnya berkembang menjadi seni pertunjukan tradisional. Perkembangan ini tidak terlepas dari pandangan Multikultural serta multikecer dasan di dalam kesenian ini. nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung didalamnya menjadi dasar nilai estetika yang dapat dipahami sebagai filosofi dari kebudayaan seperti ini. Kata kunci: Kesenian krinok, seni pertunjukan tradisional, estetika, intrinsik dan ekstrinsik
Dari Krinok ke Bungo Krinok: Pemajuan Seni Musik Budaya Melayu Jambi Berkepribadian Menuju Persaingan Global Mahdi Bahar; Johannes Johannes; Uswan Hasan; Indra Gunawan; Hartati Hartati; Fatonah Fatonah; Zulkarnain Zulkarnain
Proceeding International Conference on Malay Identity Vol. 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractKrinok is one of the traditional music genres of the people of Jambi, is a treasure of musical culture and has the potential to be advanced. Its musical potential consists of several characters, especially the tone system, melodic contours, grenades, interval patterns, and circular musical journeys, as well as the normative freedom of expression of spontaneous singing texts in the presentation that characterizes this musical entity. In development as an effort to promote, several aspects mandated by the constitution (UUD-1945) are considered, namely, advancing in the midst of world civilization, and through development; (UU-RI) aims as an investment to build the nation's future and civilization, as well as personality. Efforts to advance from Krinok music to Bungo Krinok are manifested in three forms of model music, namely: children, youth and adults. Keywords: Krinok, bungo Krinok, advancement, personality, global
Pembinaan Vokal Grup Pada Guru dan Siswa Di SMP N 7 Muaro Jambi Mahdi Bahar; Sri Ramadhanti; Ofa Yutri Kumala; Indra Gunawan; Hartati Hartati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8452

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kecakapan pada guru dan siswa dalam bidang seni music khususnya vocal (vocal grup) untuk mengembangkan motorik siswa dan dapat meningkatkan imajinasi serta mampu menjadi wadah pengungkapan emosi dan ekspresi. Pembelajaran vocal grup dimasukkan kedalam kurikukulum pembelajaran seni music dg kompetensi dasar yaitu siswa mampu mengekspresikan diri lewat karya music sederhana. Selain itu, vocal grup dijadikan ekstrakurikuler di sekolah mengingat bernyanyi merupakan salah satu kegiatan berkesenian yang sangat menyenangkan. Pada pelaksanaan kegiatan PKM ini, pembinaan dan pelatihan dilakukan dengan cara memberikan wawasan secara teoritis dan praktik di bidang teknik dasar olah vocal atau bernyanyi. Dan mengembangkannya kedalam bentuk vocal grup. Pembinaan vocal grup untuk guru dan siswa di SMP N 7 Muaro Jambi diharapkan dapat membantu menambah wawasan bagi guru seni budaya sehingga bisa diterapkan di dalam proses belajar mengajar. Serta dapat meningkatkan minat dan bakat serta keterampilan siswa dalam bernyanyi.
NGIMBAU TUAN: KOMPOSISI MUSIK TERNARY Gen Dekti; Mahdi Bahar; Indra Gunawan
Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol. 1 No. 01 (2022): Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.877 KB) | DOI: 10.22437/cs.v1i01.18431

Abstract

Komposisi musik Ngimbau Tuan merupakan representasi musikal mantra ritual Asik Pumbaru Jikat di Desa Mukai Sebrang, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci. Ritual Asik Pumbaru Jikat bertujuan untuk mensucikan tempat pelahu, diyakini sebagai tempat tinggal roh-roh leluhur. Melalui interpretasi terhadap prosesi ritual menjadi komposisi musik, pengembangan elemen struktural seperti repetition, augmentation, diminution, sequence, alternation, interlocking, canon, dan fugue digunakan untuk mewujudkan ide musikal menjadi frasa-frasa komposisi. Secara keseluruhan, karya Ngimbau Tuan menggunakan struktur musik tiga bagian (ternary) yang terdiri dari sub-judul part I (Jikat), part II (Asik) dan part III (Sembah) yang diadopsi dari penamaan setiap prosesi ritual.
MUSIK TRADISIONAL JAMBI SEBAGAI SUMBER PROJECT BASED LEARNING PADA MATA KULIAH KOMPOSISI MUSIK II PRODI SENDARATASIK UNIVERSITAS JAMBI Gen Dekti; Hartati Hartati; Indra Gunawan
Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 2 No. 02 (2023): Prabung Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan (Desember 2023)
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpps.v2i02.29777

Abstract

Musik tradisional daerah Jambi merupakan bahan kajian pada bidang dan minat musik di Program Studi Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik). Mata kuliah Komposisi Musik II adalah mata kuliah lanjutan dan mata kuliah akhir dari pembelajaran teori musik, teori kebudayaan, dan konsep musik yang memuat pembelajaran praktek (project) untuk capaian pembelajarannya. Model Project Based Learning (BjBL) dengan skema Team Based Learning (TBL). Penelitian ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar lebih aktif dan menguasai ilmu pengetahuan serta terampil dalam menciptakan karya musik. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif fokus pada eksperimen gagasan struktural musikal. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan temuan dari proses karya atau sebuah produksi laboratorium yang bisa dinikmati dan dianalisis kembali oleh audiens. Presentasi merupakan salah satu luaran dari siklus pertama yang menjadi tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam memaparkan materi dan memahami materi pembelajaran. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan penerapannya pada mahasiswa semester VII dalam mata kuliah Komposisi Musik II sangat efektif pada pebelajaranya sehingga mampu meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa semester VII dalam rangka persiapan Tugas Akhir pada Program Studi Seni Drama Tari dan Musik.