Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Industri Hasil Perkebunan

TEKNOLOGI DIGITAL SENSOR WARNA UNTUK MENGUKUR TINGKAT FERMENTASI KAKAO (ULASAN) Nurhayati Nurhayati; Ratri Retno Utami; Yusdianto Yusdianto
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v14i2.4656

Abstract

Pemerintah berencana untuk memberlakukan SNI Kakao No. 2323-2008 secara wajib sebagai upaya meningkatan mutu biji kakao. Diantara aspek mutu dalam SNI yang sangat penting adalah tingkat fermentasi yang sempurna. Sampai saat ini, tingkat fermentasi ditentukan dengan metoda uji belah, yang hanya membandingkan warna keping biji secara secara visual dan kualitatif. Warna cokelat menunjukkan tingkat fermentasi yang sempurna dan warna ungu dominan digolongkan sebagai under fermented. Cara uji yang bersifat subyektif ini sering menimbulkan permasalahan karena perbedaan persepsi antara pedagang dan petani tentang kualitas biji yang sedang ditransaksikan. Untuk itu perlu adanya inovasi berbasis teknologi digital menggunakan sensor warna yang akan mengetahui tingkat fermentasi secara obyektif, efektif dan efisien. Ulasan ini bertujuan untuk mengetahui potensi teknologi digital sensor warna sehingga bermanfaat untuk menentukan tingkat fermentasi sempurna dari kakao.
ANTIOKSIDAN BIJI KAKAO: PENGARUH FERMENTASI DAN PENYANGRAIAN TERHADAP PERUBAHANNYA (ULASAN) Ratri Retno Utami
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.717 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i2.4062

Abstract

The main cocoa antioxidant compounds are flavanols that consist of monomer (epicatechin and catechin) and oligomers from dimers to decamers (procyanidin), with small quantity of anthocyanin (cyaniding glucoside) and flavonol (quercetin glycoside). Cocoa processing stages that affect antioxidant compounds changes atre fermentation and roasting. Fermentation causes decrease of polyphenol content due to polyphenols diffusion out of the cotyledons, furthermore polyphenols undergo oxidation and condensation. Roasting temperature more than 70oC cause loss of (+)-catechin. During roasting, protein that bounded to the cell wall (cellulose and pectin) undergo Maillard reaction where its products potentially as antioxidants. This study is useful to know the proper of cocoa beans processing so antioxidant content can be maximized.
ANALISIS MUTU ORGANOLEPTIK KOPI BUBUK ARABIKA (Coffea arabica) BITTUANG TORAJA Andi Tenri Fitriyah; Dody Kape; Baharuddin Baharuddin; Ratri Retno Utami
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i1.6902

Abstract

Kopi arabika (Coffea arabica) mempunyai mutu cita rasaterbaik dibandingkan jenis kopiyang lain, dengan ciri biji berbentuk putih kehijauan dan daun hijau tua. Secara umum,pengolahan kopi di Indonesia terdiri dari pengolahan secara kering, secara basah, dan luwak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kopi arabika secara organoleptik (warna, tekstur,aroma, rasa) melalui proses pengolahan bahan baku (kering, basah, luwak). Berat biji kopiarabika untuk masing-masing perlakuan adalah 1000 gram. Setelah dilakukan prosespengolahan, biji kopi disangrai dan digiling, dilakukan analisis rendemen dan kadar air, kemudiandilakukan penyeduhan dengan air panas 500 mL. Setelah itu dilakukan pengamatan sensori(warna, tekstur, aroma, rasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi padaperlakuan luwak yaitu 95,7% dan kadar air yang tertinggi pada perlakuan kering yaitu 4,86%,dimana kadar air ini sesuai dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu maksimal7%. Berdasarkan uji organoleptik, warna terbaik adalah perlakuan basah dengan nilai sebesar4,49; tekstur terbaik adalah perlakuan kering sebesar 3,85; dan aroma serta rasa terbaik adalahperlakuan luwak dengan nilai masing-masing sebesar 5,17 dan 3,83.
KONTRIBUSI KOMPONEN TEKNOLOGI INDUSTRI PENGOLAHAN COKELAT (STUDI KASUS CV. X) Ratri Retno Utami; Zuhrawaty Zuhrawaty; Tristania Pranasari
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v15i1.5972

Abstract

Abstrak: Teknologi merupakan faktor penentu terbentuknya daya saing industri. Komponen teknologi antara lain technoware, humanware, infoware, dan orgaware. Tujuan penelitian adalah menghitung nilai koefisien kontribusi komponen teknologi (TCC) dan menentukan rekomendasi strategi pengembangan komponen teknologi di CV. X. Komponen teknologi ini diukur menggunakan metode teknometrik dan Analytical Hierarchy Process untuk menentukan posisi suatu industri dibandingkan dengan pesaingnya. Hasil perhitungan TCC diperoleh nilai 0,3966 (buruk hingga sedang), sehingga CV. X perlu melakukan perbaikan pada komponen teknologi yang memiliki nilai kontribusi paling rendah. Komponen teknologi dengan nilai intensitas kontribusi komponen teknologi paling tinggi adalah infoware (0,488) sehingga menjadi prioitas pengembangan di CV. X. Analisis gap, menunjukkan bahwa CV. X mempunyai nilai TCC yang lebih rendah dari kompetitornya, dengan komponen yang masih tertinggal adalah technoware dan orgaware. Rekomendasi strategi perbaikan komponen teknologi adalah memperbaiki semua komponen teknologi sesuai dengan prioritas pengembangan.Kata kunci: teknometrik, Analytical Hierarchy Process, industri pengolahan cokelat, analisis gap
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PERMEN COKELAT TIRAMISU Andi Tenri Fitriyah; Hendra Saputra Setiawan; Abdul Halik; Baharuddin Baharuddin; Ratri Retno Utami; M. Mukhlis Afriyanto
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Industri hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i1.7685

Abstract

Daun jambu biji mengandung tanin yang dapat berperan sebagai antioksidan, anti diare, dan anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi perbandingan terbaik antara cokelat tiramisu dengan ekstrak daun jambu biji dan mengetahui kadar air, total lemak, serta sifat organoleptik dari cokelat tiramisu yang dihasilkan. Perlakuan penelitian yaitu cokelat tiramisu dengan konsentrasi (100%, 95%, 90%, 85%) dan ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi (0%, 5%, 10%, 15%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa semakin banyak ekstrak daun jambu yang ditambahkan akan mengakibatkan kadar air semakin tinggi, kadar lemak semakin rendah, dan sifat organoleptik yang semakin tidak disukai panelis. Kadar lemak permen cokelat tiramisu dengan penambahan ekstrak daun jambu biji yang dihasilkan dalam penelitian ini masih memenuhi SNI 7934:2014 Cokelat dan produk-produk cokelat
PRODUCTION MANAGEMENT OF CRUDE PALM OIL (CASE STUDY AT “X” COMPANY Baharuddin Baharuddin; Kadek Rantawan; Andi Tenri Fitriyah; Ratri Retno Utami; Nurhayati Nurhayati; Mulono Apriyanto
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Industri hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i1.7536

Abstract

Factors that influence Crude Palm Oil (CPO) production is the increase in CPO consumption and with the implementation of CPO production process management, it can meet domestic and export demand. The purpose of this study was to determine the application of CPO production process management at “X” Co. This research has been conducted from May to June 2018. The data collection technique was purposive sampling with descriptive analysis. The results obtained indicate that based on the implementation of production management, improvements are still needed through increasing CPO production by increasing the capacity of production machines from 2.5 tons per lorry to 10 tons per lorry. In addition, it is also necessary to improve the quality of human resources and products to increase the company's competitiveness. Keywords: management, production, demand, CPO, planning
STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI, GUGUS FUNGSI, PROKSIMAT, POLIFENOL, FLAVONOID, TANNIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUBUK DAUN MEKAI (Pycnarrhena tumefacta Miers) Miftakhur Rohmah; Bernatal Saragih; Ratri Retno Utami; Kartika Sari; Anton Rahmadi
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v17i2.7808

Abstract

Mekai (Pycnarrhena tumefacta Miers) merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai penyedap rasa alami oleh masyarakat Dayak Kalimantan Timur secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar protein dan kandungan flavonoid, fenol, untuk mengamati struktur kristal, morfologi, gugus fungsi, serta mengukur kandungan proksimat, polifenol, flavonoid, tanin, dan menguji aktivitas antioksidan serbuk daun mekai. Penelitian ini terdiri atas dua faktor yaitu jenis pengering dan waktu pengeringan dengan perbandingan penjemuran di bawah sinar matahari. Perlakuan tanin, dan antioksidan IC50 terhadap radikal 2,2′-azinobis(3-ethylbenzthiazoline-6-sulfonic acid) pada keempat sampel terpilih. Karena teknik pembubukan sampel yang seragam, data difraktogram dari keempat sampel menunjukkan pola pembentukan puncak kristal yang hampir sama. Namun, bentuk kristal yang diamati dengan Scanning Electron Microscope mengungkapkan variasi retak dinding sel karena perbedaan perlakuan panas. Dengan perbesaran 500x dan 300x, beberapa pola retakan dapat diidentifikasi pada empat sampel, antara lain cavity, cracks, flaky microparticles, hollow holes, hollow tubules, ridged, pores, ridges, rupture, ruptured strands, shrinked cavity, and spongy formation. Puncak gugus aktif yang diamati berkisar antara 3500 hingga 2250 cm-1 dan ditafsirkan sebagai gugus hidroksil, metil, hidrokarbon, dan karbonil.