Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Jenis-Jenis Hama Serangga Gaharu (Aquilaria mallacensis Lamk) di Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi RIAU Sri Rahayu Prastyaningsih; Anna Juliarti
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.389 KB) | DOI: 10.31849/jurkim.v3i1.12043

Abstract

The presence of insect pests has an important effect on the success of plant maintenance. The level of attack caused by insect pests can cause plants to die. The purpose of the study was to analyze agarwood plants that were attacked by insect pests and identify the types of insect pests that attack agarwood plants. The research method used is descriptive. The assessment of the level of damage to agarwood plants due to insect pests is calculated based on the criteria for damage caused by insect pests. Identification of insect pests is carried out directly in the field based on the activity of insects that damage agarwood plants. Based on the results of the identification of insect pests that damage agarwood plants, there are 5 types of insect pests, namely the type of White Flea (Pseudococcus sp.), Leaf Caterpillar (Heortia viitessoides), Pitama hermesalis, Coreidae and Locusta migratoria. The insect pest attack rate is 2.3% and is included in the low category. It is necessary to intensive monitoring can insect pest attacks. If the insect pests found, they should clean up the environment from pests
POTENSI PENYERAPAN KARBON DAN PEMANTAUAN KESEHATAN POHON Eucalyptus pellita DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING, PEKANBARU, RIAU Sri Rahayu Prastyaningsih; Eno Suwarno; Emy Sadjati
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 1 Edisi Maret 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i1.19026

Abstract

Peranan pohon sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan dalam kampus sebagai penghasil O2 dan menyerap CO2. jumlah karbon yang disimpan dalam pohon berbanding lurus dengan volume kayu dan biomassa pohon yang dihasilkan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya volume kayu dan biomassa pohon adalah kondisi kesehatan pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah volume kayu (m3), potensi karbon (ton) dan serapan CO2 (ton) yang dihasilkan tegakan Eucalyptus pellita dan kondisi kesehatannya. Penelitian ini dilakukan di 5 (lima) lokasi di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau yaitu di Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknik, sekitar Lapangan Bola dan Danau/Ekoriparian. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey pada seluruh pohon E.pellita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume kayu yang dihasilkan sebesar 274,19 m3 yang tersebar di Fakultas Ilmu Komputer (50,64 m3), Fakultas Kehutanan (70,41 m3), Fakultas Teknik (9,51 m3), sekitar Lapangan Bola (106,37 m3) dan Danau/Ekoriparian (37,25 m3). Biomassa tersimpan sebesar 260.408,33 kg sd 270.959,85 kg dengan kandungan karbon tersimpan sebesar 122.391,92-ton sd 127.351,13-ton dan serapan CO2 sebesar 954,83-ton sd 993,52-ton. Hasil pemantauan kesehatan pohon, dari 451 pohon E. pellita terdapat 14 batang pohon yang mengalami kerusakan. Pohon dengan pertumbuhan kurang sebanyak 7 batang, kerusakan akibat hama penyakit 5 batang dan kerusakan fisik mekanik sebanyak 2 batang sehingga jumlah pohon rusak adalah 14 batang (3,1%).
Cultivating Vegetable Plants in Pots to Introduce Environmental Education for Elementary School Students: Budidaya Tanaman Sayuran dalam Pot Dalam Rangka Mengenalkan Pendidikan Lingkungan Untuk Siswa Sekolah Dasar Sri Rahayu Prastyaningsih; Azwin Azwin; Sri Wahyuni
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i3.19646

Abstract

SD TQ Anas bin Malik is an elementary school established by the Anas bin Malik Foundation in 2022 by the Anas Foundation. SD TQ Anas Bin Malik focuses students on Islamic education based on the Quran and As-Sunnah. Learning activities were carried out in several houses in a complex rented by the Foundation. As a new school, school facilities are still fewer. The children also do not yet have extracurricular activities. The cultivation of vegetable plants in pots is a solution for extra-curricular activities. Community Empowerment activities held on Friday, January 12, 2024, at 07.00 WIB until it is over. There are 18 participants who combination of classes IV, V, and VI. The results of activities that have been successful are socialists on the cultivation of vegetable plants in pots, plant, and evaluation of plant growth.
KONSENTRASI ZPT AUKSIN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PORANG (Amorphophallus onchophyllus Prain.) Juliarti, Anna; Prastyaningsih, Sri Rahayu; Utami, Sri
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 17 No. 2 (2023): Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v17i2.8985

Abstract

Porang is in great demand because it is very prospective and expensive. Bulbil Porang's bulbil dormancy period depends on the season. ZPT (Growth Regulatory Substance) is very important as a trigger for breaking dormancy and stimulating roots. The aim of this study was to analyze the growth response of Porang shoots to the concentration of ZPT Auxin and the immersion time. Research design applied was Factorial RAL with 2 factors, namely Auxin concentration and Porang bulbil immersion time. Auxin concentration consisted of 4 levels, namely control (without Auxin), 100 mg/l water, 300 mg/l water, and 500 mg/l water. The immersion time factor consists of 3 levels, namely control (immersed); 1.5 hours of immersion, and 3 hours of immersion. The results showed that the 1.5 hour auxin ZPT immersion time had a significant effect on all observation parameters, namely shoot time, number of shoots, height and diameter of Porang shoots. The best growth percentage of Porang shoots resulted from the A1L1 interaction (auxin 100 mg/l water: 1.5 hour immersion). The interaction between A2L1 (300 mg/l water auxin: 1.5 hours immersion) and A3L1 (300 mg/l water: 1.5 hours immersion) treatment resulted in the best increase in height and diameter of Porang shoots.
Pengaruh Konsentrasi Calcibor pada Eucalyptus pellita di Persemaian Research and Development PT. Arara Abadi : The Effect of Calcibor Concentration on Eucalyptus pellita In Nursery Research and Development PT. Arara Abadi Aldi Seprianda; Sri Rahayu Prastyaningsih; Azwin Azwin; Anna Juliarti; Enny Insusanty
HUTAN TROPIKA Vol 19 No 2 (2024): Volume 19 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v19i2.15583

Abstract

Eucalyptus pellita is a fast-growing in forest industrial plantation. This research aims to analyze the effect of the best Calcibor concentration on Eucalyptus pellita at Nursery Research and Development PT. Arara Abadi. This research was carried out experimentally with CRD, 1 factor consisting of 5 treatment levels, namely: not fertilized (control), 0.5 ml Calcibor fertilizer/liter of water, 1 ml Calcibor fertilizer/liter of water, 3 ml Calcibor fertilizer/liter of water, 5 ml Calcibor fertilizer/liter of water. Each treatment was repeated 1 time to obtain 20 experimental units, each experimental unit consisting of 5 seeds, for a total of 100 seeds. The results of the research showed that the application of Calcibor fertilizer to all treatments resulted in the percentage of growth of live Eucalyptus pellita seedlings reaching 100%. The results of variance analysis showed that the application of Calcibor fertilizer had a very significant on increasing the height of the seedlings, the diameter of the seedlings, and the number of leaves of the Eucalyptus pellita. The T3 treatment (3 ml of Calcibor fertilizer) was the best dose and produced better leaf quantity.
Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Lilin Aromaterapi Azwin, Azwin; Prastyaningsih, Sri Rahayu; Yelmiza, Yelmiza; Herru, Yoan De Nanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1608

Abstract

Limbah minyak jelantah merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga dan kegiatan restoran yang jumlahnya semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin besar pula. Limbah ini dapat mencemari lingkungan air dan tanah serta apabila dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang membahayakan manusia. Dalam kegiatan ini minyak jelantah yang merupakan limbah di daur ulang untuk menjadi lilin aromatik yang memiliki kegunaan lebih banyak dan memiliki nilai jual yang lebih besar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mitra tentang dampak limbah minyak goreng terhadap kesehatan dan lingkungan dan meningkatkan keterampilan mitra dalam membuat lilin aromaterapi. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan memberikan materi secara lisan dan praktek membuat lilin. Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta diberikan kuisioner sebelum dan sesudah pemberian materi, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan praktek yang diilakukan. Hasil kegiatan PkM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa dan siswi jurusan kimia di SMK Negeri 1 Tualang tentang pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Sebelumnya yang mengetahui tentang pembuatan lilin aromaterapi ini hanya 77,38% meningkat menjadi 100% dan seluruh siswa mnegetahui cara pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah tersebut.
Pengolahan Yoghurt dan Madu untuk Pemberdayaan Perempuan Suhesti, Eni; Ningsih, Ambar Triratna; Prastyaningsih, Sri Rahayu; Hadinoto, Hadinoto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.2000

Abstract

Mitra dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu yang bergabung dalam kelompok pengajian di Jalan Umban Sari RT.01 RW 10 Kelurahan Umban Sari Rumbai Pekanbaru Yoghurt merupkan makanan yang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, yaitu melawan mikroorganisme jahat di dalam usus dan memeperlancar pencernaan.  Pembuatan yoghurt dan pengolahannnya dengan menggunakan campuran madu dan bahan-bahan lain dapat dilakukan dengan mudah oleh perempuan yang menjadi mitra kegiatan. Permasalahan mitra adalah : 1) masih terbatas pengetahuannya tentang manfaat yoghurt dan madu, 2) pengetahuan mitra masih terbatas tentang cara pembuatan yoghurt, 3) belum memiliki keterampilan dalam pembuatan dan pengolahan yoghurt dengan menggunakan madu dan bahan-bahan lainnya. Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah penyuluhan dan pelatihan. Pelatihan diterapkan dengan tujuan mitra mampu membuat dan mengolah yoghurt menjadi beragam olahan makanan atau minuman yang sehat dan lezat. Hasil yang dicapai dalam kegiatan penyuluhan adalah mitra meningkat pengetahuannya secara signifikan tentang yoghurt dan madu, serta manfaat dan kegunaannya. Mitra juga telah terampil dalm pembuatan dan peracikan yoghurt dan madu untuk konsumsi maupun untuk perawatan kulit.
Peningkatan Kapasitas Siswa SMA Dalam Optimalisasi Lahan dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Sri Rahayu Prastyaningsih; Hadinoto Hadinoto; Dodi Sukma; Yelmiza Yelmiza; Yoan De Nanda
SEJAGAT : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): October
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/sejagat.v1i2.5412

Abstract

The Baitul Quran located in Pekanbaru, is relatively new, which means it has a lot of vacant land. As a result, tree planting is necessary to beautify the environment. Similarly, Pekanbaru Sports High School also has vacant land that needs to be utilized. The methods employed sosialization, planting practise, and evaluation. Sosialization is conducted to enhance the partners' knowledge about the role of trees in mitigating the effects of climate change. Tree planting and maintenance practices are implemented to ensure that partners are capable of planting and caring for trees, contributing to the reduction of global warming. The results at Ponpes Baitul Quran and Pekanbaru Sports High School indicate an increase in student knowledge about climate change. Although students at both schools have a similar understanding of climate change, students at Pekanbaru Sports High School demonstrate a stronger grasp of climate change. In contrast, students at Ponpes Baitul Quran show a better understanding of the practical aspects of planting and maintaining trees. Tree planting on the vacant land at these schools creates microclimate. The survival of the trees ranges from 95% to 99%. The best growth in durian trees, followed by eucalyptus, with areca nut trees showing the lowest.
Aksi Hijau Siswa SMA: Membangun Ekoriparian Dengan Tanaman Lokal Di Universitas Lancang Kuning Prastyaningsih, Sri Rahayu; Azwin, Azwin; Martalasari, Martalasari; Sukma, Dodi
FLEKSIBEL: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Edisi April 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/fleksibel.v6i1.26504

Abstract

Keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian utama dalam perubahan iklim dan kualitas ekosistem. Salah satu yang dilakukan Universitas Lancang Kuning adalah membangun taman eko-riparian, sebagai bagian dari pengelolaan ekosistem perairan dan bantaran sungai di sekitar kampus. Fakultas Kehutanan dan IPA Universitas Lancang Kuning mengajak siswa SMA Negeri 16 Pekanbaru untuk melakukan aksi hijau melalui kegiatan kemasyarakatan. Dengan semangat peduli lingkungan, sebanyak 39 siswa kelas XII mengikuti aksi penanaman untuk memperkaya vegetasi bantaran sungai. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2024. Siswa diberikan sosialisasi tentang pentingnya ekosistem bantaran sungai dan praktik penanaman. Hasil pre-test menunjukkan pemahaman siswa terhadap bantaran sungai dengan skor rata-rata 52,5%, sedangkan skor post-test menunjukkan 83,75%. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan penyuluhan berbasis praktik dapat meningkatkan kepedulian dan pengetahuan siswa. Semua bibit tanaman yang ditanam dalam waktu 1 bulan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 100%.
Konsep Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Adat di Indonesia Suwarno, Eno; Prastyaningsih, Sri Rahayu; Hadinoto, Hadinoto; Sukma R.A, Dodi; Ikhwan, Muhammad
Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (JURKIM) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin (Jurkim)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/g52h1k21

Abstract

Customary forests in Indonesia have very important ecological, social, and cultural values. However, their existence faces serious challenges such as tenure conflicts, ecological degradation, and policy fragmentation. This article proposes the concept of increasing the role of universities in supporting sustainable management of customary forests through the tridharma: education, research, and community service. By integrating local wisdom into the curriculum, community-based research, and transformative service, universities can strengthen the capacity of indigenous communities and fight for forest sustainability. This article also offers concrete strategies, such as the establishment of a Center for Customary Forest Studies, strengthening multi-sector collaboration networks, and educational affirmation programs for indigenous youth. With a more responsive, collaborative, and community-based approach, universities are expected to become strategic supporting institutions for equitable and sustainable customary forest conservation.