Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Impact Of Pornography Addiction On Interpersonal Communication Capability (A Case Study In Students Of Islamic Education Faculty Ibn Khaldun Bogor University) Tauhid, Muhammad; Rahman, Imas Kania; Rofiah, Rofiah
KOMUNIKA Vol 2 No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komunika.v2i2.4614

Abstract

The purpose of this study was 1) to find out and explain fornography, 2) To find out and explain interpersonal communication, 3) to determine the impact of fornographic addiction on interpersonal communication of FAI students at Ibn Khaldun University, Bogor. This type of research is field research (field research), which is data collection carried out by research at the scene of the symptoms being investigated. Methodologically this research is descriptive qualitative, namely research that produces descriptive data in the form of written or oral words from people and observed behavior. The results showed 1) pornography addiction types of FAI students at Ibn Khaldun University in Bogor, namely in the form of prono films, and pornographic images that are often seen and downloaded via smartphone, 2) Interpersonal communication of University of Ibn Khaldun FAI students found communication barriers such as not saying what he is feeling. Most students tend to be closed either to their friends or other people especially with the opposite sex, 3) Addiction to pornography has an impact on interpersonal communication of FAI students atIbn Khaldun University, Bogor. Pornography makes students' thinking become full of sex. Sex thoughts will master theirsubconscious. This will make people mentally disturbed and challenged to try.
ISLAM DAN NEGARA DI ABAD XX Tauhid, Muhammad
JURNAL TAPIS Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v10i1.1602

Abstract

AbstrakSalah paham terhadap Islam, adalah sebuah hasil dari usaha keras`musuh-musuh Islam, berbagai bentuk kesalah-pahaman tersebut ditebarkan dalam rangka mereduksi nilai bahkanmenghilangkan cahaya Islam dari muka bumi ini. Namun demikian Islam dengan sendirinya menjawab dan membantah semua itu dengan “al-Qur’an, kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya.Islam adalah agama universal, mencakup serluruh aspek kehidupan, karenanya harus diimplementasikan secara utuhdan kontinyu, namun semua itu penuh dengan tantangan terutama dunia Islam meskipun merdeka setelah perang dunia II, tetap dalam genggaman dan dominasi penjajah (barat).Tidak mudah untuk lepas dari semua itu, perilaku kehidupan anbiya’ (para nabi) termasuk Nabi Muhammad saw yang telah dipatrikan dalam al-Qur’an dan sirohnya dalam berbagai aspek, baik cara, pola dan strategi dalam berbagai aspek kehidupan mereka adalah pelajaran yang terpenting untuk menggapai kejayaan Islam dan ummatnya. Paling tidak dengan kekuatan iman dan persatuan ummat secara kokoh dan kontinyu.Kata Kunci: Negara, Syumul, Dominasi Barat.
MENYINGKAP AKAR KONFLIK Tauhid, Muhammad
AL-ADYAN Vol 8 No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsla.v8i2.585

Abstract

Sesungguhnya manusia adalah ciptaan Allah, satu asal, satu keturunan, satu arahan, beranak-pinak dan menyebar kepenjuru dunia, sesuai dengan sunnahNya. Namun, bila melihat realita kehidupan ummat manusia, terdapat pluralitas agama dan pemeluknya, tidak hanya Islam dan komunitasnya (muslim), akan tetapi non muslim seperti orang-orang musyrik, Yahûdi, Nashrani, sabaiyun, al-Majusi, dan al-Dahriyun. Sebagai sebuah agama dan komunitas, tentu saja mereka memiliki way of laife yang berlandaskan pada suatu tata nilai yang suci, memiliki pedoman dan rujukan kepada kitab suci, tentu saja mereka mengaku superioritas dari yang lain. Dari sini Nampak bibit-bibit kompflik dan ditambah dengan berbagai factor yang menjadi akar terjadinya suatu komflik, berbagai solusi ditawarkan, namun secara jujur dalam perspekti Islam adalah al-‘audah ila ta’alim al-islam al-shahih al-kamil.
Antropologi Budaya Jawa Dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an Berbahasa Jawa Karya Kh. Bisri Mustofa shonhaji, shonhaji; Tauhid, Muhammad
AL-ADYAN Vol 14 No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsla.v14i2.11349

Abstract

Penelitian ini memfokuskan diri pada analisa seputar; Pertama,  bagaimana model penafsiran Bisyri Musthofa dalam tafsir al-Ibriz?.  Kedua, apakah terdapat unsur lokalitas budaya Jawa?. Ketiga, Bagimana pola dialektika al-Qur’an dengan nilai-nilai budaya Jawa dalam tafsir al-Ibriz? Dari hasil analisa dengan menggunakan seperangkat metode, ditemukan beberapa temuan yang menjawab rumusan permasalahan dalam penelitian ini. Pertama, Ada beberapa unsur-unsur lokalitas yang ditemukan dalam tafsîr al-Ibrîz; Kedua, Bisyri Musthofa berusaha merubah tradisi yang bertentangan dengan ajaran agama Islam dan melestarikan budaya yang sesuai dengan Islam; Ketiga, Bisyri Musthofa menafsirkan ayat dengan mengkontekstualisasikannya dengan budaya atau unsur lokal saat beliau menulis tafsirnya. Misalnya persoalan mengundi nasib dengan keris dan batu akik. Keempat,  Konteks keindonesiaan tidak luput dari pengamatan Bisyri Musthofa dalam tafsîr al-Ibrîz. Misalnya pakaian yang dipakai wanita-wanita muslimat yang jauh dari ajaran Islam seperti pakaian yukensi (you can see); Kelima, Tradisi lokal Jawa sering dimunculkan dalam tafsîr al-Ibrîz. Misalnya saat Bisyri Musthofa menjelaskan kategori dosa-dosa kecil, salah satunya berjalan dengan berlagak, Bisyri Musthofa mengaitkan sungai dalam sebuah ayat dengan mengambil contoh sungai-sungai yang ada di Jawa, seperti kali Bengawan Solo, kali Berantas, Kali Cintandui, Bisyri Musthofa meramu penafsirannya dengan konteks pengobatan Jawa
Neo-Sufisme Syaikh Abd Al-Karim Dan Gerakan Perlawanan Anti Kolonialisme Di Banten Kesuma, Arsyad Sobby; Hakiki, Kiki Muhamad; Tauhid, Muhammad
AL-ADYAN Vol 16 No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-adyan.v16i2.20256

Abstract

This research examines the motivation of tarekat followers who were mostly involved in a rebellion of the people of Banten, during the Dutch colonial period. Based on the results of the research, it is concluded as follows: First, Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah was introduced by Haji Abdul Karim in the mid-19th century. This order had a considerable influence, both among the farmers and among the officials. Because of its strong influence, the Banten area in a short time was colored by an extraordinarily active religious life. So great was the influence of the Tarekat leader in Banten, that he was able to mobilize the masses of people who needed a leader who could restore the integrity of the village. Secondly, the rebellion spearheaded by kyai, hajj, and tarekat teachers showed that the ulama did not agree with the ideas put forward by the Dutch government. for the sake of the peace of religious life in Banten, the last alternative was to expel the colonizers from Banten. Their involvement in a rebellion aimed to establish an Islamic state (dar al-Islam), the penetration of colonial domination that contradicted the religious life in Banten.
MANHAJ AL-MUHADDITSIN DALAM PEMELIHARAAN HADITS DI ABAD PERTAMA HIJRIYAH Tauhid, Muhammad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 11 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v11i1.1814

Abstract

AbstrakSetelah Rasulullah SAW wafat, pemeliharaan hadits-hadits terutama pada abad pertama hijriyah, berbagai metode atau manhaj yang dilakukan oleh para shahabat, yang sering disebut oleh para pengkaji hadits dengan Manhaj al-Muhadditsin. Diantara manhaj yang mereka lakukan adalah berhati-hati meriwayatkan hadits, ada yang berhati-hati dalam menerima periwayatan hadits serta ada pula yang  meneliti dan  menayakan sanad setiap hadits yang diriwayatkan dan menerangkan keadaan dan kualitas rawinya. Manhaj tersebut menjadi pondasi ilmiyah yang kokoh dalam memelihara kemurnian dan keautentikan hadits-hadits Rasulullah SAW pada masa-masa berikutnya.   Key note:Manhaj, pemeliharaan, hadits 
السنة النبوية باعتبارها دليلا في مسائل الاعتقاد Tauhid, Muhammad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 10 No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v10i2.1830

Abstract

السنة النبوية هي المصدر الثاني للتشريع الإسلامي , والاحتجاج بالسنة والتمسك والاعتصام بها مصرحة بالقرآن الكريم والسنة النبوية . ومع ذلك اختلف العلماء في إفادة السنة المتواترة العلم اليقيني أو الظني أو غيرهما , كما اختلفوا كذلك في السنة الآحاد وإفادتها العلم اليقيني أو الظني . فكل على آرائهم وأدلتهم .فاتفق الجمهور على وجوب الأخذ بها والعمل بها في المسائل الفرعية أو الأحكام الفرعية .
Pemimpin Ideal Perspektif Hadis: Refleksi Menyongsong Pemilihan Umum Tahun 2024 Hendro, Beko; Indanu, Rahmat Agum; Tauhid, Muhammad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 17 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/002023171930200

Abstract

AbstractThis research examines the criteria for leaders from a hadith perspective, especially in facing the 2024 general election. This paper aims to examine the meaning and criteria for leaders found in hadith sources. This research is the result of library research using qualitative methods. The data used consists of primary sources in the form of various hadith books which discuss the criteria for leaders, as well as secondary sources in the form of books, articles, journals and other references relevant to the discussion theme. The data analysis method used is descriptive analytical. This article explains the political and electoral system in Indonesia, including the challenges and polemics that often arise, such as the quality of leadership and political polarization. This research found seven prophetic characteristics that leaders must have, namely: being religious and understanding religious values, having knowledge and managerial knowledge, acting fairly in leadership, being able to carry out and fulfilling the mandate given, having integrity and honesty, having a responsible attitude and understand that everyone is responsible to Allah and the society they lead and has experience, spiritual maturity, maturity and wisdom even though they are still young. Keywords: Leader Criteria, 2024 Election, Fairness, Trustworthiness, Experience, Responsibility.Abstrak:Penelitian ini mengkaji tentang kriteria pemimpin perspektif hadis, terutama dalam menghadapi pemilihan umum tahun 2024. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji makna dan kriteria pemimpin yang terdapat dalam sumber-sumber hadis. Penelitian ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan dengan metode kualitatif. Data yang digunakan terdiri dari sumber primer berupa berbagai kitab hadis yang membahas tentang kriteria pemimpin, serta sumber sekunder berupa buku, artikel, jurnal dan referensi lain yang relevan dengan tema pembahasan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis. Artikel ini menjelaskan sistem politik dan pemilu di Indonesia, termasuk tantangan dan polemik yang sering muncul, seperti kualitas kepemimpinan dan polarisasi politik. Penelitian ini menemukan tujuh katakter sifat-sifat profetik yang harus dimiliki pemimpin yaitu: beragama dan memahami nilai-nilai agama, memiliki ilmu pengetahuan dan manajerial, berlaku adil dalam kepemimpinan, mampu menjalankan dan menunaikan amanah yang diberikan, berintegritas dan jujur, memiliki sikap bertanggungnjawab dan memahami bahwa semua ada perbertanggungjawabnya kepada Allah dan masyarakat yang dipimpinnya serta memiliki pengalaman, kematangan spiritual, kedewasaan dan kebijaksanaan walau masih dalam usia muda.  Kata Kunci: Kriteria Pemimpin, Pemilu 2024, Adil, Amanah, Pengalama, Tanggung jawab.
Fenomena Hustle Culture di Era Kontemporer dan Pandangan Al-Qur’an Tentang Etos Kerja: Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab Tauhid, Muhammad; Rahmat, Maulana Bagus; Fadhlurrahman, Hafizh Dhoifa; Azizah, Dwima Dini; Syafira, Klara
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v15i2.1131

Abstract

Fenomena hustle culture yang menekankan kerja tanpa henti sebagai standar keberhasilan, telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, khususnya di kalangan generasi muda dan masyarakat perkotaan. Budaya ini sering mengabaikan keseimbangan antara kerja, ibadah, dan istirahat, yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam perspektif Islam, kerja bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan bentuk ibadah yang harus dijalani secara seimbang antara tujuan duniawi dan spiritual. Ayat-ayat Al-Qur'an yang terkait adalah subjek penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan kerja dan istirahat dengan menggunakan tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, guna mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai Islam dapat menjadi alternatif etis terhadap dominasi hustle culture. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam mengajarkan prinsip keseimbangan antara kerja, ibadah, dan istirahat sebagaimana tercermin dalam QS. Al-Mulk:15, Al-Inshirah:7, dan Al-Naba’:9–11.Tafsir Al-Misbah menekankan bahwa produktivitas dalam Islam harus menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.