Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN IKAN BANDENG (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az Zahra Di Kelurahan Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar) Wadina Fauziah; Nurliani Nurliani; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.377 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.13

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi sumberdaya yang digunakan oleh usaha Kelompok Wanita Nelayan (2) mengetahui proses pengolahan ikan bandeng tanpa tulang dan (3) menganalisis permasalahan yang terjadi pada Kelompok Wanita Nelayan di Kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deksriptif kuantitatif menggambarkan metode pendekatan partisipatif artinya peneliti akan secara langsung mengamati proses atau aktivitas perusahaan ikan bandeng tanpa tulang dan analisis ekonomi yaitu untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan ikan bandeng tanpa tulang, analisis yang dimaksud : pendapatan, BEP (Break Event Point) dan PBP (Pay Back Period). Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan utama adalah strategi pemasaran disebabkan oleh harga, produk, distribusi dan promosi. Alternatif tindakan yang disarankan untuk usaha ikan bandeng tanpa tulang adalah memberikan label pada setiap kemasan dan melakukan pemasaran diberbagai rumah makan dan mempromosikan produk secara offline dan online. Adapun produksi dan pendapatan yang dihasilkan oleh usaha ikan bandeng tanpa tulang pada bulan Agustus adalah ikan bandeng sebanyak 2.400 ekor yang dijual seharga Rp.25.000/bungkus. Total penerimaan mencapai Rp 60.000.000/bulan dan total biaya mencapai Rp 49.569.500. Kesimpulan yaitu pendapatan usaha Ikan Bandeng Tanpa Tulang Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az Zahra sebesar Rp 10.431.000/bulan.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENYULINGAN MINYAK NILAM (Studi Kasus pada Usaha Bosowasi di Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan) Sitti Madina; Nuraeni Nuraeni; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.046 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses produksi usaha penyulingan minyak nilam pada usaha Bosowasi, menganalisis produksi dan pendapatan usaha penyulingan minyak nilam pada usaha Bosowasi, menganalisis kelayakan usaha penyulingan minyak nilam dengan menggunakan analisis NPV (Net Present Value), Net B/C ratio dan IRR (Internal Rate of Return) pada usaha Bosowasi di Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dan menganalisis tingkat pengembalian modal usaha penyulingan nilam pada usaha Bosowasi. Penelitian ini dilakukan secara sensus yakni pada usaha penyulingan minyak nilam Bosowasi dan teknik pengampilan data dilakukan dengan memilih 3 responden yaitu pemilik usaha dan karyawan bagian produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi minyak nilam dilakukan selama 10 jam pemasakan. Usaha penyulingan minyak nilam yang dilakukan oleh usaha Bosowasi layak dikembangkan dengan rata-rata nilai pendapatan Rp. 18.125.876,-; NPV Rp. 9.350.258,-; Net B/C ratio 1,40; IRR 41,058%; R/C Ratio 1,65 dan Payback Period selama 3 bulan.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI LADA (Piper Nigrum L) (Studi Kasus di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang) Rosida Rosida; Sitti Rahbiah Busaeri; Mais Ilsan
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.135 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.22

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat produksi dan pendapatan usahatani lada di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang. (2) Menganalisis prospek perkembangan produksi dan luas lahan usahatani lada di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi penelitian karena merupakan salah satu desa dengan luas areal perkebunan lada yang cukup besar dan merupakan pengembangan wilayah komoditi lada. Waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan mulai dari Januari sampai dengan Maret 2018. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode acak sederhana (Simple Random Sampling).  jumlah sampel petani yang dipilih sebanyak 10% dari jumlah populasi. Populasi penelitian adalah petani lada yang aktif dalam kelompok tani berjumlah 296 orang dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan, analisis Trend. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jumlah produksi lada yang didapatkan oleh petani lada yaitu 407 kg/ha, sedangkan besarnya pendapatan yang didapatkan oleh petani adalah Rp 18.413.229/petani. (2) tanaman lada di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang mempunyai prospek yang baik untuk pengembangan lada di masa yang akan datang.
PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS JAGUNG (Zea mays L) DI KECAMATAN TOMPOBULU, KABUPATEN MAROS Andi Ardianti Syarif; Iskandar Hasan; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.231 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.28

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan sistem produksi agribisnis jagung pakan, 2) Untuk menganalisis jumlah produksi dan pendapatan tanaman jagung pakan, 3) Untuk Menganalisis prospek pengembangan produksi usahatani jagung pakan, 4) Untuk mengetahui strategi pengembangan sistem agribisnis jagung pakan yang dilaksanakan di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada bulan Juni 2018 sampai Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan data primer melalui wawancara kepada  responden petani sebanyak 30 orang, dan informan diantaranya pedagang pengecer sebanyak 3 orang, pedagang pengumpul 3 orang dan pedagang besar 4 orang.   Responden dan penentuan sampel pada petani 30 orang dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling method) dan pada pedagang 10 orang dilakukan secara purposive. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, trend dan analisis SWOT. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses produksi agribisnis jagung pakan  cukup potensial karena dilihat dari pembudidayaan yang sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan sehingga memperoleh produktivitas yang cukup meningkat. Produktivitas tanaman jagung pakan di daerah penelitian sebesar 10,06 ton/ha meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya (2013-2017) dan pendapatan rata-rata petani Rp 39.781.091 sehingga tergolong petani sejahtera. Prospek pengembangan analisis estimasi produksi dan luas lahan usahatani jagung pakan daerah penelitian cenderung meningkat dengan rata-rata perkembangan 20%. Strategi pengembangan jagung pakan berdasarkan analisis SWOT berada pada strategi agresif yang terdapat kekuatan dan peluang dalam memanfaatkan peluang yaitu permintaan konsumen cukup besar, dukungan akses pasar tinggi  dan dukungan pemkab, propinsi dan pusat.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI JAGUNG MARNING (Studi Kasus CV. Kembar Dua Makassar Aulia Adisti Indah Sari; Ida Rosada; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.897 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.7

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan sistem pengelolaan jagung marning pada CV. Kembar Dua Makassar, menganalisis besarnya biaya dan pendapatan usaha jagung marning, merumuskan faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri jagung marning, menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agroindustri jagung marning pada CV. Kembar Dua Makassar. Penelitian ini dilakukan pada CV.. Kembar Dua yang merupakan salah satu industri penghasil jagung marning yang berada di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan agroindustri jagung marning pada CV. Kembar Dua Makassar terdiri atas tiga tahapan yaitu pengadaan bahan baku, proses produksi, proses pengemasan, dan proses pemasaran. Hasil analisis pendapatan diperoleh nilai/besaran pendapatan yang diterima CV.. Kembar Dua Makassar yaitu sebesar Rp205.778.776/tahun dengan nilai R/C ratio sebesar 1,99 sehingga layak untuk diusahakan. Hasil analisis SWOT ditemukan bahwa strategi yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal perusahaan yaitu strategi diversifikasi usaha.
ANALISIS SISTEM PEMASARAN KOMODITI BAWANG MERAH DENGAN PENDEKATAN SCP (MARKET STRUCTURE, MARKET CONDUCT AND MARKET PERFORMANCE) DI KELURAHAN BARUGA DHUA, KECAMATAN BANGGAE TIMUR, KABUPATEN MAJENE, PROVINSI SULAWESI BARAT Hartina Ali Side; Sitti Rahbiah Busaeri; Mais Ilsan
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.949 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.23

Abstract

Harga bawang sering tidak stabil, kadang-kadang turun dan dalam waktu singkat kembali naik. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pemasaran komoditas bawang merah dengan pendekatan scp (Struktur Pasar, Perilaku Pasar dan Kinerja Pasar) di Desa Baruga Dhua, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dalam analisis struktur pasar, melihat saluran pemasaran, konsentrasi pasar, kebebasan petani dan lembaga pemasaran, fasilitas pemasaran dan transmisi atau informasi pasar. Dalam analisis perilaku pasar melihat bentuk pemasaran antar petani, perlakuan produk, kolusi antar lembaga, sistem pembelian produk, sistem penentuan harga, sistem pembayaran, diversifikasi produk, kontrak farming dan kejujuran lembaga pemasaran. Dalam analisis penampilan pasar melihat margin pemasaran, persen harga jual dan konflik antar lembaga. Hasilnya menunjukkan bahwa ada 4 saluran pemasaran dengan struktur pasar yang mengacu pada pasar oligopsoni. Perilaku pasar berdasarkan hasil penelitian dianggap aman meskipun dapat melemahkan posisi petani karena pedagang yang memiliki kekuasaan. Penampilan pasar menunjukkan bahwa margin pemasaran tertinggi adalah Saluran Pemasaan I kemudian tidak adanya konflik antar lembaga. Sistem pemasaran bawang merah menunjukkan hasil efisien.
Identifying Local Knowledge and Meaning of Rural Farming Communities in the Modernization Era Irmayani Irmayani; Darmawan; Poornika Kumari Seelagama; Feby Sri Sukmayana; Sitti Rahbiah; Andi Besse Dahliana
Indigenous Agriculture Vol. 1 No. 2 (2023): Indigenous Agriculture
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ia.v1i2.27369

Abstract

This study aims to identify local knowledge and the meaning of the rice farming community in the modernization era and to find out the concept of symbolic interactionism in the meaning of local knowledge of the farming community in Sabbangparu District, Wajo Regency. This study uses a qualitative descriptive approach and is described through phenomenological studies and interpretation of meaning through the concept of symbolic interactionism by taking informants purposively and snowball sampling. Data collection was carried out in three stages, namely participant observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that local knowledge in rice farming activities in Sabbangparu District, Wajo Regency has begun to be abandoned, but there are local knowledge systems that are still maintained in the modernization era as it is today including Mattanra Esso (Determination of Good Days) and Mappadendang (Harvest Festival). Local knowledge that is still maintained contains a meaning that is very difficult for the farming community in Sabbangparu District, Wajo Regency to abandon, but some other local knowledge has begun to be abandoned, this is based on the thinking of the farming community which has become more rational.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN RISIKO USAHA TANI GARAM DI KABUPATEN JENEPONTO (STUDI KASUS DESA ARUNGKEKE, KECAMATAN ARUNGKEKE) Sitti Rahbiah; Andi Maslia Tenrisau Adam; Muhammad Nurul Ashari; Muhammad Hattah Fattah; Muhammad Fiqih Oktavian Hattah
JURNAL AKUAKULTUR, TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP, ILMU KELAUTAN Vol 7 No 1 (2024): JOINT-FISH - Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu K
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/joint-fish.v7i1.445

Abstract

One of the natural potentials in coastal areas is the salt business. Salt (NaCl) is a food supplement and a source of electrolytes for the human body. The study aims to: (1)Describe the salt production process; (2)Analyze the factors that affect salt production; (3)Analyze the production and income of salt farmers; (4)Analyze the production and income risks faced by salt farmers. The study population was all salt farmers in Arungkeke Village, Jeneponto Regency, totaling 161 people. Determination of the number of farmer samples using the Slovin Method with 35 respondents by simple random sampling. The data analysis method is Descriptive Analysis, Multiple Linear Regression Analysis, Income Analysis and Risk Analysis. The results of the study show that: (1)The salt business production process is by land processing, adding sea water, water evaporation, and harvesting is carried out every 7-8 days. (2)The influence of capital production factors(X1), number of workers(X2), land area(X3), length of work(X4), and sea water volume(X5) together (F test= 17.438) is significant. The R-square value of 0.750 means 75% influence of model X1-X5 on the research results. Partially (t-test) then X1, X3, X4 and X5 are significant, while X2 is not significant. (3)The average Total Salt Production/Farmer is 8,787.42 Kg or 107.164 Kg/Ha. While the Average Farmer Income is Rp.21,655,688 or Rp.64,093,757/Ha. (4)The level of Production Risk faced by salt farmers is classified as high because the coefficient of variation (CV) value is 1.21(>0.5). Meanwhile, the income risk level is also high because the CV value is 2.13(>0.5).