Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA BERDASARKAN MUTU KONSUMSI PANGAN SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Dian Hajar; Nurliani Nurliani; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.439 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik sosial dan ekonomi rumahtangga masyarakat pesisir (2) Menganalisis tingkat ketahanan pangan rumahtangga masyarakat pesisir berdasarkan mutu konsumsi pangan. (3) Menganalisis hubungan karakteristik sosial (pendidikan, jumlah anggota rumahtangga, dan pola konsumsi pangan) dan karakteristik ekonomi (pendapatan rumahtanga dan pekerjaan alternatif) terhadap ketahanan pangan rumahtangga masyarakat pesisir di Desa Laikang, Kecamatan Mangara’ Bombang, Kabupaten Takalar. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis pendapatan dananalisis ketahanan pangan rumahtangga menggunakan Skor Diversifikasi Pangan (SDP). Metode penentuan sampel menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) jumlah sampel sebanyak 50 rumahtangga masyarakat pesisir dengan jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dan data primer. Tingkat ketahanan pangan rumahtangga responden rata-rata termasuk dalam kategori tidak tahan pangan. Berdasarkan kriteria Skor Diversifikasi Pangan (SDP) terdapat 43 orang responden (86%) yang termasuk kriteria tidak tahan pangan dan 7 orang responden (14%) termasuk kategori tahan pangan. Karakteristik sosial-ekonomi: jumlah anggota  rumahtangga dan pola konsumsi pangan berkorelasi nyata dengan tingkat ketahanan pangan rumahtangga, sedangkan tingkat pendidikan, pendapatan rumahtangga, dan pekerjaan alternatif berkorelasi tidak nyata dengan tingkat ketahanan pangan rumahtangga.
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN BAWANG MERAH (Studi Kasus Petani Program Pengembangan BABE (Bawang Merah Cabe) di Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto) Mursidin Mursidin; Nuraeni Nuraeni; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.731 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.29

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis tingkat produksi dan pendapatan petani bawang merah non-program pengembangan di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, (2) Menganalisis tingkat produksi dan pendapatan petani bawang merah program pengembangan di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, (3) Menganalisis kelayakan usaha tani bawang merah non-program pengembangan dan usaha tani program pengembangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto pada tanggal 27 Januari 2018  s/d 27 April 2018.  Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu mengambil masing-masing lima kelompok tani non program pengembangan dan kelompok tani program pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sarana produksi pada usaha tani non program pengembangan yaitu Benih,  Urea,  ZA,  Buldok dan penggunaan sarana produksi pada usaha tani program pengembangan seperti Benih,  Organik Padat,  Organik Cair,  Urea,  ZA,  MPK,  dan Pestisida Masate dan Metindo. Biaya produksi pada usaha tani non program pengembangan sebesar Rp 24.485.831/ha dan biaya produksi pada usahatani program pengembangan sebesar Rp 36.182.539/ha.  Pendapatan usaha tani non program pengembangan rata-rata Rp 50.117.344/ha lebih tinggi dari pendapatan usaha tani program pengembangan rata-rata Rp 113.612.543/ha. Usaha ani non-program pengembangan mempunyai nilai R/C sebesar 2,05 dan usahatani program pengembangan nilai R/C sebesar 3,14 sehingga usahatani program pengembangan lebih layak dikembangkan.
PENGARUH SELERA KONSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH – BUAHAN DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus di Plaza Buah Hertasning Umrah Ilsan; Mais Ilsan; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.01 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.8

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi selera konsumen (preferensi konsumen, persepsi konsumen dan kesadaran konsumen) dalam mengkonsumsi buah – buahan di Kota Makassar, (2) mengidentifikasi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah-buahan di Kota Makassar dan (3) menganalisis pengaruh selera konsumen (preferensi konsumen, persepsi konsumen dan kesadaran konsumen) terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah-buahan di Kota Makassar. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling method. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Untuk pengujian Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian menggunakan software SPSS versi 21, sedangkan untuk melihat sejauh mana variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dianalisis dengan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan uji Validitas dan Reliabilitas didapatkan nilai Corrected Item – Total Correlation dengan nilai r tabel dengan tingkat 0,05 yaitu sebesar 0,30. Apabila nilai Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari r tabel maka indikator layak dan sebaliknya sedangkan untuk uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel dari koefisien Alpa cukup besar yaitu diatas 0,60 atau dapat dikatakan bahwa semua indikator masing – masing variabel dari kuesioner dikatakan reliabel, sedangkan untuk analisis Regresi Linear Berganda menunjukkan nilai Koefisien regresi untuk variabel bebas X1 (Preferensi konsumen) memiliki arah dengan koefisien regresi positif sebesar 0,587, Koefisien regresi variabel persepsi konsumen (X2) memiliki arah dengan koefisien regresi negatif sebesar -0,338 dan Koefisien regresi variabel kesadaran konsumen (X3) memiliki nilai arah dengan koefisien regresi positif sebesar 0,829, sedangkan Nilai Koefisien Determinasi R2 yang didapat sebesar 0,899 atau 89,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent yang diteliti mampu memberikan penjelesan terhadap perilaku mengkonsumsi buah – buahan sebesar 89,9 % sedangkan sisanya sebesar 10,1 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kesimpulannya yaitu diantara variabel preferensi konsumen (X1) dan kesadaran konsumen (X3) yang paling berpengaruh nyata terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah – buahan yang berada di Plaza Buah Hertasning Kota Makassar adalah variabel kesadaran konsumen (X3)
ANALISIS POTENSI WILAYAH BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN SOPPENG Asti Astari; Iskandar Hasan; Mais Ilsan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.51 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komoditas basis pertanian dan komoditas unggulan pertanian di setiap kecamatan di Kabupaten Soppeng. Sedangkan kegunaan penelitian ini yaitu dapat memberikan gambaran komoditas pertanian yang basis dan unggul sebagai salah satu pertimbangan atau pedoamn dalam mengambil kebijakan, khususnya dalam rangka pemetaan dan penentuan prioritas pengembangan komoditas pertanian di Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan metode Rassmussen Dual Criterion (RDC). Penelitian ini mengambil data primer dan data sekunder dari instansi – instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komoditas basis untuk tanaman pangan paling banyak yaitu tanaman padi; komoditas basis untuk tanaman hortikultura paling banyak yaitu tanaman cabe rawit; komoditas basis untuk komoditas perkebunan paling banyak yaitu kelapa dalam; komoditas basis untuk perikanan budidaya yang paling banyak yaitu ikan mas dan ikan nila; komoditas basis untuk perikanan tangkap yang paling banyak yaitu ikan mas dan ikan gabus; komoditas peternakan basis untuk jenis ternak besar yang paling banyak yaitu ternak sapi dan ternak kambing; komoditas basis untuk peternakan jenis ternak kecil paling banyak yaitu itik dan entok. Sedangkan komoditas unggulan untuk tanaman pangan yang paling banyak yaitu tanaman padi; tidak ada komoditas unggulan untuk tanaman hortikultura; komoditas unggulan untuk tanaman perkebunan yaitu tanaman kakao; komoditas unggulan untuk perikanan budidaya yaitu ikan lele; komoditas unggulan untuk perikanan tangkap yang paling banyak yaitu ikan nila; komoditas unggulan untuk peternakan jenis ternak besar yang paling banyak yaitu ternak sapi; tidak ada komoditas unggulan untuk peternakan jenis ternak kecil.
ANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANTAENG (Studi Kasus Petani Bawang Merah Di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere) Dwi Pratiwiyanti; Nuraeni Nuraeni; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.855 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.9

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis jumlah produksi dan pendapatan usahatani bawang merah yang diperoleh di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (2) Mengidentifikasi lembaga yang terlibat dalam pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (3) Menganalisis marjin pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. (4) Menganalisis efisiensi saluran pemasaran usahatani bawang merah di Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Pengambilan sampel petani dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan pekerjaan utamanya sebagai petani bawang merah, sebanyak 30 responden berdasarkan informasi data di Desa Bonto Marannu. Responden lembaga pemasaran di tentukan sebanyak 10 dengan cara snowball terdiri dari pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. Analisis data dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis total pendapatan, analisis total biaya, analisis marjin pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah produksi bawang merah (3 musim tanam) satu tahun sebanyak 18.754 kg, mendapatkan nilai produksi sebesar Rp178.910.827/tahun. Pada saluran I, pedagang pengumpul memperoleh rata-rata marjin Rp1.666/kg, pedagang besar memperoleh rata-rata marjin Rp1.800/kg dan pedagang pengecer memperoleh rata-rata marjin pemasaran sebesar Rp. 2.333/kg. Pada saluran II, pengecer memperoleh rata-rata marjin Rp. 2.766/kg. Seluruh saluran pemasaran, baik saluran I maupun saluran II dengan kriteria ≤ 50 %, maka efisiensi saluran pemasaran tidak efisien karena lebih besar dari 50 %.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA CABAI RAWIT DI PASAR BARANDASI, KABUPATEN MAROS Hardianti Arizka; Iskandar Hasan; Ida Rosada
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.016 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan harga cabai rawit, menganalisis faktor (harga cabai rawit di petani dan pedagang, jumlah permintaan dan kebiasaan konsumsi masyarakat) yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit. Penelitian ini di laksanakan di Pasar Barandasi, Kabupaten Maros. Dilakukan selama 2 bulan yaitu dari bulan Februari 2018 hingga Maret 2018. Adapun teknik pengumpulan data adalah data primer dan data sekunder. Populasi dari penelitian ini adalah pedagang pengecer yang berjumlah 22 orang. Metode pengambilan sampel adalah berdasarkan sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, sehingga jumlah responden sebanyak 22 orang pedagang pengecer. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data yaitu analisis time series dengan menggunakan metode trend, dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ramalan perkembangan harga cabai rawit untuk lima tahun yang akan mendatang cenderung meningkat. Faktor yang mempengaruhi harga cabai rawit yang dianalisis dalam penelitian ini adalah harga cabai rawit di petani dan pedagang, jumlah permintaan dan kebiasaan konsumsi masyarakat. Harga cabai rawit di Petani dan Pedagang berpengaruh signifikan terhadap harga cabai rawit, sedangkan jumlah permintaan dan kebiasaan konsumsi masyarakat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga cabai rawit.
PERAN KELOMPOK TANI PADA PENGELOLAAN USAHATANI KABUPATEN LUWU UTARA (Studi Kasus Kelompok Tani Di Desa Pararra, Kecamatan Sabbang) Wina Site; Iskandar Hasan; Rasmeidah Rasyid
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.436 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis peran kelompok tani pada pengelolaan usahatani di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rongkong, Desa Pararra, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, (2) mengidentifikasi keaktifan kelompok tani pada pengelolaan usahatani di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rongkong, Desa Pararra, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rongkong, Desa Pararra, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.Waktu penelitian dilakukan mulai Mei-Juli 2017.Populasi adalah masyarakat tani yang berada disekitar wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Rongkong, dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2 kelompok tani yang dipilih secara Purposive (secara sengaja) yaitu kelompok tani Sinar Takoa dan Lena. Selanjutnya pada masing-masing kelompok tani diambil 3 pengurus dan 17 anggota sebagai sampel, sehingga jumlah seluruh sampel adalah 40 petani (pengurus 6 dan anggota 34) jumlah sampel yang dianggap dapat mewakili kelompok tani. Metode analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif dengan menggunakan teknis scoring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kelompok tani (pengurus dan anggota) pada pengelolaan usahatani di Daerah Aliran Sungai berada pada kategori sedang yaitu 62,50%. Hal ini berarti hipotesis pertama ditolak sedangkan keaktifan kelompok tani pada pengelolaan usahatani di Daerah Aliran Sungai berada pada kategori tinggi yaitu 76,25%. Hal ini berarti hipotesis kedua diterima.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN BUAH DI KOTA MAKASSAR Irawan Motorejo; Nuraeni Nuraeni; Iskandar Hasan
WIRATANI Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.016 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis besar volume penjualan dan keuntungan yang di peroleh penjual buah di Kota Makassar, mendeskripsikan strategi bauran pemasaran yang di lakukan pedagang buah di kota Makassar, menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan buah di Kota Makassar. penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan 5 lokasi penelitian yaitu, Jln. Onta lama, Jln. Andi Mappanyuki, BTP, Perintis Kemerdekaan 09 dan Perintis Kemerdekaan 19. Pada penelitian ini mengunakan analisis deskriptif dan mengunakan analisis regresi linier berganda. Sampel ditentukan dengan cara total sampling, dimana seluruh responden dijadikan sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel. Pada pengambilan responden pembeli diambil secara purposive sampling dimana responden diambil secara sengaja. Rata-rata keuntungan yang diperoleh penjual buah di Kota Makassar yaitu berkisar antara Rp.7.697.750,00 - Rp. 9.825.000,00 sebanyak 6 responden (20,00%). Untuk kuntungan berkisar antara Rp.5.570.500,00 – Rp.7.697.750,00 berjumlah 15 orang (50,00%). Sedangkan yang mendapatkan keuntungan Rp.3.443.250,00 – Rp.5.570.500,00 berjumlah 9 responden (30%). Hasil penelitian menunjukkan variabel bauran pemasaran yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga tempat dan promosi, dari keempat variabel tersebut semuanya berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap volume penjualan buah di Kota Makassar.
PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS JAGUNG (Zea mays L) DI KECAMATAN TOMPOBULU, KABUPATEN MAROS Andi Ardianti Syarif; Iskandar Hasan; Sitti Rahbiah Busaeri
WIRATANI Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.231 KB) | DOI: 10.33096/wiratani.v1i2.28

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan sistem produksi agribisnis jagung pakan, 2) Untuk menganalisis jumlah produksi dan pendapatan tanaman jagung pakan, 3) Untuk Menganalisis prospek pengembangan produksi usahatani jagung pakan, 4) Untuk mengetahui strategi pengembangan sistem agribisnis jagung pakan yang dilaksanakan di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada bulan Juni 2018 sampai Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan data primer melalui wawancara kepada  responden petani sebanyak 30 orang, dan informan diantaranya pedagang pengecer sebanyak 3 orang, pedagang pengumpul 3 orang dan pedagang besar 4 orang.   Responden dan penentuan sampel pada petani 30 orang dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling method) dan pada pedagang 10 orang dilakukan secara purposive. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, trend dan analisis SWOT. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses produksi agribisnis jagung pakan  cukup potensial karena dilihat dari pembudidayaan yang sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan sehingga memperoleh produktivitas yang cukup meningkat. Produktivitas tanaman jagung pakan di daerah penelitian sebesar 10,06 ton/ha meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya (2013-2017) dan pendapatan rata-rata petani Rp 39.781.091 sehingga tergolong petani sejahtera. Prospek pengembangan analisis estimasi produksi dan luas lahan usahatani jagung pakan daerah penelitian cenderung meningkat dengan rata-rata perkembangan 20%. Strategi pengembangan jagung pakan berdasarkan analisis SWOT berada pada strategi agresif yang terdapat kekuatan dan peluang dalam memanfaatkan peluang yaitu permintaan konsumen cukup besar, dukungan akses pasar tinggi  dan dukungan pemkab, propinsi dan pusat.
DAMPAK COCOA LIFE TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PETANI KAKAO DI KABUPATEN PINRANG (Studi Kasus Pada Petani Kakao di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang) Tsalis Kurniawan Husain; Iskandar Hasan; Nur Arabiah
Dinamis : Journal of Islamic Management and Bussiness Vol 6, No 1 (2023): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/dinamis.v6i1.3884

Abstract

Tujuan penelitian ini: (1) Mendeskripsikan proses penerapan program Cocoa Life di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, (2) Menganalisis produksi dan pendapatan petani kakao selama program Cocoa Life (3) Menganalisis kelayakan usahatani kakao selama program Cocoa Life. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022 di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Penentuan sampel dilakukan purposive sampling method untuk memilih 3 orang pengurus kelompok tani dan simple random sampling method  untuk memilih 5 anggota kelompok tani, diperoleh 8 sampel yang mewakili kelompok. Jumlah seluruh sampel 32 orang, informan yang dipilih 1 orang pelaksana Cocoa Life. Penelitian ini menggunakan matode analisis deskriptif, analisis produksi pendapatan dan kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Penerapan Program Cocoa Life terdiri dari: praktik pertanian menambah pengetahuan petani, praktik pertanian menambah produktivitas, penerapan kewirausahaan, praktik pelibatan generasi muda dan praktik pertanian menjaga lingkungan, (2) Analisis produksi pendapatan responden di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menunjukkan produksi rata-rata responden sebelum program Cocoa Life adalah 288,5 kg/petani atau 233,1 kg/ha. Produksi rata-rata responden setelah program Cocoa Life 677,7 kg/petani atau 547,6 kg/ha, pendapatan rata-rata responden sebelum program Cocoa Life Rp. 5.770.000/responden atau Rp. 4.662.000/ha. Pendapatan rata-rata responden setelah program Cocoa Life Rp. 18.297.900/responden atau Rp. 14.785.200/ha (3). Analisis kelayakan usahatani kakao sebelum program Cocoa Life 3,7, artinya jika biaya usahatani kakao responden sebesar Rp 1, maka akan memperoleh penerimaan sebesar 3,7 dan analisis kelayakan usahatani kakao setelah program Cocoa Life 9,1, artinya jika usahatani kakao dalam memproduksi kakao mengeluarkan biaya sebesar Rp 1, maka akan memperoleh penerimaan sebesar 9,1.