Yunita Dyah Puspita Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Menunjang Produktivitas Atlet Santik, Yunita Dyah Puspita
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 5, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v5i2.7880

Abstract

Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang dihasilkan dari proses fermentasi karbohidrat. Prevalensi karies di negara berkembang masih tinggi. Segala usia dapat mengalami karies, baik usia anak-anak, remaja maupun dewasa. Adanya karies maka akan menyebabkan ketidaknyamanan, mulai dari rasa nyeri saat terkena dingin atau manis, hingga sakit berdenyut yang terus menerus. Kondisi tersebut akan berdampak negartif terhadap produktivitas. Seorang atlet harus memiliki kondisi  sik yang sehat secara menyeluruh. Apabila seorang atlet terganggu kesehatan gigi dan mulutnya, maka produktivitasnya juga akan terganggu. Oleh karena itu diperlukan tindakan preventif maupun kuratif terhadap para atlet. Tindakan preventif yang dapat dilakukan diantaranya dengan memperbaiki perilaku pemeliharaan kesehatan gigi. Diantaranya mengetahui cara menyikat gigi yang tepat, frekuensi menyikat gigi yang tepat, dan waktu menyikat gigi yang sesuai. Selain itu juga banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang non kariogenik, serta rutin periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Tindakan kuratif yang dapat dilakukan dengan melakukan perawatan yang tepat terhadap masalah kesehatan gigi yang dihadapinya
KEJADIAN AUTISM SPECTRUM DISORDER PADA ANAK DI KOTA SEMARANG Alfinna, Tahta; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 4 (2019): HIGEIA: October 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i4.30987

Abstract

Autisme merupakan suatu kelainan perkembangan otak dengan ciri berupa hambatan interaksi sosial baik verbal maupun non-verbal. Provinsi Jawa Tengah diketahui memilki 2.088 siswa SLB laki-laki dan 1.492 siswa SLB perempuan. Data dari BP-DIKSUS menunjukkan Kota Semarang mempunyai jumlah siswa autisme tertinggi ketiga di Jawa Tengah, setelah Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak di Kota Semarang. Jenis penelitian yaitu survei analitik dengan desain kasus-kontrol. Sampel berjumlah 88 orang dengan 44 kasus dan 44 kontrol yang diambil dengan cara purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR (p=0,015), riwayat perdarahan antepartum (p=0,001), riwayat preeklamsi (p=0,031), riwayat kelahiran prematur (p=0,010), riwayat persalinan tindakan (p=0,000), riwayat stress kehamilan (p=0,001), dan riwayat konsumsi obat antidepresan (p=0,001) berhubungan dengan kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak. Sedangkan riwayat asfiksi (p=0,120) dan riwayat partus lama (p=0,121) tidak berhubungan dengan kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak. Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak di Kota Semarang tahun 2018 yaitu BBLR, riwayat perdarahan antepartum, riwayat preeklamsi, riwayat kelahiran prematur, riwayat persalinan tindakan, riwayat stress kehamilan, dan riwayat konsumsi obat antidepresan.                                                                                     
THE INFLUENCE OF VEGETATION AND HOUSE INDEX ON MALE MOSQUITOES DHF VECTOR ABUNDANCE ON KAWENGEN SUB-DISTRICT Sukendra, Dyah Mahendrasari; Santik, Yunita Dyah Puspita; Wahyono, Bambang Wahyono; Siyam, Nur; Indrawati, Fitri
Unnes Journal of Public Health Vol 9 No 1 (2020): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.555 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v9i1.34714

Abstract

The environmental conditions of an area can be a major risk factor for potential outbreaks of DHF. Dense areas with a variety of vegetation are facilitated as breeding sites and have an impact on vector density. The high of vector population give an effect the speed of transmission vector-borne diseases. DHF vector population is related to the vector DHF mating pattern. Adult male mosquitoes vector DHF plays an important role in the pattern of mating DHF. The proportion of mating between adult male and females mosquitoes is 1: 1. Thus it can be seen the density of male mosquitoes, it can be easily estimated the number of female mosquitoes which fertilize and lay eggs. Conducted using observational analytics with male mosquito population surveillance approach. This research aimed to effect of vegetation and House Index (HI) on the abundance of male mosquito populations. Adult mosquitoes taken using light traps with a total sampling technique. Using spatial vegetation analysis shows that Kawengen residents, has a variety of monoecious groups and rice fields. Variety of fruit trees (banana,mango,guava,soursop), flower plants (frangipani,hibiscus), bamboo, another plant (i.e teak). Vegetation density is in the low-moderate category. Kawengen included in the category of moderate density (HI=36%). The number of Aedes sp. male mosquitoes trapped by light traps, of the total trapped mosquito was 6.52%. Variety and density of plants give a support the abundance of male mosquitoes. As a resting and feeding place. HI in moderate density category, indicates there is a positive container or a place for laying eggs. The larvae density affects the sex ratio of mosquitoes.
KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE I PADA USIA 10-30 TAHUN Faida, Awaliyah Nor; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i1.31763

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian  Diabetes Melitus di Kabupaten Jepara sebanyak 2800 kasus dengan laki-laki 889 kasus dan perempuan 1856 kasus. Sedangkan untuk kategori Diabetes Melitus tipe I untuk usia 10-30 tahun di Kabupaten Jepara  terdapat kasus sebanyak 129 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe I pada usia 10-30 tahun di Kabupaten Jepara.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Sampel yang ditetapkan sebesar 45 kasus dan 45 kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Data analisis dengan menggunakan uji chi square.Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin (p value = 0,831), faktor genetik (p value = 0,000; OR = 16), penyakit autoimun (p value = 0,008; OR = 3,826), kondisi psikologis (p value = 0,205), adanya virus (p value = 0,314), penyakit kronis (p value = 0,000; OR =16). Adapun yang mempunyai hubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 1 pada usia 10-30 tahun adalah faktor genetik, penyakit autoimun dan penyakit kronis. Saran penelitian ini adalah mendeteksi dini penyakit keturunan yang ada dalam riwayat keluarga, menjalani gaya hidup dan pola makan sehat untuk menghindari pemicu faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus tipe I, istirahat yang cukup, memberikan dukungan kepada penderita Diabetes Mellitus tipe 1.   ABSTRACT The incidence of diabetes mellitus in Jepara Regency is 2800 cases with men 889 cases and women 1856 cases. While for the type I Diabetes Mellitus for 10-30 years old in Jepara Regency there were 129 cases. The purpose of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of type I diabetes mellitus at the age of 10-30 years in Jepara Regency. The type of research conducted was analytic observational research with case control design. The sample set was 45 cases and 45 controls with purposive sampling technique. The instrument used in this study was a questionnaire. Data analysis using the chi square test. The results showed that gender (p value = 0.831), genetic factors (p value = 0,000; OR = 16), autoimmune diseases (p value = 0,008; OR = 3,826), psychological conditions (p value = 0,205), presence of viruses ( p value = 0.314), chronic disease (p value = 0,000; OR = 16). As for those who have a relationship with the incidence of Type 1 Diabetes Mellitus at the age of 10-30 years are genetic factors, autoimmune diseases and chronic diseases. The suggestion of this study is to detect early hereditary diseases in family history, live a healthy lifestyle and diet to avoid triggering risk factors for type I Diabetes Mellitus, adequate rest, provide support for people with type 1 Diabetes Mellitus.  
Pemberdayaan Berbasis Innovative Community-Centered Dengue-Ecosystem Management untuk Menurunkan IR DBD Sukendra, Dyah Mahendrasari; Indrawati, Fitri; Hermawati, Bertakalswa; Santik, Yunita Dyah Puspita; Maharhani, Arvia Dhitya; Fitri, Anisa
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i2.42045

Abstract

Based on data from the Central Java Province Health Profile in 2019, it was stated that the IR of Central Java's DHF was 25.9 per 100,000 population with a CFR of 1.5%. Karanganyar Regency is recorded to have the highest IR DBD in Central Java, namely 94.5 per 100,000 population, and the last 3 years, DHF cases have jumped to 30% compared to the previous year which only occurred 76 cases. This study aims to determine differences in the level of knowledge of PKK mothers regarding dengue hemorrhagic fever and its prevention practices in RT 2 and RT 3 Sabrang Kulon sub Village of Matesih Village through innovative community-centered dengue-ecosystem management based empowerment. This research was conducted in August and September 2020. This study used an experimental design using a one-group before-after study design and instruments using a questionnaire. There was no difference in the knowledge scores of PKK mothers about DHF before and after being given training (p = 0.102). In conclusion, there is no difference in the knowledge of PKK RT 2 and RT 3 Sabrang Kulon Village women regarding dengue hemorrhagic fever and its prevention practices before and after counseling. Keywords: Knowledge, Community, Dengue Haemmoragic Fever, Prevention
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Karies Juniarti, Desti; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang ada dalam suatu karbohidrat yang difermentasikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di negara berkembang adalah perilaku. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies pada pasien BP gigi usia 17-45 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien BP Gigi Puskesmas Margorejo. Sampel penelitian berjumlah berjumlah 65 yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan lembar DMFT. Hasil penelitian menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status karies adalah cara menyikat gigi (p=0,006), waktu menyikat gigi (p=0,016), periode penggantian sikat gigi (p=0,019) dan konsumsi makanan kariogenik (p=0,033). Variabel yang tidak berhubungan dengan status karies adalah frekuensi menyikat gigi dan frekuensi periksa gigi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan status karies yaitu cara menyikat gigi (p value=0,011, exp=5,713). Saran yang diberikan bagi Masyarakat adalah tindakan preventif tentunya akan jauh lebih baik dari tindakan kuratif, maka sebaiknya: lebih giat dalam menyikat gigi, terutama menyikat gigi sebelum tidur malam dan memperhatikan cara menyikat gigi yang benar agar pembersihan plak gigi dapat maksimal. Kata Kunci: Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi, Karies, Puskesmas Margorejo Dental caries is the localised destruction of susceptible dental hard tissues by acidic by-products from bacterial fermentation of dietary carbohydrates. Caries is hard tooth tissue damage caused by acid from bacteria in a carbohydrate that is fermented. One of the factors that affect dental health in developing countries is behavior. The aim of this study was to determine the relationship of dental health maintenance behavior with dental caries in patients aged 17-45 years. This research is a survey research design analytic research using cross sectional approach. These samples included amounts to 65 obtained by using purposive sampling technique. Instruments used in the study was a questionnaire and DMFT sheet.The results using Chi square test showed that factors associated with caries status is brushing method (p = 0.006), while brushing teeth (p = 0.016), the period of replacement toothbrush (p = 0.019) and consumption of foods cariogenic (p = 0.033 ). Variables that are not associated with caries status is the frequency of tooth brushing and dental check frequency. The most dominant factor associated with caries status is brushing method (p value =0.011, exp=5,713). Keywords: Dental Health Maintenance Behavior, Dental Caries, Margorejo health centers
Faktor Kejadian Gingivitis pada Ibu Hamil Nataris, Anis Septiana; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Brebes memiliki prevalensi kasus gigi dan mulut sebesar 21,8% tahun 2013. Jumlah kasus gingivitis di Puskesmas Brebes tahun 2015 sebanyak 1.908 kasus (15,2% pada ibu hamil) dan meningkat pada tahun 2016 sebanyak 2.411 kasus (20,1% pada ibu hamil). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional yang melibatkan 71 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value status karies (p=0,000), susunan gigi (p=0,034), tingkat pendidikan ibu hamil (p=0,001), pengetahuan ibu hamil (p=0,009), perilaku kebersihan gigi dan mulut (p=0,020), anemia (p=0,026), status KEK (p=0,002) dan usia kehamilan (p=0,006). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status karies, susunan gigi, tingkat pendidikan ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, perilaku kebersihan gigi dan mulut, anemia, status KEK dan usia kehamilan berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Kata kunci: Gingivitis, Wanita Hamil, Status Karies Brebes District have a prevalence of dental and mouth problems case was 21.8% in 2013. Prevalence of gingivitis in Brebes in 2015 was 1,908 cases (15.2% in pregnant women) and increas in 2016 was 2,411 cases (20.1% in pregnant women). The purpose of this study was determine the factors associated of gingivitis in pregnant women. The type of this study was observational analytic with cross sectional design and used 71 samples. The research instrument used questionnaire. Analysis used chi square test. The results showed that p value of caries status (p = 0,000), tooth structure (p = 0,034), maternal education level (p = 0,001), pregnant woman knowledge (p = 0,009), dental and oral hygiene behavior (p = 0,020), anemia (p = 0,026), SEZ status (p = 0,002) and gestational age (p = 0,006). The conclusion of this research was correlation between caries status, tooth structure, education level of pregnant mother, pregnant woman knowledge, dental and oral hygiene behavior, anemia, SEZ status and gestational age related to gingivitis in pregnant women. Keywords: Gingivitis, Pregnant Women, Caries Status
Kejadian Periodontitis di Kabupaten Magelang Sugiarti, Titik; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Magelang memiliki prevalensi periodontitis sebesar 60% pada tahun 2013 dan meningkat ditahun 2014 menjadi 62% dari total populasi. Puskesmas Salaman I memiliki prevalensi tertinggi kasus periodontitis sebesar 19% di Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan populasi seluruh pasien yang berobat ke poli gigi Puskesmas Salaman I dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data yang digunakan adalah Chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa perilaku menyikat gigi (p=0,029), kunjungan dokter ke gigi (p=0,012), dan diabetes militus (p=0,007) berpengaruh terhadap kejadian periodontitis. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh antara perilaku menyikat gigi, kunjungan ke dokter gigi dan diabetes militus dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I, serta tidak ada pengaruh antara umur, jenis kelamin, pengetahuan, obesitas, scaling, dan merokok dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Kata kunci: Faktor Risiko, Periodontitis, Diabetes mellitus Magelang District has 60% prevalence of periodontitis in 2013 and increases in 2014 up to 62% of the total population. Salaman medical center has highest prevalence of 19% periodontitis cases in Magelang District. The purpose of this study was to determine the factors which influence periodontitis in Salaman medical center. The research used cross sectional study with all patients who went to the dental clinic of Salaman medical center as population and the number of samples which were taken as many as 90 people. The research instrument used questionnaires and interview technique. The data analysis used Chi-square and logistic regression. The results showed that tooth brushing behavior (p = 0,029), dentist visitation (p = 0,012), and diabetes militus (p = 0,007) had an effect on the periodontitis occurrence. The conclusions of this research are there is an effect between tooth brushing behavior, dentist visitation, and diabetes militus towards periodontitis occurrence, also there is no effect between age, gender, obesitas, knowledge, scaling and smoking towards periodontitis occurrence in Salaman medical center. Keywords: Risk Factors, Periodontitis, Diabetes millitus
Kejadian Katarak Senilis di RSUD Tugurejo Aini, Anni Nur; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.20639

Abstract

Abstrak Angka kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo pada tahun 2014 sebanyak 519 orang, pada tahun 2015 meningkat menjadi 674 orang, dan pada tahun 2016 sebanyak 572 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017. Jenis penelitian adalah observasional analitik studi kasus kontrol dengan sampel sebesar 45 kasus dan 45 kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data dilakukan secara univarat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p-value umur (p=0,00), jenis kelamin (p=0,83), tingkat pendidikan (p=0,00), tingkat penghasilan (p=0,02), riwayat keluarga katarak (p=0,45), kebiasaan merokok (p=0,29), lama terpapar sinar matahari (p=0,02), dan hipertensi (p=0,03). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, lama terpapar sinar matahari, hipertensi dengan kejadian katarak senilis. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, riwayat keluarga katarak, dan kebiasaan merokok dengan kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. Abstract The incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo 2014 were 519 people, 2015 increased to 674 people, and 2016 were 572 people. This study purposed to determine the factors associated with the incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo. The study was conducted in November 2017. The type of research was case control study with 45 cases and 45 controls. The instrument used is a questionnaire. The Data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. The results showed p-value of age (p = 0,00), gender (p = 0,83), education level (p = 0,00), income level (p = 0,02), family history of cataract (p = 0.45), smoking habits (p = 0.29), long exposure to sunlight (p = 0.02), and hypertension (p = 0.03). The conclusion of this research is the relationship between age, education level, income level, long exposure to sunlight, hypertension with senile cataract. There was no relationship between sex, family history of cataracts, and smoking habits with the incidence of senile cataracts in RSUD Tugurejo. Keyword : Risk Factors, Age, Cataract Senilis
Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin Muzalfah, Renita; Santik, Yunita Dyah Puspita; Wahyuningsih, Anik Setyo
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i3.21390

Abstract

Abstrak Preeklampsia merupakan salah satu 3 penyebab utama kematian ibu di Kabupaten Brebes tahun 2016 (34,90%). Puskesmas Sirampog merupakan salah satu penyumbang kejadian preeklampsia tinggi di Kabupaten Brebes tahun 2016 yaitu 50 kasus, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Penelitian ini dilaksanan pada tahun 2017 dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia pada ibu bersalin. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan case control. Sampel yang ditetapkan sebesar 35 kasus dan 35 kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur (p value= 0,016), usia kehamilan (p value= 0,014), pemeriksaan ANC (p value= 0,031), riwayat hipertensi (p value= 0,026), pendapatan keluarga (p value= 0,030), riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (p value= 0,028) dengan kejadian preeclampsia pada ibu bersalin. Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara umur, usia kehamilan, pemeriksaan ANC, riwayat hipertensi, pendapatan keluarga, dan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin. Abstract Preeclampsia was one of the 3 main causes of maternal mortality in Brebes regency in 2016 (34,90%). Sirampog public health center was one contributed to the high incidence of preeclampsia in Brebes in 2016 with 50 cases, an increased from previous year. This research was conducted in 2017 with the purpose was to determine the factors of preeclampsia in maternal mother. This type of research was an analytical survey with case control design. The samples of this research are 35 cases and 35 controls used purposive sampling technique. Data were analyzed by chi square test. The results showed that there was a associated between age (p value=0,016), gestational age (p value=0,014), ANC (p value=0,031), history of hypertension (p value=0,026), family income (p value=0,030), and history of hormonal contraceptive used (p value=0,028) with preeclampsia in maternal mothers. The conclusion of this study there was a association between age, gestational age, ANC, history of hypertension, family income, and history of hormonal contraceptive used with the incidence of preeclampsia in maternal mothers. Keyword : Preeclampsia, Maternal, Immunologic