Yunita Dyah Puspita Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Hipertensi Usia 45-65 Tahun Innandah Annisa Lestari; Yunita Dyah Puspita Santik
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 17. No. 2. Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.17.2.2022.6-12

Abstract

Background: Hypertension is a disease that requires long-term therapy, so patient compliance is required in undergoing treatment to control blood pressure and reduce the risk of complications. In 2020, the Gunungpati Health Center experienced an increase of 9,956 cases and the rate of treatment adherence was 1314 patients. Objective: This study aims to determine the factors related to medication adherence in hypertensive patients aged 45-65 years in the Gunung Pati Public Health Center Work Area, Semarang City. Method: analytic observational design with a cross-sectional approach and a quantitative study was conducted by interview. Accidental sampling technique with a sample of 94 respondents. Meanwhile, data analysis was carried out univariate and bivariate using the chi-square test with the help of SPPS version 24.0. Result: There was a relationship between age (p = 0.000), gender (p = 0.025), employment status (p = 0.015), duration of hypertension (p = 0.014), hypertension level (p = 0.025), family support (p = 0.021), the role of health workers (p = 0.029) and motivation to seek treatment (p = 0.029) with adherence to taking hypertension medication aged 45-65 years. There is no relationship between the last education level (p=0.461), health insurance participation (p=0.459), and the affordability of access to health services (p=0.281). Conclusion: Increased progress for BPJS card holders to be more compliant in usage.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Kurang Energi Kronis dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMK N 2 Salatiga Mahestri Wiworomukti; Yunita Dyah Puspita Santik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 10, No 2 (2023): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v10i2.5695

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan kejadian kurangnya jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin abnormal yang banyak terjadi pada wanita termasuk remaja putri. Anemia masih menjadi masalah nasional maupun internasional, sedangkan penyakit ini tidak hanya memberi dampak bagi remaja putri saat ini yang mempengaruhi produkvitasnya di sekolah, tapi juga berpengaruh besar untuk kedepannya sebagai penyebab masalah kesehatan ibu dan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan kurang energi kronis dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK N 2 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SMK N 2 Salatiga. Sampel diambil dengan teknik total sampling pada siswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis univariat dilakukan dengan uji deskriptif dan uji bivariat dilakukan dengan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara indeks massa tubuh (p=0,009) dengan kejadian anemia dan tidak ada hubungan antara kurang energi kronis (p=0,173) dengan kejadian anemia. IMT yang tidak normal, baik kurang ataupun berlebih, menjadi sebab kurangnya asupan zat besi, akibatnya kebutuhan tubuh akan zat besi tidak tercukupi. Kondisi ini tidak lepas dari masa pubertas yang sedang dialami, padatnya aktivitas, dan perilaku tidak sehat yang kerap dilakukan oleh remaja putri. Adapun saran bagi sekolah agar melaksanakan inisiasi edukasi kesehatan tekait gizi seimbang dan pencegahan anemia dalam kegiatan siswi di sekolah, memantau makanan yang diperjualbelikan di lingkungan sekolah, dan melakukan pendampingan serta penertiban konsumsi tablet tambah darah dengan menunjuk sebagian siswi pada setiap kelas sebagai pionir. Kata kunci: Anemia, Indeks Massa Tubuh, Kurang Energi Kronis, Remaja Putri
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang Mahera, Afifah Ayu; Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4 No 2 (2023): JPPKMI: November 2023
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v4i2.70247

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 HPK. Berdasarkan Dinkes Kabupaten Magelang, kejadian stunting di Kabupaten Magelang sebesar 37,6%, prevalensi stunting sebesar 15,1%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko stunting pada bayi usia 24-59 bulan di Puskesmas Salaman I. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik kuantitatif dengan desain case control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non random sampling dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 108 balita. Faktor risiko stunting adalah pendidikan ibu (p=0.001 OR 3.732 95% CI: 1.676-8.309), pekerjaan ibu (p=0.254), pendapatan keluarga (p=0.000 OR 11.440 95%CI: 4.610-28.389), riwayat ASI eksklusif (p=0.051), riwayat IMD (p=0.057), riwayat makanan pendamping ASI (p=0.06), usia kehamilan saat melahirkan (p=0.002 OR 8.244 95%CI : 1.760-38.607), riwayat bayi lahir rendah berat badan (p=0.000 OR 10.947 95% CI: 2.374-50.472), riwayat anemia saat hamil (p=0.004 OR 3.143 95% CI: 1.431-6.905), status gizi ibu selama hamil (p= 0.000 OR 28.000 95 %CI: 6.187-126.725), riwayat diare balita (p=0.186), dan riwayat ISPA balita (p=0.118). Ada hubungan pendidikan ibu, pendapatan keluarga, usia kehamilan ibu saat melahirkan, riwayat BBLR, riwayat anemia saat hamil, dan status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Salaman I Tidak ada hubungan pekerjaan ibu, riwayat ASI eksklusif, riwayat IMD, riwayat MPASI, riwayat diare balita, dan riwayat ISPA balita dengan stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Salaman I.
Risk Factors Associated with Disability among Elderly with Stroke in Indonesia: A Secondary Data Analysis of 2018 National Basic Health Research Yanti, Anisa Dwi Lutfi; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 5, No 3 (2022): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region
Publisher : Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphtcr.v5i3.15694

Abstract

Introduction: According to the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the highest prevalence of stroke occurs among the elderly group. On the other hand, the proportion of disability among the elderly with stroke was highest compared to the elderly with another disease. Disabled elderly resulted in a high burden of care. This study aimed to analyze the risk factors associated with disability among the elderly with stroke in Indonesia.Methods: This cross-sectional study uses secondary data from Riskesdas 2018. The sample was all elderly aged ≥60 years in Indonesia that participated in the Riskesdas 2018 who diagnosed with stroke by a doctor and met the inclusion criteria (2439 samples). This study employed chi-square and logistic regression.Results: The risk factors associated with disability among the elderly with stroke were older age, having a low education level, living in a rural area, not being obese, having a mental emotional disorder, having no smoking history, and less physical activity. Multivariate analysis showed that less physical activity (PR=18.097; 95%CI=7.306-44.825), low level of education (PR=3.555; 95%CI=1.616-7.823), mental emotional disorders (PR=1.942; 95%CI=1.262-2.988) were the risk factors of disability among elderly with stroke. Being obese (PR= 0.578; 95%CI=0.345-0.970), having a joint disease (PR=0.546; 95%CI=0.311-0.958), and having a smoking history (PR=0.461; 95%CI=0.280-0.759) were the protective factors of disability among elderly with stroke.Conclusion: Physical rehabilitation and mental-emotional disorder treatment have important roles in preventing disability among the elderly with stroke
Kejadian Tuberkulosis: Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Nisak, Zahrotun; Santik, Yunita Dyah Puspita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 3 (2021): Supplement Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i3.49869

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2019, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan beban TB tertingggi di dunia. Puskesmas Secang I memiliki kasus TB tertinggi di Kabupaten Magelang pada tahun 2019 sebanyak 54 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 27 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Secang I. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 kasus dan 33 kontrol. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner terstruktur. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Variabel yang berhubungan dengan kejadian TB dalam penelitian ini yaitu riwayat kontak dengan penderita TB (p 0,002 OR 0,055 CI 0,007-0,452) dan riwayat pengobatan atau perawatan medis (p 0,00 OR 0,061 CI 0,012-0,296). Sedangkan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian TB adalah riwayat pengobatan atau perawatan medis (p 0,001 OR 16,011) Kesimpulan: perlu adanya upaya pencegahan penularan TB melalui taat terhadap protokol kesehatan, rutin melakukan cek kesehatan, serta meningkatkan makan makanan yang bergizi yang diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Ramadhani, Aliya Ika; Santik, Yunita Dyah Puspita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 1 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i1.50185

Abstract

Latar Belakang: Kasus hipertensi di Puskesmas Bandarharjo pada tahun 2019 sebanyak 12.519 kasus, pada bulan januari 2020 terdapat 650 kasus dan semakin meningkat setiap bulannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam lansia dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimental Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Populasi lansia hipertensi sebanyak 1290 orang dan sampel sebanyak 36 responden. Teknik analisis data yang digunakam adalah uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian diperoleh p value perbedaan selisih tekanan darah sistolik (pre test-post test) pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan menggunakan uji Wilcoxon sebesar 0,00 (p < 0,05). Sedangkan nilai p value perbedaan selisih tekanan darah diastolic (pre test-post test) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Wilcoxon sebesar 0,00 (p < 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah penderita hipertensi.
Perilaku Kepatuhan Masyarakat dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Alfiyah, Fifi; Santik, Yunita Dyah Puspita
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 1 (2023): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i1.58130

Abstract

Background: The Covid-19 pandemic in Indonesia is a health problem that has not yet ended. Covid-19 cases in Indonesia on 31 May 2022 were 6.054.973 cases. Indonesia ministry of Health informed that SARS-CoV-2 continues to mutate to form new variants. Therefore, efforts are needed to prevent the transmission of Covid-19 through the implementation of the Covid-19 health protocol. The purpose of this studi was to determine the factors related to community adherence in implementing the Covid-19 health protocol in the Karangsari Healthcare Center, Cirebon Regency. Method: This type of research uses an analytical survey with a cross sectional design. The research sampel is 99 respondents, with cluster sampling technique. The instrument used a questionnaire. Data were analyzed by chi square test and logostic regression. Results: The result show that knowledge (P=0,009, RP=1,470) and attitude (P=0,003, RP=1,564) are related to community adherence in implementing the Covid-19 health protocol in the Karangsari Healthcare Center, Cirebon Regency. Conclusion: There is a significant related between knowledge and attitude with adherence in implementing the Covid-19 health protocol. Attitude is the factors that most influence the adherence in implementing the Covid-19 health protocol in the Karangsari Healthcare Center, Cirebon Regency.
Determinan manajemen diare pada balita di Indonesia Salma, Tazkiya Tsabita; Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2024): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v5i2.1447

Abstract

Background: Diarrhea is ranked second as a cause of death in children under five with a mortality rate reaching 370.000 children in the world in 2019. The worst complication of diarrhea in children under five that is not treated immediately is dehydration which can lead to death. The impact when diarrhea in children under five is not treated besides it can cause dehydration complications can also interfere with child growth which is the main cause of malnutrition.Objectives: To find out the factors related to diarrhea management in children under fives in Indonesia.Methods: This study used a cross-sectional design with a sample of 1819 mothers who have children under five diarrhea with complete data. The study was conducted using secondary data from Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) 2017 collected using questionnaires. Data were analyzed using Chi-Square bivariate test and logistic regression multivariate test. The results of statistical tests are categorized as significant if they have p<0,05.Results: The bivariate test showed variables of children under five sex (p=0,026), maternal occupation (p=0,040), and knowledge related to ORT (p=0,000) has a relationship with diarrhea management in children under fives. After controlling for other variables using logistic regression tests, the results showed the sex variable of children under fives with a value of p = 0,018 and PR = 1,43 (95% CI = 1,06-1,92), maternal working status with values p=0,028 and PR=1,38 (95% CI=1,04-1,85), and knowing/using ORT with values p=0,000 and PR=2,56 (95% CI= 1,61-4,18) being a variable that affects the management of diarrhea in children under fives.Conclusion: There is a relationship between the gender of the children under five, the working status of the mother, and knowledge or having used ORT and having a children under five with diarrhea has a relationship with the management of diarrhea in children under fives so it is necessary to intensify education and programs related to the management of diarrhea in children under fives to increase maternal knowledge.KeywordsDiarrhea, management, children under five, demograhic and health surveys
Kejadian Kematian Pasien COVID-19 (Studi Kasus Rawat Inap RSUD RA. Kartini Jepara) Candra, Layla Dian Nur; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 6 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v6i4.58125

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit baru dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi. Data per-19 September 2021 CFR Kabupaten Jepara masih tinggi sebesar 4,91% apabila dibandingkan CFR nasional dan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kematian pasien COVID-19 di RSUD RA. Kartini Jepara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian sebanyak 102 sampel kasus dan 102 kontrol serta dilaksanakan pada Bulan Maret 2022. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan uji alternatifnya Fisher, serta regresi logistik berganda. Hasil penelitian antara usia (p=0,002), riwayat penyakit komorbid (p=0,047), perawatan ICU (p=0,001), dan dukungan ventilator (p=0,001) memiliki hubungan dengan kejadian kematian pada pasien COVID-19. Dengan faktor yang paling dominan adalah usia. Pada faktor jenis kelamin, hasil pemeriksaan radiologi, dan riwayat merokok tidak memiliki hubungan dengan kejadian kematian pasien COVID-19. Simpulan pada penelitian ini terdapat perbedaan pada variabel usia, riwayat penyakit komorbid, perawatan ICU, dan dukungan ventilator.
Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Kebumen Tahun 2022 Inayah, Nelatun; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 7 No 4 (2023): October 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v7i4.70682

Abstract

Abstrak Kasus leptospirosis di Kabupaten Kebumen pada tahun 2022 mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 62 kasus dan 9 kematian (CFR 14,5 %). Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian kasus kontrol (case control study) yang bersifat retrospektif dengan jumlah sampel 30 kasus dan 30 kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Februari tahun 2023 dengan cara wawancara serta pengisian kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square test. Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan (p-value=0,038), riwayat luka (p-value=0,005), riwayat aktivitas di air (p-value=0,000), penggunaan APD (p-value=0,000), dan personal hygiene (p-value=0,037) berhubungan dengan kejadian leptospirosis. Simpulan dalam penelitian ini adalah pekerjaan berisiko, memiliki riwayat luka, memiliki riwayat aktivitas di air, tidak menggunakan APD, dan personal hygiene yang buruk berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Kebumen. Abstract Leptospirosis cases in Kebumen Regency in 2022 have increased with a total of 62 cases and 9 deaths (CFR 14.5%). The aim of the research was to determine the risk factors associated with the incidence of leptospirosis in Kebumen District. This type of research is analytic observational with a retrospective case control study design with a sample size of 30 cases and 30 controls taken by purposive sampling technique taking into account inclusion and exclusion criteria. Data collection was carried out in January-February 2023 by means of interviews and filling out questionnaires. Data were analyzed univariately and bivariately with the chi-square test. The results showed that occupation (p-value=0.038), history of injury (p-value=0.005), history of activity in water (p-value=0.000), use of PPE (p-value=0.000), and personal hygiene (p-value=0.037) related to the incidence of leptospirosis. The conclusions in this study are risky work, having a history of injuries, having a history of activity in water, not using PPE, and poor personal hygiene are associated with the incidence of leptospirosis in Kebumen Regency.