Yunita Dyah Puspita Santik, Yunita Dyah Puspita
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Status Penyakit Periodontal pada Pria Perokok Dewasa Rohmawati, Nia; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i2.25497

Abstract

The prevalence of periodontal disease in Klaten Regency incresed in 2017 from 2016. Jogonalan I Public Health Center has the second highest prevalence of periodontal disease cases, the number. The purpose of this study was to determine what risk factors were associated with periodontal disease status in adult male smokers. This type of research is observational analytic with aapproach case control. The sample set was 42 cases and 42 control samples with purposive sampling technique. The results showed that smoking status (p = 0.017), length of smoking (p = 0.037), number of cigarettes (p = 0.040), brushing behavior (p = 0.030), consumption of fruit and vegetables (p = 0.008) were associated with periodontal disease status in adult male smokers. The conclusion of this study is that there is a relationship between smoking status, length of smoking, number of cigarettes, tooth brushing behavior and consumption of vegetable fruit with periodontal disease status, and there is no relationship between types of cigarettes and coffee consumption with periodontal disease status. Keywords: Risk Factors, Periodontal, Smokers, Adults
Kejadian Autism Spectrum Disorder pada Anak di Kota Semarang Alfinna, Tahta; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 4 (2019): HIGEIA: October 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i4.30987

Abstract

Autisme merupakan suatu kelainan perkembangan otak dengan ciri berupa hambatan interaksi sosial baik verbal maupun non-verbal. Provinsi Jawa Tengah diketahui memilki 2.088 siswa SLB laki-laki dan 1.492 siswa SLB perempuan. Data dari BP-DIKSUS menunjukkan Kota Semarang mempunyai jumlah siswa autisme tertinggi ketiga di Jawa Tengah, setelah Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak di Kota Semarang. Jenis penelitian yaitu survei analitik dengan desain kasus-kontrol. Sampel berjumlah 88 orang dengan 44 kasus dan 44 kontrol yang diambil dengan cara purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR (p=0,015), riwayat perdarahan antepartum (p=0,001), riwayat preeklamsi (p=0,031), riwayat kelahiran prematur (p=0,010), riwayat persalinan tindakan (p=0,000), riwayat stress kehamilan (p=0,001), dan riwayat konsumsi obat antidepresan (p=0,001) berhubungan dengan kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak. Sedangkan riwayat asfiksi (p=0,120) dan riwayat partus lama (p=0,121) tidak berhubungan dengan kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak. Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko kejadian Autism Spectrum Disorder pada anak di Kota Semarang tahun 2018 yaitu BBLR, riwayat perdarahan antepartum, riwayat preeklamsi, riwayat kelahiran prematur, riwayat persalinan tindakan, riwayat stress kehamilan, dan riwayat konsumsi obat antidepresan.
Kejadian Diabetes Melitus Tipe I pada Usia 10-30 Tahun Faida, Awaliyah Nor; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4i1.31763

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian Diabetes Melitus di Kabupaten Jepara sebanyak 2800 kasus dengan laki-laki 889 kasus dan perempuan 1856 kasus. Sedangkan untuk kategori Diabetes Melitus tipe I untuk usia 10-30 tahun di Kabupaten Jepara terdapat kasus sebanyak 129 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe I pada usia 10-30 tahun di Kabupaten Jepara.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Sampel yang ditetapkan sebesar 45 kasus dan 45 kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Data analisis dengan menggunakan uji chi square.Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin (p value = 0,831), faktor genetik (p value = 0,000; OR = 16), penyakit autoimun (p value = 0,008; OR = 3,826), kondisi psikologis (p value = 0,205), adanya virus (p value = 0,314), penyakit kronis (p value = 0,000; OR =16). Adapun yang mempunyai hubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 1 pada usia 10-30 tahun adalah faktor genetik, penyakit autoimun dan penyakit kronis. Saran penelitian ini adalah mendeteksi dini penyakit keturunan yang ada dalam riwayat keluarga, menjalani gaya hidup dan pola makan sehat untuk menghindari pemicu faktor risiko penyakit Diabetes Mellitus tipe I, istirahat yang cukup, memberikan dukungan kepada penderita Diabetes Mellitus tipe 1. ABSTRACT The incidence of diabetes mellitus in Jepara Regency is 2800 cases with men 889 cases and women 1856 cases. While for the type I Diabetes Mellitus for 10-30 years old in Jepara Regency there were 129 cases. The purpose of this study was to determine the risk factors associated with the incidence of type I diabetes mellitus at the age of 10-30 years in Jepara Regency. The type of research conducted was analytic observational research with case control design. The sample set was 45 cases and 45 controls with purposive sampling technique. The instrument used in this study was a questionnaire. Data analysis using the chi square test. The results showed that gender (p value = 0.831), genetic factors (p value = 0,000; OR = 16), autoimmune diseases (p value = 0,008; OR = 3,826), psychological conditions (p value = 0,205), presence of viruses ( p value = 0.314), chronic disease (p value = 0,000; OR = 16). As for those who have a relationship with the incidence of Type 1 Diabetes Mellitus at the age of 10-30 years are genetic factors, autoimmune diseases and chronic diseases. The suggestion of this study is to detect early hereditary diseases in family history, live a healthy lifestyle and diet to avoid triggering risk factors for type I Diabetes Mellitus, adequate rest, provide support for people with type 1 Diabetes Mellitus.
Pemberdayaan Berbasis Innovative Community-Centered Dengue-Ecosystem Management untuk Menurunkan IR DBD Sukendra, Dyah Mahendrasari; Indrawati, Fitri; Hermawati, Bertakalswa; Santik, Yunita Dyah Puspita; Maharhani, Arvia Dhitya; Fitri, Anisa
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i2.42045

Abstract

Based on data from the Central Java Province Health Profile in 2019, it was stated that the IR of Central Java's DHF was 25.9 per 100,000 population with a CFR of 1.5%. Karanganyar Regency is recorded to have the highest IR DBD in Central Java, namely 94.5 per 100,000 population, and the last 3 years, DHF cases have jumped to 30% compared to the previous year which only occurred 76 cases. This study aims to determine differences in the level of knowledge of PKK mothers regarding dengue hemorrhagic fever and its prevention practices in RT 2 and RT 3 Sabrang Kulon sub Village of Matesih Village through innovative community-centered dengue-ecosystem management based empowerment. This research was conducted in August and September 2020. This study used an experimental design using a one-group before-after study design and instruments using a questionnaire. There was no difference in the knowledge scores of PKK mothers about DHF before and after being given training (p = 0.102). In conclusion, there is no difference in the knowledge of PKK RT 2 and RT 3 Sabrang Kulon Village women regarding dengue hemorrhagic fever and its prevention practices before and after counseling. Keywords: Knowledge, Community, Dengue Haemmoragic Fever, Prevention
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN TERSANGKA KASUS TUBERKULOSIS PARU Nisa, Siti Malihatun; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.19117

Abstract

Latar Belakang: Penemuan tersangka kasus tuberkulosis adalah salah satu indikator evaluasi upaya menanggulangi tuberkulosis paru. Puskesmas Tlogosari Kulon melakukan penjaringan tersangka kasus tuberkulosis dengan melibatkan peran kader kesehatan, namun dalam pelaksanaannya belum semua kader berperan aktif menemukan tersangka kasus tuberkulosis paru.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Instrumen Penelitian dengan menggunakan lembar kuesioner. Sampel Penelitian berjumlah 54 responden yang dipilih menggunakan teknik simpel random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat uji chi-square dengan α = 0,05 dan menghitung Prevalance Risk.Hasil: Hasil statistik menunjukkan variabel yang berhubungan dengan praktik penemuan tersangka kasus tuberkulosis paru adalah pengetahuan (P=0,000, PR=12,39), sikap (P=0,003, PR=2), motivasi (P=0,001, PR=3,23) dan Imbalan (P=0,001, PR=10,85), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah usia (P=0,7, PR=0,86) dan pekerjaan (P=0,34, PR=1,33).Simpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, motivasi dan imbalan yang diterima kader kesehatan dengan praktik penemuan tersangka kasus tuberkulosis paru.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSISTENSI PERILAKU PSN DBD Masruroh, Masruroh; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v3i1.19125

Abstract

Latar Belakang : Angka kejadian DBD di Kelurahan Meteseh meningkat selama tahun 2014 sampai 2016, berturut-turut yaitu sebanyak 148,93/100.000 penduduk; 236, 24/100.000 penduduk; dan 266,7/100.000 penduduk. Selain itu Angka Bebas Jentik (ABJ) Kelurahan Meteseh merupakan ABJ terendah di antara kelurahan lain di Puskesmas Rowosari. ABJ Kelurahan Meteseh dari tahun 2014-2016 yaitu 80,9%; 81,83% ;dan 81,95%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsistensi perilaku PSN DBD. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Besar sampel yang ditetapkan yaitu 64 dengan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value umur (p=0, 007), tingkat pendidikan (p=0,003), status pekerjaan (p=0,309), riwayat sakit DBD keluarga (p=0,164), tingkat pengetahuan (p=0,041), sikap (p=0,015), dukungan petugas kesehatan (p=0,604), pengalaman mendapat penyuluhan (p=0,769), peraturan yang berlaku (p=0,731). Simpulan : Terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan konsistensi perilaku PSN DBD.
KONSISTENSI PENGGUNAAN KONDOM UNTUK PENCEGAHAN PMS DAN HIV PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL Arjianti, Herlina Dwi; Santik, Yunita Dyah Puspita
Journal of Health Education Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i2.22614

Abstract

Latar Belakang: Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya melalui hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsistensi penggunaan kondom untuk pencegahan PMS dan HIV pada wanita pekerja seksual. Metode: Jenis penelitian adalah kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 86 responden. Instrumen berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan faktor yang berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain sikap (p=0,00), dukungan mucikari (p- =0,02), akses informasi (p-=0,016), motivasi (p =0,003), dan pendapatan (p =0,023). Faktor yang tidak berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain pengetahuan (p=0,131), kesediaan kondom (p=0,338), dukungan petugas kesehatan (p=0,504), lama kerja WPS (p =0,282), usia WPS (p=0,69), dan tingkat pendidikan WPS (p- =0,12). Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan konsistensi pemakaian kondom antara lain sikap, dukungan mucikari, akses informasi, motivasi, dan pendapatan.
Factors Affecting the incidence of VIA positive at Halmahera Health Care Center in 2018-2019 Sintia Aprianti; Yunita Dyah Puspita Santik
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 1. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.367 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.1.2021.7-13

Abstract

Abstract Background : VIA is a simple test with moderate sensitivity and specificity for early cervical lesions screening. The purpose of this study was to determine the relationship between risk factors and the incidence of positive IVA at Halmahera Health Center in 2018-2019.Methods : This type of research is an observational analytic with a case control design. Using purposive sampling technique, the minimum sample size is 68, consisting of 34 cases and 34 controls. Using a questionnaire instrument with interview data collection techniques. Data were analyzed using univariate and bivariate tests using the Chi-Square test with SPSS software.Results : The factors associated with the incidence of positive IVA at Halmahera Health Center were personal hygiene in genital areas (p=0.001, OR = 5.5), history of parity (p= 0.001, OR= 5.9 ) symptoms of vaginal diseases (p=0.003, OR=5.9), and duration of use of hormonal contraceptives (p=0.001, OR=5.25).Conclusion: factors associated with the incidence of positive IVA at Halmahera Public Health Center are personal hygiene of genital area, history of parity, history of genital disease symptoms, and duration of hormonal contraception use.Keywords: Factors, Visual Examination of Acetic Acid, Incidence.
PERAN KELUARGA DAN PETUGAS KESEHATAN DALAM KEPATUHAN PENGOBATAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Exa Puspita; Eka Oktaviarini; Yunita Dyah Puspita Santik
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 12. No. 2. Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.213 KB)

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang, sehingga diperlukan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko komplikasi. Angka kepatuhan melakukan pengobatan di Puskesmas Gunungpati tahun 2014 hanya sebesar 13% dan angka ketidakpatuhan sebesar 86%. Tujuan: Untuk menjelaskan hubungan peran dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dari penelitian ini berjumlah 620 pasien. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 84 responden dengan cara accidental sampling. Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMAS (Modified Morisky Adherence Scale). Analisis data secara univariat dan bivariat (chi-square). Hasil: Dukungan keluarga (p<0,005; 95% CI = 2,063 – 5,141) dan peran petugas kesehatan (p<0,005; 95% CI = 2,172 – 5,391) berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan. Kesimpulan: Dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan berhubungan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan.
Faktor Intrinsik dan Extrinsik yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia di Wilayah Puskesmas Rembang Uswatun Hasanah; Yunita Dyah Puspita Santik
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 2. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.979 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.2.2021.84-90

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kasus pneumonia balita di Puskesmas Rembang Purbalingga pada tahun 2018 sebanyak 7 kasus. Sedangkan pada tahun 2019 kasusnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu menjadi 81 balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah kasus sebesar 33 sampel dan kontrol sebesar 33 sampel. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan teknik pengambilan data wawancara. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa status gizi (OR=5,342), riwayat pemberian ASI eksklusif (OR=4,241), status pekerjaan ibu (OR=4,235), kepadatan hunian rumah (OR=5,041), sosial ekonomi (OR=4,025), penggunaan obat nyamuk bakar (OR=3,500), kebiasaan merokok anggota keluarga (OR=3,619), kebiasaan membuka jendela (OR=3,538), kebiasaan membersihkan rumah (OR= 5,950), dan kebiasaan mencuci tangan (OR=4,457) berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Simpulan: Saran penelitian ini adalah untuk memberikan nutrisi yang tepat dan bergizi, memberikan ASI secara eksklusif, tidak merokok didalam rumah atau lingkungan sekitar balita, menggunakan kelambu, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.