Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-03-1726-2012 STUDI KASUS STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE SEMARANG Setiawan, Agustinus Agus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Grand Edge Hotel and Mall building structure, located in Semarang, is designed as a reinforced concrete structure consisting of 13 layers of story. Load resisting stucture consists of a Special Momen Resisting Frames. In the early stages of design, the structure is designed to resist earthquake loading accordance with SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), which is based on earthquake with return period of 500 years. Along with the adoption of SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) which is based on earthquake with return period of 2500 years, so the calculation of earthquake loading must be redesigned. This study has an objective to make a comparison between the two codes, in terms of seismic base shear changes and examination of the structural performance of buildings in terms of drift ratio that occurs. The results of the dynamic analysis using ETASB program v.9.0.0 shows that seismic base shear increase 107% in the X and Y direction. While the results of SNI 2012 equivalent static analysis generates seismic base shear force is 2.5 times greater than the results of SNI 2002. From the requirements of drift ratio, the building structure does notexceed the requirements, according to both SNI 2002 and SNI 2012.Struktur bangunan gedung Grand Edge Hotel dan Mallyang berlokasi di kota Semarang, direncanakan sebagai suatu struktur gedung beton bertulang yang terdiri dari 13 lapis lantai. Struktur pemikul beban terdiri dari Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. Pada tahap awal desain, struktur direncanakan terhadap beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), yang didasarkan pada gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. Seiring dengan ditetapkannya SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) yang didasarkan pada gempa rencana periode ulang 2500 tahun, maka perhitungan gaya gempa harus didesain ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara kedua tata cara tersebut ditinjau dari perubahan gaya geser dasar seismik serta pemeriksaan terhadap kinerja struktur gedung ditinjau dari simpangan antar lantai yang terjadi.Hasil analisis dinamis yang diperoleh menggunakan program ETABS v.9.0.0 menunjukkan terjadi peningkatan gaya geser dasar seismiksebesar 107 %, dalam arah X maupun dalam arah Y. Sedangkan hasil analisis statik ekivalen SNI 2012 menghasilkan gaya geser dasar seismik yang 2,5 kali lebih besar daripada hasil SNI 2002. Ditinjau dari syarat simpangan antar lantai, struktur gedung tersebut tidak melebihi ketentuan, baik menurut SNI 2002 maupun SNI 2012.
Seismic Base Shear Based On SNI-03-1726-2002 and SNI-03-1726-2012 of Grand Edge Building Structure Setiawan, Agustinus Agus
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 3 No. 12 Oktober-Desember 2014
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Struktur bangunan gedung Grand Edge Hotel dan Mall yang berlokasi di kota Semarang direncanakan sebagai suatu struktur gedung beton bertulang yang terdiri atas 13 lapis lantai. Struktur pemikul beban terdiri dari Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. Pada tahap awal desain, struktur direncanakan terhadap beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), yang didasarkan pada gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. Seiring dengan ditetapkannya SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) yang didasarkan pada gempa rencana periode ulang 2.500 tahun, maka perhitungan gaya gempa harus didesain ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara kedua tata cara tersebut ditinjau dari perubahan gaya geser dasar seismik serta pemeriksaan terhadap kinerja struktur gedung ditinjau dari simpangan antarlantai yang terjadi. Hasil analisis dinamis yang diperoleh menggunakan program ETABS v.9.0.0 menunjukkan terjadi peningkatan gaya geser dasar seismik sebesar 107 %, dalam arah X maupun dalam arah Y. Hasil analisis statik ekivalen SNI 2012 menghasilkan kenaikan gaya geser dasar seismik sebesar 148,31% dan 172,84% di kedua arah, dibandingkan hasil SNI 2002. Ditinjau dari syarat simpangan antarlantai, struktur gedung tersebut tidak melebihi ketentuan, baik menurut SNI 2002 maupun SNI 2012. Pengaruh beban gempa pada kombinasi pembebanan dalam SNI 2012 mengalami kenaikan 30% Kata Kunci: beban gempa, gaya dalam, gaya geser dasar seismik, periode ulang    Abstract Grand Edge Hotel and Mall building located in Semarang was originally designed as a 13 story reinforced concrete building. This load resisting stucture consists of a Special Momen Resisting Frames. In the early stages of design, the structure was aimed to resist earthquake based on SNI 03-1726-2002 (Earthquake Resilience Standard Planning for Building Structure), which is based on the earthquake with return period of 500 years. Along with the adoption of SNI 03-1726-2012 (Earthquake Resilience Standard Planning for Building Structure and Non-Building Structure), which is based on earthquake with return period of 2500 years, the calculation of earthquake force must be redesigned. This study purpose was to make a comparison between the two codes, in terms of seismic base shear changes and examination of the structural building performance related to the drift ratio occured. The dynamic analysis results using ETASB program v.9.0.0 showed that the seismic base shear increased 107% in the X and Y direction. While the results of SNI 2012 equivalent static analysis demonstrated that seismic base shear force increased about 148,31% and 172,84% for both direction in comparison to the results of SNI 2002. In view of the drift ratio, the the building structure did not exceed the requirements, according to both SNI 2002 and SNI 2012. The effect of earthquake loading in SNI 2012 loading combination increased by 30% Keywords: earthquake loading, internal forces, seismic base shear, return period
STUDI PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-03-1726-2012 STUDI KASUS STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE SEMARANG Setiawan, Agustinus Agus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v16i2.7211

Abstract

Grand Edge Hotel and Mall building structure, located in Semarang, is designed as a reinforced concrete structure consisting of 13 layers of story. Load resisting stucture consists of a Special Momen Resisting Frames. In the early stages of design, the structure is designed to resist earthquake loading accordance with SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), which is based on earthquake with return period of 500 years. Along with the adoption of SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) which is based on earthquake with return period of 2500 years, so the calculation of earthquake loading must be redesigned. This study has an objective to make a comparison between the two codes, in terms of seismic base shear changes and examination of the structural performance of buildings in terms of drift ratio that occurs. The results of the dynamic analysis using ETASB program v.9.0.0 shows that seismic base shear increase 107% in the X and Y direction. While the results of SNI 2012 equivalent static analysis generates seismic base shear force is 2.5 times greater than the results of SNI 2002. From the requirements of drift ratio, the building structure does notexceed the requirements, according to both SNI 2002 and SNI 2012.Struktur bangunan gedung Grand Edge Hotel dan Mallyang berlokasi di kota Semarang, direncanakan sebagai suatu struktur gedung beton bertulang yang terdiri dari 13 lapis lantai. Struktur pemikul beban terdiri dari Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. Pada tahap awal desain, struktur direncanakan terhadap beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), yang didasarkan pada gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. Seiring dengan ditetapkannya SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) yang didasarkan pada gempa rencana periode ulang 2500 tahun, maka perhitungan gaya gempa harus didesain ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara kedua tata cara tersebut ditinjau dari perubahan gaya geser dasar seismik serta pemeriksaan terhadap kinerja struktur gedung ditinjau dari simpangan antar lantai yang terjadi.Hasil analisis dinamis yang diperoleh menggunakan program ETABS v.9.0.0 menunjukkan terjadi peningkatan gaya geser dasar seismiksebesar 107 %, dalam arah X maupun dalam arah Y. Sedangkan hasil analisis statik ekivalen SNI 2012 menghasilkan gaya geser dasar seismik yang 2,5 kali lebih besar daripada hasil SNI 2002. Ditinjau dari syarat simpangan antar lantai, struktur gedung tersebut tidak melebihi ketentuan, baik menurut SNI 2002 maupun SNI 2012.
Analisis Efektivitas Penerapan Outrigger Pada Bangunan Bertingkat Dalam Mengurangi Simpangan Dengan Variasi Bentuk Outrigger Hari, Liana Widya; Setiawan, Agustinus Agus
Dinamika Rekayasa Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Februari 2021
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2021.17.1.325

Abstract

Gedung bertingkat tentu harus aman dan handal untuk menghadapi gempa yang sering terjadi di Indonesia, sehingga muncul inovasi bernama struktur outrigger. Sistem outrigger adalah suatu sistem struktur yang menghubungkan shear/corewall dengan kolom terluar dari suatu bangunan bertingkat. Desain outrigger sendiri memiliki banyak variasi bentuk outrigger, misalnya bentuk truss (X), V, dan Λ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan outrigger pada gedung bertingkat dalam mengurangi simpangan yang terjadi dengan variasi dari bentuk outrigger. Analisis akan dilakukan pada gedung 40 lantai dengan variasi tujuh model yaitu, model bangunan tanpa outrigger, model bangunan dengan outrigger berbentuk (X), (V), dan (Λ) yang masing-masing terletak di dua ketinggian yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan dengan outrigger terbukti dapat mengurangi simpangan dan model bangunan dengan outrigger berbentuk (X) pada ketinggian 0.25h dan 0.75h merupakan yang paling efektif dalam memikul beban gempa yang terjadi. Pada model tersebut, penerapan outrigger dapat mengurangi simpangan hingga 10.75% pada arah X dan 5.52% pada arah Y.
Analisis Perbandingan Biaya Konstruksi Bangunan Tahan Gempa Wilayah DKI Jakarta dan Penajam Paser Utara Roshaunda, Diza; Setiawan, Agustinus Agus
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 6, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.84 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i2.1158

Abstract

Dalam merencanakan gedung bertingkat sangat dituntut perencanaan yang efektif dan efisien. Dimana efektivitas dan efisiensi struktur dilihat dari segi kekuatan dalam menahan beban gempa dan biaya konstruksi yang ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk menentukan Kategori Desain Seismik, dan membandingkan besarnya biaya pekerjaan struktur kolom dan balok pada bangunan tahan gempa di Wilayah DKI Jakarta dan Penajam Paser Utara Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menahan beban gempa adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dimana struktur beton bertulang akan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban gempa yang ekstrim dengan kata lain struktur diharuskan daktail (fleksibel) agar dapat dikategorikan aman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada Wilayah DKI Jakarta dengan dimensi kolom utama 800 mm × 800 mm dan balok utama 400 mm × 800 mm, sudah mampu memikul beban gempa sesuai dengan faktor keamanan dengan total biaya konstruksi sebesar RP. 10.349.794.090. Sedangkan untuk Wilayah Penajam Paser Utara dengan dimensi kolom utama 700 mm × 700 mm dan balok utama 400 mm × 600 mm, struktur gedung sudah mampu memikul beban gempa sesuai dengan faktor keamanan dengan total biaya konstruksi sebesar RP. 9.340.381.082 atau lebih rendah 9,75% dari biaya konstruksi di Wilayah DKI Jakarta.
CANGKANG KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON Esa, Dinda Alma; Setiawan, Agustinus Agus; Subagyo, Galih Wulandari
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 7, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.385 KB) | DOI: 10.33506/rb.v7i2.1413

Abstract

Salah satu program internasional yang sedang di kembangkan saat ini adalah Sustainable Development Goals (SDGs) dengan 17 poin utama didalamnya. Pada penelitian ini mendukung 3 poin SDGs yaitu membangun infrastruktur yang Tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, Tangguh dan berkelanjutan dan menjamin pola dan konsumsi yang berkelanjutan. Sustainable Development Goals (SDGs) disetujui pada tanggal 25 – 27 September 2015 di markas besar PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), New York, Amerika Serikat yang dihadiri oleh 193 negara termasuk Indonesia. untuk merealisasikan program tersebut, maka didalam penelitian ini digunakan cangkang kerang darah sebagai subsitusi agregat kasar beserta penambahan admixture sehingga berharap cangkang kerang darah mempunya nilai ekonomis dan juga dapat menudukung program SDGs. Hasil kuat tekan beton normal mencapai nilai 27,9 MPa pada umur 28 hari. Pada beton dengan campuran cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai subsitusi agregat kasar pada prsentase 5%, 10%, 15%, dan 20% di dapat nilai tertinggi ada pada presentase 10% dengan nilai kuat tekan sebesar 24,9 MPa hampir mendekati kuat tekan yang direncanakan yaitu 25 MPa nilai terendah adalah 19,0 MPa dengan presentase 20%. Pada beton dengan campuran cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai subsitusi agregat kasar dan  superplasticizers nilai tertinggi kuat tekan beton sebesar 42,4 MPa dengan presentase 5% dan nilai terendah 15,8 MPa dengan presentase 20%. Dapat disimpulkan bahwa beton dengan cangkang kerang darah sebagai pengganti agregat kasar sebesar 10% serta penambahan superplasticizers sebanyak 1% layak digunakan sebagai material beton struktural.
STUDI PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-03-1726-2012 STUDI KASUS STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE SEMARANG Setiawan, Agustinus Agus
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v16i2.7211

Abstract

Grand Edge Hotel and Mall building structure, located in Semarang, is designed as a reinforced concrete structure consisting of 13 layers of story. Load resisting stucture consists of a Special Momen Resisting Frames. In the early stages of design, the structure is designed to resist earthquake loading accordance with SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), which is based on earthquake with return period of 500 years. Along with the adoption of SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) which is based on earthquake with return period of 2500 years, so the calculation of earthquake loading must be redesigned. This study has an objective to make a comparison between the two codes, in terms of seismic base shear changes and examination of the structural performance of buildings in terms of drift ratio that occurs. The results of the dynamic analysis using ETASB program v.9.0.0 shows that seismic base shear increase 107% in the X and Y direction. While the results of SNI 2012 equivalent static analysis generates seismic base shear force is 2.5 times greater than the results of SNI 2002. From the requirements of drift ratio, the building structure does notexceed the requirements, according to both SNI 2002 and SNI 2012.Struktur bangunan gedung Grand Edge Hotel dan Mallyang berlokasi di kota Semarang, direncanakan sebagai suatu struktur gedung beton bertulang yang terdiri dari 13 lapis lantai. Struktur pemikul beban terdiri dari Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. Pada tahap awal desain, struktur direncanakan terhadap beban gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung), yang didasarkan pada gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. Seiring dengan ditetapkannya SNI 03-1726-2012 (Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung) yang didasarkan pada gempa rencana periode ulang 2500 tahun, maka perhitungan gaya gempa harus didesain ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara kedua tata cara tersebut ditinjau dari perubahan gaya geser dasar seismik serta pemeriksaan terhadap kinerja struktur gedung ditinjau dari simpangan antar lantai yang terjadi.Hasil analisis dinamis yang diperoleh menggunakan program ETABS v.9.0.0 menunjukkan terjadi peningkatan gaya geser dasar seismiksebesar 107 %, dalam arah X maupun dalam arah Y. Sedangkan hasil analisis statik ekivalen SNI 2012 menghasilkan gaya geser dasar seismik yang 2,5 kali lebih besar daripada hasil SNI 2002. Ditinjau dari syarat simpangan antar lantai, struktur gedung tersebut tidak melebihi ketentuan, baik menurut SNI 2002 maupun SNI 2012.
Studi Eksperimental Kombinasi Gelas dan Tempurung Kelapa Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton Brian Agustin Fau; Agustinus Agus Setiawan
Dinamika Rekayasa Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2019
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2019.15.2.261

Abstract

Gelas dan tempurung kelapa merupakan limbah yang banyak dijumpai ditempat penampungan sampah. Beberapa penelitian terdahulu menunjukan tempurung kelapa maupun pecahan gelas dapat digunakan sebagai pengganti parsial agregat pada  beton ramah lingkungan dengan persentase yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat mekanik dari beton, khususnya kuat tekan, yang menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas sebagai pengganti agregat kasar. Pada penelitian ini, tempurung kelapa dan pecahan gelas dikombinasi sebagai substitusi parsial agregat kasar dengan kadar 0% (GTK 0), 10% (GTK 1), 20% (GTK 2), 30% (GTK 3), 40% (GTK 4)  dan 50% (GTK 5) dari berat agregat kasar. Kuat tekan yang direncanakan adalah  f’c 25 Mpa. Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan campuran tempurung kelapa dan pecahan gelas, diperoleh nilai kuat tekan tertinggi umur (28 hari) pada GTK 1 sebesar 23.5 MPa. Secara garis besar ditemukan bahwa semakin besar kadar kombinasi  tempurung kelapa dan pecahan gelas pada campuran beton, membuat nilai kuat tekan  beton semakin menurun. Akan tetapi penggunaan 5% tempurung kelapa dan 5 % pecahan gelas sebagai substitusi agregat kasar masih dapat digunakan sebagai beton struktural.
PENGEMBANGAN APLIKASI ANALISIS PENAMPANG BETON BERTULANG BERBASIS ANDROID Prio Handoko; Agustinus Agus Setiawan
Dinamika Rekayasa Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2017
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2017.13.2.182

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menyediakan aplikasi berbasis Android untuk perancangan struktur beton bertulang yang hingga saat ini belum tersedia di Indonesia. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi seorang ahli di bidang Teknik Sipil khususnya di bidang Rekayasa Struktur, karena dapat membantu dalam melaksanakan tugasnya merencanakan suatu struktur beton bertulang. Aplikasi berbasis android yang dikembangkan diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan analisis dan desain lentur dari penampang beton bertulang yang berbentuk persegi. Standar acuan yang digunakan dalam analisis dan desain penampang beton bertulang tersebut adalah SNI 2847:2013 “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”, yang merupakan standar perencanaan beton bertulang yang terbaru. Penelitian ini sangat penting untuk dilangsungkan mengingat perlunya tersedia suatu perangkat aplikasi yang dapat digunakan oleh seorang ahli struktur setiap saat dan di manapun. Di samping itu aplikasi ini juga dapat menjadi sarana atau media pembelajaran praktis bagi mahasiswa program studi Teknik Sipil yang tengah mempelajari struktur beton bertulang.
Analisis Perbandingan Biaya Konstruksi Bangunan Tahan Gempa Wilayah DKI Jakarta dan Penajam Paser Utara Diza Roshaunda; Agustinus Agus Setiawan
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.84 KB) | DOI: 10.33506/rb.v6i2.1158

Abstract

Dalam merencanakan gedung bertingkat sangat dituntut perencanaan yang efektif dan efisien. Dimana efektivitas dan efisiensi struktur dilihat dari segi kekuatan dalam menahan beban gempa dan biaya konstruksi yang ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk menentukan Kategori Desain Seismik, dan membandingkan besarnya biaya pekerjaan struktur kolom dan balok pada bangunan tahan gempa di Wilayah DKI Jakarta dan Penajam Paser Utara Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menahan beban gempa adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dimana struktur beton bertulang akan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban gempa yang ekstrim dengan kata lain struktur diharuskan daktail (fleksibel) agar dapat dikategorikan aman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada Wilayah DKI Jakarta dengan dimensi kolom utama 800 mm × 800 mm dan balok utama 400 mm × 800 mm, sudah mampu memikul beban gempa sesuai dengan faktor keamanan dengan total biaya konstruksi sebesar RP. 10.349.794.090. Sedangkan untuk Wilayah Penajam Paser Utara dengan dimensi kolom utama 700 mm × 700 mm dan balok utama 400 mm × 600 mm, struktur gedung sudah mampu memikul beban gempa sesuai dengan faktor keamanan dengan total biaya konstruksi sebesar RP. 9.340.381.082 atau lebih rendah 9,75% dari biaya konstruksi di Wilayah DKI Jakarta.