Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Characteristic and Antibacterial Activity Test of Red Betel Leaf Essential Oil Against Propionibacterium Acne Bacteria Bangkit Riska Permata; Kharisma Jayak Pratama; Mei Ika Nurul Khotimah; Sabrina Karim
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 4 No 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v4i1.1688

Abstract

Many Indonesian plants have the potential to have anti-acne activity, one of which is the red betel plant. Red betel leaf (Piper crocatum) contains flavonoids, alkaloids, tannins, and essential oils which are thought to be used as antimicrobials. The purpose of this study was to test the quality characteristics and test the antibacterial activity of red betel leaf essential oil against Propionibacterium acne bacteria. This research was an experimental study by identifying the physical quality and testing the antibacterial activity of the essential oil. human senses with the results of the smell or aroma obtained, namely the strong or stinging characteristic odor of red betel. The color of the essential oil obtained was yellow with a little brownish, bitter taste, the pH obtained from the essential oil was 4.65, the specific gravity of red betel leaf essential oil was 0.739, the ethanol soluble test obtained from the essential oil completely dissolved and white clear in a quantity of alcoholic solution. Antibacterial activity test results with red betel leaf essential oil concentrations of 5%, 10%, and 20%, could inhibit antibacterial of 7.16 mm, 10.3 mm, and 11.6 mm.
Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos Caudatus Kunth) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci Jantan New Zealand White Annissha Azzahra Wurnasari; Kusumaningtyas Siwi Artini; Bangkit Riska Permata
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Medika Nusantara,
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i4.635

Abstract

Kenikir Leaf Extract (Cosmos Caudatus Kunth) is a medicinal plant that can be used to heal cut wounds. This research aims to determine the compound content in kenikir leaves, determine the physical quality and stability of kenikir leaf extract ointment preparations, and determine the effective concentration for healing cuts on the backs of male New Zealand White rabbits. This type of research is experimental, making ointment formulations using kenikir leaf extract made in 3 concentrations, namely 10%, 15% and 20%. In ointment testing, organoleptic tests, homogeneity tests, spreadability tests, adhesion tests, pH and viscosity tests are carried out. Testing the effectiveness of wound healing using 5 groups, namely Betadine ointment (+), ointment base (-), kenikir leaf extract ointment 10%, 15% and 20% on 5 rabbits with a wound length of 1.5 cm was carried out until the 3rd day. 7. The data was processed statistically using One Way ANOVA (Analysis of Variant) and continued with the LSD (Least Significant Difference) test. The results of this research show that kenikir leaf extract ointment 10%, 15% and 20% produces an ointment that meets the requirements of the organoleptic test, homogeneity test, spreadability test, adhesiveness test and pH test, as well as providing healing effects on cuts and wounds in rabbits and The most effective healing power is 20% kenikir leaf extract ointment.
FORMULASI SEDIAAN FACEMIST ANTIBAKTERIAL DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata) MENGGUNAKAN GC-MS Annisa Nurlaila Sari; Bangkit Riska Permata; Desy Ayu Irma Permatasari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5524

Abstract

Bunga kenanga memiliki minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Untuk meningkatkan kepraktisan dalam penggunaan, minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam bentuk sediaan facemist. Penelitian ini bertujuan mengetahui randemen minyak atsiri dari bunga kenanga, mengetahui komponen minyak atsiri yang diidentifikasi dengan GC-MS, mengetahui evaluasi fisik sediaan facemist dan mengetahui aktivitas antibakteri facemist terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Bunga kenanga (Cananga odorata) didestilasi menggunakan metode destilasi uap. Minyak atsiri diidentifikasi senyawanya menggunakan alat GC-MS dan diformulasikan kedalam sediaan facemist dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hasil dari penelitian didapatkan randemen minyak atsiri bunga kenanga sebesar 0,33%. Hasil dari identifikasi komponen minyak atsiri terdapat 4 senyawa tertinggi β-Caryophyllene, Germacrene-D, Benzyl benzoate dan α-caryophyllene. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan facemist pada formula 1 (10%), formula 2 (15%) dan formula 3 (20%) dengan daya hambat rata-rata sebesar 9,26 mm, 11,16 mm dan 11,83 mm. Hasil evaluasi fisik dari keempat formulasi sediaan facemist menujukkan semua nya memenuhi standar mutu fisik yang baik dan berdasarkan hasil uji iritasi sediaan facemist tidak menunjukkan adanya iritasi pada kulit.
UJI TOKSISITAS FRAKSI n-HEKSAN - ETIL ASETAT - AIR BATANG BAJAKAH KALALAWIT (Uncaria gambir Roxb) MENGGUNAKAN METODE BSLT (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST) Desy Ayu Irma Permatasari; Putri Solihah Kartika Sari; Bangkit Riska Permata; Anita Dwi Septiarini
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5762

Abstract

Tumbuhan Bajakah Kalalawit dengan nama lain Uncaria gambir Roxb berasal dari pedalaman pulau Kalimantan tepatnya Kalimantan Tengah. Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb) biasanya digunakan masyarakat sebagai peningkat stamina. Akan tetapi, tumbuhan tersebut juga memiliki potensi sebagai antikanker. Batang kayu Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb) diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat di gunakan sebagai anti kanker. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas toksisitas serta nilai Lethal Concentration (LC50) dari fraksi batang Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir Roxb) terhadap larva udang Artemia Salina Leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Nilai LC50 dihitung menggunakan metode analisis probit. Efek toksisitas dari masing-masing fraksi diidentifikasi presentase kematian neupli Artemia Salina Leach dan dihitung nilai LC50 menggunakan analisa probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari fraksi n-heksan, etil asetat, dan fraksi air berturut- turut mendapatkan nilai LC50 sebesar 43,9612 ppm; 63,3869 ppm; dan 75,4049 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksan lebih toksik daripada fraksi etil asetat, dan fraksi air dengan nilai LC50 sebesar 43,9612 ppm.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus K.) MENGGUNAKAN METODE ABTS Putri Martani Nur Afifah; Bangkit Riska Permata; Tatiana Siska Wardani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5584

Abstract

Tanaman Kenikir (Cosmos caudatus K.) adalah salah satu sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Terdapat beberapa spesies kenikir yang tumbuh liar dan ditanam sebagai tanaman hias namun pemanfaatan lebih lanjut sebagai sayuran belum banyak dikenal. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan salah satunya adalah Kenikir (Cosmos caudatus K.).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penetapan kadar flavonoid menggunakan metode kolorimetri dengan kontrol positif yaitu kuersetin. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus K.) mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid. Kadar flavonoid total ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus K) adalah sebesar 12,197 mg QE/g dan nilai IC50 ekstrak etanol daun kenikir sebesar 21,704 μg/mL dengan kategori antioksidan yang sangat kuat.Kata Kunci : ABTS, Antioksidan, Flavonoid, Kenikir (Cosmos caudatus K.) 
FORMULASI SEDIAAN SERUM ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Siti Fatimah; Danang Raharjo; Bangkit Riska Permata
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i3.340

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa saponin, pektin, vitamin C, flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kerusakan pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik ektrak dan aktivitas antioksidan sediaan serum ekstrak etanol buah belimbing wuluh dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Uji mutu fisika meliputi uji pH, viskositas, organoleptis, daya lekat, dan daya sebar. Hasil pengujian mutu fisik sediaan serum yaitu pH sedian berkisar antara 4,26–4,74; viskositas berkisar antara 2007,00–2886,67 cPs; daya sebar berkisar antara 6,30–7,57 cm dan daya lekat berkisar antara 1,55–2,36 detik. Hasil pengujian antikoksidan didapatkan nilai IC50 masing-masing formula sebagai berikut: formula I 154,43 ppm; formula II 96,18 ppm dan formula III 49,58 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan variasi konsentrasi kandungan ekstrak etanol buah belimbing wuluh mempengaruhi mutu fisik dan formula III dengan kandungan 10% ekstrak memberikan aktivitas antioksidan terkuat.
FORMULASI SEDIAAN SERUM ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Siti Fatimah; Danang Raharjo; Bangkit Riska Permata
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i3.340

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa saponin, pektin, vitamin C, flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kerusakan pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik ektrak dan aktivitas antioksidan sediaan serum ekstrak etanol buah belimbing wuluh dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Uji mutu fisika meliputi uji pH, viskositas, organoleptis, daya lekat, dan daya sebar. Hasil pengujian mutu fisik sediaan serum yaitu pH sedian berkisar antara 4,26–4,74; viskositas berkisar antara 2007,00–2886,67 cPs; daya sebar berkisar antara 6,30–7,57 cm dan daya lekat berkisar antara 1,55–2,36 detik. Hasil pengujian antikoksidan didapatkan nilai IC50 masing-masing formula sebagai berikut: formula I 154,43 ppm; formula II 96,18 ppm dan formula III 49,58 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan variasi konsentrasi kandungan ekstrak etanol buah belimbing wuluh mempengaruhi mutu fisik dan formula III dengan kandungan 10% ekstrak memberikan aktivitas antioksidan terkuat.