Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Potensi Terapeutik Teripang (Sea Cucumber) sebagai Obat Kardioprotektif Desak Made Dewi Diantari; Rini Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p16

Abstract

Penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Berdasarkan data World Health Organization pada tahun 2022, penyakit kardiovaskular merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia hingga menyentuh angka 17,9 juta kematian setiap tahunnya. Banyaknya efek samping yang ditimbulkan akibat pengobatan konvensional memberikan peluang bagi ditemukannya obat baru, salah satunya yang berasal dari bahan alami laut. Bahan alam laut mempunyai fungsi sebagai reservoir metabolit bioaktif baru dengan berbagai aktivitas farmakologi di dalamnya, seperti teripang. Teripang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional Asia dan secara bertahap mendapatkan pengakuan dalam literatur medis karena khasiatnya yang potensial sebagai agen kardioprotektif. Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas dan mekanisme teripang sebagai agen kardioprotektif berdasarkan studi in vitro, in vivo, dan uji klinis. Kajian ini juga mengevaluasi kandungan senyawa bioaktif dalam teripang yang berkontribusi pada efek kardioprotektifnya, seperti saponin, peptida, dan antioksidan lainnya. Metode yang digunakan dalam penulisan tinjauan literatur ini meliputi studi literatur yang meluas, baik pada jurnal nasional maupun internasional pada database seperti Google Scholar, PubMed, Scopus, Elsevier, ScienceDirect, dan Web of Science yang berfokus pada studi in vitro, in vivo, dan uji klinis yang telah dilakukan dari tahun 2020 hingga 2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa teripang dapat mengurangi kadar kolesterol total, trigliserida, dan tekanan darah, serta meningkatkan fungsi endotelial melalui mekanisme antioksidan dan antiinflamasi. Implikasi penelitian ini adalah teripang dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan kesehatan vaskular, sehingga dapat membantu mewujudkan pengobatan holistik untuk penyakit kardiovaskular.
Potensi Taurin pada Ikan dalam Perlindungan Jantung melalui Mekanisme Kardioprotektif Ni Luh Dian Senja Pratiwi; Rini Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p20

Abstract

Taurin adalah asam amino yang secara alami ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada ikan dan memiliki berbagai fungsi fisiologis yang penting termasuk mekanisme kardioprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi secara menyeluruh potensi taurin pada ikan sebagai agen kardioprotektif dengan fokus pada mekanisme-mekanisme biologis spesifik yang mendasari efek perlindungannya terhadap fungsi jantung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penelusuran literatur dari berbagai jurnal nasional dan internasional yang diakses secara online melalui dua database yaitu Google Scholar dan PubMed dengan batasan publikasi tidak lebih dari lima tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taurin berperan penting dalam homeostasis ion kalsium di dalam sel jantung yang merupakan faktor kunci dalam fungsi kontraksi dan relaksasi otot jantung. Selain itu, taurin memiliki efek antioksidan yang signifikan dalam melindungi sel jantung dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan produksi Oksida nitrat yang penting untuk vasodilatasi dan kesehatan vaskular. Taurin juga diketahui dapat meningkatkan fungsi pompa kalsium ATPase di retikulum sarkoplasma, memodulasi aktivitas penukar natrium atau kalsium, pengaturan sistem renin angiotensin, serta meningkatkan fungsi sel beta pankreas, dan sekresi insulin melalui mekanisme peningkatan produksi ATP. Semua mekanisme ini berkontribusi terhadap efek kardioprotektif taurin yang menjadikannya komponen penting dalam formulasi suplemen untuk kesehatan jantung. Studi ini menyimpulkan bahwa taurin memiliki potensi besar sebagai agen kardioprotektif terutama dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiovaskular.
Potensi Karotenoid Astaxanthin pada Alga sebagai Nutraseutikal Kardioprotektif Pande Ketut Astri Utami; Rini Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 3 (2024): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2024.v03.p23

Abstract

Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang terjadi di daerah jantung dan pembuluh darah yang menduduki posisi penyakit dengan kematian nomor satu di dunia. WHO menyebutkan 17 juta orang lebih meninggal akibat penyakit kardiovaskular dan di Indonesia sendiri tercatat terdapat 651.481 penduduk pertahunnya. Berbagai upaya pencegahan dilakukan untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular. Astaxanthin merupakan karotenoid yang banyak ditemukan pada organisme akuatik seperti alga dengan sifat antioksidan yang kuat. Astaxanthin memiliki potensi yang kuat sebagai nutrasetikal kardioprotektif. Literature review ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi bukti ilmiah terkait efek kardioprotektif yang dimiliki astaxanthin dengan melihat mekanisme biologisnya dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur pencarian literatur berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan pada Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect dengan kata kunci spesifik seperti Astaxanthin, Carotenoid, Alga, Cardioprotective, Cardiac. Terdapat 5 artikel ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi untuk direview. Hasil dari studi yang dipilih menunjukan astaxanthin yang terdapat di alga memiliki efek kardioprotektif dengan berbagai mekanisme seperti antioksidan, perlindungan mitokondria, pengurangan fibrosis dan regulasi ekspresi microRNA. Simpulan literatur review ini menunjukan astaxanthin berpotensi besar menjadi nutrasetikal kardioprotektif dengan mekanisme kerja yang melindungi jantung dari kerusakan, maka dari ini pengembangan nutrasetikal astaxanthin pada manusia diperlukan studi lanjutan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Evaluation Of Standard Operating Procedures For Carrying Vaccines At Tabanan District Health Office Komang Dian Aditya Putra; G.A. Desya Pradnyaswari; Ni Luh Putu Taksayani Putri; Rini Noviyani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Farmasi Galenika
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v12i1.387

Abstract

Vaccination is crucial for public health, saving countless lives annually. Standard operating procedures (SOPs) are essential for effective health service delivery. The Tabanan District Pharmacy Installation followed the SOPs to transport vaccines from the Provincial Health Office. This study examines the current practice of implementing the relevant SOPs. Interviews were conducted to gather data. The SOP comprises 14 detailed procedures. It starts with determining the vaccine pickup time and submitting a comprehensive Proof of Goods Out and Vaccine Arrival Report to the Head of Pharmacy Installation. The review of the SOP implementation shows that it effectively addresses various challenges in distributing vaccines to the Bali Provincial Health Office. This indicates that the Tabanan District Pharmacy Installation has successfully prepared and implemented the SOP for carrying vaccines from the Bali Provincial Health Office. However, there are opportunities for improvement, particularly in replacing outdated regulations with the latest ones.
Tinjauan Sistematis: Hubungan Tingkat Mortalitas Pada Pasien Sindrom Koroner Akut Wicaksana, I Nyoman Arya Nugraha; Noviyani, Rini
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom koroner akut atau acute coronary syndrome (ACS) merupakan penyakit kardiovaskular yang progresif dengan risiko tingkat mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hingga saat ini, sudah terdapat berbagai penelitian mengenai hubungan tingkat mortalitas terhadap pasien ACS. Namun, data kajian literatur mengenai tabulasi hasil penelitian tersebut masih sangat terbatas, sehingga penulisan tinjauan sistematis ini sangat penting untuk dilakukan. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang memiliki hubungan terhadap tingkat mortalitas pasien ACS. Metode penyusunan tinjauan sistematis ini adalah dengan menggunakan metode literature review yang disajikan secara deskriptif. Tinjauan ini disusun berdasarkan studi literatur menggunakan basis data Google Scholar dan PubMed yang kemudian dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian literatur mengunakan boolean “AND” dengan kata kunci “mortality rate” serta “acute coronary syndrome”. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi, didapatkan 10 literatur yang sesuai dan akan dikaji lebih lanjut. Tingkat mortalitas pada pasien ACS dipengaruhi oleh kombinasi faktor demografis, klinis, dan terapeutik. Faktor-faktor seperti usia lanjut, kejadian syok kardiogenik, henti jantung, komorbid, serta parameter kardiovaskular yang tidak normal juga telah terbukti berkontribusi signifikan terhadap peningkatan risiko kematian. Sebaliknya, intervensi terapeutik seperti pemberian β-blocker, statin, aspirin, serta prosedur revaskularisasi seperti PCI berperan penting dalam menurunkan tingkat mortalitas pasien. Tinjauan literatur ini dapat memberikan landasan bagi penelitian lanjutan dan pengembangan kebijakan klinis yang lebih efektif di masa depan.
A Systematic Review: Evaluasi Terhadap Kejadian Perdarahan Pada Pasien ACS dengan Terapi Antiplatelet Tunggal Dibandingkan Terapi Antiplatelet Ganda Pasca Percutaneous Coronary Intervention (PCI) Allysia Maria Vianney Putri; Rini Noviyani
Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF) Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF)
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/jrikuf.v3i3.785

Abstract

Acute Coronary Syndrome (ACS) is a cardiovascular disorder with a high global mortality rate, including in Indonesia. Antiplatelet therapy administered either as monotherapy or as Dual Antiplatelet Therapy (DAPT) plays a crucial role in managing ACS patients after Percutaneous Coronary Intervention (PCI). However, such therapies carry a bleeding risk that requires careful evaluation. Previous studies on the pharmacological use of antiplatelet agents in post-PCI ACS patients have shown varying results. Therefore, this systematic review aims to compare the incidence of bleeding between single and dual antiplatelet therapies in ACS patients following PCI. Literature was retrieved from PubMed and Google Scholar using relevant keywords, resulting in 11 articles that met the inclusion criteria for further analysis. The reviewed studies include meta-analyses, randomized controlled trials (RCT), and cohort studies. Findings indicate that P2Y12 inhibitor monotherapy following short-term DAPT significantly reduces bleeding risk without increasing ischemic events, particularly in high-risk patients. This treatment strategy demonstrates better safety and comparable efficacy when compared to prolonged DAPT. This review is expected to serve as a reference for selecting safer and more appropriate antiplatelet therapy for ACS patients post-PCI, and as a foundation for future clinical policy development.