Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JRP (Jurnal Review Politik)

Kultur dan Sikap Kiai terhadap Politik Praktis: Studi di Pesantren Al-Hamidy dan Al-Amien Madura Ridho, Ali; Damanhuri, Damanhuri; Luciana, Luciana; Rahman, Mufiqur
Jurnal Review Politik Vol. 12 No. 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jrp.2022.12.2.229-242

Abstract

Each kiai has a different leadership style in influencing the political cul­ture of the pesantren. This study is to describe the politics of edu­c­a­t­i­on in the Al-Hamidy and Al-Amien Prenduan Islamic boarding scho­o­l­s, regarding affiliation to mass organizations and political parties. This re­­­­se­arch shows that the culture of political education at Al-Hamidy or Bany­uanyar Timur and Al-Amien Islamic Boarding Schools is carried out by the two pesantren through the kiai as a passive political figure. While the Al-Amien students behaved more passively. Santri DMI Al-Hamidy Banyuanyar in a practical political context follows kiai politics on the basis of ta'diman to teachers even though in this context there is no coercion from the kiai (dhalem) side Setiap kiai memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dalam mem­p­e­n­­garuhi terhadap kultur politik pesantren. Kajian ini untuk mendi­s­k­ri­p­sikan politik pendidikan di pesantren Al-Hamidy dan Al-Amien Pren­d­uan, tentang afiliasi pada ormas dan partai politik. Penelitian ini men­u­n­jukkan bahwa kultur pendidikan politik Pesantren Al-Hamidy atau Bany­u­anyar Timur dan Al-Amien, dilakukan oleh kedua pesantren ter­s­ebut melalui kiai sebagai figurnya sebagai politik pasif, hal ini ber­a­k­i­bat pada santri banyuaanyar Timur relatif lebih aktif karena mengi­ku­ti pilihan kiai. Sementara santri Al-Amien bersikap lebih pasif. Santri DMI al-Hamidy Banyuanyar dalam kontek politik praktis mengikuti politik kiai dengan dasar ta’diman kepada guru walaupun dalam konteks ini tidak ada paksaaan dari pihak kiai (dhalem).