Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 1 PITUMPANUA KABUPATEN WAJO MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tang, Muhammad
JURNAL NALAR PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2018): JURNAL NALAR PENDIDIKAN
Publisher : Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jnp.v6i2.7089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi elektrostatika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Pitumpanua Kabupaten Wajo. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD yang melalui 2 siklus, yaitu : Siklus I pada bulan September 2015 dan Siklus II pada bulan November 2015. Faktor yang akan diselidiki yaitu faktor guru, peserta didik dan sumber belajar. Tindakan dalam penelitian ini dilakukan menurut metode Kemmis dan Taggart meliputi: kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi: Tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik dengan rata-rata hasil belajar sebelum perbaikan sebesar 47,65, setelah siklus I sebesar 68,53 dan setelah siklus II sebesar 82,06.Kata kunci: Fisika (sains), Hasil belajar, Metode pembelajaran tipe STAD
Analysis of Rabbit Farming Business and Marketing in Increasing Family Income from a Sharia Economic Perspective Tang, Muhammad; Hasriadi
ETDC: Indonesian Journal of Research and Educational Review Vol. 2 No. 4 (2023): September
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/ijrer.v2i4.1164

Abstract

The Sharia economic law approach is intended to explore aspects of the problem of business analysis and marketing of rabbit livestock from the perspective of Sharia economic law. The psychological approach is to gain knowledge related to the psychological condition of the informant relating to behavior, knowledge, feelings, and thoughts about the object being studied. The sociological approach takes a social approach to rabbit breeders and buyers. Mattoanging Village, Lalabata District, Soppeng Regency, is the center of rabbit farming in Soppeng Regency. In Mattoanging Village, there are several heads of families who are involved in rabbit farming activities. Currently, the number of breeders who are starting to pursue business is increasing, and marketing is also getting better. This shows that the growing interest of breeders is supported by market opportunities that are still very open. The rabbit farming business is currently being developed by breeders as an effort to increase productivity from a good perspective for health and income. Apart from that, the Break Even Point (BEP) analysis, namely the level of revenue, production, and price of the rabbit breeder's business, is at the break-even point or does not make a profit and does not experience a loss.
FUNGSI GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU AR-RAHMAH MAKASSAR TANG, MUHAMMAD; RAHMAWATI, DEWI; MUBAROK, MUSLIM
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i2.2827

Abstract

The research aims to explore the important role of teachers in implementing the multicultural Islamic religious education curriculum at the Ar-Rahmah Makassar Integrated Islamic High School. Through a qualitative approach, data was obtained through in-depth interviews with teachers involved in the curriculum implementation process. Data analysis was carried out using the thematic analysis method. The findings show that teachers have a key role in integrating the values of multiculturalism in Islamic religious teaching. They act as facilitators who create inclusive learning environments, promote a deep understanding of cultural diversity, and facilitate intercultural dialogue in the classroom. Apart from that, teachers also act as models who provide positive examples of tolerance, mutual understanding and respect for differences. The implication of this research is the important role of teachers in building a deep understanding of multiculturalism among students, so that they can become inclusive and tolerant citizens in a multicultural society. ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengeksplorasi peran penting guru dalam implementasi kurikulum pendidikan agama Islam multikultural di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Ar-Rahmah Makassar. Melalui pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para guru yang terlibat dalam proses implementasi kurikulum tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis tematik. Temuan menunjukkan bahwa guru memiliki peran kunci dalam mengintegrasikan nilai-nilai multikulturalisme dalam pengajaran agama Islam. Mereka bertindak sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif, mempromosikan pemahaman yang mendalam tentang keberagaman budaya, serta memfasilitasi dialog antarbudaya di kelas. Selain itu, guru juga berperan sebagai model yang memberikan contoh positif dalam sikap toleransi, saling pengertian, dan menghormati perbedaan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peran guru dalam membangun pemahaman yang mendalam tentang multikulturalisme di kalangan siswa, sehingga mereka dapat menjadi warga negara yang inklusif dan toleran di masyarakat yang multikultural.
IMPLEMENTASI KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU AR-RAHMAH MAKASSAR MUSLIM, MUSLIM; TANG, MUHAMMAD
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i2.2829

Abstract

This research aims to explore the implementation of the basic concepts for developing the Multicultural Islamic Religious Education curriculum at the Ar-Rahmah Makassar Integrated Islamic High School. The research method used is field study with a qualitative approach. Data was collected through participant observation, interviews, and document analysis. Research findings show that the implementation of the basic concept of developing a Multicultural Islamic Religious Education curriculum in these schools has been carried out through various strategic steps, including the preparation of an inclusive syllabus, the selection of learning materials that represent cultural diversity and religious understanding, and the use of teaching methods that are oriented towards tolerance and cooperation. intercultural. However, challenges in implementing this concept still exist, such as a lack of training for teachers in understanding and implementing multicultural approaches in teaching. The implications of this research underscore the importance of developing a curriculum that reflects multicultural values in the context of Islamic religious education in integrated Islamic high schools. Further research is recommended to focus on the effectiveness of implementing the curriculum on students' intercultural understanding and tolerance. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi konsep dasar pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam Multikultural di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Ar-Rahmah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi konsep dasar pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam Multikultural di sekolah tersebut telah dilakukan melalui berbagai langkah strategis, termasuk penyusunan silabus yang inklusif, pemilihan materi pembelajaran yang mewakili keragaman budaya dan pemahaman agama, serta penggunaan metode pengajaran yang berorientasi pada toleransi dan kerjasama antarbudaya. Meskipun demikian, tantangan dalam mengimplementasikan konsep tersebut masih ada, seperti kurangnya pelatihan bagi guru dalam memahami dan menerapkan pendekatan multikultural dalam pengajaran. Implikasi penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengembangan kurikulum yang mencerminkan nilai-nilai multikultural dalam konteks pendidikan agama Islam di sekolah menengah atas Islam terpadu. Penelitian selanjutnya disarankan untuk fokus pada efektivitas implementasi kurikulum tersebut terhadap pemahaman dan toleransi antarbudaya siswa.
PERAN TOKOH AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA REMAJA DI DESA NARU BARAT KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA KHAIR, MIFTAHUL; TANG, MUHAMMAD; ALWI, USMAN
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i3.3188

Abstract

This study aims to determine the role of religious figures in instilling Islamic educational values ??in juvenile delinquency (case study: in Naru Barat Village, Sape District). The type of research used in this study is qualitative research with a case study approach. In this study, the researcher has selected several people who will be used as the subjects of this study, namely religious figures and village officials in Naru Barat Village, Sape District, West Nusa Tenggara Province. The Role of Religious Figures in Instilling Islamic Educational Values ??in Adolescents in Naru Barat Village, Sape District includes several forms of the role of religious figures, namely: a) humanist approach. The humanist approach as a means of instilling Islamic educational values ??that are effective in shaping the character of adolescents who have noble personalities, and are able to appreciate differences and contribute to a directed and prosperous civilization; b) providing religious advice. Providing religious advice to adolescents is one useful way to instill Islamic educational values. through advice delivered with love and understanding, teenagers can be directed to understand and internalize Islamic teachings so that they are able to apply Islamic values ??in their daily lives and develop into individuals with noble morals; c) organizing religious activities. Religious figures have a very important role in organizing religious activities as a means of instilling Islamic educational values ??in teenagers. With their ability to direct, guide, and provide real examples of how to practice Islamic teachings in everyday life, religious figures are able to create a conducive environment for the formation of character and morality in teenagers. Through various religious activities such as religious studies, discussions, and spiritual guidance programs, religious figures not only convey religious knowledge, but also instill essential Islamic values ??such as honesty, responsibility, tolerance, and respect. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tokoh agama dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan islam pada kenakalan remaja (studi kasus: di Desa Naru Barat Kecamatan Sape). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan pendekatakan studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti telah memilih beberapa orang yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian ini yakni para tokoh agama dan perangkat desa yang ada di Desa Naru Barat Kecamatan Sape Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peran Tokoh Agama Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Islampada Remaja Di Desa Naru Barat Kecamatan Sape meliputi beberapa bentuk peranan tokoh agama yaitu: a) pendekatan humanis. Pendekatan humanis sebagai sarana penanaman nilai pendidikan Islam yang efektif dalam membentuk karakter para remaja yang mempunyai kepribadian luhur, serta mampu menghargai perbedaan dan berkontribusi dalam peradaban hidup yang terarah dan sejahtera; b) memberikan nasehat keagamaan. Memberikan nasehat keagamaan kepada remaja merupakan salah satu cara yang bermanfaat dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. melalui nasehat yang disampaikan dengan penuh kasih sayang dan pengertian, para remaja dapat diarahkan untuk memahami dan menghayati ajaran-ajaran Islam sehingga mereka mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari serta berkembang menjadi pribadi yang berakhlak mulia; c) menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan sebagai sarana penanaman nilai-nilai pendidikan Islam pada remaja. Dengan kemampuan mereka untuk mengarahkan, membimbing, dan memberikan contoh nyata tentang bagaimana mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, tokoh agama mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karakter dan moralitas remaja. Melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, diskusi, dan program bimbingan spiritual, tokoh agama tidak hanya menyampaikan pengetahuan agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang esensial seperti, kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan rasa menghormati.
JE’NE TA’LUKA SUMBAYANG TANG TAPPU MASYARAKAT SUKU KAJANG DITINJAU DARI NILAI PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL ISTA, AKRAM; YUSUF, MUHAMMAD; TANG, MUHAMMAD
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v4i3.3007

Abstract

This research aims to describe je'ne ta'luka sumbayang tang tappu Kajang tribe community in terms of the value of multicultural Islamic education. The research method used is field study with a qualitative approach. Data was collected through observation, interviews, and several documents that support this research which were then analyzed to obtain a comprehensive picture. Research findings show that je'ne ta'luka sumbayang tang tappu The Kajang tribe community, in terms of the value of multicultural Islamic education, contains spiritual values, moral and social values, respect for the environment, as well as the value of learning history and culture.  Through the integration of these values, teachings je'ne ta'luka sumbayang tang tappu is a reflection of how Islamic values ??are implemented in the daily lives of the Kajang people, strengthening their religious and cultural identity. The implications of this research for Traditional Leaders are that they are expected to continue to care for and preserve the teachings that have long been guarded in spirit and continue to develop customs and traditions that are full of local wisdom values. Meanwhile, the community is expected to appreciate and appreciate the importance of preserving, protecting and caring for cultural heritage. The aim is to instill values ??in order to grow and preserve the nation's cultural heritage and improve the cultural quality of society as an effort to strengthen the nation's cultural resilience.  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan je’ne ta’luka sumbayang tang tappu masyarakat Suku Kajang ditinjau dari nilai pendidikan Islam multikultural. Métode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data di kumpulkan melalui melalui observasi, wawancara, dan beberapa dokumen yang mendukung penelitian ini yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa je’ne ta’luka sumbayang tang tappu masyarakat Suku Kajang ditinjau dari nilai pendidikan Islam multikultural mengandung nilai spiritual, nilai-nilai moral dan sosial, penghormatan terhadap lingkungan, serta menjadi nilai pembelajaran terhadap sejarah dan budaya. Melalui integrasi nilai-nilai tersebut, ajaran je’ne ta’luka sumbayang tang tappu menjadi cerminan dari bagaimana nilai-nilai Islam diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Suku Kajang, memperkuat identitas keagamaan dan budaya mereka. Implikasi penelitian ini bagi Tokoh Adat, diharapkan tetap merawat dan melestarikan ajaran yang telah lama dijaga marwahnya serta tetap mengembangkan adat dan tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal. Sedangkan bagi masyarakat diharapkan dapat menghargai serta pentingnya menjaga, melindungi serta merawat peninggalan budaya. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai dalam rangka menumbuhkan dan melestarikan warisan budaya bangsa dan meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat sebagai upaya memperkokoh ketahanan budaya bangsa.
KETELADANAN GURU DAN MORALITAS PESERTA DIDIK STUDI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU INSAN CENDIKIA MAKASSAR S, RUSLI.; TANG, MUHAMMAD; MAPPATUNRU, SAKKIRANG
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v4i4.3551

Abstract

This research aims to examine the exemplarity of Islamic Religious Education (PAI) teachers and its impact on the morality of students at Insan Cendekia Integrated Islamic Junior High School in Makassar. The exemplarity of PAI teachers is considered a crucial factor in shaping student morality, particularly regarding discipline in prayer times. The research method used is descriptive qualitative with a case study approach. Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The results show that the exemplarity of PAI teachers at Insan Cendekia Junior High School significantly influences the morality of students. PAI teachers who consistently perform prayers on time in front of students provide a tangible example that is easy to follow. Additionally, a holistic approach that integrates Islamic values into all aspects of school activities, along with continuous motivation and encouragement from teachers, helps students internalize the importance of prayer and time discipline. The implications of this research emphasize that the exemplarity of PAI teachers not only shapes the moral behavior of students but also strengthens their character and faith. Therefore, it is essential for Islamic educational institutions to ensure that PAI teachers not only possess good religious knowledge but also can serve as role models in daily religious practices. This research recommends continuous training and development for PAI teachers, integration of moral values into the curriculum, and collaboration with parents to create a consistent environment that supports the formation of student morality. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji keteladanan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pengaruhnya terhadap moralitas peserta didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Insan Cendekia Makassar. Keteladanan guru PAI dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam pembentukan moralitas peserta didik, khususnya dalam hal disiplin waktu salat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteladanan guru PAI di SMP Insan Cendekia Makassar berperan signifikan dalam membentuk moralitas peserta didik. Guru PAI yang konsisten dalam menjalankan ibadah salat tepat waktu di depan peserta didik memberikan contoh nyata yang mudah ditiru. Selain itu, pendekatan holistik yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dalam seluruh aspek kegiatan sekolah, serta motivasi dan dorongan yang terus menerus dari guru, membantu peserta didik untuk menginternalisasi pentingnya salat dan disiplin waktu. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa keteladanan guru PAI tidak hanya membentuk perilaku moral peserta didik tetapi juga memperkuat karakter dan keimanan mereka. Dengan demikian, penting bagi institusi pendidikan Islam untuk memastikan bahwa guru PAI tidak hanya memiliki pengetahuan keagamaan yang baik tetapi juga mampu menjadi teladan yang baik dalam praktik keagamaan sehari-hari. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan dan pembinaan berkelanjutan bagi guru PAI, integrasi nilai-nilai moral dalam kurikulum, serta kerjasama dengan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang konsisten dalam mendukung pembentukan moralitas peserta didik.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL: TINJAUAN LITERATUR Nurbaya, Siti; Tang, Muhammad; Palili, Sampara
Fitrah Vol 15 No 2 (2024): December
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v15i2.654

Abstract

This writing aims to analyze the theories and principles of developing a multicultural Islamic Religious Education curriculum. The study employs a literature review method with a qualitative approach to understand the principles of curriculum development. Data sources include books, journals, research findings, and relevant theses, which are analyzed using content analysis techniques to sort, identify, and summarize information from various literature to provide a different perspective on the multicultural Islamic Religious Education curriculum. The study's findings reveal that the development of a multicultural Islamic Religious Education curriculum is based on two main principles: general and specific principles. The general principles emphasize Islamic values and cultural diversity as learning resources while preserving cultural heritage. The specific principles cover aspects such as objectives, content, processes, facilities, and curriculum assessment. Both principles are designed to create a flexible and comprehensive curriculum that fosters tolerance and appreciation for pluralism. This curriculum is expected to facilitate inclusive and relevant learning that meets the needs of multicultural societies, thereby promoting social harmony and cultural awareness.
ANALISIS DETERMINAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KONTEKS MULTIKULTURAL Masni, Masni; Tang, Muhammad
Fitrah Vol 15 No 2 (2024): December
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v15i2.664

Abstract

The purpose of this article is to analysis the factors that influence the development of a multicultural PAI curriculum. The research method used by the author is the library method or literature review which involves critical analysis of journals, books and other sources. Then, the data analysis technique used is the interactive model as proposed by Miles & Huberman which includes three techniques, including reducing data, presenting data and drawing conclusions. Based on the data that has been analyzed, the research results illustrate that the development of a multicultural PAI curriculum is influenced by various complex factors. These factors consist of factors from within (internal) and factors from outside (external). Internal factors include: the vision and mission of the educational institution, values ​​and principles, as well as the competence of educators. Meanwhile, external factors include: education policies, community needs and demands, global developments, and social and political context. The implication of this writing is to provide insight and understanding for policy makers, education managers and educational practitioners to pay attention to these factors in developing a multicultural Islamic religious education curriculum.
KONSEP METODE AL-MIFTAH LIL ULUM DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PESANTREN MULTIDIMENSI AL-FAKHRIYAH Inayah, Nur; Tang, Muhammad; Mappatunru , Sakkirang
JURNAL KAJIAN ISLAM MODERN Vol 11 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56406/jkim.v11i2.549

Abstract

Abstract Al-Miftah Lil Ulum method is a quick method for reading yellow books and introduced by the Sidogiri Islamic Boarding School, Pasuruan, East Java. This research aims to understand and analyze the concept of the al-Miftah Lil Ulum method in learning of yellow books at the Multidimensi Al-Fakhriyah Islamic Boarding School. The researcher used a qualitative research method with a case study approach. The data analysis adopted by the researcher follows the model proposed by Miles, Huberman, and Saldana namly data condensation, data presentation, and verification. The data validity techniques used were time triangulation, source triangulation, and technique triangulation. The results of the research show that the concept al-Miftah Lil Ulum method in learning of yellow books at theat the Multidimensi Al-Fakhriyah Islamic Boarding School is (1) engaging, as it incorporates various teaching methods, (2) creative, as the al-Miftah Lil Ulum material is an integration of various books with similar themes, (3) easy to understand because the abundance of examples and tables, and (4) enjoyable, as it includes nadhom in Indonesian and arranged with popular melodies.