Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Perhatian Guru dengan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar Rizky Ekawaty Ahmad; Andi Maryam; Irfandi Idris; Arief Hasjaya
Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar  Vol 4 No 1 (2023): Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dalam ini menelaah Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Perhatian Guru Dengan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar. Permasalahan pokok yang dikaji yaitu bagaimanakah Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Perhatian Guru Dengan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Perhatian Guru Dengan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive samplling pada kelas V SDN KIP Maccini dengan jumlah 31 siswa yang terdiri dari 17 perempuan dan 13 laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penyebaran angket dan dokumentasi. Data dikumpulkan dari penyebaran angket pada siswa kemudian dianalisis secara Analisis Data Statistik Inferensial. Dari hasil penelitian besar Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Perhatian Guru Dengan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar. Adanya pola asuh orang tua dan perhatian guru menampakkan besar hubungan yang signifikan terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa di SDN KIP Maccini Kota Makassar.
Fungsi Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Andi Maryam; Rizky Ekawaty Ahmad; Irfandi Idris; Arief Hasjaya; Ince Prabu Setiawan Bakar
Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar  Vol 4 No 1 (2023): Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas fungsi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru Gugus III Kec. Makassar Kota Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fungsi manajerial kepala sekolah, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Gugus III Kec. Makassar Kota Makassar. Sampelnya adalah Kepala Sekolah dan Guru Wali kelas V dengan jumlah kepala sekolah sebanyak lima kepala sekolah dan lima guru wali kelas. Data hasil penelitian ini diperoleh dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Gambaran fungsi manajerial Kepala Sekolah Dasar Gugus III Kec. Makassar Kota Makassar menunjukkan bahwa manajerial kepala sekolah dalam kategori baik dilihat dari tiga aspek yaitu (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi). Gambaran kinerja Guru sekolah dasar Gugus III Kec. Makassar Kota Makassar menunjukkan bahwa kinerja guru pada umumnya berada pada kategori baik dan setiap tahunnya nilai kinerja guru terus mengalami peningkatan. Efektivitas Fungsi Manajerial Kepala Sekolah Dasar terhadap Kinerja Guru menunjukkan bahwa fungsi manajerial Kepala Sekolah berada dalam kategori efektif terutama dalam kaitan kerjasama dan pencapaian tujuan Pendidikan.
Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Zoom Meeting Terhadap Hasil Belajar Siswa Irfandi Idris; Arief Hasjaya; Sulkipli M.; Andi Maryam; Rizky Ekawaty Ahmad
Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 1 No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Program Studi PGSD Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.716 KB) | DOI: 10.56630/mes.v1i2.55

Abstract

Learning outcomes are the ability to acquire thoughts from the knowledge obtained. Brave or remote learning systems make students increasingly constrained by access to knowledge so one way is to change the pattern of learning models. Problem-based learning or problem-based learning is a learning model that wants to be applied at this time to improve student learning outcomes on goods and services, so a zoom meeting application is also needed to help students regain their knowledge as virtual media. This quantitative research uses a quasi-experimental research method using a non-equivalent design. This research was conducted at Muhammadiyah Elementary School, Sorong City. The population in this study was class IV as many as 60 students. A sample of 30 students in class IVA and 30 class IVB. Data collection techniques using learning achievement tests, observation and documentation. Data analysis used independent sample t test (t test) with a significant level of 0.05 assisted by SPSS 25. The result was an increase in the average value of the class given treatment with the PBL (Problem Based Learning) learning model assisted by zoom meeting on learning outcomes.
Sosialisasi Penggunaan Book Creator Sebagai Media Pembelajaran Interaktif di SDN 04 Kota Sorong Andi Maryam; Rizky Ekawaty Ahmad; Irfandi Idris; Nurhikma; Ainun Mardiah; Supriadi; Sulkipli M; Jenro P. Sijabat; Faisal Eka Mahendra; Al Mar Atu Soleha
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v7i1.3979

Abstract

Kegiatan "Sosialisasi Penggunaan Book Creator Sebagai Media Pembelajaran Interaktif di SDN 04 Kota Sorong" bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengembangkan media pembelajaran digital berbasis teknologi yang inovatif serta memberikan wawasan tentang pemanfaatannya sebagai alat promosi sekolah. Book Creator, sebagai aplikasi yang memungkinkan pembuatan buku digital interaktif, menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan metode pembelajaran konvensional dan mendukung pengembangan pembelajaran berbasis teknologi di sekolah dasar. Metode kegiatan ini melibatkan tahapan-tahapan sistematis, meliputi pengenalan konsep, demonstrasi, praktik langsung, kolaborasi kelompok, serta sesi presentasi dan refleksi. Pada tahap pengenalan, peserta mendapatkan pemahaman teoritis tentang fitur-fitur Book Creator dan manfaatnya dalam menciptakan media pembelajaran yang lebih menarik. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa guru-guru SDN 04 Kota Sorong mengalami peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung proses pembelajaran. Media yang dihasilkan mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif, kontekstual, dan menyenangkan, sehingga berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa. Selain itu, guru menyadari bahwa Book Creator dapat dimanfaatkan sebagai alat promosi sekolah melalui pembuatan buku digital yang berisi profil sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, prestasi siswa, serta inovasi pembelajaran yang diterapkan. Kegiatan ini berhasil membuka wawasan guru akan pentingnya integrasi teknologi dalam dunia pendidikan serta potensi besar media digital dalam mendukung citra positif sekolah. Dengan adanya sosialisasi ini, guru-guru di SDN 04 Kota Sorong berkomitmen untuk mengimplementasikan penggunaan Book Creator secara berkelanjutan dalam proses belajar mengajar dan pengembangan konten promosi sekolah. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong transformasi pendidikan menuju era digital yang lebih kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Peningkatan Softskill Guru Menggunakan Metode Microteaching Melalui Media Visual Sederhana Interaktif pada Majelis Dikdasmen PNF PDM Kota Sorong Andi Maryam; Muh. Mawardi; Ainun Mardiyah; Rizky Ekawaty Ahmad; Jenro P. Sijabat; Abu Bakar; Irfandi Idris; Imelti Rerung; Al Mar Atu Soleha
Nusantara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Mei: NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i2.4583

Abstract

Improving the quality of education in Indonesia requires continuous efforts to develop teachers' competencies, especially in soft skills related to pedagogical abilities and the use of technology in learning. This community service aims to enhance the soft skills of teachers in the Majelis Dikdasmen PNF PDM of Sorong City through the application of the microteaching method with simple interactive visual media. The microteaching method provides teachers with the opportunity to practice teaching in short sessions, which are then evaluated by peers and facilitators. Additionally, simple visual media such as PowerPoint, learning videos, and infographics are used to enrich the teaching and learning experience. This community service is conducted in the form of theory and practice sessions, followed by group discussions and reflections to strengthen participants' understanding. The results of the service show an improvement in teachers' ability to effectively use visual media, as well as an enhancement in their skills in managing classrooms interactively. This service is expected to significantly contribute to the professionalism of teachers in Sorong City, particularly in improving the quality of the teaching-learning process in non-formal education levels.
Number head together model integrated with Papuan local wisdom in digital technology-based mathematics learning media Ainun Mardiah; Rizky Ekawaty Ahmad; Abu Bakar; Sulkipli M; Novanda Tamelab
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 16 No 2 (2025): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajpm.v16i2.28721

Abstract

Purpose: This study aims to explore how the Numbered Heads Together (NHT) cooperative learning model, when combined with augmented reality (AR) media using Assemblr Edu and Papuan local wisdom, can improve elementary students’ understanding of geometry. Method: A quasi-experimental design was used with two groups: one taught using the integrated model and the other taught with conventional methods. Data were collected through geometry tests, classroom observations, and student questionnaires. The analysis focused on comparing students’ understanding and engagement in both groups. Findings: The integrated learning design helped students become more active, motivated, and collaborative. They showed better understanding of geometric concepts and were more confident in applying them to real-life and cultural contexts. The combination of cooperative learning, digital media, and local wisdom created a more engaging and meaningful learning experience. Significance: This study demonstrates that blending pedagogy, technology, and culture can make mathematics learning more relevant and accessible, especially in frontier and culturally diverse regions. The approach offers a model for teachers seeking to connect abstract mathematical ideas with students’ everyday experiences.
Melukis Harapan di Atas Pasir Waktu: Sosialisasi dan Pelatihan Softskill Guru Berbasis Microteaching di SDN 01 Saonek, Raja Ampat Andi Maryam; Ainun Mardiah; Yuni Riskita Mangopo; Heriyanti Tahang; Rizky Ekawaty Ahmad; Sulkipli M; Irfandi Idris; Jenro P Sijabat; Abdul Mu’thy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Vol. 6 No. 1 (2026): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/wrd.v6i1.904

Abstract

Soft skills are essential competencies that teachers must possess to create an effective, communicative, and student-centered learning process. However, the geographical conditions of SD Negeri 01 Saonek, which is located in an island area, present unique challenges, particularly related to limited access to travel outside the island and unstable communication networks. These limitations have resulted in teachers at the school not receiving adequate training in soft skill development, including communication, classroom management, and self-reflection abilities. To address this need, a socialization and training program based on microteaching was implemented as an effort to enhance teachers’ professional competencies. The microteaching method was chosen because it provides opportunities for direct practice, structured feedback, and simplified yet effective teaching simulations. The training was designed to help teachers understand good teaching techniques, build confidence, and strengthen interpersonal skills in instructional interactions. In addition, the collective feedback sessions offered participants chances to learn from one another and improve their teaching strategies based on peer observations. The results of the activity indicated an improvement in teachers’ ability to design lesson scenarios, manage classrooms, deliver material more clearly, and communicate more effectively with students. Teachers also reported increased motivation and a deeper understanding of the importance of soft skills in supporting their professionalism. Thus, the microteaching training provided new insights into the capacity-building process for teachers at SD Negeri 01 Saonek and served as a relevant solution for island schools facing limited access to conventional training. This program is expected to continue and become a model for empowering teachers in 3T regions to sustainably improve education quality.