Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DINAMIK RIWAYAT WAKTU NONLINIER SKEW BRIDGE Abidin, Zainal; Sangadji, Senot; Supriyadi, Agus
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.696 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36579

Abstract

Skew bridge adalah jembatan yang memiliki sudut miring yang terbentuk antara garis tengah jembatan dan garis tengah penumpu abutment atau pier. Potensi munculnya gempa bumi yang besar di Indonesia menyebabkan skew bridge juga harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gempa. Saat terjadi gempa besar, sebagian material struktur telah  mengalami plastifikasi yang menyebabkan struktur berperilaku nonlinier, dengan begitu analisis dinamik nonlinier dilakukan pada penelitian ini. Skew bridge yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada 2 bentang utama jembatan jalan tol Solo Kertosono sta 108+666 di kota Madiun. Pada penelitian ini 3 rekaman gempa digunakan dalam analisis, dengan keseluruhan rekaman gempa disesuaikan dengan spektrum gempa daerah jembatan. Analisis nonlinier dilakukan dengan menganalisis nilai kekakuan dan kondisi struktur pilar jembatan pada setiap siklus pembebanan berdasarkan hasil kurva respon histeretik. Hasil analisis respon struktur menunjukkan semua rekaman gempa menghasilkan nilai drift ratio kurang dari 0,5%. Hasil analisis nonlinier menunjukkan terjadinya nonlinieritas semua rekaman gempa pada siklus ke-2 dan penyebabnya adalah cracking pada beton.
PENGARUH PERBEDAAN BENTUK PENAMPANG SPESIMEN TERHADAP HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN PADA BETON HIGH VOLUME FLY ASH SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA-SCC) The Effect of Speciment Shape on Stress-Strain Behavior of High Volume Fly ash - Self Compacting Conc Astuti, Retno Kusuma; Budi, Agus Setya; Sangadji, Senot
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.423 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i1.36597

Abstract

Penggunaan fly ash sebagai pengganti sebagian semen dalam campuran Self Compacting Concrete dengan kadar lebih dari 50% disebut High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete (HVFA SCC). Pengujian beton dilakukan dengan berbagai bentuk sampel sesuai dengan standar yang digunakan. Salah satu factor yang mempengaruhi hasil pengujian adalah bentuk penampang beton. Penelitian ini menggunakan total benda uji 18 buah dengan variasi bentuk penampang lingkaran, segiempat dan segienam. Rancang campur yang digunakan pada High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete menggunakan teknologi SCC berdasar EFNARC Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete, 2002. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa HVFA SCC pada umur 28 hari memiliki kuat desak yang lebih rendah dibandingkan dengan beton normal dengan rata-rata penurunan kekuatannya adalah 27%. Beton normal dengan penampang segiempat memiliki kuat desak terendah dengan kenaikan sebesar 23% untuk segienam dan 41% untuk lingkaran, begitu pula dengan HVFA-SCC, penampang segiempat memiliki kuat desak terendah dengan kenaikan sebesar 43% untuk segienam dan 52% untuk lingkaran. Nilai Modulus Elastisitas rata-rata pada HVFA-SCC lebih kecil dibandingkan beton normal, yaitu 9578,47 MPa untuk HVFA-SCC dan 13774,44 MPa untuk beton normal. . Nilai toughness postcapeak rata-rata dari HVFA-SCC lebih besar dibandingkan nilai toughness postcapeak beton normal, yaitu 0,036 untuk HVFA-SCC dan 0,033 untuk beton normal. Begitupula dengan nilai daktilitas, yaitu 6,93 untuk HVFA-SCC dan 5,44 untuk beton normal.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM DENGAN POSISI KULIT BAMBU DI SISI DALAM Ratih, Patria Eka; Budi, Agus Setiya; Sangadji, Senot
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.598 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37062

Abstract

Bambu dapat menjadi alternatif ramah lingkungan yang dapat menggantikan peranan tulangan baja pada balok beton bertulang, dimana kondisi untuk memproduksi bahan baku baja berupa bijih besi memerlukan energi yang sangat besar dan tidak ramah lingkungan, juga sulit dijangkau untuk masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar kuat lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U lebar takikan 20 mm setiap jarak 150 mm dengan posisi kulit bambu di sisi dalam. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03 - 2834 - 2000. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 14 buah balok memiliki dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Delapan buah balok menggunakan tulangan bambu petung (dua buah untuk penelitian longterm), sisanya 6 buah menggunakan tulangan baja. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Mutu beton minimal yang digunakan adalah 17 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading dan nilai kuat lentur balok beton tulangan bambu petung adalah 5,2976 N/mm2 atau sekitar 42,828 % dari kuat lentur balok tulangan baja sebesar 12,3693 N/mm2.
Structural Capacity and Seismic Responses Evaluation of Low-Rise Buildings by Implementing Building Information Modeling (BIM) Framework Lumondang, Amanda; Pradana, Erik Wahyu; Sangadji, Senot
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 18 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i2.53731

Abstract

Currently, BIM has been widely applied in structural design and construction management work. However, there has not been much BIM implementation in evaluating existing structures. Thus, BIM was implemented in this study to evaluate the structural capacity and seismic responses of low-rise buildings due to earthquake loads. The case study was conducted on the Pakubuwono X Mosque building, designed in 2017 based on SNI 2847:2013, SNI 1726:2012, and SNI 1727:2013. This research was carried out numerically by involving the interconnection of Autodesk Revit and Autodesk Robot SAP software, which worked within the BIM framework. The structural model of the Pakubuwono X Mosque building was developed using Autodesk Revit, which was connected to Autodesk Robot SAP for analysis and structural design processes. Furthermore, the design products of Autodesk Robot SAP are reconnected with Autodesk Revit to be integrated with architectural and MEP (mechanical, electrical, and plumbing) design products. In this study, the structural capacity evaluation was carried out on the floor slabs, beams, and columns. Furthermore, the seismic response in the form of modal participation mass ratio, fundamental period, base shear, and story drift are also reviewed in this study. In conclusion, all structural elements (floor slabs, beams, and columns) are adequate to support the design load as indicated by the demand-capacity ratio (D/C Ratio), which is less than 1.0. Furthermore, all parameters of seismic response reviewed in this research comply with the requirements set out in SNI 1726:2012.
Seismic Damage State Limits of Non-Engineered Buildings Considering the Randomness of Ground Motions Kristiawan, Stefanus Adi; Sangadji, Senot; Purwanto, Edy; Safarizki, Hendramawat Aski; Sulthon, Aufa Hanif Abiyyu; Muflih, Ahadin Banu
Civil Engineering Dimension Vol. 27 No. 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/ced.27.2.167-179

Abstract

Earthquake-resistant structures are vital to achieving sustainable buildings as they minimize damage during seismic events and allow for easier repairs. In contrast, non-engineered buildings (NEBs) often suffer severe damage, contributing to waste that burdens the environment. Many residential buildings in Indonesia fall into this NEB category, so evaluating the extent of damage during earthquakes is essential. This study analyzed the seismic response of NEB using Incremental Dynamic Analysis (IDA). The dynamic pushover curves derived from the IDA were further examined to identify the damage limit states pertinent to NEB, considering the randomness of the ground motions. The proposed damage limit states, categorized into various levels (DS1-DS4) and their corresponding uncertainties due to random ground motions, highlight the vulnerability of NEBs to seismic events. The high probability of damage to NEBs makes stakeholders aware of the need to take measures to improve the resilience and, ultimately, the sustainability of residential buildings.