Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dengan metode discovery ditinjau dari kemampuan spasial siswa kelas X SMA Darul Hijrah Asy'ari Asy'ari; Nonong Rahimah
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v3i1.53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan metode discovery pada pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan spasial siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Darul Hijrah Tahun Ajaran 2016/2017. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 orang dengan rincian 31 orang untuk kelas eksperimen 1 dan 32 orang untuk kelas eksperimen 2 dan 32 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar matematika dan tes kemampuan spasial siswa. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANOVA dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran TGT dengan metode discovery lebih baik dari hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran TGT dan model pembelajaran langsung. Selain itu, hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran TGT sama baiknya dengan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran langsung. (2) Hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan spasial tinggi lebih baik dari hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan spasial sedang dan rendah. Selain itu, hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan spasial sedang lebih baik dari hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan spasial rendah.
Keterampilan dasar geometri siswa kelas V dalam menyelesaikan soal bangun datar berdasarkan kemampuan matematika di MI Al Istiqomah Banjarmasin Nonong Rahimah; Asy'ari Asy'ari
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v3i1.55

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan dasar geometri siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah di kelas V SD dalam menyelesaikan soal bangun datar segiempat. Subjek penelitian ini terdiri dari tiga orang siswa SD yaitu siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi, siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang dan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah. Kegiatan penelitian dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika. Nilai tes dijadikan sebagai acuan kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan dalam tiga kemampuan berdasarkan pada Standar Ketuntasan Minimal (SKM) untuk mata pelajaran matematika yaitu: 80 ≤ x ≤ 100 (Kemampuan tinggi), 60 ≤ x < 80 (Kemampuan sedang) dan 0 ≤ x < 60 (Kemampuan rendah) Selain itu akan dipilih siswa yang komunikatif. Kemudian dilanjutkan dengan tugas pemecahan dan wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi waktu yang berbeda. Kemudian, data yang valid dianalisis untuk menarik kesimpulan. Sehingga hasil dari penelitian ini adalah profil keterampilan dasar geometri siswa dalam menyelesaikan soal bangun datar segiempat berdasarkan kemampuan matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah memenuhi indikator keterampilan dasar geometri yaitu keterampilan visual, verbal, menggambar, logika dan terapan.
Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan problem posing ditinjau dari kemandirian belajar siswa SMPN 4 Banjarbaru Asy'ari Asy'ari; Nonong Rahimah
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v4i2.87

Abstract

The purpose of this study are to determine the effect of the learning models on the learning achievement in Mathematics viewed from the learning independence of the students. The learning models compared were the Contextual Teaching and Learning (CTL) model, the Problem Posing learning model, and the conventional learning model. The type of this study was a quasi-experimental study with a 3×3 factorial design. The study population was all grade VIII students of State Junior Secondary School 4 Banjarbaru. The samples in this study amounted to 87 students with the details of 29 students for experiment 1 and 28 students for experiments 2 and 30 students for the control class. The data collected instrument used mathematics achievement tests and a questionnaire of student’s learning independence. Based on the hypothesis, the results could be concluded as follows, the learning achievement of the students treated with CTL model was as good as that of those with the Problem Posing learning model. In addition, students’ learning achievement treated by CTL model and Problem Posing better than students treated by conventional learning model.
Development of contextual learning tools to support 21st century on flat shape materials Nonong Rahimah; Dina Afriani
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1 (2021): Januari - April 2021
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v7i1.1130

Abstract

This study aims to develop and produce good quality learning tools on rectangular flat shape material and see the effectiveness of the learning. The population was the VII grade students at Junior High School in South Banjarmasin. Determination of the sample using purposive sampling with research samples SMPN 23 and 28 Banjarmasin. The research design used is a type of development research with a development process using the 4D model and has been adjusted to the research objectives. The results of the development of learning tools in the form of a Learning Implementation Plan (RPP), Student Worksheet (LKPD), and Learning Outcomes Test (THB) are good, namely valid with a little revision, THB meets the criteria of minimum validity is sufficient, the reliability test shows very high correlation practical, and effective seen from effective student activities, positive student responses, and completeness of learning classically achieved, namely 93.54% students complete learning for SMP 23 Banjarmasin and 93.33% students complete studying for SMPN 28 Banjarmasin. The urgency of the results of this study is to contribute to teachers at SMPN 23 and SMPN 28 Banjarmasin to be able to implement and develop the resulting products in the form of contextual-based learning tools. Since this product is a new thing for the schools of SMPN 23 and SMPN 28 Banjarmasin, it can be used as an alternative in learning activities.
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIK Nonong Rahimah
THETA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : LPPM-Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi bangun datar ditinjau dari kemampuan matematika. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah pada kelas V SD. Pemecahan masalah yang digunakan berdasarkan pemecahan masalah Polya, yakni memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali penyelesaian yang sudah dilakukan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi waktu yang berbeda. Kemudian, data yang valid dianalisis untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pemecahan masalah antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari cara siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan, yakni Subjek dengan kemampuan tinggi memenuhi semua indikator pemecahan masalah Polya, Subjek dengan kemampuan sedang memenuhi semua indikator pemecahan masalah Polya, namun langkah yang digunakan tidak sistematis. Subjek dengan kemampuan rendah tidak memenuhi indikator pemecahan masalah Polya
Profil Berpikir Kritis Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Kemampuan Matematika Nonong Rahimah
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 14 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.414 KB) | DOI: 10.33654/jpl.v14i1.637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan kemampuan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode wawancara berbasis test. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Kegiatan penelitian dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika, Selain itu, kemampuan setara, berkomunikasi dengan baik dan kebersediaan untuk diwawancarai menjadi kriteria peneliti dalam memilih subjek penelitian kemudian dilanjutkan tugas pemecahan masalah dan wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu yaitu pemberian tugas pemecahan masalah yang setara untuk kedua kalinya dengan waktu yang berbeda. Kemudian, data yang valid dianalisis untuk menarik kesimpulan. Sehingga hasil dari penelitian ini adalah profil berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan kemampuan matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memiliki kemampuan yang tinggi memenuhi semua indikator berpikir kritis, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan sedang juga memenuhi semua indikator berpikir kritis namun pernyataan yang disampaikan kurang lengkap, dan yang terakhir siswa yang memiliki kemampuan rendah hanya sebagian indikator berpikir kritis saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah berbeda.
Pengembangan Model Pembelajaran CORE Berbasis TIK dengan Peer Assessment Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Kota Banjarmasin Asy’ari Asy’ari; M. Rizki Zulkarnain; Nonong Rahimah
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 15 No 1 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.046 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending) berbasis TIK dengan peer assessment serta efektivitas pembelajaran CORE berbasis TIK dengan peer assessment terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari gaya belajar siswa. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah tahap pengembangan model pembelajaran yang termasuk ke dalam penelitian pengembangan (research and development). Tahap berikutnya adalah uji efektivitas model yang termasuk ke dalam penelitian eksperimental semu dengan desain penelitian 3×3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN Kota Banjarmasin. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 268 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANOVA dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran CORE berbasis TIK dengan peer assessment lebih baik dari hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran CORE dan model pembelajaran konvensional. Selain itu, hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran CORE lebih baik dari hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran konvensional.
Profil Kreativitas Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematis dan Gender Nonong Rahimah; Asy'ari Asy'ari
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 15 No 2 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.772 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari kemampuan matematis dan gender pada materi sistem persamaan linear. Subjek penelitian terdiri dari enam siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan tinggi laki-laki dan perempuan, siswa yang memiliki kemampuan sedang laki-laki dan perempuan dan siswa yang memiliki kemampuan rendah laki-laki dan perempuan. Pemecahan masalah yang digunakan berdasarkan pemecahan masalah Polya dengan memperhatikan indikator kreativitas siswa yaitu kefasihan, fleksibilitas serta kebaruan.Kegiatan penelitian dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika. Nilai tes dijadikan sebagai acuan kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan dalam tiga kemampuan berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yaitu: 80(Kemampuan tinggi), 60(Kemampuan sedang) dan 0(kemampuan rendah). Selain itu akan dipih siswa yang komunikatif. Kemudian dilanjutkan dengan tugas pemecahan dan wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi waktu yang berbeda. Kemudian, data yang valid dianalisis untuk menarik kesimpulan. Sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan tinggi hanya memenuhi dua indikator kreativitas yaitu kefasihan dan fleksibilitas. Sedangkan subjek yang laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan sedang juga memenuhi dua indikator kreativitas yaitu kefasihan dan fleksibilitas. Sedangkan subjek laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan rendah tidak memenuhi indikator kreativitas. Namun dari perbedaan jenis kelamin tersebut memiliki perbedaan yaitu subjek perempuan lebih kreatif dan lancar dalam menyampaikan ide dan gagasan.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square dengan Metode Question Student Have Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Kota Banjarbaru Asy'ari Asy'ari; Nonong Rahimah
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.366 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Square (TPSq) dengan metode Question Student Have terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah tahap pengembangan model pembelajaran yang termasuk ke dalam penelitian pengembangan (research and development). Tahap berikutnya adalah uji efektivitas model yang termasuk ke dalam penelitian eksperimental semu dengan desain penelitian 3×3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN Kota Banjarbaru. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 268 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANOVA dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Square dengan metode Question Student Have lebih baik dari hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Square (TPSq) dan model pembelajaran konvensional. Selain itu, hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran TPSq lebih baik dari hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran konvensional.
Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika Nonong Rahimah; Asy’ari Asy’ari
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/jpl.v17i1.1805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi bangun datar ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pemecahan masalah yang digunakan berdasarkan pemecahan masalah Polya dengan memperhatikan indikator kemampuan komunikasi matematis. Kegiatan penelitian dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika. Nilai tes dijadikan sebagai acuan kemampuan siswa, sehingga siswa dikelompokkan dalam tiga kemampuan berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yaitu: 80 (kemampuan tinggi), 60 (kemampuan sedang) dan 0 (kemampuan rendah). Selain itu akan dipilih siswa yang komunikatif. Kemudian dilanjutkan dengan tugas pemecahan dan wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi waktu yang berbeda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah memiliki perbedaan dalam kemampuan komunikasi matematis dalam memecahkan masalah matematika. Letak perbedaannya yaitu: siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan sedang memenuhi semua indikator dari kemampuan komunikasi matematis. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak memenuhi semua indikator. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda.