Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASILBELAJAR ASKEB IV PATOLOGI MAHASISWA TINGKAT III SEMESTER IV PRODI D III KEBIDANAN STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI TAHUN 2013 Tuti Oktriani Tuti Oktriani; Wiwit Fetrisia Wiwit Fetrisia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.204

Abstract

Immediate mobilization gradually very useful for the process of wound healing and prevent infection and thrombosis vena.bila too early mobilization may affect wound healing. Only a small proportion of mothers post partum section Caesarea early mobilization after 6-24 hours post-surgery, the mother who does not want to do early mobilization is caused by several reasons, including the mother feels fear and pain. Therefore, early mobilization is the first step toward accelerating the wound healing process Caesarea mothers with post section. This study was conducted to determine the effectiveness of early mobilization in the capital section post Caesarea to accelerate the wound healing process Caesarea section. This type of pre-experimental research design with posttest only control group design. Total sample of 15 respondents conducted by accidental sampling. Analysis of studies using T test Test. From the analysis of early mobilization in the capital section post Caesarea on wound healing by using T test Test results obtained p value = 0.000 where the value of p
PENGARUH KOMPRES HANGAT AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PASIEN REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA DI PANTI KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR TAHUN 2016 Afdaleli Afdaleli; Wiwit Wiwit Fetrisia; Nikmatullah Nikmatullah Wahida; Fauzi Fauzi Ashra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.287

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lanjut usia adalah rematik (osteoartritis). Osteoartritis merupakan kelainan sendi progresif ditandai dengan rasa nyeri yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup lansia.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompres hangat aromaterapi lavender terhadap penurunan skala nyeri pasien rematik (osteoarthritis) pada lansia di Panti Sosial Kasih Sayang Ibu di Batusangkar tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode PreExperiment dengan pendekatan One Group Pretest Postest.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan sampel sebesar 21orang. Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur skala nyeri Visual Analog Scale (VAS) lalu dicatat dalam lembaran observasi dan dianalisis menggunakan uji T-test dua sampel dengan α = 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan skala nyeri responden rematik (osteoartritis) sebelum (Pretest) diberi intervensi kompres hangat aromaterapi lavender memiliki rata-rata (Mean) skala nyeri 5,50 dan sesudah (Posttest) diberi intervensi kompres hangat aromaterapi lavender memiliki rata-rata (Mean) skala nyeri 2,56. Hasil uji statistik menggunakan paired t-test diperoleh p value= 0.000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh kompres hangat aromaterapi lavender terhadap penurunan skala nyeri pasien rematik (osteoartritis) pada lansia. Disarankan untuk diaplikasikan sebagai salah satu tindakan manajemen nyeri untuk menerapkan dalam pengontrolan nyeri pada rematik (osteoartritis).
PENGARUH ACUPRESURE POINT FOR LACTATION TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI Wiwit Fetrisia; Yanti Yanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i1.383

Abstract

Exclusive breastfeeding or more properly called exclusive breastfeeding. The reality in the field shows the production and ejection of breast milk is a bit of a constraint in breastfeeding. One solution to overcome the insufficiency of breast milk production is through techniques acupressure points for lactation. This study aimed to determine the effect of mother's milk production with acupressure point for lactation intervention in the work area of Muaro Paiti sub-district Kapur IX Lima Puluh Kota Regency 2018. A quasi-experimental design with control group pretest-posttest design. The study was conducted in the working area of Muaro Paiti Community Health Center in April 2018. The population was breastfeeding mother in the work area of Muaro Paiti health center which was 118 people, with purposive sampling of 16 people. Processing and data analysis is done computerized. Univariate results revealed the average production of breast milk before acupressure point for lactation intervention in breastfeeding mothers was 67,9 ml and after intervention 85.7 ml. Bivariate results have the effect of acupressure point for lactation intervention on maternal breastmilk production in the work area of Muaro Paiti District Health Center Kapur IX Lima Puluh Kota Regency  2018 (p = 0,0005). It is expected that health workers should be able to teach acupressure point for lactation techniques in breastfeeding mothers to increase milk production for mothers with breastfeeding production
ANALISIS GEOSPASIAL SEBARAN STUNTING DI KOTA BUKITTINGGI Kholilah Lubis; Debby Ratno Kustanto; Wiwit Fetrisia; Desti Nataria
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.576

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau severy stunting (pendek atau sangat pendek) merupakan salah satu bentuk permasalahan gizi yang mendunia yang terjadi di negara berkembang dan terbelakang dengan penghasilan rendah atau menengah. Stunting merupakan masalah yang berisiko dan mendapat perhatian ekstra World Health Organization (WHO) karena akibatnya dapat memperngaruhi dari jangka pendek hingga jangka panjang dimana prevalensi kasus stunting di Indonesia dari tahun 2005 - 2017 merupakan prevalensi kasus stunting tertinggi ketiga di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata 36,4%.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran stunting pada balita dengan metode Geographic Information System (GIS).Metode: Penelitian ini jenis cross sectional desktiptif dengan pengambilan data sekunder kasus stunting pada balita yang diperoleh dari Dinas Kesehatan kota Bukittinggi yaitu dari tahun 2017 - tahun 2018. Survei dan pemasangan titik koordinat menggunakan aplikasi GPS yang diolah dan diproyeksikan dalam bentuk peta sebaran stunting dengan aplikasi QGIS (Quantum Geographic Information System).Hasil: Hasil penelitian didapatkan, tahun 2017 kasus stunting tertinggi berada di Puskesmas Guguk Panjang sebanyak 70 balita (39,33%) dan kasus stunting terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah yaitu sebanyak 2 balita (1,11%). Di Puskesmas Plus Mandiangin dan Nilam Sari tidak terdapat kasus stunting (0%). Sedangkan tahun 2018 kasus stunting paling tinggi terdapat di Puskesmas Guguk Panjang yaitu sebanyak 241 balita (39,01%), sedangkan kasus stunting paling rendah terdapat di Puskesmas Plus Mandiangin yaitu sebanyak 11 balita (1,79%).Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2017 - 2018 kasus stunting pada balita mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga diperlukan upaya pencegahan yang lebih agar kasus stunting di Kota Bukittinggi mengalami penurunan.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KOMPLIKASI PERSALINAN Wiwit Fetrisia; Tuti Oktriani; Kholilah Lubis
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i3.637

Abstract

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Resiko kematian ibu karena proses melahirkan di Indonesia adalah 1 : 65 kelahiran. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Usia, Paritas, dan Jarak kehamilan ibu Dengan Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Dharmasraya Silago 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode retrospectif, kemudian data diolah dengan menggunakan uji Chi-quare test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian ini Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 (p<?) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Usia ibu Dengan Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Silago Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 (p<?) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Paritas ibu Dengan Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Silago Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020.Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 (p<?) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Jarak kehamilan ibu Dengan Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Silago Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Disarankan pada ibu hamil dapat menambah informasi bagi ibu hamil tentang resiko pada kehamilan sehingga ibu dapat menghindari komplikasi pada saat persalinan.
HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-59 BULAN Tuti Oktriani; Dasman Hadi; Wiwit Fetrisia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i2.814

Abstract

Kasus stunting atau anak bertubuh pendek semakin meluas di Sumatera Barat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) yang dilakukan setiap lima tahun, terdapat 15.025 balita berisiko stunting di Pasaman dan 23.435 balita di Pasaman Barat. Sementara menurut survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Sumbar tahun 2017, terdapat 21,5 persen balita di Pasaman yang berisiko tumbuh dengan tubuh pendek. Sementara di Pasaman Barat, angkanya 19,1 persen.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis mendalam keterkaitan usia, kunjungan Antenatal Care, Paritas, Asi Ekslusif, Tingkat Pendidikan, Pendapatan terhadap kejadian stunting pada balita usia 24 -59 bulan di kabupaten Pasaman .Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif analitik dengan menggunakan desain case control. Penelitian ini menggunakan pendekatan  retrospektif sebagai metode primer Populasi kasus adalah semua balita yang mengalami kasus stunting sebanyak 15025 dan jumlah sampel kasus 150 orang (Balita dengan stunting) dan sampel kontrol 150 orang (balita tidak stunting). Teknik pengambilan sampel, kasus dengan simple random sampling dan kontrol dengan purposive sampling (berdasarkan kelompok kasus). Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data kuantitatif dianalisis dengan uji chi-square . hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, kunjungan Antenatal Care, Paritas, Asi Ekslusif, Tingkat Pendidikan dengan p Value > 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting p <0,05 .sehingga dapat di simpulkn bahwa hanya satu faktor pendapatan yang mempunyi hubungan yang siknifikan dengan kejadian stunting. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada petugas kesehatan di kab pasaman untuk bisa memperbaiki sistem ekonomi agar bisa memperbaiki pendapatan masyarakat
The Effect of Green Extract on Hemoglobin Levels in Pregnant Women with Anemia Sucy Rahmadheny; Wiwit Fetrisia; Lisnira Lisnira
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i1.941

Abstract

Background: 20% of maternal fatalities are a result of anemia during pregnancy. The World Health Organization (WHO) reports that the incidence of anemia during pregnancy exceeds 56 percent. Mung bean extract contains iron, which can be used as a substitute to raise blood hemoglobin levels.Aims: The objective of this study was to determine the impact of mung bean extract on the hemoglobin levels of anemic expectant women at the Kumun Health Center in Sungai Penuh City in 2022.Methods : This is a Quasi-Experimental study with a Two-Group Pre-Test and Post-Test Design. This study's population consisted of 58 expectant women in their third trimester and a sample of 20 individuals selected using a technique of purposive sampling.Results: Prior to receiving mung bean extract and fe tablets, 10 individuals in the experimental group had Hb levels of 8.7 (Moderate Anemia), but after receiving the intervention, their Hb levels increased to 10.9. (Mild Anemia). In the control group, the Hb level of expectant women was 9.0 (Moderate Anemia) prior to receiving Fe tablets, but increased to 10.4 after receiving them (Mild Anemia).Conclusion: With a P-Value of 0.000 (0.05), it was determined that mung bean extract and Fe tablets had an effect on the hemoglobin levels of expectant women with anemia at the Kumun Health Center in Sungai Penuh City in 2022. It is recommended that pregnant women pay close attention to the foods and beverages they consume on a daily basis in order to meet their requirements during pregnancy, such as consuming beverages with high iron content, such as green bean extract and Fe tablets.
PENGARUH ACUPRESURE POINT FOR LACTATION TERHADAP PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI Wiwit Fetrisia; Yanti Yanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i1.1087

Abstract

ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI secara eksklusif. Kenyataan di lapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit menjadi kendala dalam pemberian ASI. Salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI tersebut adalah melalui teknik acupressure points for lactation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produksi ASI ibu dengan intervensi acupresure point for lactation di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018. Desain quasi- eksperimen dengan rancangan with control group pretest postest design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti pada bulan April 2018. Populasi adalah ibu menyusui yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti berjumlah 118 orang, dengan pengambilan sampel secara purposivfe sampling sebanyak 16 orang. Pengolahan dan Analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat diketahui rata-rata produksi ASI sebelum intervensi acupresure point for lactation pada ibu menyusui adalah 67,9 ml dan sesudah intervensi 85,7 ml. Hasil bivariat ada pengaruh intervensi acupresure point for lactation terhadap produksi ASI ibu di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018 (p = 0,0005). Diharapkan pada petugas kesehatan agar dapat mengajarkan teknik acupresure point for lactation pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu yang kekurangan produksi ASI.
The Effect of Warm Water Compress on the Vagina on the Healing of Perinium Wounds in Post Partum Mothers Wiwit Fetrisia; Ulfa Esterina; Meka Melani Sari; Ismul Ismul; Firdawati Firdawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v15i2.1155

Abstract

Background: Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2017, around 830 women died every day due to complications during pregnancy or childbirth. In Indonesia, 75% of women who give birth vaginally experience perineal wounds and some of these wounds have the potential to become infected. In the Tanjung Emas Community Health Center working area, out of 23 post partum mothers, 4 people (27%) experienced slow wound healing. One cause of infection is poor perineal care. The cause of the high infection rate is due to a decrease in the body's resistance in mothers who are susceptible to infection. To reduce the risk of maternal death globally from 216.1 million live births in 2015 to 70 per 100,000 live births in 2030.Purpose:The purpose of this research is to determine the effect of warm water compresses on the vagina on healing perineal wounds in post-partum mothers. Methods: The design of this research is a two-group post test only control group design. The population in this study was all postpartum mothers (0-40 days) from December-March 2024 who gave birth in the Tanjung Emas Community Health Center Working Area, namely 23 people. The sampling technique used is a non-probability sample using the sampling technique method in this research using purposive sampling, namely 8 intervention groups and 8 control groups.Results: The results of this study were that the average wound healing was 5.5 and in the Control Group 6.5 days with a mean difference of 1 day and SD = 0.926. The results of calculations using the Paired T-Test showed p value = 0.039 (p < 0.05), which means Ho is rejected and Ha is accepted, meaning there is a significant influence between the effect of warm water compresses on the vagina on healing perineal wounds.Conclusion: Further research may be carried out to develop research on other effective methods for healing perineal wounds in pregnant women.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2013 Wiwit Fetrisia; Siti Nurhasanah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.182

Abstract

Ketuban Pecah Dini merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan dan persalinan yang berperan dalam meningkatkan kesakitan dan kematian meternal-perinatal. Insiden Ketuban Pecah Dini berkisar antara 5-10% dari semua kelahiran di dunia. Kasus ketuban pecah dini di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2013 mencapai 9,06% dari seluruh persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dilakukan menggunakan rancangan penelitian secara case control. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014 di RSUD Achmad Mochtar Bukittingi dan sampel sebanyak 280 orang diambil secara total sampling terdiri dari 140 orang kasus dan 140 orang control. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medik rumah sakit. Analisa data dilakukan dengan uji statistic Chi square. Hasil penelitian menunjukan dari 280 responden sebanyak 56,4% berada pada usia 20-30 tahun dengan nilai p=0,549, 92,9 % berada pada paritas kurang atau sama dari tiga dengan nilai p=0,824, 96,4 % tidak mengalami kelainan letak dengan nilai p=0,570, 99,3% tidak mengalami hamil gemelli dengan nilaip=0,367. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur,paritas, kelainan letak dan gemelli terhadap kejadian ketuban pecah dini. Diharapkan bagi tempat penelitian dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini untuk menghindari terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayi karena kejadian ketuban pecah dini belum diketahui secara pasti faktor resikonya karena ibu yang dianggap memiliki faktor resiko maupun tidak sama-sama memiliki peluang untuk mengalami insiden ketuban pecah dini.