Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN DENGAN KOMBINASI EKSKRETA AYAM MENJADI PUPUK BOKHASI DI DESA BLIMBINGSARI, BANYUWANGI Salvian Setyo Prayitno; Dani Agung Wicaksono; Eva Olivia Hutasoit
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah rumah makan di kawasan Pantai Blimbingsari, Desa Blimbingsari masih cukup banyak dan belum dimanfaatkan. Limbah organik rumah makan jika dibiarkan terdekomposisi secara terbuka maka dapat menyebabkan fenomena pemanasan global dan mencemari lingkungan. Maka perlu adanya upaya penyuluhan tentang bahaya limbah organik rumah makan bagi lingkungan dan pelatihan mengolah limbah tersebut secara tepat agar tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan sekitarnya. Penanganan limbah organik rumah makan yang tepat dapat sekaligus memenuhi kebutuhan pupuk organik. Oleh karena itu metode atau langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun kerjasama mengumpulkan limbah organik rumah makan di pantai Blimbingsari. Selanjutnya melakukan edukasi terhadap pemilik rumah makan di daerah tersebut tentang bahaya dan manfaat mengolah limbah organik. Langkah terakhir meningkatkan ketrampilan pemilik rumah makan di Pantai Blimbingsari dalam mengolah limbah organik rumah makan dengan kombinasi ekskreta ayam menjadi pupuk bokhasi. Kegiatan ini berhasil dan sukses dilakukan sesuai dengan perencanaan, terbukti para pemilik rumah makan sudah memiliki pemahaman lebih baik tentang bahaya limbah organik rumah makan bagi lingkungan, cara pengolahan limbah tersebut, dan mengetahui manfaat pupuk bokhasi bagi tanaman mereka. Para pemilik rumah makan tertarik melanjutkan keberlangsungan kegiatan pengolahan limbah organik rumah makan dalam skala besar agar dapat dijual dan menambah pendapatan
Studi Penentuan Puncak dan Kehilangan Tekanan Pada Instalasi Jaringan Pipa Air Bersih Asrama Putri Pondok Pesantren Bustanul Makmur II Qurrotus Shofiyah; Eva Olivia Hutasoit; Galang Kori Pratama
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i1.886

Abstract

Pondok pesantren Bustanul Makmur II yang berada di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi mempunyai asrama putra dan asrampa putri. Asrama putri merupakan bangunan bertingkat 4 lantai serta terdapat permasalahan pada distribusi air bersih yaitu suplai air yang belum bisa mencukupi penggunanya yang diduga bermasalah pada ground tank. Tujuan studi ini untuk mengetahui serta menghitung debit puncak dan kehilangan tekanan pada instalasi jaringan pipa air bersihnya. Studi ini menggunakan acuan SNI 0140:2007 terkait cara perhitungan debit air dan SNI 8153:2015 tentang sistem pipa pada bangunan gedung, serta menggunakan metode perhitungan Hazen William tentang kehilangan tekanan pada instalasi jaringan pipa. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei lokasi, wawancara dengan pihak asrama, serta observasi. Hasil studi menunjukkan bahwa debit puncak air bersih dilapangan tidak bisa memenuhi penggunanya dikarenakan nilai debit puncak air bersih dilapangan sebesar 9,22 m 3 /jam, seharusnya nilai debit puncak air bersihnya sebesar 12,76 m 3 /jam dan kapasitas graound tank dilapangan hanya sebesar 27,7 m 3 /hari yang seharusnya berkapasitas 38,28 m3 /hari. Nilai kehilangan tekanan yang terjadi pada Asrama Putri Pondok Pesantren Bustanul Makmur II sebesar 1,259171061 m.
Evaluasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Gedung Universitas Muhammadiyah Lamongan Eva Olivia Hutasoit; Awaliatul Rizkiyah
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i1.871

Abstract

The pile foundation is a deep foundation that is often used in the construction of high-rise buildings and small-scale buildings. The foundation is required to have a greater bearing capacity than the load on it. This study aims to determine the maximum bearing capacity of the foundation against the work load including the additional load from the 15-story Lamongan Muhammadiyah University building which was found to be cracked. Calculation of the bearing capacity of a single pile is carried out to determine the bearing capacity of a single pile using the Mayerhoff, Reese O'neil, and Reese and Wright method. Calculation of the bearing capacity of group piles is carried out to determine the bearing capacity of piles in one group using the Converse-Labarre, Los Angle Group, and Seiler-Keeney methods. Controlling the bearing capacity of single and group pile foundations, whether they are able to withstand the load on them using the axial loads and moments obtained. The results of the calculation of the bearing capacity of a single pile foundation at a depth of 30 m using the Meyerhoff calculation method obtained the carrying capacity of a single pile permit (Q_a) at point DB-1 of 916,80 tons and DB-2 of 916,80 tons, Reese and O' neil obtained Power single pile permit bearing (Q_a) at point DB-1 of 668,67 tons and DB-2 of 668,67 tons, Reese and Wright obtained single pile permit bearing capacity (Q_a) at point DB-1 of 1.070,08 tons and a DB-2 of 1.070,08 tons, while the shamanic strength of the largest pile group foundation was obtained using the Converse-Labarre method with ultimate bearing capacity using the Reese anad Wright method, bearing configuration from the pile group capacity (Q_g) (2 x 2) obtained at point DB -1 of 9.733,45 tons and DB-2 of 9.733,45 tons, configuration (2 x 3) at point DB-1 of 13.810,45 tons and DB-2 of 13.810,45 tons, configuration (3 x 2 ) at point DB-1 of 13.810,45 tons and DB-2 of 13.810,45 tons. The results of controlling the bearing capacity of the foundation by looking at the value of the allowable bearing capacity is greater than the value of the axial load (P ≤ Q_g). From the calculation of the bearing capacity of the piles it can be concluded that the pile foundations at points DB-1 and DB-2 are safe.
Evaluasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Pada Gedung Universitas Muhammadiyah Lamongan Eva Olivia Hutasoit; Awaliatul Rizkiyah
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/jts.v16i1.871

Abstract

The pile foundation is a deep foundation that is often used in the construction of high-rise buildings and small-scale buildings. The foundation is required to have a greater bearing capacity than the load on it. This study aims to determine the maximum bearing capacity of the foundation against the work load including the additional load from the 15-story Lamongan Muhammadiyah University building which was found to be cracked. Calculation of the bearing capacity of a single pile is carried out to determine the bearing capacity of a single pile using the Mayerhoff, Reese O'neil, and Reese and Wright method. Calculation of the bearing capacity of group piles is carried out to determine the bearing capacity of piles in one group using the Converse-Labarre, Los Angle Group, and Seiler-Keeney methods. Controlling the bearing capacity of single and group pile foundations, whether they are able to withstand the load on them using the axial loads and moments obtained. The results of the calculation of the bearing capacity of a single pile foundation at a depth of 30 m using the Meyerhoff calculation method obtained the carrying capacity of a single pile permit (Q_a) at point DB-1 of 916,80 tons and DB-2 of 916,80 tons, Reese and O' neil obtained Power single pile permit bearing (Q_a) at point DB-1 of 668,67 tons and DB-2 of 668,67 tons, Reese and Wright obtained single pile permit bearing capacity (Q_a) at point DB-1 of 1.070,08 tons and a DB-2 of 1.070,08 tons, while the shamanic strength of the largest pile group foundation was obtained using the Converse-Labarre method with ultimate bearing capacity using the Reese anad Wright method, bearing configuration from the pile group capacity (Q_g) (2 x 2) obtained at point DB -1 of 9.733,45 tons and DB-2 of 9.733,45 tons, configuration (2 x 3) at point DB-1 of 13.810,45 tons and DB-2 of 13.810,45 tons, configuration (3 x 2 ) at point DB-1 of 13.810,45 tons and DB-2 of 13.810,45 tons. The results of controlling the bearing capacity of the foundation by looking at the value of the allowable bearing capacity is greater than the value of the axial load (P ≤ Q_g). From the calculation of the bearing capacity of the piles it can be concluded that the pile foundations at points DB-1 and DB-2 are safe.
Desain Ulang Instalasi Pengolahan Limbah Greywater dan Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) Domestik Pada Rusunawa Gunung Anyar Surabaya Pratama, Moh. Bara Wahyu; Hutasoit, Eva Olivia; Budhi, Wahyu Satyaning
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 3: Desember 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.03.203-212

Abstract

Rusunawa Gunung Anyar merupakan salah satu rumah susun 5 lantai yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pada Rusunawa Gunung Anyar terdapat permasalahan IPAL yaitu greywater dari kamar mandi langsung dialirkan ke drainase yang berdampak pada peningkatan pencemaran lingkungan. Selain itu juga terdapat penyumbatan pada pipa yang menyebabkan air meluap melalui kloset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran volume tampung, dimensi unit pengolahan, minimum kemiringan dan beda elevasi dari hasil redesign instalasi pengolahan limbah greywater pada Rusunawa Gunung Anyar. Dalam penelitian ini, dilakukan perhitungan debit limbah greywater, volume tampung greywater, dimensi unit pengolahan sistem reaktor anaerob bersekat (SRAB), dan kemiringan serta beda elevasi dengan menggambar ulang sistem saluran greywater menuju unit pengolahan dengan mengacu pada SNI 8455:2017 dan SNI 8153:2015. Hasil yang didapatkan berupa besaran volume tampung greywater sebesar 6,8 m3 dan dimensi unit pengolahan greywater bak pengendap dengan ukuran 2 m x 1,1 m x 1 m, serta unit pengolahan SRAB berukuran 1,45 m x 1,1 m x 2 m. Selain itu didapatkan hasil kemiringan sistem penyaluran limbah greywater menuju unit pengolahan yaitu 1,1%. Beda elevasi jalur a-b dengan selisih 0,31 m, jalur b-c dengan selisih 0,73 m, jalur d-e dengan selisih 0,34 m, dan yang terakhir jalur e-f dengan selisih 0,43 m. Hasil redesign tersebut sudah sesuai standar yang diacu dan dapat menjadi alternatif instalasi pengolahan limbah greywater agar memenuhi baku mutu air limbah domestik.
KARAKTERISTIK BAMBU BENEL BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN BRICK TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR Khasan Fathoni; Rifqi, Mirza Ghulam; Hutasoit, Eva Olivia
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Februari 2023 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v1i2.2023.81-87

Abstract

Bambu merupakan sumber daya alam yang melimpah  dan  mengalami masa panen yang relatif pendek serta memiliki karakteristik seperti kayu yang membuat tanaman ini menjadi pilihan sebagai bahan alternatif material pengganti kayu. Bambu sebagai bahan material konstruksi dipakai dalam bentuk bulat utuh, sehingga sulit digunakan secara bebas. Maka dari itu, perlu modifikasi pada bambu untuk menghasilkan material konstruksi yang lebih kuat. Penelitian  menggunakan bambu Benel Banyuwangi yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik sebagai balok laminasi terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur. Pengujian sifat-sifat bambu mengacu ISO 22157:2019. Perekat yang digunakan adalah jenis PVAC. Metode pengujian bambu laminasi mengacu pada SNI 03-3958-1995, SNI 03-3399-1994, SNI 03-3959-1995, dan SNI 03-3960-1995. Pengujian bambu laminasi menggunakan alat UTM. Penataan bilah bambu pada balok laminasi menggunakan susunan brick atau zig-zag. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran 50mm x 50mm x 200mm uji tekan, 50mm x 50mm x 760mm uji lentur, dan 25mm x 25mm x 460mm uji tarik. Dari hasil pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik dan MOE dari pengujian lentur memiliki nilai rata-rata berturut-turut 47,60 MPa, 98,33 MPa, 275,94 MPa, dan 26.346,60 MPa. Berdasarkan pengujian tersebut, bambu memiliki karakter yang mirip kayu kelas kuat II dan kode mutu E25.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR POLRESTA BANYUWANGI Sari, Diah Purnama; Hutasoit, Eva Olivia; Pradita, Rahayu
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 2 No. 1 (2023): Agustus 2023 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v2i1.2023.11-17

Abstract

Kantor Polresta Banyuwangi merupakan lembaga pelayanan publik dimana dikantornyapun harus dilakukan peningkatan pelayanan fasilitas parkir yang memadai untuk tamu, anggota polri maupun karyawan. Permasalahan lahan parkir di dalam Kantor Polresta Banyuwangi yaitu kurangnya lahan dan perencanaan jalur keluar  masuk  kendaraan yang  kurang efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebutuhan lahan parkir pada Kantor Polresta Banyuwangi, sehingga dapat menggambarkan kondisi lahan yang dibutuhkan untuk mendapat hasil lahan yang lebih ideal. Metode yang digunakan yaitu survei ke lokasi, pengumpulan data karekteristik parkir, pengukuran lahan dan pengumpulan data. Survei dilakukan selama 10 hari pada hari aktif kegiatan pelayanan di Kantor Polresta Banyuwangi yaitu Senin sampai Jumat selama 2 Minggu. Hasil survei kemudian diolah menggunakan acuan standar (Direkur Jenderal Perhubungan Darat, 1996). Hasil analisis menunjukkan SRP yang dibutuhkan untuk sepeda motor yaitu 400 petak, sedangkan petak eksisting hanya 104 petak. Oleh karena itu dinyatakan masih belum memenuhi untuk sepeda motor. Kemudian SRP yang dibutuhkan untuk mobil yaitu 21 petak, sedangkan petak eksisting sebanyak 35 petak. Karena dinyatakan petak eksisting lebih banyak daripada yang dibutuhkan, maka petak eksisting mobil masih memenuhi.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP NILAI CBR TIDAK TERENDAM PADA TANAH LEMPUNG DI DESA PESUCEN KECAMATAN KALIPURO Rodiyani, Megalita; Rizal, Husnur; Hutasoit, Eva Olivia; Santoso, Catur Bejo; Sandi, Dora Melati Nurita
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v2i2.2024.63-69

Abstract

Tanah dasar yang kokoh dan stabil sangat penting untuk menjaga kekuatan dan keawetan konstruksi, sementara tanah yang tidak stabil seperti tanah lempung dengan sifat kembang susut yang tinggi, dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur di atasnya. Seperti yang terjadi di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi yang dikenal memiliki jenis tanah lanau atau lempung. Beberapa bangunan pada daerah tersebut mengalami keretakan pada dinding maupun strukturnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai CBR tidak terendam pada tanah lempung di wilayah Desa Pesucen dengan menambahkan bahan stabilisator berupa abu sabut kelapa dalam campuran dengan persentase 4%, 6%, dan 8%. Pengolahan data melibatkan uji sifat fisik dan mekanik tanah di laboratorium, termasuk uji kadar air, berat isi, berat jenis, batas-batas atterberg, analisis saringan, analisis hidrometer, pemadatan proctor, dan CBR tidak terendam. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan nilai berat isi kering dan nilai CBR setiap kali persentase abu sabut kelapa ditambahkan, dengan peningkatan tertinggi pada 8%, di mana berat isi kering mencapai 1.265gr/cm3, dan nilai CBR tidak terendam meningkat sebesar 7.85% dari nilai CBR tanah asli. Dapat disimpulkan bahwa penambahan abu sabut kelapa efektif meningkatkan sifat mekanis tanah terhadap nilai CBR, dan berpotensi untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung di Desa Pesucen.
Pembuatan Kanopi Display UMKM dengan Material Baja Ringan Model Back to Back di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi Hutasoit, Eva Olivia; Mohamad Galuh Khomari; Ngr. A. Satria Prasetya , I Gst.; Rodiyani, Megalita; Kanom, Kanom
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v9i1.4366

Abstract

Display UMKM Desa Tambong memiliki permasalahan tidak adanya atap kanopi yang menyebabkan tidak ada tempat berlindung bagi pelaku UMKM dalam melakukan aktivitasnya. Hal tersebut yang menyebabkan menurunnya minta warga lokal untuk mengembangkan usahanya di lahan yang telah tersedia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuatkan atap kanopi pada Display UMKM untuk menstimulasi dan meransang pelaku UMKM sehingga dapat memamerkan usaha mereka sebagai Desa Wisata.Setelah dilakukan wawancara dengan perangkat desa tentang permasalahan yang terjadi dan urgensi dari kekurangan fasilitas di desa, maka dilakukan perancangan dan pembuatan atap kanopi menggunakan baja ringan. Atap Kanopi dengan model back to back yang berdasarkan penelitian kekuatan baja ringan canal C dianggap memiliki kekuatan lebih dalam menahan beban dibandingkan model front to front dan single canal. Pembuatan kanopi juga menggunakan bahan spandeks dengan ukruan 7x8 m2 dan menggunakan metode drilling untuk mengikat dan menyatukan baja ringan sehingga secara vertikal dapat berdiri. Pembuatan atap kanopi ini telah digunakan saat ini sebagai tempat pameran UMKM Desa Tambong yang beroperasi pada hari minggu dan hari-hari besar terutama event-event Desa, sehingga pada saat ini menjadi bangunan fisik yang bermanfaat yang dilakukan oleh Tim Poliwangi.
KAPASITAS FLEKURAL BALOK BETON BERTULANG DENGAN PEMBUKAAN SIRKULER DAN DETAIL PENGUATAN DI ZONA KETEGANGAN Budi , Ghalib Setyo; Khomari , Mohamad Galuh; Pranowo , Dadang Dwi; Amin , M. Shofi’ul; Hutasoit , Eva Olivia
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol. 19 No. 1 (2024): Menara : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jmenara.v19i1.37454

Abstract

The pipes placed below the beams are intended for aesthetic purposes and are subsequently covered by the ceiling, resulting in an unused space. The height of this space will always be determined by the size of the pipes installed below the beams. One alternative plan to route the piping installations above is by creating circular holes with detailing in the beams. The testing conducted in this study involved the flexural testing of beams with simple supports. The concrete beams used as the flexural test specimens were sized at (10 x 15 x 100) cm. The research results indicate that the capacity of the beams increased due to the presence of holes in the tensile and compressive areas. In terms of percentage, when compared to the control beam, the flexural capacity increased by 13% for BBTE1, 4.425% for BBTE2, 6.667% for BBTA1, and 5.607% for BBTA2. The observation of crack patterns revealed that overall failure in the beams occurred through flexural failure for beams BN, BBTE1, BBTE2, BBTA1, and shear failure for beam BBTA2.