Mugiyo Mugiyo, Mugiyo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Social Behavior in Buddhist Communities in Central Java Suyatno, Tri; Asih, Situ; Novianti, Novianti; Mugiyo, Mugiyo
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 2 : Al Qalam (Maret 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i2.3381

Abstract

The purpose of this study is to analyze the social behavior of Buddhist communities in Central Java. That in Buddhists in Central Java have Communication Patterns and Poa social behavior in society. The sample of this study is Pati Regency and Jepara Regency where these two districts are one of the bases of Buddhism in Central Java. The method in this study is a descriptive qualitative approach method. Where this research multiplies and collects information from sources with documentation methods, archival records, interviews, direct observation, participatory observation, and physical artifacts. The result of this study is the formation of Groupthink in the Buddhist community in Central Java Province, inseparable from the participation of leaders or administrators in Buddhist community groups. Buddhist community groups grow high cohesiveness, as for some evidence that states that Buddhist community groups have high cohesiveness, among others; (1) the existence of a relationship or relationship between individuals with one another is very close. (2) Sense of belonging or sense of belonging to the Group, (3) High loyalty to the Group, and (4) Solidarity among group members is very strong
Suran Tradition as A Tourism Attraction in Traji Village : A Continuous Tradition of Welcoming the Javanese New Year Hapsari, Notriska Karumetta; Subandi, Agus; Mugiyo, Mugiyo
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 16 No 01 (2024): Jurnal Pendidikan dan Keluarga
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol16-iss01/1352

Abstract

The customary practice of suran in Traji Village serves as a traditional means of welcoming the Javanese New Year, which typically occurs during the month of Suro, corresponding to the 1st of Muharram in the Hijri calendar. The Sendang Sidhukun tourist site in Traji Village features a customary bridal procession ritual conducted for the benefit of rice fields. This location serves as a vital source of irrigation for farmers in Traji Village. This tradition imparts its own charm to the tourism industry in Sendang Sidhukun. This study utilized a qualitative research methodology using a case-study approach. The results of this study show that the Suran tradition in Traji Village has been practiced continuously since antiquity and has been transmitted from one generation to the next. This tradition started to thrive with the emergence of a water source in 1443, now known as Sendang Sidhukun. This tradition has contributed to the development of Sendang Sidhukun as a tourist destination. As a result, both the community and village administration employ the suran tradition as a tourist attraction, emphasizing the singularity of Javanese customs in terms of attire, rituals, and shadow puppet performances.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peternakan Kambing Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Umat Buddha di Vihara Dhammapanna Kabupaten Temanggung Mugiyo, Mugiyo; Marjianto, Marjianto; Putranto, Dwiyono; Novianti, Novianti; Setyaningsih, Ratna; Wulan, Ayuning; Wihardiyani, Wihardiyani
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 5 No. 1 Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v5i1.4626

Abstract

Ternak kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil tetapi memberikan manfaat yang besar, selain menghasilkan daging dan susu, feses kambing juga dapat dijadikan bahan pupuk berkualitas tinggi. Ternak kambing juga dapat dibudidaya secara kerakyatan karena tidak memerlukan lahan yang luas, biaya produksi relatif rendah, pemeliharaan yang sederhana, serta produksi dan panen tidak membutuhkan waktu lama. Sebagian umat Buddha di Vihara Dhammapanna Dusun Krajan bermata pencaharian sebagai petani. Namun, penghasilan sebagai petani tidak menentu karena bersifat musiman dan bergantung pada kondisi cuaca. Kemampuan ekonomi mempengaruhi kesejahteraan umat, sehingga perlu adanya kegiatan untuk meningkatkan perekonomian.  Sosialisasi perekonomian umat Buddha dan pemberdayaan masyarakat melalui peternakan kambing mampu memberikan hasil yang positif. Diperolehnya pengetahuan mengenai budidaya ternak kambing dan kesehatannya. Salah satu keberhasilan dari program ini adalah Salah satu penerima kambing berhasil mengembangbiakkan kambingnya dan menghasilkan 1 ekor anak kambing. Selain itu, kambing juga tampak tumbuh dan berkembang dengan baik. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang dievaluasi terkait tentang kendala pemeliharaan ternak kambing dan perkembangan ternak kambing. Adapun kendala dalam pemeliharaan ternak kambing yaitu keterbatasan lahan yang menyebabkan beberapa kambing ditempatkan dalam satu kandang. Letak kandang kambing ada yang di dalam dan di luar rumah. Semua penerima menggunakan model kandang lemprak dengan berasalaskan jerami. Permasalahan yang muncul dalam pengelolaan peternakan kambing, yaitu adanya kambing yang mengalami penyakit mata (pink eye). Oleh karena itu, diperlukan pemberian obat dan pemeriksaan secara rutin.